From: mangucup88 

Makna hidup itu Hardolin!

Pada saat Ratu Inggris = Ratu Elisabeth I (1558 - 1603) mau meninggal dunia, ia 
mengucapkan  "Saya rela dan ikhlas untuk memberikan seluruh harta kekayaan yang 
saya miliki, apabila saya bisa memperpanjang masa hidup ini hanya untuk 
beberapa saat lagi." Tetapi kenyataannya ini tidak mungkin! Pada saat ini 
hampir tiap orang mengumbar waktu dan masa hidup kita hanya untuk hal-hal yang 
tidak ada artinya, karena kita belum bisa merasakan betapa berharganya waktu 
ini, nanti pada saat  kita mau meninggal dunia, baru kita sadar betapa 
berharganya waktu ini. 

Kita menganggap Tuhan memberikan kepada kita "WAKTU" tanpa batas alias "NO 
LIMIT!" Ini adalah satu pandangan yang sangat bodoh.
Tidak ada manusia di dunia ini, walaupun betapa kaya ataupun betapa berkuasanya 
diri dia, entah ini Onasis ataupun Ibu Tien, yang akan bisa memperpanjang masa 
hidupnya! Jangankan berbulan-bulan ataupun beberapa hari untuk satu detik 
sekalipun enggak  ada yang mampu. 

Hal ini sama seperti juga dengan kesehatan, kita merusak tubuh kita dengan 
merokok, minum alkohol, makan pil extacy,  karena kita menganggap diri kita ini 
seperti Superman yang tidak akan pernah bisa sakit, dan kebal akan segala macam 
gangguan badani, tetapi kenyataannya ...  akan tiba nanti saatnya dimana kita 
nanti akan "DITAGIH" untuk membayar semua ini dengan kehancuran badan kita dan 
penderitaan sakit yang tiada taranya. Karena kita harus menerima buahnya dari 
apa yang kita tanam.

Apabila saatnya tiba nanti dirumah sakit di ruangan ICU baru kita sadar, akan 
kesalahan kita dan  kita mohon ampun kepada Tuhan atas kesalahan dan dosa kita 
tsb, tetapi mungkin jawabannya ialah: "Sudah terlambat Bung!" - No way return!

KESEHATAN maupun WAKTU adalah hadiah atau anugerah dari Tuhan untuk kita, 
kenapa kita tidak manfaatkan anugerah ini dengan sebaik dan se efektif mungkin. 
 Waktu ataupun kesehatan sebenarnya hanya pinjaman saja, yang pada suatu saat 
akan di ambil kembali disamping itu kitapun harus mempertanggung jawabakannya.

Cobalah renungkan dan jawab pertanyaan ini: 
Kenapa sih kita ini di lahirkan? 
Apa tujuannya kita di lahirkan dan hidup di dunia ini? 
Apa makna dari kehidupan kita ini? 

Apa yang akan ada kita jawab, apabila pada suatu saat anda menghadap kepada 
Sang Pencipta dan ditanya: "Eh Mang Ucup, lho hidup di dunia ini 70 th, apa 
hasilnya? " kalau saya harus menjawab dengan jujur maka jawabannya seperti 
berikut: 1/3 di gunakan untuk tidur, 1/3 untuk cari makan, 1/3 untuk hura-hura 
atau mengejar hiburan duniawi. 

Kata orang Sunda sih hidup saya hanya "HAR-DOL-IN" - alias Dahar - Modol -  
jeung Ulin  (Makan - Berak - Fun). 

Jawablah dengan jujur apa dan bagaimana cara hidup anda pada saat ini. Pagi s/d 
sore bekerja, waktu luang kita gunakan untuk nonton TV atau main komputer, 
kesibukan lainnya, pada umumnya "Ora ono alias tidak ada!"  eh ada deng, ke 
Pubs, atau makan malam. Atau ngobrol tentang politik, umpamanya masalah Bill 
Clinton yang lacur dll-nya

Bahkan kalau kita jujur waktu untuk keluarga juga hanya beberapa menit saja 
yang masih tersisa. Boro2 untuk Tuhan!

Cobalah mulai besok anda hitung, berapa menit waktu yang telah anda berikan 
atau sediakan
   - untuk Tuhan? 
   - untuk keluarga? 
   - untuk TV, komputer atau hiburan lainnya?

15   menit untuk Tuhan (3 x 5 menit berdoa) 
30   menit untuk keluarga (waktu makan malam & sarapan pagi) 
4,5  jam untuk hiburan (TV, komputer, sport dsb-nya) 
yang lain sisanya untuk kerja & tidur.

Jawaban apa yang bisa saya berikan apabila ditanya: "Mang Ucup, usia kamu 
sekarang sudah 63 th, cobalah tunjukan hasil karya kamu selama hidup ini, apa 
yang bisa kamu banggakan?"

Dengan rasa menyesal dan kecil hati, saya hanya bisa menjawab: "Maaf Tuhan, " 
selama 63 tahun ini, hidup saya hanya digunakan untuk mengejar keduniawian, 
harta, maupun hiburan duniawi saja, tidak ada sesuatupun yang bisa saya 
banggakan! 63 tahun hidup Hardolin.

Bagaimana dengan diri Anda? Adakah sesuatu dimana kita bisa dengan bangga 
memperlihatkannya kepada Tuhan, nih hasil gue!

Tanya dan jawablah dengan jujur apakah kehidupan kita ini tidak mirip dengan 
kehidupan dari seorang robot! Hidup kita ini pada umumnya sudah di program 
diatur sedemikian rupa, sehingga anda sudah tahu program apa yang akan anda 
lakukan, untuk hari ini,  esok maupun lusa.  Apalagi kalau kita hidup di negara 
industri, seperti Eropa, USA maupun Jepang.

Apakah Tuhan menciptakan kita hanya untuk membikin sempit dan memenuh sesakan 
dunia ini saja, apakah makna hidup kita ini hanya untuk "Har-dol-in" saja!

Yang sudah pasti selama 63 tahun ini saya sudah banyak sekali berbuat dosa dan 
menghasilkan kotoran &  sampah. Untuk menghitung dosa-dosa saya yang sedemikian 
bertumpuknya, rasanya agak sukar, karena tidak jelas takeran dan ukurannya.  
Tetapi untuk menghitung jumlah kotoran atau sampah yang di produksi oleb kita, 
mungkin lebih 
mudah, karena ini bisa di hitung per kg, per ton dsb-nya.

Cobalah hitung sejak anda lahir berapa banyak sampah dan kotoran yang telah 
anda buang, mulai dari kotoran yang anda buang tiap hari di WC s/d kantong 
plastik dari supermarket, mulai dari kertas cebok s/d sampah makanan yang kita 
buang tiap hari. Berapa banyak binatang yang sudah dibunuh dan dikorbankan 
untuk dimakan oleh saya, mulai dari binatang, air, binatang kaki dua maupun 
binatang kaki  empat.

Jadi yang udah pasti hidup tiap manusia di dunia ini ialah memproduksi  
kotoran, sampah dan dosa! Dalam jumlah yang banyaaa..aaaaak sekali. Last but 
not least merusak lingkungan hidup dan membunuh banyak nyawa (binatang). Bahkan 
Daud menilai "setiap manusia hanyalah kesia-siaan" bagi Tuhan (Mazmur 39:6)

Eh ada deng, yang mungkin masih bisa di banggakan ialah Diploma, Ijasah, Piagam 
Penghargaan, Bintang Mahaputera dari Presiden dan bermacam-macam gelar: Dipl. 
Ing. Dr. Prof. 

Berapa banyak foto yang kita pajang di atas meja tulis, ketika kita berjabatan 
tangan dengan Mentri atau Presiden, berapa banyak Ijasah atau Diploma yang kita 
pajang dan gantung di dinding, berapa banyak piala dan piagam penghargaan atas 
prestasi-prestasi yang telah kita capai, di pajang di lemari.

Begitu juga segala macam ijasah, diploma, gelar titel dsb-nya hanya berlaku dan 
berharga selama kita masih hidup, setelah kita mati nilainya "NOL" besar.  
Ijasah yang kita bangga-banggakan, bintang mahaputera yang sedemikian hebat 
nilainya, atau piala kejuaraan golf yang kita bangga-banggakan, semuanya ini  
bisa dibuang ke tempat 
sampah! Sebab ini tidak berharga sama sekali bagi orang lain, ini hanya 
berharga untuk saya sendiri, untuk sipemilik ijasah. 

Setelah saya mati ijasah maupun diploma saya hanya berharga untuk bungkus 
kacang atau kertas kiloan atau dibakar. Cobalah anda renungkan apakah ijasah 
anda berharga bagi saya, atau bagi si Polan? Tentunya tidak kan!

Jadi segala macam prestasi, ijasah maupun gelar nilainya nihil. Yang di akui 
ialah hasilnya bukan ijasahnya, apa yang telah kita hasilkan untuk orang lain?  
apa yang telah kita berikan untuk sesama manusia atau lingkungan hidup?

Yang di akui bukan gelar atau titelnya melainkan hasil karyanya, apakah ini ada 
manfaatnya untuk orang lain? Ataukah tidak, kalau tidak "FORGET IT!"

Kalau saya melihat usia saya sekarang ini sudah mencapai 63 th , kalau jam sih, 
sudah hampir jam 12.00 malam, enggak lama lagi sudah harus berangkat. Tuhan 
maha Pengasih dan Penyayang, Ia telah begitu baik, sehingga masih memberikan 
kesempatan kepada saya beberapa menit lagi, sebelumnya "Take Off" untuk merobah 
jalan hidup saya.  
Maka dari itu ingin saya memanfaatkan waktu yang tinggal beberapa menit lagi 
ini sebaik mungkin. Sebelum kita di panggil keruang tunggu di terminal A alias 
rumah sakit, kita masih mempunyai waktu, maka dari itu manfaatkanlah waktu ini 
sebaik mungkin!  

Nah kalau kita lihat berdasarkan Alkitab Mazmur 39:6-7 Betapa singkat 
Kautentukan umurku! Bagi-Mu jangka hidupku tidak berarti. 
Sungguh, manusia seperti hembusan napas saja,hidupnya berlalu seperti bayangan. 
Semua kesibukannya sia-sia belaka; ia menimbun harta, tapi tak tahu siapa akan 
memakainya.

Lihat saja mana sisanya dari hartanya dari Raja Salomo yang begitu banyak, 
siapa yang mewarisinya, siapa yang memakainya? Kita sibuk menimbun harta untuk 
siapa? Untuk anak cucu? Apakah anda yakin, anak cucu anda akan mewarisi harta 
tsb? 

Lihat saja apa yang terjadi pada saat krismon dengan uang simpanan Rp. kita di 
bank dalam jangka waktu beberapa hari saja menguap sebanyak 75% dibandingkan 
dengan nilai US Dollar, belum lagi yang hangus 100% karena banknya ditutup. 
Apakah tidak lebih baik uang tsb kita amalkan dan kita berikan kepada mereka 
yang lagi membutuhkannya pada saat ini? 

Pada saat manusia di ciptakan Tuhan berfirman "Beranakcuculah yang banyak, 
supaya keturunanmu mendiami seluruh muka bumi serta menguasainya. Kamu 
Kutugaskan mengurus ikan-ikan, burung-burung, dan semua binatang lain yang 
liar. (Kejadian 1:28). 

Jadi tugas manusia di dunia ini sebenarnya sudah jelas: mereka di ciptakan 
untuk membentuk hubungan keluarga, saling mengasihi "sesama manusia", bukannya 
saling menghianati, menipu atau membunuh satu dengan yang lain Allah 
mengharapkan agar manusia mengabdikan segala sesuatu di bumi kepada-Nya, sambil 
memenuhi maksud ilahi, bukannya bahkan menentang keinginan ilahi Masa depan 
bumi diserahkan dan 
dikuasakan kepada kita, bukannya untuk dirusak bahkan dibakar itu hutan-hutan, 
melainkan seharusnya di pelihara

Roma 12:1-2   Saudara-saudara! Allah sangat baik kepada kita. Itu sebabnya saya 
minta dengan sangat supaya kalian mempersembahkan dirimu sebagai suatu kurban 
hidup yang khusus untuk Allah dan yang menyenangkan hati-Nya. Ibadatmu kepada 
Allah seharusnya demikian. 
Janganlah ikuti norma-norma dunia ini. Biarkan Allah membuat pribadimu menjadi 
baru, supaya kalian berubah. Dengan demikian kalian sanggup mengetahui kemauan 
Allah--yaitu apa yang baik dan yang menyenangkan hati-Nya dan yang sempurna.

God has given all we need,
For life and godliness,
But we still have to put to use
The gifts that we possess

It's not in the flash of the style that you hone,
Or all the degrees you've compiled;
The savior is looking for servants who own
The warm, willing heart of a child

"Some people have plenty to live on but nothing to live for!"

Maranatha
Mang Ucup - The Drunken Priest
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net


[Non-text portions of this message have been removed]



-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
     Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM -
Daftar : [EMAIL PROTECTED]
Keluar : [EMAIL PROTECTED]
Posting: jesus-net@yahoogroups.com

Bantuan Moderator : [EMAIL PROTECTED]
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/jesus-net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke