Metro TV, Selasa 13 Januari 2009, Jam 22.00

Dialog tersebut membahas persoalan Palestina terkini dalam konteks
reaksi umat Islam Indonesia, khususnya munculnya fenomena pengiriman
relawan ke Gaza Strip. Dialog dipandu oleh moderator (yang sayangnya
kurang moderat ...) Kania Sutisnawinata. Menghadirkan narasumber Teuku
Fauzasyah (Jubir Deplu RI), Ismail Yusanto (Jubir HTI), Luthfi
Assyaukanie (Koordinator JIL), dan Luthfi Hassan Ishaq (Biro Hubungan
LN PKS).

Suka tidak suka, dialog menggambarkan stereotype berbagai cara pandang
umat Islam Indonesia terhadap agresi militer Israel ke Gaza saat ini.
Kecuali Teuku yang notabene mewakili suara resmi pemerintah (sehingga
pendapatnya bersifat normatif dan diplomatis), ketiga narasumber lain
bisa dianggap representasi aneka-warna corak pemahaman keummatan umat
Islam Indonesia.

Namun kalau boleh menyimpulkan, mengutip pendapat Luthfi Hassan Ishaq,
penyelesaian harus mencakup 3 logika yang komprehensif dan tidak boleh
meninggalkan salah satu di antaranya, yaitu:
- logika kemanusiaan
- logika diplomasi
- logika militer

Tiga logika tersebut harus diimplementasikan secara harmonis. Termasuk
oleh umat Islam di Indonesia. Tentunya di luar itu ada faktor kehendak
Allah yang tak terjangkau oleh manusia.

Memang nampak Luthfie Assyaukani terlalu mendewakan logika diplomasi
dan menafikan logika militer/jihad qital (apakah dia lupa bahwa
hakekat persoalan Palestina adalah sebuah penjajahan?). Sedangkan
Ismail Yusanto lebih menitik-beratkan logika militer oleh sebuah
'konsorsium' negara Islam, dan Luthfi Hassan Ishaq menyampaikan
tentang kerja konkrit kemanusiaan yang mendesak saat ini. Namun
keduanya cukup cerdas untuk menangkis argumen JIL yang sangat
pragmatis dan sekuler (argumen yang cukup 'memikat' sehingga
kadang-kadang membuat Kania terhanyut, dan lupa sedang menjadi
moderator ,,,).

Wallahu a'lam,
--amin

------------------------------------------------------------------
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Rasulullah SAW bersabda, Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, 
seratus kurang satu. Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga.
(Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu) (HR. Bukhari)

Kirim email ke