Ass,
Setiap melihat gereja kita disunnahkan membaca Subhanallah (maha suci Alloh) 
dan kita boleh mendoakan orang2 kristen agar mereka mendapat hidayah dari 
Alloh, tapi tidak boleh mendoakan mereka untuk selamat dari siksa Alloh.
 
Wassalam,
Roziqin
 
 
Pendeta Stephen Tong Bangun Mega Gereja di Jakarta        
Tuesday, 07 October 2008 03:12  
Evangelis Indonesiaketurunan China, Stephen Tong, berencana membangun ‘gereja 
raksasa’, bernama Katedral Mesias


Hidayatullah.com--Sebuah gereja megah senilai jutaan dolar diresmikan Sabtu 
(20/9) lalu di Indonesia, negara dengan populasi penduduk Muslim terbesar di 
dunia, dengan mengadakan sebuah ibadah yang dihadiri sekitar 4000 orang yang 
menyanyikan pujian dan membaca Alkitab.
Pendirian Katedral Mesias yang megah di Jakarta tersebut digagas oleh evangelis 
Indonesia keturunan China, Stephen Tong, yang mengatakan tujuan pembangunan 
gereja tersebut untuk menepis kesalahpahaman yang mengatakan bahwa Indonesia 
tidak toleran terhadap agama minoritas.
"Hal ini membuktikan bahwa tidak ada hambatan dari pemerintah Indonesiauntuk 
membangun tempat pusat peribadatan," kata Tong, evangelis terkemuka pendiri 
Gereja Reformed Injili pada 1989.
"Hal ini juga ingin memberikan kesan baru kepada dunia terhadap Indonesia: 
bahwa Indonesiabukanlah suatu negara yang melulu kacau atau penuh dengan 
permasalahan," kata Tong, menurutReuters.
Sebagaimana dikutip Reuters, pembangunan gereja ini telah memakan waktu 16 
tahun bagi Tong untuk mendapatkan lampu hijau dari pemerintah yang berwenang di 
Indonesia.
"Gereja-gereja lainnya di Indonesiakebanyakan didirikan oleh Belanda dan sampai 
saat ini kebanyakan dari mereka masih mengandalkan pembiayaan dari luar negeri. 
Namun gereja kami tidak bergantung kepada pendanaan luar negeri," kata Tong.
"Ini adalah satu-satunya gereja nasional di Indonesia yang dibiayai sendiri 
oleh jemaatnya, karena uangnya berasal dari Indonesia, desainnya dari 
Indonesia, bahan-bahannya dari Indonesia. Tidak ada bantuan dari luar negeri," 
kata Tong.
Gereja besar, yang mampu menghimpun ribuan orang saat pujian penyembahan pada 
ibadah Minggu, sudah sangat popular di Amerika Serikat, khususnya di pinggiran 
kotadan kota-kota kecil di mana mereka sering menggunakannya sebagai sebuah 
pusat kegiatan masyarakat. Kebanyakan merupakan aliran yang bukan Injili atau 
Pantekosta, dengan beberapa memiliki hubungan dengan Southern Baptists.
Ibadah yang berlangsung di aula yang besar biasanya memiliki ciri khas 
kotbahnya mengharukan dan sedikit lebih menekankan pada musik penyembahan 
modern daripada hymne tradisional. Parakritikus seringkali menganggap 
gereja-gereja besar biasanya memiliki kotbah yang dangkal dan lebih menekankan 
pada hiburannya daripada agama.
Beberapa pakar mengatakan berdirinya mega-gereja di Indonesia merupakan suatu 
tanda semakin meningkatnya kepercayaan diri dikalangan komunitas Kristen di 
Indonesia, sementara pihak lain mengatakan bahwa hal tersebut justru dapat 
berubah memicu kemarahan keras dan ketakutan di dalam negara yang mayoritas 
adalah Muslim.
WNI Keturunan
Stephen Tong adalah seorang pendeta Kristen yang dilahirkan di propinsi 
Fujianpada 1940. Ia menjadi warganegara Indonesiadan saat ini tinggal di 
Jakartadan dikenal salah satu tokoh teologi reformed terkemuka, mengadakan 
seminar-seminar secara teratur setiap tahun dan mendirikan Gereja Reformed 
Injili Indonesia (GRII). Kakaknya Caleb Tong adalah pendeta di Gereja Kristen 
Injili Indonesia di Bandung.
Tong dikenal sebagai pengritik keras gerakan Karismatik, New Age Movement, 
Postmodernisme, seni kontemporer, psikologi, budaya Barat, budaya Timur, 
filosofi, dan teologi kemakmuran. Ia menulis banyak lagu gereja dan merancang 
beberapa bangunan gereja.
Tong sering menyampaikan kotbah dalam bahasa Indonesia, Mandarin, dialek 
Fujian, dan Inggris. Gereja Mesias yang megah tersebut berlokasi di pusat 
bisnis Kemayoran, Jakarta.  [chtp/www.hidayatullah.com] 


      

Kirim email ke