-----Original Message-----
From: Syah Ika Oktalia 
Sent: Thursday, January 03, 2008 9:21 AM
To: Dee; Dian Sari Dewi; Eryani Widyaningsih; M'Fau; Mas Andi; Meiske
Rompas; Umi Hindayanti; Theodora Ernawati; M'Yudi; Adi Sucahyo; Mulyono;
Januardo Henry Salvetti; Rini Indri Astuti; Saira; Yudhi Eka; *4isy4h
Subject: FW: RSCM=Rumah Sakit Pembohong an Kelinci Percobaan 



 RSCM=Rumah Sakit Pembohong an Kelinci Percobaan

Sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional, awalnya gak ada keraguan sama 
sekali dari saya untuk berobat atau di operasi di RSCM.Sekalipun banyak 
orang yang mengatakan pelayan RSCM sangat buruk, dan para pasin di Rumah

Sakit itu hanya di jadikan kelinci percobaan, dokter Coas dan Calon 
Dokter Spesialis FKUI.Namun karena saya di rujuk untuk berobat ke RSCM 
oleh Dokter Urologi saya di rumah sakit Saint Carolus, Dr.Akmal, SPU 
(sekarang direktur Utama RSCM), maka saya mempercayakan pengobatan 
penyumbatan saluran sperma saya di RSCM.

Di RSCM saya ditangani di Bagian Bedah Urologi oleh Dr.Nur Rasyid SPU, 
yang dengan pasti menyatakan bahwa upaya untuk membuka sumbatan saluran 
sperma saya hanya mugkin dilakukan dengan operasi di sumbatan tersebut, 
operasi tersebut operasi mikro, mudah dan pasti berhasil.Sekalipun 
jaminan keberhasilan itu 100% saya meminta second opinion ke RS Bunda.Di

RS tersebut, saya mendapat penjelasan bahwa operasi itu memang mudah 
dilakukan tapi bagaimanapun ada resiko kegagalan, dan pihak RS Bunda 
menwarkan agar saya di operasi di tempat mereka, berhasil atau tidak 
berhasil sperma saya sebaiknya di simpan di fasilitas penyimpanan sperma

yang mereka punya karena sekalipun operasi tersebut berhasil kualitas 
sperma tidak akan sebagus sebelum adanya penyumbatan.dengan sedikit 
keraguan saya kembali ke RSCM dan Jawaban Dr.Nur RAsyid SPU tetap sama, 
operasi mudah, dan gampang dilakukan dan tentu saja pasti berhasil.

Setelah diyakinkan dengan sangat baik oleh Dokter NUr Rasyid tersebut 
saya kemudian memilih melakukan operasi di RS tersebut dengan mengambil 
operasi Kelas 1 (termahal) dan Kamar Perawatan Utama di 
Fav.Cendrawasih,yang seluruhnya harus di bayar Cash! tanpa bisa debet 
apalagi kartu kredit!

Tanggal 22 November saya di operasi oleh Dokter Nur RAsyid, dan setelah 
itu menginap selama 1 malam di RSCM, tanpa ada sekalipun ada kunjungan 
dan penjelasan dari dokter yang bersangkutan pasca operasi.Kondisi ini 
berlanjut 10 hari kemudian karena Dr.Nur Rasyid SPU itu sedang berada di

luar negri tanpa mendelegasikan informasi apapun kepada dokter lain 
maupun asistennya.Bahkan untuk ganti perban operasi sekalipun saya harus

melakukannya di rumah karena tidak ada satu pun dokter RSCM yang 
bersedia melakukan itu dengan alasan bukan kewenangan mereka.

Setelah sekian lama menunggu, akhirnya saya bertemu dengan Dr.Nur 
RAsyid.SPu tersebut pada tanggal 2 Desember 2007.mengejutkan, saya saya 
datang, sang dokter dengan sangat jelas pura-pura tidak mengenal saya 
dan menanyakan operasi apa yang sudah saya lewati, lebih mengejutkannya 
lagi rekord medik saya harus di cari hampir selama 1 jam, bahkan 
sebelumnya saya dipersalahkan karena saya tidak membawa kopi rekord 
medik operasi tersebut (padahal saat saya meminta fotokopi rekam medik 
tersebut pihak RSCM menghalang-halangi dengan alasan itu milik RSCM, 
baru setelah saya menyatakan soal perlindungan Konsumen mereka mau 
memberikannya).Lebih mengejutkan lagi, sang dokter mengatakan bahwa 
operasi saluran penyumbatan sperma tersebut gagal karena opeasi yang dia

lakukan hanya untuk mengetahui sumbatan di saluran saya!!! Gila apa!? 
PAdahal dari awal dia sudah menyatakan bahwa kemadulan yang saya alami 
akibat adanya penyumbatan saluran sperma dan tindakan untuk membuka itu 
hanya dengan operasi!

Kebohongan dokter tersebut berlanjut ketika saya bantah hal tersebut dia

kemudian berkilah bahwa operasi untuk membuka saluran sperma itu hanya 
memiliki angka keberhasilan 10%, waks!!! Bagi saya ini dah pelecehan 
terbesar, bagaimana mungkin saya mau melakukan operasi yang mahal dan 
harus di bayar cash kalau angka keberhasilanya cuman 10% dan bukan 
menyangkut hidup atau mati!!! Sebagai orang yang berpendidikan saya 
paham betul bahwa melakukan tindak kekerasan terhadap pembual itu 
bukanlah satu pilihan, untuk itu kemudian saya mengadukan tindakan 
penutupan informasi Dr.Nur Rasyid tersebut ke PB IDI.Sayangnya, PB IDI 
hingga saat ini tidak meproses pengaduan saya selayaknya.KEcurigaan saya

bahwa para dokter melindungi koleganya terbukti sudah.

Kebohongan RSCM ini jelas dilakukan secara sistematis.Saya di rujuk ke 
RSCM oleh DR.Akmal.SPU yang sekarang Menjadi Direktur Utama RSCM untuk 
menjadi kelinci percoabaan para calon dokter spesialis Urologi FKUI di 
RSCM.Saya telah membayar biaya operasi termahal dengan kamar yang juga 
mahal supaya biaya Kelinci percobaan ini bisa dilakukan gratis bagi para

Mahasiswa Spesialis Urologi FKUI.Dokter-doker ini bahkan tidak punya 
hati nurani betapa kecewanya, saya dan istri yang telah berusaha 
menunggu buah hati selama 6 tahun akibat kebohongan yang dilakukan 
mereka.Biaya yang saya keluarkan bahkan mencapai 1/3 dari biaya bayi 
tabung.Jika dari awal mereka jujur, saya pasti lebih memilih untuk 
melakukan bayi tabung langsung.

Saat ini saya tengah menyiapakan gugatan hukum kepada RSCM, Dokter Nur 
Rasyid SPU dan PB IDI.NAmun saya sangat-sangat menghimbau kepada pembaca

detik Forum untuk tidak pernah melakukan operasi atau berobat di RSCM! 
dengan kondisi dokter seperti itu, saya berharap bahwa globalisasi 
dokter segera diberlakukan agar masyarakat kita gak di kibulin 
dokter-dokter indonesia.

Teguh P Nugroho
Komnas HAM, Jl.Latuharhary No.4B Menteng Jakarta Pusat 10310
081513385617

------------------------------------------------------------------
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, 
Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia 
berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya Ya Allah, 
ampunilah ia.  Ya Allah sayangilah ia (Shahih Muslim no. 469)

Kirim email ke