Sebagai tambahan, password account kita di email, atau di situs lain yang kita 
ikuti, akan mudah dilacak dari data kita di facebook, karena umumnya jika kita 
lupa dengan password kita, ada semacam bantuan dari situs yang kita ingin 
akses, yaitu dengan memberikan HINT atau pertanyaan yang jika jawabannya benar 
maka kita akan dikirim password kita yang benar, nah hal ini bisa 
disalahgunakan oleh orang untuk menebak password kita dengan pura2 lupa, lalu 
jika hint/pertanyaaannya misalnya acara tv favorit anda? nah kita tinggal lihat 
di profil facebook orang tersebut jika acara tv diisi, tinggal ketik aja acara 
itu, terjawab deh password kita...
Satu hal lagi, kalo gak salah, by default, saat kita bikin facebook pertama 
kali, account kita akan diset OPEN untuk semua orang, nah sebaiknya segera 
rubah SECURITYnya supaya yang bisa buka profil kita hanya yang sudah kita 
CONFIRM sebagai teman saja. Dan selektif dalam menerima REQUEST untuk menjadi 
teman, sebab gara2 Obama sukses kampanye dengan facebook, para CALEG sekarang 
banyak yang TIRU-TIRU..he..he.., caranya gampang.. liat aja di profilnya, jika 
pada bagian POLITICAL VIEW nya diisi partai tertentu, kemungkinan besar dia 
cuman mo nyari dukungan, biasanya saya gak akan Confirm orang tersebut,apapun 
partainya...he..he..

Thanks
Lana's


--- On Mon, 2/23/09, A. Yahya Sjarifuddin <a...@lathiifa.com> wrote:
From: A. Yahya Sjarifuddin <a...@lathiifa.com>
Subject: [Ar-Royyan-8710] Jangan Umbar Data, Teman dan Foto di Facebook!
To: i...@rw14.web.id, jamaah@arroyyan.com
Date: Monday, February 23, 2009, 2:03 AM

Senin, 23/02/2009 08:45 WIB
Bahaya Impersonation
Jangan Umbar Data, Teman dan Foto di Facebook!
Penulis: Donny B.U. - detikinet

Jakarta - Jangan terlalu lengkap memasang profil diri dan foto di
Facebook! Jangan terlalu gampang berteman di Facebook! Waduh,
seruan tersebut tentunya tidak terlalu populer, atau cenderung
diabaikan, bagi para Facebooker sejati. Ya memang, karena dengan
bergesernya konsep dan ide sebuah pertemanan, maka tak apalah
pada kenyataannya kita hanya punya segelintir teman di dunia
nyata sepanjang punya berjibun (ratusan, ribuan) teman di situs
jejaring sosial.

Seolah-olah dengan demikian keeksisan Anda adalah seberapa banyak
teman yang dimiliki. Padahal dengan semakin banyak teman, yang
kadang hanya teman sekedar kenal atau bahkan tak ingat lagi siapa
dia atau bertemu dimana, maka semakin rentan terekspos data diri
kita ke pihak-pihak di luar kontrol kita.

Walhasil, dengan demikian Anda akan semakin mudah menjadi korban
'impersonation'.



Kasus

Tulisan ini sengaja saya buat dan saya titipkan ke detikINET,
karena ada satu kasus yang langsung menimpa salah satu mahasiswi
saya di sebuah perguruan tinggi swasta tempat saya mengajar. Si
mahasiswi tersebut belum lama berselang mengadukan kisahnya
kepada saya bahwa hampir tiap saat dirinya melalui ponsel
dihubungi orang yang tidak dikenal, bahkan di tengah malam
sekalipun.

Setelah saya gali informasi lebih lanjut, ternyata saya temukan
bahwa data dirinya di Facebook, entah oleh siapa, di-copy dan
dijadikan sebuah blog di Blogspot.com. Blog tersebut seolah-olah
dikelola langsung oleh si mahasiswi tersebut. Inilah yang disebut
dengan kasus 'impersonation'

Bahkan si pelaku (impersonator), memindahkan sebagian foto-foto
si mahasiswi tadi dari Facebook ke sebuah situs penyimpanan foto
gratisan, imageshack.us. Isi blog tersebut, cenderung berupa
pencemaran nama baik dan melecehkan martabatnyat sebagai wanita.

Celakanya lagi, di blog tersebut dicantumkan pula nomor ponsel
yang sehari-hari digunakan oleh mahasiswi tersebut. Maka, hampir
tiap saat dia harus menjelaskan bahwa dirinya bukanlah seperti
apa yang tertulis di blog pada setiap penelpon yang masuk.



Penyelesaian

Kasus ini agak rumit, karena tempat si impersonator meletakkan
data-data dan foto-fotonya berada di luar ranah Indonesia. Tetapi
upaya tetap harus dilakukan. Di blogspot.com atau blogger.com,
ada fasilitas untuk melakukan 'flag blog', dengan pilihan
'impersonation'. Kita harus meng-attached hasil scan KTP atau SIM
yang dapat membuktikan bahwa kita adalah korban dari pelaku
impersonation.

Setelah kita men-submit, maka kita tinggal menunggu keputusan
dari pengelola layanan blog tersebut untuk mencabut atau
menghapus alamat blog yang menjadi keberatan kita.

Pun setali tiga uang dengan foto-foto yang terlanjur tersimpan di
imageshack. Ada fitur untuk melaporkan dan meminta penghapusan
foto-foto yang kita anggap materi berhak cipta, mengandung unsur
pornografi ataupun kekerasan. Asumsinya, foto yang diambil dari
akun Facebook kita tanpa seijin kita, adalah foto yang melanggar
hak cipta.



Pencegahan

Agar kasus tersebut tidak terulang kepada siapapun, maka ada
baiknya langkah-langkah pencegahan berikut ini bisa dijalankan
ketika di dunia Facebook:

1). Jangan terlalu lengkap memasang profil atau data diri di
Facebook. Tentunya semakin lengkap profil/data diri terpasang,
semakin mudah mendapatkan teman. Tetapi di sisi lain, semakin
beresiko pula data diri kita disalah-gunakan (abused)

2). Jangan memasang foto-foto diri Anda yang sekiranya Anda
sendiri tidak akan merasa nyaman apabila foto tersebut
tersebarluaskan secara bebas. Ingatlah, walau foto tersebut
"hanya" diposting di akun Facebook Anda, sebenarnya itu sama saja
dengan menyebarlukaskan foto tersebut ke publik. Sekali
terposting dan tersebar, maka sangat sulit (dan nyaris mustahil)
Anda bisa mencabut foto Anda dari Internet. Maka, selektiflah
dalam berpose dan memposting foto Anda.

3). Jangan sembarangan 'add friend' atau melakukan approval atas
permintaan seseorang untuk menjadi teman Anda. Cara memilah dan
memilihnya mudah, yaitu lihat saja berapa jumlah "mutual friends"
antara Anda dengan seseorang tersebut. Semakin sedikit "mutual
friends"-nya, berarti semakin sedikit teman-teman Anda yang kenal
dengan dirinya, yang berarti semakin beresiko tinggi. Pastikan
Anda hanya menerima "pertemanan" yang "mutual friends"-nya
cukup
banyak.

4). Jangan sembarangan menerima tag photo. Bolehlah kita "banci
tagging", tetapi berupayalah lebih selektif. Artinya, sekali Anda
terjun ke Facebook, rajin-rajinlah memeriksa "keadaan
sekeliling". Karena kita kadang menemukan foto diri kita yang
di-upload dan di-tag oleh orang lain, padahal kita tidak suka
foto tersebut disebarluaskan. Segera saja kita "untag" diri kita
dari foto tersebut dan kalau perlu minta teman kita yang
melakukan upload foto tersebut untuk mencabutnya.

5). Jangan tunda-tunda, ketika Anda menemukan data atau profil
Anda digunakan oleh pihak lain untuk hal-hal di luar kontrol
Anda, segeralah bertindak. Membiarkannya, justru akan membuatnya
makin berlarut dan berdampak destruktif, setidaknya untuk
kenyamanan diri sendiri. Laporkan langsung ke pengelola layanan
tempat kejadian 'impersonation', untuk segera mencabut informasi
aspal (asli tapi palsu) tersebut. Atau, mintalah bantuan pada
orang atau pihak yang sekiranya bisa atau paham bagaimana
mengatasi hal di atas.

*) Penulis, Donny B.U., adalah penggiat kampanye "Be Wise While
Online" dalam program Internet Sehat - ICT Watch. Untuk artikel
terkait lainnya, dapat dibaca di
http://www.ictwatch.com/internetsehat atau
http://www.internetsehat.org

        -- A. Yahya Sjarifuddin

------------------------------------------------------------------
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Rasulullah SAW bersabda, Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, 
seratus kurang satu. Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga.
(Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu) (HR. Bukhari)




      

Reply via email to