SIKAP TERHADAP TETANGGA
From: [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 10 Apr 2008 20:48:24 -0700 Assalamu'alaykum Ana mau tanya bagaimana sikap kita pada tetangga kita yg zalim seperti mengukur2 tingkat sosial kita, dan suka bergunjing.Apakah kita jauhkan, sikap kita biasa saja, ataukah kita nasihati atau bagaimana. Jazakumullah Khoiron katsiro Wassalamu'alaykum ........................................... Alhamdulillah, Adapun jika tetangga tersebut suka berbuat dosa besar, adakalanya dia berbuat secara sembunyi-sembunyi dan menutup pintunya, maka berpalinglah dan jangan pedulikan. Bila mampu menasehati dan memperingatkannya secara rahasia-rahasia, maka ini lebih baik lagi. Begitu pula jika dia sering meninggalkan shalat, maka perintahkanlah dia dengan cara yang baik dan cegahlah dia dari perbuatan mugkar berulang-ulang. Kalau tidak mau menerima, maka jauhilah ia karena Allah. Barangkali dengan cara dijauhi, dia akan kembali dan dapat mengambil manfaat. Tetapi tanpa memutus pembicaraan, salam dan hadiahmu terhadapnya. Dan jika engkau melihat dia melampui batas dan membangkang serta jauh dari kebaikan, maka berpalinglah darinya dan berusahalah untuk berpindah dari sampingnya bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berlindung dari tetangga yang jelek di daerah tempat tinggal. Jika tetanggamu seorang muslim, sunni dan taat, maka wajib bagimu memenuhi seluruh hak-haknya Tetangga Di Dalam Al-Qur'an Al-Karim http://www.almanhaj.or.id/content/1883/slash/0 Hak Dan Keutamaan Tetangga Dalam Sunnah http://www.almanhaj.or.id/content/1829/slash/0 [1]. Haram Menyakiti Tetangga Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya : Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya". [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (6016) dan Muslim (46). Dan dikeluarkan juga oleh Ahmad (3/156), Al-Hakim (1/11) dan Ibnu Hibban (510) dengan sanad yang shahih dari Anas Radhiyallahu anhu. Dan juga dikeluarkan oleh Al-Bukhari (6016) dari Abi Syuraih Al-Ka'bi.] Dalam bab ini banyak sekali riwayat dan jalan dari selain para shahabat tersebut Radhiyallahu 'anhum [2]. Wasiat (untuk berlaku terpuji) Kepada Tetangganya dan Berbuat Baik Kepadanya Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya : Jibril terus menerus berwasiat kepadaku untuk berbuat baik terhadap tetangga, sampai-sampai aku mengira dia akan menjadikannya sebagai ahli waris". [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (6014) dan Muslim (2624). Dikeluarkan pula oleh Al-Bukhari (6015) dan Muslim (2625) dari Ibnu Umar. Dalam bab ini banyak riwayat dari para sahabat. Kalau hadits-hadits mereka dikumpulkan, niscaya akan menjadi satu juz yang besar] [3]. Terkabulnya Laknat Terhadap Orang Yang Menyakiti Tetangganya Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata. "Artinya : Seseorang datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengadukan perihal tetangganya kepada beliau. Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda -tiga kali- : "Bersabarlah". Kemudian Nabi bersabda kepada orang tersebut pada kali yang keempat -atau ketiga- : Keluarkanlah barang-barangmu ke jalan". Maka orang itupun mengerjakan. (Abu Hurairah) berkata : Lalu mulailah orang-orang melewati orang tersebut dan bertanya kepadanya : Apa yang menimpamu? Maka dia menjawab bahwa tetangganya telah menyakitinya. Lalu merekapun berkata : 'Semoga Allah melaknatnya'. Kemudian tetangganya datang sembari berkata : Kembalikan barang-barangmu. Demi Allah, saya tidak akan menyakitimu selama-lamanya". [Diriwayatkan oleh Abu Dawud (5153), Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad (124) dan Al-Hakim (4/160) dengan sanad hasan. Dan Al-Bazzar (1904), Al-Hakim (4/166) dan Al-Bukhari dalam Al-Adab (125) membawakan riwayat sebagai syahid bagi hadits tersebut dari Abu Juhaifah. Dan di sanadnya ada kelemahan serta jahalah (rawi yang tidak dikenal)] [4]. Anjuran Untuk Perhatian Terhadap Tetangga Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu berkata : Kekasihku Shallallahu 'alaihi wa sallam berwasiat kepadaku. "Artinya : Kalau kamu memasak sayur, maka perbanyaklah kuahnya. Kemudian lihatlah keluarga dari tetanggamu. Dan berilah mereka daripadanya dengan baik". [Diriwayatkan oleh Muslim (2625) (143). Dan diriwayatkan pula oleh Al-Bazaar (1901), At-Thabrani dalam Al-Ausath -sebagaimana dalam Al-Majma (8/165) dari Jabir dengan sanad dha'if] Dalam riwayat lain. "Artinya : Wahai Abu Dzar ! Jika kamu masak sayur, maka perbanyaklah kuahnya dan perhatikanlah tetanggamu". [Diriwayatkan oleh Muslim (2625) (142).] Dan dalam suatu lafazh. "Artinya : Sesungguhnya hal itu lebih merata bagi keluarga dan tetangga". [Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban (513), Ahmad (5/156) dengan sanad shahih.] [5]. Toleran Terhadap Tetangga Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya : Janganlah sekali-kali salah seorang dari kalian melarang tetangganya untuk menancapkan kayu di temboknya". [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (2463) dan Muslim (1600) Hadits tersebut mempunyai syahid pada : Ahmad (3/479 dan 480) Ibnu Majah (2336) dari Mujamma' bin Jariyah. Dan yang lain dari Ibnu Abbas dalam (kitabnya) Ahmad (1/303), Al-Baihaqi (6/69)] Original Message : Abu Abdillah