From: <[EMAIL PROTECTED]>

RIWAYAT  MUHAMAD

Al-Qur'an, tidak dimaksudkan sebagai buku riwayat  hidup Muhamad. Walaupun
didalam Al-Qur'an ada sedemikian banyak catatan-2  mengenai riwayat
hidupnya yang sangat berguna karena catatan-2 tersebut diambil  dari orang
yang hidup sezaman dengan Muhamad. Keabsahannya tidak perlu (atau  tidak
boleh?) menjadi bahan perdebatan, sehingga setiap Muslim harus percaya
akan bagaimana Muhamad dalam kehidupannya dan dalam masa-masa kenabiannya.

Riwayat Muhamad didasarkan pada tradisi turun temurun (atau kisah turun
temurun) yang beredar diantara para Muslim pengikut Muhamad, yang dirangkum
dan  dibukukan, yaitu: THE LIFE HISTORY OF MUHAMMAD, yang ditulis oleh Ibn
Ishaq  (tahun 768) dan ditulis ulang oleh Ibn Hiskan (tahun 833). Pada
tahun 822-pun  terbit pula sebuah buku tentang Muhamad yang ditulis oleh Al
Waqidi, yaitu THE  EXPEDITIONS OF MUHAMMAD. Kedua buku tersebut dijadikan
satu dan dituliskan ulang  oleh A. Guillaume dengan judul THE LIFE OF
MUHAMMAD, yang diterbitkan oleh  Oxford University Press di London, 1955.

TAHUN-TAHUN AWAL MUHAMAD.

Muhamad, lahir di Mekah  pada tahun 570. Berasal dari suku Quraisy. Ayahnya
bernama Abdullah dan ibunya  adalah Aminah. Kakeknya, Abdul Muttalib adalah
seorang yang terpandang di kota  Mekah. Tetapi Muhamad sejak bayi-nya,
tidak dirawat oleh ibunya sendiri, tetapi  dititipkan pada saudara Aminah, yang 
bernama Halimah, bersuku Badui. Pada waktu  Muhamad hendak dikembalikan pada ibunya, 
tiba-tiba Muhamad terserang penyakit  ayan. Halimah yang menjadi takut akan kejadian 
itu dan segera mengembalikan Muhamad kecil kepada ibunya.

Pada usia 5 tahun, dalam perjalanan pulang  dari Yathrib (sekarang Medinah), Aminah, 
ibunya meninggal, dan Muhamad diasuh  oleh kakeknya, Abdul Mutalib. Yang 2 tahun 
kemudianpun meninggal. Setelah itu  Muhamad diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Ketika 
berusia 12 tahun, Muhamad telah mengikuti perjalanan dagang yang dilakukan oleh Abu 
Thalib ke banyak kota di Timur Tengah, terutama Damaskus. Selain itu, apabila tidak 
sedang melakukan  perjalanan dagang dengan Abu Thalib, Muhamad menggembalakan ternak 
disekitar  Mekah. Dalam sebuah perjalanan dagang dengan pamannya itulah Muhamad 
bertemu  dengan seorang pendeta Nestorian yang pengelana bernama Bahira yang melihat  
tanda-tanda kenabian dalam diri Muhamad. Hal itu disampaikan oleh Bahira pada  Abu 
Thalib. Dan selama beberapa waktu Muhamad mendapat bimbingan dari Bahira  yang 
akhirnya mengikuti perjalanana dagang Abu Thalib pula selama beberapa  waktu. 
Diyakini, dalam masa inilah Muhamad diperkenalkan dengan paham-paham  Nasrani 
Nestorian yang dibawa
oleh Bahira.

Menjadi Khalifah dan  Menikah dengan Siti Khadijah.

Ketika Muhamad berusia 25 tahun,  pamannya Abu Thalib menganjurkan dia agar
bekerja pada Siti Khadijah, seorang  janda kaya yang menjadi saudagar terkemuka di 
kota Mekah. Dan dalam melakukan  pekerjaannya, Muhamad mengikuti perjalanan-perjalanan 
ke-khafilah-an ke Syria,  Turki, Baghdad dan banyak kota-kota lain. Bertemu dengan 
banyak khalifah-2 dari  negeri lain, melakukan kontak-kontak dagang dengan mereka 
(dalam kontak-2 dagang tersebut, banyak juga saudagar-saudagar yang juga jemaat salah 
satu sekte Nasrani lama).

Selama masa itu Siti Khadijah merasa senang dan jatuh  hati pada Muhamad.
Sehingga Khadijah menawarkan pada Muhamad untuk menikahinya.  Khadijah
sendiri telah berusia lk. 40 tahun, dan merupakan pengikut sekte  Nasrani
Nestorian yang berkembang di Mekah dan sekitarnya. Agaknya selama masa
ke-khalifah-an yang dilakukan Muhamad, dengan kontak-kontak dagangnya
itulah,  Muhamad merasa mulai mendapat ilham untuk membangun suatu
kepercayaan baru bagi  kalangannya sendiri. Sehingga setelah menikah dan
hidup dari kekayaan Khadijah,  dan memiliki banyak waktu untuk berpikir dan
jalan-jalan di sekitar kaki gunung  Hira, dekat Mekah, ditemani istrinya, Muhamad 
memulai dengan mengarang beberapa  bab pertama akan apa yang kelak disebut sebagai 
Al-Qur'an, yang berisi kerinduan  akan seorang pemohon pada Tuhannya.

Pada masa itu, keadaan Mekah begitu  suram, pemujaan berhala (termasuk
pemujaan patung Bunda Maria (yang dianggap  Tuhan) oleh sekte Nasrani,
Mariametes), pembunuhan dan segala macam kejahatan  yang lazim pada masa
itu, begitu membebani pikiran Muhamad. Bersama istrinya  sewaktu
jalan-jalan di gunung Hira itu, Muhamad sering bertukar-pikiran dengan
Khadijah mengenai keadaan tersebut. Muhamad mulai dengan mewartakan
beberapa  ayat yang 'katanya' diberikan oleh malaikat Jibril. Tidak ada
orang yang pernah  menyaksikan bagaimana Muhamad menerima Wahyu dari
Malaikat Jibril pertama  kalinya. Kesemua Wahyu Tuhan itu, oleh Muhamad
hanya diceritakannya saja dan  berkembang dari mulut ke mulut diantara para
pengikutnya. Nanti setelah Muhamad  wafat (8 Juni 632), barulah Al-Qur'an
dituliskan, yaitu oleh Khalifah ke-4,  Uthman bin Affan pada sekitar tahun 660.

Banyak orang yang percaya bahwa  Muhamad itu buta huruf, tapi ini patut
diragukan, dengan fakta dan alasan-alasan  :

Bertahun-tahun Muhamad bertindak selaku kepala rombongan khalifah,  yang
mewakili kepentingan dagang Khadijah, adalah tidak mungkin seorang buta
huruf diangkat untuk jabatan tersebut. Bagaimana mungkin Muhamad dapat
mengerti  dan memahami perjanjian-perjanjian dagang yang dilakukan atas
nama Khadijah  kalau dia buta huruf. Bahkan banyak ahli mengatakan, bahwa
ditunjuknya Muhamad  atas jabatan (kepala khalifah) tersebut adalah karena
kemampuannya dalam  baca-tulis. Ingat, baca tulis masih merupakan
ketrampilan yang langka pada masa  itu.

Suku Badawi, suku dimana Muhamad dibesarkan adalah suku yang  terbiasa
dengan tulis-menulis. Dan Muhamad sendiri dibesarkan disana sampai dia
berusia dewasa. Sehingga agak mustahil kalau Muhamad tidak dapat menyerap
kemampuan suku ini dalam hal membaca dan menulis.

Dalam surat Al Alaq  96:1-5, malaikat Jibril memerintahkan Muhamad membaca,
dan Muhamad-pun membaca.  Dalam ayat lain, Allah Islam menunjuk Muhamad
sebagai 'yang mengajar dengan  pena'.

Menurut cerita seputar masa kenabian Muhamad, orang-orang di kota  Mekah
menolak mengakui Muhamad sebagai Rasul Allah. Untuk memperlunak tuntutannya Muhamad 
mencoret gelar 'Rasul Allah' tersebut dan menggantinya dengan Muhamad bin (putra dari) 
Abdullah. Sebelumnya adalah tertulis: 'Muhamad  Rasul Allah'. Dan penduduk Mekah-pun 
mau menandatangani perjanjian dengan  Muhamad.

Ketika Muhamad menaklukkan kota Medinah, Muhamad menandatangani  perjanjian
penyerahan pemerintahan kota tersebut dari penguasa lama, dimana  surat
tersebut kelak akan dikenal sebagai Traktat Medinah.

Diriwayatkan  dalam Hadist, detik-detik sebelum Muhamad meninggal, dia
memerintahkan istrinya,  Aisyah, untuk mengambil alat tulis untuk menuliskan nama 
penggantinya (sayangnya  Muhamad tidak sempat melakukannya).

Pada 1844, ditemukan suatu naskah di  Biara St. Catherine di Sinai, yang
ditandatangani oleh Muhamad, yang berisikan  janji Muhamad untuk melindungi biara 
tersebut dari kehancuran, apabila Muhamad  datang lagi untuk merebut Yerusalem.

Melihat kesemua fakta ini, agaknya  memang kemampuan Muhamad dalam baca tulis tidak 
perlu diragukan. Bagaimana  mungkin seorang buta huruf dapat menandatangani suatu 
dokumen-dokumen  perdagangan, surat-surat perjanjian yang begitu pentingnya?
Yang pertama  berpaling kepada ajaran yang 'dianjurkan' Muhamad adalah Siti
Khadijah, istrinya  sendiri. Berikutnya adalah Zaid, anak Khadijah dari
suami pertamanya. Dan Ali,  salah seorang kemenakan Khadijah. Lalu masuk
pula salah seorang anak buah  Muhamad, yaitu Abu Bakar. Berikutnya masuk
pula anak buah Muhamad atau pegawai  dari Khadijah, sehingga dalam waktu
kurang dari setahun, pengikut Muhamad telah  menjadi 200-an orang banyaknya.

Ajaran Muhamad ini dinamainya  sendiri, Islam, yang artinya Berserah.

Mulanya orang-orang  Mekah tidak ada yang memperdulikan ajaran Muhamad,
sampai ketika dia mulai  mengutuk dan menghujat berhala-berhala yang disembah orang 
Mekah, barulah mereka  mulai memperhatikan dan marah kepada Muhamad. Tetapi mengingat 
kedudukan  Khadijah yang sangat berpengaruh (karena kekayaannya), mereka semua tidak 
berani  berbuat apa-apa kepada Muhamad. Tetapi Zaid, sering diolok karena 
kepercayaannya  pada ajaran yang dibawa ayah tirinya yaitu Muhamad, akhirnya tidak 
tahan. Ketika  sedang memimpin sekelompok orang untuk bersembahyang dan diolok-olok, 
Zaid pergi keluar dan memukul orang yang mengoloknya dengan sebatang tongkat pemukul 
unta.  Ini adalah kejadian pertama 'darah tertumpah' akibat adanya Islam ajaran  
Muhamad.

peace & love
~ds 


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor ---------------------~-->
Buy Ink Cartridges or Refill Kits for your HP, Epson, Canon or Lexmark
Printer at MyInks.com.  Free s/h on orders $50 or more to the US & Canada.
http://www.c1tracking.com/l.asp?cid=5511
http://us.click.yahoo.com/mOAaAA/3exGAA/qnsNAA/IYOolB/TM
---------------------------------------------------------------------~->

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
     Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM -
Daftar : [EMAIL PROTECTED]
Keluar : [EMAIL PROTECTED]
Posting: [EMAIL PROTECTED]

Bantuan Moderator : [EMAIL PROTECTED]
WebSite: http://jnm.clear-net.com (Webmaster wanted!)
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
     http://groups.yahoo.com/group/jesus-net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
     [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
     http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Reply via email to