Ass, Cerita ini mirip ketika di Belanda dulu saya jumpa dengan jamaah Pakistan... terus saya ikut keluar (khuruj) beberapa hari bersama mereka, kami mengunjungi rumah-rumah orang muslim, kadang ketemu bincang-bincang sholatnya bagaimana, kerjanya bagaimana, suasana agama di kantor bagaimana dll, kadang ngak ketemu balik lagi disamperin lain hari. Indah sekali.... terus yang lebih berkesan kami mengunjungi asylum seeker tempat "penahanan" sementara imigran gelap yg umumnya dari afrika, bincang-bincang tentang keluarganya.... sholatnya... dll. Usaha agama ini hakekatnya untuk memeperbaiki diri sendiri dengan cara mengajak orang lain membicarakan iman dan amal sholeh.... Wassalam, Roziqin http://www.mail-archive.com/[EMAIL PROTECTED]/msg01724.html Maha besar Allah yang telah menciptakan manusia berbangsa bangsa, bersuku suku, dan bermacam macam bahasa dan agama atau keyakinan kepada Tuhan. Setiap benda yang diciptakan oleh Allah dan kita lihat adalah cantik dan indah, lihatlah bermacam warna warni bunga2, lihatlah pula bermacam warna dan warni ikan di laut, lihat pula lah bermacam wajah dan warna kulit manusia, dan terakhir kita lihat pula bermacam macam keyakinan dan bermacam cara pengabdian kepada Tuhan. Subhanallah, Maha suci Allah yang menciptakannya. Lain lubuk lain ikannya, lain kepala lain pendapatnya. Jemaah Tablig adalah sebuah jemaah Islam yang berpusat atau lahir di India yang mayoritas penduduknya adalah beragama Hindu. Pemimpin Rohani jemaah Tabligh adalah Maulana Muhammad Ilyas lahir tahun 1885 da meninggal tahun 1944 di kota Khanda, India. Waktu saya tinggal di USA, salah seorang jemaah Tabligh mendekati saya, seorang pemuda yang fasih berbahasa English, dengan ramah tamah, senyumnya yang menawan, ia ingin berkenanlan dengan saya dan saya diundang kerumahnya. Ia menerangkan tentang pentingnya umat islam melakukan dakwah secara sungguh sungguh dan terpadu. Sebab kalau tidak demikian katanya, umat islam makin hari makin lemah keimanannya, karena mereka sibuk dengan segala aktivitas sehari hari, baik sibuk bekerja, sibuk belajar, mereka lupa akan Tuhan, lupa bershalat berjemaah di Mesdji dll. Dan bahkan mereka bisa lupa bershalat sebagai tiang agama dan akhlaq Islam. Inilah kami dari Jemaah yang sangat concern sekali terhadap pentingnya berdakwah mengajak teman2 kita untuk kembali kejalan yang di redhoi Tuhan Allah swt. Sedangkan Rasulullah dan sahabat2 beliau mati matian, dan bahkan Nabi sendiri tidak jarang dilempari oleh batu2 sampai tubuh Nabi berlimang darah karena luka2. Tapi beliau tidak menyerah, beliau tidak marah dan membalas, beliau tetap tegar menyampaikan wahyu wahyu Allah dengan sopan santun, lemah lembut dan berkelanjutan. Dan sampai sekarang berkat perjuang karena Allah semata mata, umat Islam sudah mendunia dengan jumlah umatnya lebih dari satu milyard orang. Kita bisa hidup beriman dan beragama Islam berkat perjuangan2 beliau yang mati matian. Kemudian ia meneruskan penjelasannya tentang dakwah Tabligh yang dilakukannya. Mengikuti jejak jejak Rasulullah dan para sahabat berdakwah maka jemaah Tabligh 3 hari dalam sebulan, mulai hari Jumaat sore sampai hari minggu berikutnya, menyediakan waktu, berkorban tenaga, meninggalkan keluarga pergi berdakwah ke kota kota lainnya. Ia dan kawan kawan pergi mengunjungi kota kota lain dan tinggal disana, apakah dimesdjid atau di sebuah rumah jemaah. Ia mengajak saya untuk ikut untuk bertabligh. Alhamdulillah, pada suatu hari, saya mengikutinya pergi kesebuah kota Tulsa, berjarak 3 jam naik mobil. Kami (4 orang jema?ah)tinggal disebuah rumah jemaah Pakistan yang sudah lama tinggal di Amerika. Selama tiga hari kami pergi mengunjungi teman teman seiman, orang orang Islam yang tinggal disekitar kota Tulsa. Kami di guide oleh seorang Jemaah yang tinggal di Tulsa. Kami bersama sama mengunjungi rumah rumah atau apartemen2 atau sekolah sekolah dimana orang orang islam kemungkinan bisa bertemu, tanpa memberitahu lebih dahulu. Seperti seorang salesman menjualkan dagangannya dari pintu ke pintu rumah,?door to door marketing? Suatu trategi yang baik dan sukses, walaupun berat melakukannya bagi orang yang kurang kuat kecintaannya kepada Rasulullah saw, tapi bagi mereka mereka yang sudah biasa dan karena kecintaan kepada Tuhan dan agama Islam, bagi mereka saya lihat adalah suatu yang lezat, suatu perjuangan, kalau ada orang yang dapat ikut, itulah suatu kebahagian yang besar. Tapi kalau tidak berhasil pada hari itu, juga suatu hal biasa dan diterima dengan hati yang besar pula , mungkin pada suatu hari ada orang yang terbuka hatinya untuk ikut bersama. Sesuatu yang dikerjakan dengan kasih sayang dan cinta, semua akan indah dan ringan melakukannya. Kadang kadang kami bisa berjumpa dengan penghuni rumah dan berbicara tentang kebesaran agama islam serta mengajak mereka untuk shalat berjemaah di mesdjid, dan terkadang pula kami tidak bisa diterima, karena penghuni rumah ada kesibukan yang lain atau ada tamu dan sebagainya. Tapi bagi kami semua tidak menjadi masalah, lainkali kami datang lagi. Semua sudah ditentukan oleh Allah swt. Alhamdulillah, kesan kesan saya selama mengikuti bertabligh dengan jemaah Tabligh ini sangat menarik hati saya. Semua kami mengerjakan tabligh ini hanya karena Allah semata mata, valonteer, suka rela untuk bekerja mengajak teman2 untuk bersama sama berjemaah di mesdjid, tanpa ada maksud tertentu, tanpa ada orang yang membiayai perjalanan dll, hanya untuk kebaikan saja, agar teman teman yang se islam, seiman jangan lupa akan Allah, jangan lupa shalatnya, jangan hilang keimanannya sewaktu tingal di negeri non muslim. Subhanallah, bukan main cantik dan indahnya mereka mereka ini berdakwah untuk kepentingan orang lain agar orang jangan berdosa, agar orang lain jangan mendapat azab di akhirat nanti, subhanallah. Suci dan indah sekali niatnya. Kesan kesan yang menarik dan indah saya alami sendiri adalah hidup sederhana, tinggal di mesdjid atau di rumah2 jemaah, tidur dilantai, terkadang kita memasak sendiri. Kalau makan bersama sama dari piring yang besar, terasa akhrab. Dalam makan makan bersama ini yang menarik perhatian saya adalah betapa bersihnya piring tempat kita makan, karena tidak satu biji nasipun yang tertinggal, begitu pula kuah2nya habis dimakan dengan nimatnya. Maha Suci Allah dengan nikmat dan karunianya yang banyak. Kemudian shalat bersama sama dan membaca Hadits2. Kita dapat merasakan betapa beratnya mengajak orang kepada kebaikan2 secara lahiriah karena meningalkan keluarga, makan sederhana mungkin. Tapi ada sesuatu hadiah yang diberikan oleh Allah dalam menjalan tabligh seperti ini antara lain; dapat bersilahturahmi dengan kawan2 seiman dan bertambahnya teman2 baru. Kedua pikiran menjadi fresh dari pekerjaan rutin yang biasa dikerjakan dirumah. Dapat merasakan betapa beratnya Rasulullah saw bedakwah karena Allah semata mata untuk mengajak manusia kejalan Allah. Terakhir menambah keimanan kita, kesayangan kita kepada Rasulullah saw dan para sahabat2nya. Maha Suci Allah, hebatnya, cantik dan indahnya perjuangan teman2 dari jemaah tabligh semoga Allah menambahkan rahmat dan karunianya kepada mereka dalam mengembangkan, menjaga, dan mejayakan umat Islam ditengah tengah masarakat dunia yang terbuka. Demikianlah, kesan kesan indah kami, semoga ada manfaatnya, sekiranya ada kesalahan2 kami mohon dimaafkan karena kelemahan kami dalam memahami sesuatu, yang benar adalah milik Allah semata. Terimakasih. Wasalamu?alaikum wr wb Abdul Latif