Pak Agus, ini kayaknya kisah orang Purwokerto ya soalnya ada Soto Sokaraja segala. Penulisnya juga orang Purwokerto (dosen UnSoed) boleh juga ide ini ya,,,,,,,,,,,, Kayaknya Pak Agus sdh mempraktekkannya ya.... selamat pak.
Berkaitan dengan bisnis bapak ini, saya pesan "madu"nya lagi dong he he he ................. ini serius lho pak. Bisa di antar besok pagi ??? salam, Jojo ----- Original Message ---- From: agus rasidi <[EMAIL PROTECTED]> To: ^*^ ArRoyyan Milis ^*^ <Jamaah@arroyyan.com> Sent: Tuesday, January 9, 2007 1:38:16 PM Subject: [Ar-Royyan-5570] [BISNIS] Benar-benar BOBOL Benar-Benar "BOBOL" Ada seorang teman yang mempraktekkan "Teori Purdie", khususnya teori BOBOL (Berani Optimis Bisnis Orang lain). Usahanya di bidang catering, namun yang istimewa bukanlah masakannya melainkan teknis usahanya. Ia sama sekali tidak punya tempat khusus untuk memasak, singkatnya ia tidak punya warung makan, apalagi rumah makan. Meski demikian, apa pun pesanan pelanggan dilayaninya sesuai pesanan. Pelanggannya tidak hanya datang dari perorangan tetapi dari berbagai intasi pemerintah dan swasta di kotanya. Hebatnya lagi, meski tidak punya rumah makan, pesanan jam berapa pun ia sanggupi. Orang-orang kantor yang lembur malam sampai larut pagi, ia dapat melayani pesanan. Ia seorang pegawai golongan rendahan kantornya. Status kepegawaiannya di sebuah intansi ia manfaatkan untuk membangun relasi bisnis. Paling tidak, teman-temanya dapat dijadikan peluang bisnis. Hubungan baik dengan teman-temannya di kantor dapat menghasilkan rezeki. Pada saat, ada teman yang punya hajat seperti ulang tahun bagi anak-anaknya, hajat nikah, khitanan, dan lain-lain, karena hubungan baiknya, maka mereka akan menggunakan jasa cateringnya. Banyak orang menyebutnya ia sebagi "Nyonya Catering MSc". Ia memang bergelar "MSc", tetapi bukan singkatan dari "Master of Science" melainkan singkatan dari "Master of Sambel Colek". Gelar ini karena dirinya itu identik dengan profesinya sebagai ibu catering. Di kotanya, namanya hampir dikenal oleh para pengusaha rumah makan, dari bakul bakso biasa-biasa saja hingga bakul bakso terkenal. Dari penjual soto pinggir kali hingga soto terkenal Sokaraja. Rumah-rumah makan banyak sudah yang mengenalnya. Malah kalau tidak mengenalnya akan rugi. Bagaimana ia bisa usaha catering tanpa masak, tanpa tempat khusus? Menjawab pertanyaan ini saya teringat dengan teori BOBOL. Ia benar-benar menerapkan terori ini dalam sekali kecil tentunya. Mesti saya yakin bahwa ia tidak tahu bahwa ia menjalankan bisnisnya dengan teori BOBOL. Ia sangat optimis dengan binis orang lain. Ia mengajak kerjasama saling menguntungkan antara dirinya dengan banyak pemilik usaha catering di sekitarnya. Ia seperti "broker" catering yang bisa menjembatani antara keinginan pemilik catering dengan pasar. Satu sisi, ia memang tidak memiliki rumah makan, dan -boleh dikatakan-- tidak memiliki produk, tetapi ia memiliki relasi, teman-teman di kantornya dan relasi lainnya sebagai pasar potensial. Resiko? Setiap usaha pasti bersiko. Jangan berusaha/bisnis, jalan di trotoar saja beresiko diseruduk truk. Resiko bisnisnya bila pesanan adalah pesanan mendadak dan tidak tersedia produk yang dipesan. Resiko berikutnya adalah bila pihak rumah makan mengingkari janji. Usaha semacam ini benar-benar BOBOL. Ia sangat optimis dengan bisnis orang lain. Ia tidak dapat mengontrol kualitas produknya secara langsung, hanya mempercayakan dan bahkan mempertaruhkan kualitas cateringnya pada bisnis (rumah makan) orang lain. Tanpa optimisme tinggi bahwa mereka (para pemilik rumah makan) juga akan mengontrol produknya maka sulit usaha seperti ini berjalan. Yang sangat diperlukan adalah hubungan baik, human relation antara dirinya sebagai "broker" dengan pemilik usaha. Tanpa kualitas hubungan yang saling percaya, saling mengerti dan saling check dan re-check, keberlangsungan usaha catering ini bisa berhenti. Termasuk, kepercayaan dalam menentukan sharing keuntungannya. Keunggulan usaha catering semacam ini adalah fleksibelitas menu. Artinya, bila pelanggan hanya mengandalkan satu rumah makan tertentu, boleh jadi tidak tersedia. Namun dengan perantara "broker" catering, hal-hal semacam itu akan dengan mudah diatasi. Ia bisa dengan leluasa pesan kesana-kemari sesuai menu yang diminta oleh pelanggan. Bagaimana dengan keuntungan? Secara teoritis usaha broker catering ini sangat menguntungkan. Pertama, dari segi modal fisik, tidak perlu modal fisik seperti tempat/gedung, dan peralatan masak lainnya. Tidak pula membutuhkan tempat duduk, kursi dan segala perlengkapan rumah makan lainnya. Kedua, tidak perlu butuh tenaga kerja yang banyak. Tidak perlu tukang masak, dan karyawan lainnya. Cukup beberapa orang yang membantu pada saat ada pesanan pada sebuah acara saja. Paling hanya supir untuk mengambil pesanan di beberapa rumah makan. Itu saja sering dilakukan oleh supir rumah makan itu sendiri. Ketiga, tidak menanggung resiko makanan basi karena tidak habis. Tidak seperti rumah makan biasa yang harus nyetok makanan dan bahan-bahan lainnya yang berpeluang basi atau kadaluwarsa bila pasar sepi. Keempat, keuntungan finansial relatif tinggi. Mungkin tidak setinggi pemilik rumah makan, namun ia masih memiliki margin yang relatif tinggi mengingat tidak ada beban sewa tempat, penyusutan barang, gaji karyawan dan resiko lainnya. Wah, benar-benar BOBOL teman saya itu. Usaha hanya mengandalkan keberanian dan optimis dengan bisnis orang lain. Waidi, Pengelola EU Purwokerto dan Penulis buku best seller mind entrepreneur, "The Art of Re-engineering Your Mind for Success by NLP", trainer NLP dan dosen UNSOED Purwokerto. www.purdiechandra.com ------------------------------------------------------------------ - Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 - - Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com - Al-Bara bin Azib radhiyallah anhu menuturkan: Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam adalah seorang yang sangat tampan wajahnya, sangat luhur budi pekertinya, beliau tidak terlalu jangkung dan tidak pula terlalu pendek. (HR. Al-Bukhari) __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com