Assalamualikum Wr.Wb, Risalah kecil ini saya tulis untuk memberi gambaran betapa sumber penyesatan terhadap harokah-harokah Islam juga pembidahan bahkan pengkafiran datang dari Wahabi-Salafi. Di internal mereka sendiri bahkan juga saling menyesatkan dan mengkafirkan. Naudzubillahi min dzalik. Hidup kita yang hanya sementara ini, apakah akan kita gunakan membeli kesesatan di atas kesesatan. Kembalilah kepada dakwah dengan cara Rasulullah dan para sahabat maka ingsyaAlloh kita akan selamat dalam memegang risalah agama ini.
Mudahnya Wahabi-Salafi Menyesatkan Muslim Lainnya Termasuk Yusuf Qaradhawi, Hasan Albanna, Hamas, Ihwanul Muslimin/PKS, Hizbut Tahrir dll Wahabi/salafi terkenal dengan kepandaiannya mengatur hadits dan ayat alquran untuk menyesatkan/membidahkan dan mengkafirkan muslim lain. Hampir semua gerakan Islam dihajar oleh Wahabi ini dengan bahasa-bahasa yang kasar dan buas. Bagi orang-orang yang ihlas, beramal hanya karena Alloh SWT, maka hal itu tidak menyurutkan langkah sedikit pun. Malah akan semakin teguh dan kukuh semata-mata mencari ridho Alloh SWT dan menegakkan sunnah baginda Rosulullah SAW. Namun bagi yang beramal untuk dilihat, dipuji atau mencari balasan dari manusia maka mereka akan pasang-surut, plin-plan atau memilih mundur teratur. Akhirnya mereka tidak lagi menegakkan amalan-amalan wajib maupun sunnah, tidak lagi sholat berjamaah di masjid, tidak lagi mau bersilaturahmi dengan sesama muslim, menghabiskan waktunya hanya untuk melihat dan mengorek kekurangan saudara muslimnya dan menjauhi dari mengikuti amalan-amalan Rosulullah SAW. Di internet ini, demikian banyak sumber-sumber bacaan yang bisa kita telan dengan mentah-mentah, dan juga bisa kita pahami dan fikirkan terlebih dahulu. Itulah sebabnya dalam banyak ayat Alqur’an, Alloh SWT memerintahkan kita untuk berfikir, bertadabbur, merenung, bermuhasabah sehingga hati kita menjadi bening, fikiran kita menjadi jernih. Kemudian kita memohon kepada Alloh SWT agar ditunjuki jalan yang lurus, agar diberinya hidayah sehingga kita dapat mengamalkan agama sebagaimana Rosulullah SWT dan para sahabat telah beramal. Berikut ini sekedar gambaran betapa Wahabi/Salafi menyesatkan orang-orang/ harokah lain yang tidak sependapat dengannya. Jamaah Tabligh termasuk salah satu korban kejahilan Wahabi/Salafi ini. Namun di internet Jamaah Tabligh tidak terlalu diserang oleh Salafi karena sebagian besar aktivis jamaah tabligh memang menghindari perdebatan dan tawajjuh hanya kepada Alloh SWT. Justru karena cuek dengan berbagai kritikan dan hujatan serta tetap berjalan dengan tertib dakwah ala Rosulullah (misalnya silaturahmi mendatangi rumah-rumah) maka itu membuat para pengkritiknya kehabisan akal dan mendongkol. Sebagaimana email-email saya sebelumnya di milis Ar-Royyan. Arsipnya bisa dilihat di www.dalamdakwah.wordpress.com. Di sini semua pertanyaan terkait Jamaah Tabligh diulas dengan pendekatan hikmah dan mauidhotul hasanah. Setelah membaca tulisan ini anda mungkin perlu baca juga betapa di internal salafi/wahabi juga saling hujat…. Bahkan Ja’far Umar Tholib, pembawa gerakan Salafi di Indonesia juga telah dianggap sesat oleh orang salafi sendiri. Juga Abdul Hakim Abdat, gurunya salafi di Jakarta dan Abdul Qodir Jawwaz, gurunya salafi di Bogor, juga dianggap sudah melenceng dan sesat. Ceritanya panjang baca sendiri di Fakta.blogsome.com ! www.Fakta.cjb.net ! www.Fakta.info.tm Tapi kalau bisa jangan dibaca deh, karena berakibat mengeraskan hati sehingga kita sulit untuk meneteskan air mata di saat tahajud, berdoa tidak tawajjuh, sholat tidak khusu’ dan hati disusupi sifat dengki, iri, ujub dan riya. Semoga Alloh melindungi hati kita dari bisikan-bisikan syetan… Amiiin… Yusuf Qardhowi divonis sesat, baca: http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=645, Juga puluhan artikel lainnya yang bisa kita temukan diinternet (kalau ngak bosan browsing he…he…) Sekedar cuplikan betapa kasarnya Wahabi terhadap Yusuf Qardhowi: “ Syaikh Ibnu ‘Utsaimin pernah ditanya tentang perkataan Yusuf Al Qaradhawi, seandainya Allah menampakkan dirinya kepada manusia. Syaikh menjawab : “Na’udzubillah! Wajib bagi dia untuk bertobat. Jika tidak, maka dia murtad karena telah memposisikan makhluk lebih tinggi daripada Khaliq. Wajib baginya untuk bertobat kepada Allah. Jika mau bertobat kepada Allah maka itu akan diterima-Nya dan jika tidak maka wajib bagi pemerintah Muslim untuk memenggal lehernya.” Satu lagi bahasa-bahasa kasar Wahabi/Salafi: Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i rahimahullah juga pernah ditanya tentang khotbah Qaradhawi tersebut, beliau menjawab : “Perkataan ini adalah kesesatan yang nyata, jika dia hendak mengutamakan Yahudi atas Allah Subhanahu wa Ta'ala maka ia telah kafir. Apabila Yahudi, Nashara, Budha, para penyembah kubur, para penyembah hawa nafsu dan lain-lainnya tidak memberikan suaranya kepada Allah maka ini perkara lain. Namun itu adalah kesesatan nyata”. Wahai Qaradhawi, engkau telah kufur atau mendekati kekufuran! (Iskaatul Kalbil ‘Aawii Yuusuf bin Abdillah Al Qaradhaawi, kitab ini dicetak bersama Kitab Al Burkaan Linasfi Jaami’atil Liman, karya Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i, halaman 111-112.) ” Tokoh yang menjadi pentolannya adalah seorang tukang fatwa lewat parabola, Yusuf Qardhawi, yang berusaha keras menyebarkan gagasan-gagasan pemikiran di atas lewat tayangan-tayangan parabola, jaringan-jaringan internet, konfrensi-konfrensi, studi-studi keislaman, ceramah-ceramah, dan lain-lain. Hasan Al Banna, Pendiri Ihwanul Muslimin, divonis sesat, baca :http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=336 Juga puluhan artikel lainnya yang bisa kita temukan diinternet. Sekedar cuplikan betapa kasarnya Wahabi terhadap Hasan Al Banna“ Maka Hasan Al-Banna adalah seorang yang berakidah asy'ari yang sesat dan juga seorang sufi sebagimana dia akui sendiri dalam kitabnya "Mudzakirat Dai'yah". Dia menhadiri wirid-wirid dan dzikir-dzikir shufiyah, membai'at tarekat Al-Hashafiyah Asy-Syadziliyah. Ia kagum pada kitab-kitab sufi dan ia sebutkan dalam bukunya beberapa judul kitab-kitab sufi tersebut, antara lain "Al-Mawahib Al-Laduniyah" (Pemberian-Pemberian Langsung dari Allah) karya Al-Qisthilani. Orang-orang yang bergabung bersamanya mengikuti prinsipnya. Ia membentuk Yayasan Al-Hashafiyah yang kemudian diketuai oleh Ahmad Askari atau As-Sukri. Di dalam buku "Mudzakirat" di atas, Hasan Al-Banna menyebutkan bahwa Yayasan Al-Hashafiyah yang dibentuknya berubah bentuk yang baru yaitu menjadi Ikhwanul Muslimin. Ketika membentuk jama'ah baru ia masih dalam akidah sebelumnya. Setelah itu ia menulis dzikir-dzikir, wirid-wirid dan lain sebagainya supaya Ikhwanul Muslimin punya dzikir khusus sebagimana tarekat-tarekat yang lain. Ia juga ebuka kesempatan bagi tarekat-tarekat sufi yang lain untuk bergabung dan membai'at Ikhwanul Muslimin. Di dalam kitab "Mudzakirat Dai'yah" Hasan Al-Banna memuji kalangan shufiyah, pertemuan-petemuan mereka, dzikir berjama'ah, maulud Nabi, sima' (mendengar) nyanyian. Pada akhir hayatnya ia sempat membagi-bagikan kitab-kitab sufi kepada teman-temannya. Demikian juga dalam risalah-risalahnya ia membahas asma wash shifat. Hasan Al-Banna telah menerangkan akidahnya dan menulis untuk pengikut-pengikutnya. Hamas divonis sesat, baca : http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=578 Juga artikel lainnya yang bisa kita temukan diinternet. Sekedar cuplikan betapa kasarnya Wahabi terhadap Hamas“ Pertanyaan : Bagaimana pendapat Anda tentang kelompok Jihad Islam dan pergerakan Hamas di tanah Arab Palestina yang kini dijajah ? Jawaban : (Maka Syaikh Muqbil menjawab dalam Tuhfatul Mujiib 145), "Semoga Allah merahmatinya, perihal Hamas, maka (Hamas) ini merupakan suatu Hizbi/Kelompok. Mereka tidak memerintahkan kebajikan dan mereka tidak mencegah dari kemungkaran. Justru mereka menyalahkan dan menghalangi Ahlus Sunnah. Dan jika mereka menerima bantuan atau pertolongan, maka sungguh akan melakukan seperti yang dilakukan dalam Afghanistan (atas Ahlussunnah), dengan masing-masingnya memutar senjata mesin dan meriam mereka (Hamas) menyerang pada yang lain (Ahlusunnah). Ihwanul Muslimin, di Indonesia menjelma menjadi PKS, juga divonis sesat, baca http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=347 dan http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=345 juga banyak artikel lainnya. Sekedar cuplikan beberapa paragraf betapa kasarnya Wahabi terhadap Ihwanul Muslimin (PKS), Sebagaimana telah bangkit sebagian ahli ilmu dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang mereka memiliki bashirah (wawasan) tentang manhaj jamaah ini (yakni Ikhwanul Muslimin) dengan memberi peringatan kepada manusia dari (bahayanya) jamaah ini, lebih-lebih al-Muhaddits Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Syaikh Shalih al-Fauzan - anggota ikatan ulama-ulama besar Saudi Arabia- dan Syaikh Rabi' bin Hadi al-Madkhali 2) serta yang lainnya masih banyak lagi.... Disini saya katakan kepadamu, sekaligus saya beri peringatan atas suatu permasalahan: Bukankah kamu lihat bahwa yang mengkritik jamaah ini dan mentahdzir (memberi peringatan) dari jamaah in pada masa sekarang, mereka adalah dari kalangan ulama-ulama besar dan para pencari ilmu (thalabatul ilmi), berbeda dengan orang-orang yang hanya sekedar memuji kepada jamaah ini. Gerakan Ikhwanul Muslimin telah dikritik oleh para ulama yang utama karena mereka tidak memiliki dakwah kepada tauhid dan tidak mengingkari kesyirikan serta bid'ah-bid'ah. Mereka memiliki cara-cara khusus yang menyebabkan kurangnya kegiatan berdakwah kepada Allah dan tidak adanya pengarahan kepada aqidah yang benar yang mana ahlus sunnah wal jamaah berada di atasnya. Seharusnyalah bagi Ikhwanul Muslimin untuk memiliki perhatian kepada dakwah salafiyah, dakwah kepada tauhid, pengingkaran terhadap peribadatan kubur, istighatsah (mengadu) kepada ahlul kubur seperti kepada Husain, Hasan atau al-Badawy dan yang seperti itu. Wajib mereka memiliki perhatian terhadap perkara yang sangat mendasar ini, karena ia adalah dasar dien ini dan awal pertama ajakan Nabi shallallahu alaihi wa sallam di Mekkah. Beliau mengajak untuk mengesakan Allah dan mengajak kepada makna Laa Ilaaha Illallah. Akan tetapi jika sebaliknya (yakni al-haq tidak ada pada Ikhwanul Muslimin), maka tidak ada jalan bagimu, kecuali menerima al-haq itu dari manapun datangnya. Telah ditanya al-Muhadits Syaikh Muqbil al-Waadi'i seorang alim dari negeri Yaman, "Apakah jamaah Ikhwanul Muslimin, Tablighi dan Quthbiyyin (orang-orang yang mengikuti pemikirannya Sayyid Quthub) termasuk Ahlus Sunnah wal Jama'ah atau bukan?" Maka beliau pun menjawab: "Adapun jamaah Ikhwan (Ikhwanul Muslimin, red), jamaah Tabligh dan al-Quthbiyyin, maka lebih baik untuk dihukumi kepada manhaj mereka. Dan manhaj (prinsip dan cara berfikir) mereka bukan termasuk Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Adapun individu (masing-masing jamaah), maka kalian pun tahu bahwa sebagian orang terkecoh, menyangka seseorang sebagai salafi dan mendatangkan dia dalam rangka membela agama Allah Ta'ala, dan berjalan dengan mereka, karena mereka campur aduk”. Hizbut Tahrir juga divonis sesat, baca: http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=76, http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=36, http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=34 kalau rajin browsing, pasti ketemu banyak. Sekedar cuplikan beberapa paragraf betapa kasarnya Wahabi/Salafi terhadap Hizbut Tahrir Ketika orang-orang sibuk melakukan bantahan terhadap syubhat-syubhat Hizbut Tahrir, ada satu hal yang sering luput untuk diperhatikan dan tidak diketahui oleh mereka. Yaitu tentang aqidah yang dianut pendiri Hizbut Tahrir ini. Pendiri kelompok ini adalah seorang yang beraqidah asy'ariyah maturidiyah, dan dia menyatakan bahwa orang-orang asy'ariyah maturidiyah sebagai Ahlut Tauhid wa Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Ini adalah salah satu yang harus kita bongkar terlebih dahulu dari kelompok ini, bukan hanya membahas permasalahan-permasalahan mereka dalam mengingkari hadits ahad dan adzab kubur atau dakwahnya kepada penegakkan khilafah saja. Mereka mempunyai hal yang lebih sesat dari itu semua, seperti pemakaian ilmul kalam dalam membahas setiap permasalahan agama. Padahal A'imah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, seperti Imam Asy Syafi'i dan Imam Abu Hanifah telah membantah ilmul kalam itu. Mereka mencap orang-orang yang mempelajari ilmul kalam itu sebagai mubtadi', yang harus dihukum cambuk dan dimasukkan ke penjara serta ditahdzir. Pendiri Hizbut Tahrir adalah Taqiyuddin An Nabhani. Dia adalah merupakan salah satu cucu dari Yusuf bin Isma'il An Nabhani, yang dia (Yusuf) ini adalah seorang yang sangat berlebihan pada Sufisme. Yusuf Isma'il mempunyai (mengarang) banyak kitab, diantaranya adalah Jami' Karamatul Awliya'. Kitab ini didalamnya berisi banyak cerita-cerita "yang lucu", salah satunya adalah Ali Al Amali, jika kita membacanya maka kita akan tertawa sekaligus menangis. Aqidahnya, seperti yang telah disinggung sebelumnya, adalah maturidiyah yang merupakan sebuah pemahaman sebuah firqah yang dinisbahkan pada Abu Manshur Al Maturidi, yang memiliki kesesatan yang lebih daripada Asy'ariyah. Dia menyebut a'imah dari firqah tersebut sebagai "Ahlus Sunnah wal Jama'ah". Dan qadarullah, hizb ini datang ke Inggris (dan ke negara lainnya di dunia) dan menyebarkan banyak fitnah ketika mereka mengenalkan Islam pada penduduk di sini. Mereka menyebarkan fitnah-fitnah itu di universitas-universitas, dan lain-lain. Maka apa hasil yang didapat dari perbuatan mereka itu? hasilnya adalah membuka peluang bagi orang-orang kafir untuk menutup masjid, membubarkan halaqah ilmu dan lain-lain. Lalu apa yangmenjadi tuntutan dari hizb ini? mereka tidaklah menuntut akan doktrin-doktrin aqidah dalam dakwahnya. Hizbut Tahrir mengatakan bahwa aqidah Islam yang ada pada Hizbut Tahrir adalah bersadarkan pada akal dan siyasi (Al Iman halaman 68 dan Hizbut tahrir halaman 6). Maka akal orang-orang ini adalah dasar dari agama. Mereka berkata "kami mengetahui Allah berdasarkan akal kami". Tapi bertentangan dengan pernyataan ini, adalah pernyataannya Umar Bakri, bahwa salah satu sebab perpecahan di kalangan muslimin adalah ketika sebagian kaum muslimin menggunakan akal dalam membahas permasalahan aqidah (Tafsir surat Al Ma'idah 5/29). Mereka menjelaskan bahwa khilafah tidak akan tegak dengan berdasarkan pada akhlaqul karimah, tetapi berdirinya khilafah adalah dengan pengoreksian terhadap doktrin aqidah dan manhaj yang dibawa atau dipraktekkan dalam Islam (At Taqatul Hizbi halaman 1). Dan dikatakan oleh mereka bahwa dakwah pada akhlaqul karimah tidaklah akan membuat masyarakat menjadi benar dan tidak akan membuat tegaknya khilafah, tapi masyarakat itu akan tegak dikarenakan adanya koreksi pada doktrin aqidah dan tidaklah dengan menyerukan pada akhlaqul karimah (Manhaj Hizbut Tahrir fit Taghyir halaman 26-27). Maka kita katakan "Masyarakat itu akan tegak dengan keduanya (aqidah dan akhlaqul karimah), dan Islam menyerukan pada keduanya". Maka kegiatan politik ini telah dijadikan sebagai aqidah bagi mereka, dan karena hal inilah mereka melakukan tawar menawar dengan mubtadi' (dan juga musyrikin) seperti Syi'ah, mereka mengatakan bahwa bekerja sama dengan syi'ah adalah tidak apa-apa. Dan mereka melakukan hal tersebut dengan kuffar Yahudi. Kami pun mengetahui bahwa kelompok yang bergerak dalam permasalahan politik bukan hanya Hizbut Tahrir saja, tapi juga ada Ikhwanul Muslimin. Mereka juga mengatakan boleh untuk membuat kelompok-kelompok dan mereka pun menukil ayat yang sama. Mereka adalah biang pembuat perpecahan umat. Mereka masing-masing membuat kelompok, lalu mereka pun berpecah belah dan akhirnya saling benci satu sama lainnya. Ini adalah suatu pemahaman yang menyelisihi Salaf. Seseorang yang tidak mempunyai sesuatu maka tidak akan dapat memberikan apa pun. Jika aku tidak mempunyai uang maka tidak dapat memberikan uang. Jika mereka (Hizbut Tahrir) tidak mempunyai sunnah, maka sunnah apakah yang akan mereka berikan pada umat. Jaringan Islam Liberal apalagi divonis lebih dari sesat, baca: http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=994 Kalau JIL sudah lebih jauh disebut pengikut dan pemuja Iblis…. Baca sendiri ya….malas ngutipnya. Juga banyak lagi lainnya. M.Khoerur Roziqin Recommended blogs for better understanding of the purposes of our life: www.dalamdakwah.wordpress.com www.hidayahku.com www.mualaf.com.