Menunaikan Amanah 

Oleh : Bahron Anshori 


''Tiada iman pada orang yang tidak menunaikan amanah dan tiada agama pada orang 
yang tidak menunaikan janji.'' (Hadis riwayat Ahmad dan Ibnu Hibban). Amanah 
adalah kata yang sering dikaitkan dengan kekuasaan dan materi. 

Namun, sesungguhnya kata amanah tidak hanya terkait dengan urusan-urusan 
seperti itu. Secara syar'i, amanah bermakna menunaikan apa-apa yang dititipkan 
atau dipercayakan. Seperti makna dalam firman Allah SWT, ''Sesungguhnya Allah 
memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah-amanah kepada pemiliknya, dan bila 
kalian menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kalian menetapkan hukum 
dengan adil.'' (QS An-nisaa: 58).

Ayat di atas menegaskan amanah tidak melulu menyangkut urusan material dan 
hal-hal yang bersifat fisik. Janji, menunaikan hak Allah, memperlakukan sesama 
insan secara baik semua termasuk amanah. Para pemimpin juga memikul amanah yang 
sangat besar.

Terkait dengan pemimpin ini, Rasulullah SAW bersabda, ''Setiap kalian adalah 
pemimpin dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Amir 
adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Lelaki 
adalah pemimpin di tengah keluarganya dan ia akan diminta pertanggungjawaban 
tentang mereka. Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan atas 
anak-anaknya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentangnya. 

Seorang hamba adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia akan diminta 
pertanggungjawaban tentang itu. Dan setiap kalian akan diminta 
pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. (Muttafaq 'Alaih) Setiap insan 
pasti memikul amanah. Allah SWT berfirman, ''Sesungguhnya Kami menawarkan 
amanah kepada langit, bumi, dan gunung-gunung. Namun, mereka menolak dan 
khawatir untuk memikulnya. Dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya 
manusia itu amat zalim lagi bodoh.'' (QS. Al-Ahzaab: 72)

Dan jika manusia mulai banyak menyia-nyiakan amanah, kiamat akan segera datang. 
Rasulullah bersabda, ''Jika amanah diabaikan maka tunggulah kiamat.'' Sahabat 
bertanya, ''Bagaimanakah ciri amanah itu disia-siakan, wahai Rasulullah?'' 
Rasulullah menjawab, ''Jika suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, 
maka tunggulah kehancuran.'' (Al-Bukhari).

Amanah besar yang dapat dirasakan oleh setiap pemimpin dari ayat di atas adalah 
bagaimana melaksanakan berbagai kewajiban dan menunaikannya sebagaimana 
mestinya, sebagaimana manusia berjanji untuk menerima amanah. Wallahu a'lam

sumber : REPUBLIKA

Kirim email ke