------------------------------ Hizbut Tahrir: Pelaksanaan Idul Adha Mestinya Ikuti Wukuf di Arafah
Jumat, 29 Des 06 18:10 WIB Kirim teman Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menghimbau umat Islam meyakini, bahwa pilar dan inti dari ibadah haji adalah wukuf di Arafah dan hari Arafah itu sendiri adalah hari ketika jamaah haji di tanah suci Ibadah haji adalah (wukuf) di Arafah yang jatuh pada Jum'at (29/12). "Maka mestinya, umat Islam di seluruh dunia yang tidak sedang menunaikan ibadah haji menjadikan penentuan hari Arafah di tanah suci sebagai pedoman. Bukan berjalan sendiri-sendiri seperti sekarang ini," ujar Juru Bicara HTI Ismail Yusanto kepada pers di Jakarta, Jum'at (29/12). Seperti yang diperintahkan Nabi, katanya, pelaksanaan Idul Adha harus mengikuti Wukuf di Arafah. "Hari Raya Idul Fitri kalian adalah hari ketika kalian berbuka (usai puasa Ramadhan), dan Hari Raya Idul Adha kalian adalah hari ketika kalian menyembelih kurban, sedangkan Hari Arafah adalah hari ketika kalian (jamaah haji) berkumpul di Arafah," sambungnya. Menurutnya, berdasarkan ketentuan ruâyat global, yang dengan kemajuan teknologi informasi dewasa ini tidak sulit dilakukan, maka Amir Makkah berdasarkan informasi dari berbagai wilayah Islam dapat menentukan awal Dzulhijjah, Hari Arafah dan Idul Adha setiap tahunnya dengan akurat. "Dengan cara seperti itu, kesatuan umat Islam, khususnya dalam ibadah haji dapat diwujudkan, dan kenyataan yang memalukan seperti sekarang ini dapat dihindari," sambung Ismail. Oleh karena itu pula, HTI menyerukan kepada seluruh umat Islam, khususnya di Indonesia agar kembali kepada ketentuan syariah, baik dalam melakukan puasa Arafah maupun Idul Adha 1427 H, dengan merujuk pada ketentuan ruâyat untuk wuquf di Arafah, sebagaimana ketentuan sunah Nabi Saw. Selain itu, pihaknya juga menyerukan kepada umat Islam di Indonesia khususnya untuk menarik pelajaran dari peristiwa ini, bahwa demikianlah keadaan umat bila tidak bersatu. Umat akan terus berpecah belah dalam berbagai hal. (dina) ----------------------------- PP Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha, Pada Hari Kamis 20 Desember Senin, 10 Des 07 13:28 WIB Kirim teman PP Muhammadiyah menetapkan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1428H jatuh pada hari Kamis, 20 Desember 2007. Keputusan itu sesuai dengan Maklumat nomor 06/MLM/I. 0/E/2007, yang di dalam berisi dasar penetapan hari besar serta himbauan kepada warga Muhammadiyah. Penetapan Idul Adha ini berdasarkan hasil hisab hakiki oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah, yang selalu digunakan oleh ormas terbesar ini dalam menentukan awal bulan hijriah. Selain itu, yang menjadi dasar penetapan Idul Adha antara lain, penetapan tanggal 1 Dzulhijjah yang jatuh pada hari Selasa 11 Desember 2007, dan penetapan hari Arafah 9 Dzulhijjah yang bertepatan dengan tanggal 19 Desember 2007. Maklumat tersebut telah ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, pada 3 Desember lalu. PP Muhammadiyah meminta warganya untuk mempersiapkan pelaksanaan ibadah sholat Idul Adha, dengan berkoordinasi serta bekerja sama dengan berbagai pihak. Terkait dengan ibadah Idul Adha lainnya, PP Muhammadiyah juga mengimbau umat Islam untuk berpuasa Arafah pada 9 Dzulhijjah, dan menyembelih hewan kurban, serta memperbanyak membaca takbir sejak malam Idul Adha hingga hari tasyrik. Sementara itu, pemerintah rencananya akan menetapkan hari raya Idul Adha, setelah menggelar sidang itsbat yang akan dilakukan pekan depan. (novel/moi) -- A. Yahya Sjarifuddin ------------------------------ ------------------------------------------------------------------ - Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 - - Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com - Setelah Rasulullah Saw selesai memberikan pengajian beliau bersabda, Perhatikanlah , kuberitahukan kepada anda sekalian tentang orang bertiga tadi. Satu diantaranya mencari tempat disisi Allah swt, maka Allah melapangkan tempat padanya . Orang yang kedua malu-malu maka Allah malu pula kepadanya . DAn yang ketiga jelas berpaling, maka Allah berpaling pula darinya ( HR. Al Bukhari,66: Muslim, 2176: Ahmad, 5/219: At Tirmidzi, 2868 )