------Original Mail------
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>,
    <wongbanten@yahoogroups.com>
Sent: Mon, 25 Sep 2006 10:15:18 +0700
Subject: daarut-tauhiid = Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri

ma'af jika tidak berkenan ...


----- Forwarded by Adon BKC1305 Saiful/BKCP/BKC on 25/09/2006 09:46
-----

----- Forwarded by BKC1133 Isniyanti/BKCP/BKC on 09/25/2006 09:28 AM
-----

----- Forwarded by Muyun BKC1206 Isfandi Hari/BKCP/BKC on 22/09/2006
13:28 
-----

----- Forwarded by Tasno BKC1070 Taslim/BKCP/BKC on 09/22/2006 08:13 AM 
-----


Assalamualaikum

teman-teman milis sekalian, baru saja saya membaca kisah nyata seorang 
gadis yatim anak penakik getah di Bengkalis, Riau yang mengalami mati 
suri. pengalamannya selama mati suri sungguh menggetarkan hati saya. 
perasaan jadi gimanaaa... gitu. kisah ini dimuat di beberapa koran lokal

di pekanbaru dan konon jadi buah bibir orang. ditulis oleh teman saya,
adi 
sutrisno dan saya kopipastekan untuk teman-teman. saya bagi buat 
teman-teman sekalian, semoga ada manfaatnya. wassalam... 

Adi Sutrisno,
Wartawan Riau Mandiri
=======================================================================

Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri (1) 
Diperlihatkan Berbagai Kejadian di Akhirat

Sempat dinyatakan meninggal dunia, Aslina alias Iin (23) ternyata 
mengalami mati suri selama dua jam dan koma dua hari dua malam.
Mahasiswi 
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bengkalis itu mengaku selama mati
suri, 
ia diperlihatkan berbagai kejadian alam barzah dan akhirat, serta
beberapa 
kejadian yang menyangkut amal dan perbuatan manusia selama di dunia. Di 
hadapan sekitar 50-an orang, terdiri dari pegawai honor tenaga kesehatan

Bengkalis, warga masyarakat serta sejumlah wartawan, Aslina, Rabu (3/9) 
kemarin, di aula studio TV Sri Junjungan Televisi (SJTV) Bengkalis, 
mengisahkan kejadian ghaib yang dialaminya itu. Menurut penuturan Iin
yang 
didampingi pamannya, Rustam Effendi, sejak tiga tahun lalu ia menderita 
penyakit kelenjar gondok alias hiper teroid. Karena penyakitnya itu,
Pada 
25 Agustus silam, gadis ini ditemani Rustam Effendi berobat ke rumah
sakit 
Mahkota Medical Center (MMC) Malaka. Setelah menjalani pemeriksaan 
kesehatan, dokter mengatakan operasi baru bisa dilakukan setelah tiga 
bulan, karena waktu itu tekanan darah tinggi. Namun pada Sabtu (26/8) 
tengah lama, kondisi anak sulung tiga bersaudara ini kritis, koma. Sang 
paman sempat memandunya membaca dua kalimat syahadat dan kalimat toyibah

(Lailahailallah) sebanyak dua kali. Waktu ajal menjemput, tutur sang 
paman, Aslina sempat melafazkan kalimat toyibah dan syahadat. Secara 
perlahan-lahan gadis yang bekerja sebagai honorer di Dinas Perindustrian

dan Perdagangan (Perindag) Bengkalis ini tak bernafas. Tepat pukul 02.00

waktu Malaysia, indikator monitor denyut jantung terlihat kosong atau 
berupa garis lurus. Tak pelak situasi ini membuat Rustam sedih, kemudian

beberapa dokter MMC Malaka terlihat sibuk memeriksa dan mengecek kondisi

Aslina. Waktu itu dia sempat menghubungi keluarnya di Bengkalis untuk 
memberitahu kondisi terakhir Aslina. Untungnya setelah dua jam ditangani

dokter, monitor terlihat kembali bergerak yang menandakan denyut jantung

gadis yatim ini berdenyut lagi. Untuk perawatan lebih lanjut, Aslina 
dimasukan ke ruang ICU dan baru dua hari dua malam kemudian ia
dinyatakan 
melewati masa kritisnya.

Bertemu Sang Ayah 
Menurut pengakuan Aslina, dia melihat ketika nyawanya dicabut oleh 
malaikat. Waktu itu, nyawanya dicabut dari kaki kanan oleh malaikat. 
"Rasanya sangat sakit, kulit seperti disayat, dibakar dengan minyak," 
tuturnya. Setelah roh berpisah dengan jasad, dia menyaksikan orang-orang

yang masih hidup dan jasadnya terbaring di tempat tidur. Kemudian dibawa

dua malaikat menuju ke suatu tempat. Aslina mempunyai keinginan untuk 
bertemu dengan ayahnya yang sudah lama meninggal, bernama Hasan Basri. 
"Wahai ayahku bisakah aku bertemu denganmu. Aku sangat rindu, oh ayah," 
ucapnya. Memang di tempat itu Aslina bertemu dengan sosok pria muda 
berusia 17 tahun dengan wajah bersinar dan berseri-seri. Melihat sosok 
pria muda tersebut, Aslina tetap ngotot ingin bertemu dengan sang ayah. 
Kemudian,
kedua malaikat  memperkenalkan bahwa pria muda tersebut adalah ayahnya. 
Tentunya dia tidak menyangka karena waktu meninggal dunia, ayahnya
berusia 
55 tahun. Kemudian sang ayah bertanya kepada Aslina, maksud
kedatangannya. 
Dia menjawab kedatangannya semata-mata memenuhi panggilan Allah SWT.
Sang 
ayah menyuruh Aslina tetap pulang untuk menjaga adik-adiknya di dunia. 
Namun Aslina menjawab bahwa dirinya ke sini, memenuhi panggilan Allah. 
Waktu itu juga, dia menyebut rukun Islam satu persatu. Setelah berdialog

dengan ayahnya, dua malaikat tadi membawa Aslina ke suatu tempat yang 
dipenuhi wanita memakai baju rapi dan berjilbab. Di situ, dia disalami
dan 
dicium pipi kanan-kiri oleh wanita-wanita Muslimah tersebut. Tidak hanya

itu, Aslina juga bertemu dengan 1.000 malaikat dengan wajah berseri dan 
seluruhnya sama. Di tempat itu, Aslina duduk di kursi yang sangat empuk.

Bila di dunia empuk kursi tersebut seakan dilapisi delapan busa. Ketika 
duduk, tiba-tiba sosok wanita berseri mirip dengan dirinya menghampiri. 
Dia bertanya kepada sosok wanita tersebut. "Saya adalah roh dan amal
badah 
mu selama di dunia," kata wanita tersebut. Kemudian Aslina ditemani 
amalnya (sosok wanita, red) dan dua malaikat menyaksikan beberapa
kejadian 
di akhirat. Di antaranya, ada seorang pria berpakaian compang-camping, 
badannya bernanah dan bau busuk. Tangan dan kaki dirantai sementara di 
atasnya memikul besi seberat 500 ton. Melihat kejadian itu, Aslina 
bertanya kepada amalnya. Rupanya pria tersebut semasa hidupnya suka 
membunuh dan menyantet (teluh) orang. Kejadian selanjutnya yang ia
lihat, 
seorang yang disebat dengan rotan panjang sehingga kulit dan dagingnya 
mengelupas dari badan. Ternyata orang tersebut selama hidup tak pernah 
sholat bahkan menjelang ajal menjemput pun tak pernah menyebut sahadat. 
Aslina juga melihat, dua pria saling membunuh dengan kapak. Menurut 
keterangan amalnya, rupanya orang tersebut suka menodong dan memeras
orang 
lain. Kemudian gambaran, seorang ustat yang dihantam dengan lahar panas 
yang mendidih. Kembali Aslina bertanya. Ustad tersebut selama hidup suka

berzina dengan istri orang lain. Kejadian berikutnya, seorang ditusuk 
dengan pisau sebanyak 80 kali. Ini menunjukan orang tersebut suka
membunuh 
dan tidak pernah dipertanggungjawabkan selama di dunia. Kejadian
terakhir, 
seorang ibu tua dihempaskan berkali-kali ke lantai. Di lantai tersebut 
terdapat pisau tegak dan dia tersungkur lalu mengenai tubuhnya, hingga 
mati. Gambaran tersebut menunjukan, selama hidupnya wanita tersebut 
merupakan anak durhaka, yang tidak mengakui ibunya yang pikun. Bahkan
dia 
malu kepada orang lain. (bersambung)


Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri (2-Habis)
Sosok Bayangan Putih Kejutkan Crew TV

Adi Sutrisno
Wartawan Riau Mandiri

Kisah tentang mati suri dan berbagai pengalaman ghaib yang dialami
Aslina 
alias Iin (23), membuat heboh masyarakat Bengkalis, khususnya warga desa

Pematang  Duku, kecamatan Bengkalis, yang antara percaya dan tidak
dengan 
cerita dalam mati suri itu. Berikut lanjutan kisah 'perjalanan ghaib'
yang 
dituturkan Aslina Rabu silam di aula studio SJTV Bengkalis. Menurut 
Aslina, setelah dirinya diperlihatkan dengan kejadian dan gambaran 
manusia, ia kemudian dibawa melewati malam yang sangat gelap gulita. 
Saking gelapnya, dia tidak bisa melihat amalnya dan dua malaikat yang 
mendampingi. Ketika kakinya berjalan tiga langkah, terdengar suara orang

berzikir. Kemudian sang amal menyuruhnya untuk cepat menangkap suara 
tersebut. Tapi Aslina tidak bisa menangkap. Tiba-tiba waktu itu,
lehernya 
dikalungi seutas rantai. Setelah dipegang ternyata rantai tersebut
berupa 
tasbih sebanyak 99 butir. Terdengar suara yang memerintahkan Aslina
untuk 
berzikir selama dalam perjalanan. Dia berjalan lagi sepanjang tujuh 
langkah, namun waktunya sama dengan 10 jam waktu di dunia. Ketika sampai

pada langkah ke tujuh, dia melihat wadah menyerupai tapak sirih berisi 
cahaya yang terpancar melalui lobang-lobangnya. Berkat
cahaya tapak sirih tersebut, dia bisa melihat dan membaca tulisan Arab, 
berbunyi 'Husnul Khotimah'. Di belakang tulisan itu terlihat gambar 
Ka'bah. Ketika melihat tulisan dan gambar Ka'bah seketika, dia dan
amalnya 
tersenyum seraya mengucapkan Alhamdulillah. Aslina mendekati cahaya itu 
dan mengambilnya, kemudian disapukan ke mukanya. Ketika malam yang gelap

gulita itu menjadi terang benderang. Nabi Muhammad Setelah berjalan
sekian 
jauh, dia mendengarkan suara azan yang suaranya tidak seperti di 
Indonesia, namun bernada Mekkah. Kepada amalnya, dia meminta waktu untuk

menunaikan sholat. Setelah mengerjakan sholat, roh Aslina hijrah ke
tempat 
lain dengan  berjalanan 40 hari. Tempat yang dituju kali ini adalah
Masjid 
Nabawi di Madinah. Di masjid itu dia menyaksikan makam Nabi Muhammad dan

sahabatnya. Di makam Nabi ada pintu bercahaya, terlihat sosok Nabi 
Muhammad sedang memberi makan fakir miskin. Tidak hanya itu di  Masjid 
Nabawi, dia kembali diperlihatkan kejadian menakjubkan. Tiba-tiba cahaya

'Husnul Hotimah' yang ada di tangannya lepas, kemudian
mengeluarkan api yang menerangi seluruh ruangan sehingga makam Nabi 
terlihat jelas. Waktu itu dari balik makam Nabi, dia melihat sosok 
manusia, berwajah ganteng menyerupai malaikat, kulit langsat, mata sayu,

pandangan luas terbentang dan tajam. "Raut muka seperti orang Asia
(oval, 
red) namun tidak kelihatan kepalanya. Tapi saya yakin sosok manusia 
tersebut adalah Nabi Muhammad," katanya. Melihat  peristiwa itu, lantas 
Aslina bertanya kepada malaikat dan amalnya. "Kenapa cahaya tersebut 
menerangi Nabi Muhammad, sehingga saya  bisa melihat. Dan kenapa wajah 
Nabi bercahaya?" Dijawab bahwa Anda adalah orang yang mendapat syafaat
dan 
hidayah dari Allah. Mengenai wajah nabi yang bercahaya, karena selama 
mengembangkan agama Islam selalu mendapat tantangan. Perjalanan tidak di

situ saja, Aslina dan pengawalnya berbalik arah untuk pulang. Rupanya 
ketika dalam perjalanan pulang dia kembali menyaksikan, jutaan umat 
manusia sedang disiksa dan menderita di sebuah lapangan. Orang-orang 
tersebut meronta dan berdoa minta agar kiamat dipercepat. Karena sudah
tak 
tahan lagi dengan siksaan. Mereka mengaku menyesal dan minta dihidupkan 
kembali agar bisa bertaubat. "Jarak Aslina dengan mereka hanya lima
meter, 
namun tak bisa memberikan pertolongan," ujarnya. Selama melihat kejadian

itu, Aslina membaca Al Quran 30 juz,  Hafis (hafal) dan khatam tiga
kali. 
Kemudian membaca surat Yasin sebanyak 1000 kali dan shalawat kepada 
seluruh nabi (Adam sampai  Muhammad). Aslina berlari sepanjang Arab
Saudi 
atau sepanjang Sabang sampai Marauke seraya menangis melihat kejadian 
tersebut.
Aslina juga ingin diperlihatkan apa yang terjadi pada dirinya dikemudian

hari. Namun sebelumnya dia diminta oleh malaikat untuk berzikir. Lamanya

zikir yang dilakukan Aslina selama dua abad dan dua pertukaran zaman.
Hal 
ini ditandai dengan 1 Syawal yang jatuh pada tanggal 31 Desember.
Selesai 
berzikir, Aslina mendengar suara yang seperti ditujukan kepadanya.
"Sadarlah
wahai umat-Ku, kau sudah Ku matikan. Sampaikan kepada umat-Ku, 
apa yang Ku perlihatkan. Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku."
Kejadian Aneh Usai pengambilan gambar dan wawancara, terdapat kejadian 
aneh di gedung SJTV Bengkalis. Saat itu, Aslina sudah keluar dari
ruangan 
menuju gedung Radio Pemda yang berjarak 25 meter. Ketika krew SJTV
hendak 
mematikan monitor, ternyata tak bisa dimatikan. Namun anehnya muncul
sosok 
bayangan putih bertubuh tegap dengan rambut terurai hingga ke pusar dan 
kepalanya bertanduk. Tentunya hal ini membuat para krew dan orang-orang 
yang menyaksikan heran, lantas momen ini diabadikan  pengunjung dan krew

SJTV. Setelah Aslina keluar dari ruangan Radio  Pemda, ditanyakan apakah

sosok tersebut. Dia menjawab bahwa sosok tersebut merupakan jin. Menutup

pengalaman ghaib anak penakik getah itu, sang Paman Rustam Effendi
kepada 
wartawan menyebutkan, selama ini Aslina merupakan sosok yang pendiam dan

kurang  percaya diri (PD). Namun setelah kejadian ini banyak hal-hal
yang 
berubah, mulai dari penampilan hingga tingkah laku. Bahkan dari warna 
kulitnya saat ini lebih bersih dan berseri. Mengenai amalannya, "Selama 
ini dia memang rajin mengerjakan shalat tahajud dan membaca Al  buran 
setiap hari," kata sang paman menutup kisah tersebut. *** 

===================================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================================
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/


Disclaimer 
This message (and any associated files) is intended only for the use of the 
individual or entity to which it is addressed and may 
contain information that is confidential, subject to copyright or constitutes a 
trade secret. If you are not the intended recipient 
you are hereby notified that any dissemination, copying or distribution of this 
message, or files associated with this message, 
is strictly prohibited (PT Datascrip). If you have received this message in 
error, please notify us immediately by replying to the message and deleting it 
from your computer. 



--------------------------------------------------------------
Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913
Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com


Kirim email ke