Doa Orang Yang Menderita Kesedihan Mendalam
Oleh : Ihsan Tandjung
Sabtu, 30/05/2009 22:08 WIB


Kehidupan di dunia merupakan permainan dan senda gurau. Ada kalanya menang ada 
kalanya kalah. Susah dan senang silih berganti. Senangnya merupakan kesenangan 
yang menipu, sedihnya merupakan kesengsaraan sementara. Itulah dinamika 
kehidupan di alam fana. Sungguh berbeda dengan kehidupan sejati dan abadi di 
akhirat kelak nanti. Barangsiapa senang, maka ia akan selamanya senang (Ya 
Allah, masukkanlah kami  ke dalam golongan ini). Barangsiapa menderita, maka ia 
akan menderita selamanya (wa na'udzu billahi min dzalika).
Orang beriman yang benar-benar memahami hakikat kehidupan di dunia tidak akan 
pernah membiarkan dirinya tenggelam dalam kesenangan sehingga membuat lupa 
diri. Demikian pula saat mengalami kesedihan, maka ia tidak membiarkan dirinya 
tenggelam dalam keputus-asaan.

Di antara ciri khas orang beriman ialah saat ia dirundung malang, maka ia 
segera kembali kepada Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Allah Subhaanahu 
wa ta'aala. Ia segera mengingatNya (dzikrullah) dan memanggil-Nya. Sebab ia 
tahu bahwa hanya dengan mengingat dan memanggil Allah sajalah hati akan 
memperoleh ketenteraman. Tidak ada tempat lain yang patut dijadikan muara 
pengaduan selain kepada Rabb, Pencipta, Pemilik, Pemelihara dan Penguasa 
kehidupan ini.

????????? ???????? ????????????? ??????????? ???????? ??????? ????? ???????? 
??????? ??????????? ??????????


"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat 
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS 
Ar-Ra'du ayat 28)

Setiap orang pasti pernah mengalami kondisi hidup yang mendatangkan kesedihan. 
Bahkan kadangkala bila ujian hidup terasa begitu berat ia menjadi penderitaan 
yang menimbulkan kesedihan sangat mendalam. Barangkali ada yang anaknya -buah 
hatinya- baru saja berpulang ke Rahmatullah. Atau barangkali seseorang baru 
saja bercerai dengan pasangan hidupnya. Atau barangkali baru dapat vonis dokter 
kalau dirinya mengidap penyakit berat. Atau barangkali anak pertamanya lahir 
dengan ketidak-sempurnaan fisik alias cacat permanen. Apapun keadaannya, yang 
jelas semua itu merupakan ujian Allah bagi orang beriman. Bila ia lulus 
menghadapinya, maka derajat imannya akan naik di sisi Allah. 

Alhamdulillah kita punya Rasulullah Muhammad shollallahu 'alaih wa sallam yang 
memberikan tuntunan bagaimana seharusnya kita selaku  orang beriman berrespon 
terhadap keadaan sulit dalam hidup di dunia fana ini. Beliau mengajarkan sebuah 
do'a bagi siapapun yang menderita kesedihan mendalam.

Bersabda Rasulullah shollallahu 'alaih wa sallam: "Doa orang yang sedang 
menderita (kesedihan yang mendalam) ialah:



 "Ya Allah, RahmatMu aku harapkan, janganlah Engkau serahkan segala urusanku 
kepada diriku sendiri walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada 
ilah yang berhak disembah selain Engkau." (HR Abu Dawud)

Dari do'a ini sekurangnya ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik:

Pertama, Nabi shollallahu 'alaih wa sallam mengarahkan orang yang menderita 
kesedihan mendalam agar hanya dan hanya mengharapkan rahmat (kasih-sayang) 
Allah. Nabi shollallahu 'alaih wa sallam mengajarkan ummatnya agar senantiasa 
kembali kepada Allah sebelum segala sesuatunya. Sebab betapapun keadaan sulit 
yang dihadapi seseorang, namun jika dirinya masih dirahmati Allah berarti ia 
masih dikategorikan sebagai orang yang beruntung. Alangkah ruginya seseorang 
yang berhasil meraih berbagai kesuksesan duniawi namun dirinya jauh dari rahmat 
(kasih-sayang) Allah. Alangkah tertipunya orang yang berhasil mendapat simpati 
bahkan pujian manusia banyak namun Allah tidak mencurahkan rahmat-Nya kepada 
dirinya.

Kedua, Nabi shollallahu 'alaih wa sallam mengajarkan kita untuk selalu 
bertawakkal hanya kepada Allah semata dalam semua urusan dan situasi kehidupan. 
Jangan hendaknya seseorang menyerahkan urusan dan persoalan hidupnya kepada 
dirinya sendiri atau kepada manusia lain. Sebab tidak ada manusia yang 
menguasai taqdir hidup dirinya sendiri apalagi orang lain. Allah sajalah Yang 
Maha Kuasa untuk mengubah hidup kita dari suatu keadaan kepada keadaan lainnya. 
Allah sajalah Yang Maha Kuasa untuk mengubah taqdir seseorang. Oleh karenanya 
kita disuruh berdo'a kepada Allah. Jika do'a kita diperkenankan oleh Allah, 
maka sangat mungkin taqdir kita berubah. Mohonlah kepada Allah agar segala 
urusan kita diperbaiki-Nya.

Ketiga, kita disuruh mengulang kembali ikrar Tauhid Laa ilaaha illa Allah. 
Sebab dengan kita mengulang kembali komitmen fundamental ini, maka Allah akan 
memandang kita sebagai seorang mu'min yang memahami sepenuhnya ucapan dalam 
sholat kita yang berbunyi:

???????? ???????? ?????????? ???????????

"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon 
pertolongan." (QS Al-Fatihah ayat 4) 

Saudaraku, marilah kita menghibur diri di kala sedih dengan jalan terbaik, 
yaitu mengikuti sunnah Nabi Muhammad shollallahu 'alaih wa sallam. Marilah kita 
biasakan membaca do'a yang Nabi shollallahu 'alaih wa sallam ajarkan. Semoga 
dengan demikian Allah benar-benar akan mendatangkan ketenteraman bagi kita 
bersama. Selain itu, mudah-mudahan Allah akan memberi solusi terbaik saat kita 
menghadapi berbagai ujian kehidupan dunia yang fana ini.

Elok kiranya bila dalam rangka mengharapkan agar do'a kita lebih mungkin 
dikabulkan Allah, maka kita perbanyak membaca do'a pelipur lara ini ketika kita 
sedang dalam keadaan bersujud, khususnya ketika sujud terakhir dalam 
sholat-sholat sunnah kita. Sebab Nabi Muhammad shollallahu 'alaih wa sallam 
bersabda:

???? ????? ?????????? ????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? 
?????

 ???????? ??? ??????? ????????? ???? ??????? ?????? ??????? ???????????? 
??????????

"Sedekat-dekatnya hamba kepada Rabbnya ialah ketika ia sedang sujud, maka 
perbanyaklah do'a." (HR Muslim)



http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/doa-orang-yang-menderita-kesedihan-mendalam.htm

<<sedih.jpg>>

Kirim email ke