From: [EMAIL PROTECTED] Hosea
OPEN FORUM 032400 G SELAMAT DATANG DI FORUM TERBUKA PENANYA: Saya mempunyai sedikit persoalan, saya sedang membaca kitab Hosea dan saya menemukan ayat-ayat pertamanya sedikit sukar. Bisakah anda menjelaskannya kepada saya? MR. C: Baiklah, Hosea adalah seorang nabi Perjanjian Lama, dan Allah menggunakan Hosea sebagai gambaran dari Allah sendiri. Ia mengambil isteri bernama Gomer, dan kenyataannya, dia disuruh mengambil isteri pelacur supaya mempunyai anak-anak pelacur. PENANYA: Apakah itu anak-anak Hosea atau anak-anak isterinya? MR. C: Oh, mereka adalah anak-anak Hosea dan isterinya. Dengan kata lain, Allah di sini akan menggunakan Hosea sebagai gambaran dari Allah sendiri yang menikah dengan bangsa Israel zaman dahulu. Secara rohani, pernikahan itu pernah ada, lalu Israel itu berzinah. Supaya Israel dapat melihat betapa buruknya dosa mereka sewaktu mereka melakukan perzinahan rohani, inilah nabi mereka yang menikahi seorang pelacur. PENANYA: Mengapa Allah memberitahu Hosea untuk menikahi wanita ini? MR. C: Supaya hidup Hosea bisa menjadi gambaran dari apa yang dilakukan Israel secara rohani. Seringkali Allah memberikan gambaran-gambaran atau perumpamaan-perumpamaan kepada kita didalam Alkitab. Dan di sini Ia mendramatisasikan hal itu dengan jelas, dengan meminta orang suci yang sangat mengasihi Tuhan ini untuk menikah dengan seorang pelacur dan melihat bagaimana kehidupan Hosea setelah itu supaya Israel menyadari kesalahannya. Ini adalah seperti mengatakan, "Israel, anda adalah seorang pelacur, dan anda menikah pada Allah, lihat betapa buruknya hal itu." PENANYA: Oh begitu. Jadi itu tidak ada hubungannya dengan Hosea menjadi berdosa? MR. C: Tidak. Hosea sedang taat kepada Allah. Ini harusnya adalah cobaan yang berat bagi Hosea, pikirkan bagaimana perasaannya pada waktu itu. PENANYA: Saya tahu karena saya sedang mempunyai persoalan itu secara pribadi. MR. C: Oh, dia pasti sangat menderita karenanya. Akan tetapi, karena dia adalah seorang nabi yang taat. Ini sedikit sama seperti ketika Abraham disuruh membunuh Ishak anaknya untuk mempersembahkannya sebagai kurban. Betapa susahnya hal yang harus dilakukannya. Tetapi di sana Allah sedang mendramatisasi fakta bahwa Allah memberikan anak-Nya yang tunggal sebagai kurban bakaran. Dan jadi, di sini Allah sedang meminta Hosea untuk melakukan hal yang buruk untuk mendramatisasikan betapa buruknya dosa Israel pada saat itu. SELAMAT DATANG DI FORUM TERBUKA PENANYA: Saya ingin anda menjelaskan Mikha 7, terutama ayat yang ke 5 sampai 7. MR. C: Ya. Kita baca di sana, Mikha 7:5-7: "Janganlah percaya kepada teman, janganlah mengandalkan diri kepada kawan! Jagalah pintu mulutmu terhadap perempuan yang berbaring di pangkuanmu! Sebab anak laki-laki menghina ayahnya, anak perempuan bangkit melawan ibunya, menantu perempuan melawan ibu mertuanya; musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu TUHAN, akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku!" Sekarang, anda lihat. Mikha di sini juga seperti nabi Hosea, seperti nabi Yeremia, seperti nabi Yehezkiel. Ia bernubuat pada saat Israel sedang berada dalam pemberontakan yang buruk terhadap Allah, dan mereka berada di bawah murka Allah. Allah sedang mengatakan situasinya begitu jelek sehingga anda tidak bisa mempercayai siapapun juga dengan kebenaran. Anda tidak bisa mempercayai teman anda, atau seseorang yang mengaku sebagai pemimpin atau pengarah, dan juga jangan mempercayai isteri anda. Buktinya musuh-musuh orang itu ialah orang-orang seisi rumahnya sendiri. Jadi ada total anarkis di situ, tetapi apa yang bisa anda lakukan, apa yang bisa anda lakukan? Kita baca di ayat 7 demikian: "Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu TUHAN, akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku!" Dan itu adalah prinsip yang selalu berlaku. Ketika kita tidak tahu jalan pemecahannya, ketika kita tidak tahu harus pergi kemana, kita menunggu Tuhan. Kita berdoa untuk memohon hikmat-Nya dan kita bersandar pada tangan-Nya yang maha kuasa. Itu adalah tempat aman yang kita selalu bisa pergi, dan kita selalu dapat menemukannya firman-Nya didalam Alkitab. I wait for the LORD, my soul doth wait, and in his word do I hope (Psalm 130:5). www.familyradio.com =============================================== From: [EMAIL PROTECTED] EMPAT BINATANG CEKATAN "Ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat cekatan: semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas, pelanduk, bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya di bukit batu, belalang yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur, cicak [laba-laba - KJV] yang dapat kautangkap dengan tangan, tetapi yang juga ada di istana-istana raja." (Amsal 30:24-28) Alkitab seringkali menggunakan binatang-binatang sebagai perumpamaan-perumpamaan untuk menerangkan suatu segi tentang kebenaran. Dan ayat-ayat yang ada di Amsal 30:24-28 ini sangat-sangat berhubungan dengan zaman kita sekarang ini. Binatang yang pertama adalah semut, Alkitab berkata tentang semut di Amsal 6:6-7 kita baca: "Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas [musim panen], dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen." Seorang pemalas adalah seorang yang tidak suka membaca atau bekerja, dia hanya tidur-tiduran atau bermalas-malasan saja, tetapi Tuhan berkata bahwa kita harus melihat kepada semut dan contohlah mereka, semut tidak mempunyai pemimpin atau pengatur atau gembala tetapi mereka rajin menyediakan "roti" (makanan rohani) pada waktu panen sehingga mereka tidak mati pada "masa kelaparan" (yaitu masa siksaan yang dahsyat - Matius 24, Lukas 21). Otoritas utamanya bukanlah seorang manusia, tetapi firman Tuhan di dalam Alkitab adalah otoritas yang tertinggi dan terutama. Dan Tuhan bernubuat akan datang "masa kelaparan rohani yang dahsyat". Tuhan berkata di Amos 8:11 demikian: "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan [kelaparan] akan mendengarkan firman TUHAN." Mungkin kita tidak sepenuhnya menyadari tentang hal ini, tetapi ketika Kristus datang ke bumi untuk menjalani "penghakiman pertama" ada kegelapan yang sangat dahsyat (kelaparan akan mendengarkan firman Tuhan) di dalam synanoga-synanoga Yahudi (gereja Perjanjian Lama). Bahkan kita mengetahui justru para pemimpin rohani dan ahli-ahli agama yang berkuasa pada waktu itulah yang paling menginginkan kematian Kristus. Kebanyakan dari mereka tidak percaya kepada Kristus, dan Yohanes pembaptis berkata tentang mereka di Matius 3:7-8 kita baca: "Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan." Disini Yohanes pembaptis menyamakan mereka dengan ular beludak yang menunjuk kepada Iblis. Dan tepat pada akhir zaman sebelum hari pengadilan terakhir (penghakiman kedua), terjadi hal yang sama seperti yang terjadi pada masa ketika Kristus berada di bumi (masa siksaan rohani yang dahsyat). Hal itu terjadi karena Tuhan sudah membiarkan gereja-gereja untuk "dikepung" dan diserang habis-habisan oleh injil-injil palsu, bahkan Iblis duduk (memerintah) didalam Bait Allah dan mau disembah sebagai Allah (2 Tesalonika 2:3-4). Masa kelaparan ini juga dinubuatkan di Matius pasal 24 yang secara khusus berbicara tentang akhir zaman. Tentang akhir zaman ini Yesus berkata di Matius 24:6-8 kita baca: "Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru." Ketika kita berpikir mengenai hal-hal duniawi, Tuhan sedang berbicara tentang hal-hal rohani (lihat juga ayat 2). Perang, kelaparan dan gempa bumi secara harafiah selalu terjadi dimana-mana di sepanjang sejarah dunia. Tetapi itu bukan merupakan indikasi yang tepat untuk menentukan apakah kita sudah berada dekat dengan akhir zaman. Hanya bila kita melihat hal-hal tersebut secara "rohani", maka kita dapat mengetahui apakah kita sudah mendekati hari kiamat yang kemudian diikuti dengan "zaman baru". Kemudian di Amsal 24:33-34 kita baca lagi: "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring," maka datanglah kemiskinan [rohani] seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata." Dalam Yehezkiel pasal 38 Tuhan memberitahukan kita siapakah orang-orang bersenjata yang datang menyerbu itu, mereka disebut sebagai Gog dan Magog. Mereka adalah tentara-tentara Iblis yang mengepung dan menghancurkan gereja-gereja dan jemaat-jemaat dengan menggunakan injil-injil palsu (baju zirah palsu, perisai palsu, ketopong palsu dan pedang palsu) yang dengan sangat hati-hati diciptakan oleh Iblis. Ini adalah kebalikan dari apa yang kita baca di Efesus 6:14-17 yang berkata:"Jadi berdirilah tegap [yaitu bangunlah], berikatpinggangkan kebenaran [=Kristus] dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah" Tentu saja Iblis mahluk "rohani" karena itu dia harus menggunakan orang-orang yang belum diselamatkan sebagai penatua-penatua di dalam gereja sehingga menyebabkan seluruh jemaat semakin menjauh dari kebenaran firman Tuhan yang sejati. Dan injil-injil palsu ini berisi "setengah kebenaran" dan setengah kebohongan sehingga kadang-kadang cukup sulit untuk membedakannya. Di Wahyu 20:7-9 kita baca: "Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir [yaitu setelah genap masa yang ditentukan Tuhan], Iblis akan dilepaskan dari penjaranya, dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu [Yerusalem]." Ungkapan "pasir di laut" seharusnya menunjuk kepada keturunan Abraham (Kejadian 22:17). Jadi seharusnya mereka ini menunjuk kepada orang-orang yang percaya, tetapi keadaan yang sebenarnya mereka berdiri sebagai musuh dari Injil Yesus Kristus walaupun mereka percaya bahwa mereka adalah anggota dari umat Allah didalam gereja. Yehezkiel 38:1-6 menerangkan lebih jauh siapakah Gog dan Magog, disitu kita baca: "Hai anak manusia, tujukanlah mukamu kepada Gog di tanah Magog, yaitu raja agung negeri Mesekh dan Tubal dan bernubuatlah melawan dia dan katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku akan menjadi lawanmu, hai Gog raja agung negeri Mesekh dan Tubal. Aku akan menarik engkau dengan mengenakan kelikir pada rahangmu dan membawa engkau ke luar beserta seluruh tentaramu, yaitu pasukan berkuda, semuanya berpakaian lengkap, suatu kumpulan orang banyak dengan perisai besar dan kecil dan semuanya berpedang di tangannya. Orang Persia, Etiopia, dan Put menyertai mereka dan semuanya dengan perisai dan ketopong; orang Gomer dengan seluruh bala tentaranya, Bet-Togarma dari utara sekali dengan seluruh bala tentaranya, banyak bangsa menyertai engkau." Dan ayat 16 berkata demikian: "Engkau bangkit melawan umat-Ku Israel seperti awan yang menutupi seluruh bumi [yaitu seluruh dunia]. Pada hari yang terkemudian akan terjadi hal itu dan Aku akan membawa engkau untuk melawan tanah-Ku, supaya bangsa-bangsa mengenal Aku, pada saat Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan mereka, hai Gog." Dalam kata lain Gog dan Magog adalah gambaran dari bangsa-bangsa non-Israel yang berasal dari dunia ini dan mereka mengepung dan menghancurkan perkemahan umat Allah yang ada diseluruh bumi. Ungkapan perisai, pedang dan ketopong adalah pararel dengan yang kita baca di Efesus 6:13-17, tetapi perlengkapan yang mereka gunakan adalah bukan perlengkapan yang berasal dari Tuhan walaupun mereka sangat percaya kalau itu berasal dari Tuhan. Ini adalah masa-masa yang sangat mengerikan yang disebut sebagai "masa siksaan [rohani] yang dahsyat" yang akan terjadi tepat didekat akhir zaman. Kemudian binatang yang kedua adalah pelanduk. Sebetulnya pelanduk adalah binatang yang haram menurut hukum Taurat, dan pada ayat ini ditunjukkan walaupun pelanduk adalah "bangsa yang lemah" tetapi mereka membuatnya rumahnya di atas "Bukit Batu". Tidak diragukan lagi bahwa ungkapan "Bukit Batu" atau "Batu" atau "Gunung Batu" atau "Batu Karang" (the Rock) didalam Alkitab selalu menunjuk kepada Tuhan Yesus Kristus. Ia adalah "Batu Penjuru" yang utama. Di 1 Korintus 10:3-4 Alkitab berkata: "Mereka semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang [gunung batu] itu ialah Kristus." Dan Efesus 2:20 berkata: "yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru." Ini hanya menunjukkan bahwa sebelum diselamatkan kita adalah sama seperti pelanduk-pelanduk yang adalah binatang haram (binatang-binatang haram biasanya menunjuk kepada orang-orang yang belum diselamatkan), tetapi pelanduk ini adalah sangat cerdik karena mereka membuat rumahnya dengan menggunakan Kristus sebagai fondasi utama sehingga tidak hancur ketika hujan, angin dan banjir besar terjadi (Matius 7:24-25). Kemudian binatang yang ketiga adalah belalang, Alkitab berbicara banyak tentang belalang. Pertama-tama belalang adalah bukan binatang yang haram menurut hukum upacara, kita mengetahui bahwa Yohanes pembaptis memakan "belalang" dan "madu hutan" (Matius 3:4). Dan disini dikatakan bahwa cara kerja belalang itu adalah mirip seperti semut, walaupun tidak mempunyai "Raja" tetapi mereka berbaris dengan teratur! Ingatlah bahwa belalang-belalang ini adalah binatang yang sangat cekatan dalam penghancuran, mereka secara bergerombol seringkali menghabiskan "hasil panen" dalam sekejap. Mereka dapat mendatangkan malapetaka yang sangat besar bagi para petani, yaitu orang-orang yang menanam dan menuai (=orang-orang percaya). Wahyu 9:1-4 menggambarkan belalang dengan cara yang sangat mengerikan: "Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut. Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu. Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi. Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya" Dalam kata lain orang-orang yang belum diselamatkan adalah sasaran empuk dari belalang-belalang perusak ini. Dimana-mana kita membaca di dalam Alkitab belalang selalu menunjuk kepada "penghakiman Tuhan". Di ayat-ayat selanjutnya 7-11 kita baca: "Dan rupa belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan, dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas [ini seharusnya menunjuk kepada mahkota keselamatan], dan muka mereka sama seperti muka manusia [ini menunjukkan bahwa mereka adalah manusia], dan rambut mereka sama seperti rambut perempuan [mereka terlihat mirip seperti pengantin rohani Kristus] dan gigi mereka sama seperti gigi singa, dan dada mereka sama seperti baju zirah, dan bunyi sayap mereka bagaikan bunyi kereta-kereta yang ditarik banyak kuda, yang sedang lari ke medan peperangan. Dan ekor mereka sama seperti kalajengking dan ada sengatnya, dan di dalam ekor mereka itu terdapat kuasa mereka untuk menyakiti manusia, lima bulan lamanya. Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut [yaitu Iblis]; namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion [sang penghancur]." Ayat yang pararel tentang belalang-belalang ini kita temukan di Yoel 1:4-15 dimana kita baca: "Apa yang ditinggalkan belalang pengerip telah dimakan belalang pindahan, apa yang ditinggalkan belalang pindahan telah dimakan belalang pelompat, dan apa yang ditinggalkan belalang pelompat telah dimakan belalang pelahap. Bangunlah, hai pemabuk, dan menangislah! Merataplah, hai semua peminum anggur karena anggur baru, sebab sudah dirampas dari mulutmu anggur itu! Sebab maju menyerang negeriku suatu bangsa yang kuat dan tidak terbilang banyaknya; giginya bagaikan gigi singa, dan taringnya bagaikan taring singa betina. Telah dibuatnya pohon anggurku menjadi musnah, dan pohon araku menjadi buntung; dikelupasnya kulitnya sama sekali dan dilemparkannya, sehingga carang-carangnya menjadi putih. Merataplah seperti anak dara yang berlilitkan kain kabung karena mempelai, kekasih masa mudanya. Korban sajian dan korban curahan sudah lenyap dari rumah TUHAN; dan berkabunglah para imam, yakni pelayan-pelayan TUHAN. Ladang sudah musnah, tanah berkabung, sebab gandum sudah musnah, buah anggur sudah kering, minyak sudah menipis. Para petani menjadi malu, tukang-tukang kebun anggur meratap karena gandum dan karena jelai, sebab sudah musnah panen ladang. Pohon anggur sudah kering dan pohon ara sudah merana; pohon delima, juga pohon korma dan pohon apel, segala pohon di padang sudah mengering. Sungguh, kegirangan melayu dari antara anak-anak manusia. Lilitkanlah kain kabung dan mengeluhlah, hai para imam; merataplah, hai para pelayan mezbah; masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan Allahku, sebab sudah ditahan dari rumah Allahmu, korban sajian dan korban curahan. Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah TUHAN [Yerusalem rohani], Allahmu, dan berteriaklah kepada TUHAN. Wahai, hari itu! Sungguh, hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa." Ini adalah nubuat yang sangat-sangat mengerikan yang akan terjadi pada akhir zaman tepat sebelum hari penghakiman terakhir. Hari penghakiman Tuhan tidak hanya terjadi pada satu hari pada hari yang terakhir --tetapi ini lebih merupakan suatu masa--, di 1 Petrus 4:17-18 Alkitab berkata: "Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah [gereja] sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?" Walaupun begitu Tuhan masih memperhatikan umat-Nya, di Nahum 3:17 diantara ayat-ayat yang sama mengerikannya, Tuhan berkata: "Sekalipun para penjagamu seperti belalang pindahan dan para pegawaimu seperti kawanan belalang, yang hinggap pada tembok-tembok [gereja] pada waktu dingin [tidak ada kehidupan], namun jika matahari terbit, mereka lari menghilang, tidak ketahuan tempatnya." Matahari adalah symbol dari "firman Tuhan" atau Tuhan Yesus (Mazmur 84:11, Maleakhi 4:2, Wahyu 10:1). Jadi demikianlah melalui ayat-ayat ini kita mendapatkan gambaran tentang apa yang akan terjadi pada masa-masa akhir zaman. Dan sama halnya seperti ketika Tuhan meninggalkan gereja-gereja Perjanjian Lama (synanoga Yahudi) dan mulai mendirikan gereja-gereja Perjanjian Baru, maka pada akhir zaman Tuhan juga akan meninggalkan gereja-gereja Perjanjian Baru dan mulai menyebarkan Injil yang sejati di luar lingkungan gereja dengan sebuah program yang disebut sebagai program "hujan akhir" (dalam Alkitab bahasa Indonesia kadang diterjemahkan sebagai "hujan musim semi" - Ulangan 11:14, Ayub 29:23, Yeremia 3:3, Yeremia 5:24, Hosea 6:3, Yoel 2:23, Zakharia 10:1, Yakobus 5:7). Kemudian binatang yang keempat adalah cecak, dalam versi King James disini disebutkan "laba-laba" (smamiyth - serangga yang beracun), yang walaupun dapat ditangkap dengan tangan tetapi berkeliaran di "istana-istana raja". Hanya ada dua tempat lain didalam Alkitab dimana laba-laba disebutkan. Yang pertama ada di Ayub 8:14-15 dimana kita baca: "Demikianlah pengalaman semua orang yang melupakan Allah; maka lenyaplah harapan orang fasik, yang andalannya seperti benang laba-laba, kepercayaannya seperti sarang laba-laba. Ia bersandar pada rumahnya [gereja], tetapi rumahnya itu tidak tetap tegak, ia menjadikannya tempat berpegang, tetapi rumah itu tidak tahan." Sama seperti synanoga-synanoga Yahudi yang akan terus ada sampai akhir zaman, demikian juga gereja-gereja Perjanjian Baru akan terus ada sampai zaman walaupun Tuhan sudah tidak menggunakan mereka lagi untuk memberitakan Injil Yesus Kristus. Ayat yang kedua ada di Yesaya 59:5-6 dimana kita baca: "Mereka menetaskan telur ular beludak, dan menenun sarang laba-laba; siapa yang makan dari telurnya itu akan mati, dan apabila sebutir ditekan pecah, keluarlah seekor ular beludak. Sarang yang ditenun itu tidak dapat dipergunakan sebagai pakaian, dan buatan mereka itu tidak dapat dipakai sebagai kain; perbuatan mereka adalah perbuatan kelaliman, dan yang dikerjakan tangan mereka adalah kekerasan belaka." Ada banyak orang-orang yang terkasih didalam gereja-gereja yang mengira bahwa mereka telah diselamatkan, tetapi sebetulnya mereka belum pernah menerima "kebangkitan jiwa yang baru" yang hanya Tuhan saja yang dapat memberikannya kepada kita sebagai "kasih karunia" (anugrah). Tetapi mereka ini percaya kepada sesuatu yang semu seperti sarang laba-laba. Pakaian rohani yang mereka gunakan adalah bukan "jubah kebenaran" Kristus (Yesaya 61:10), mereka menggunakan pakaian rohani yang dibuat oleh hasil pikiran manusia. Lihatlah setiap gereja mempunyai pakaian rohaninya sendiri-sendiri yang masing-masing berbeda satu sama lain. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Bukankah kita mempunyai satu Alkitab yang sama. Gereja-gereja "free-will" (kehendak bebas) yang terlihat sangat berhasil dan berkembang dengan pesat sangat percaya kepada pekerjaan-pekerjaan yang mereka lakukan sendiri untuk menggenapkan keselamatan mereka (Injil Pekerjaan). Tetapi apa yang mereka tidak sangka-sangka telah terjadi, yaitu gereja itu sendiri sudah "dikepung" dan dihancurkan oleh nabi-nabi palsu tepat didepan mata mereka tanpa mereka menyadarinya. Orang-orang yang terkasih ini mengira bahwa mereka sedang melayani Kristus tetapi sebenarnya mereka sedang melayani Iblis yang menyamar sebagai "malaikat Terang". Di 2 Tesalonika 2:3-4 Alkitab berkata: "Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu [yaitu hari kiamat] haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah." Dan 2 Korintus 11:13-15 menyatakan demikian: "Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka." Tuhan memberikan kita peringatan yang sangat serius di Lukas 21:20-22 berkata demikian: "Apabila kamu melihat Yerusalem [bait Allah atau gereja] dikepung oleh tentara-tentara [Iblis], ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea [orang-orang percaya yang sejati] harus melarikan diri ke pegunungan [Tuhan atau firman Tuhan - Mazmur 121:1, Mazmur 125:1], dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota [Yerusalem], sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis." Perhatikan bahwa Tuhan tidak berkata apabila kamu "merasakan" Yerusalem dikepung, tetapi Tuhan berkata apabila kamu "melihat" Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara maka orang-orang percaya harus segera melarikan diri ke "pegunungan" atau kembali kepada "Gunung Batu" kita, yaitu firman Tuhan di dalam Alkitab. Tentang Yerusalem ini Alkitab berkata di Wahyu 11:8: "Dan mayat mereka [mayat dua saksi] akan terletak di atas jalan raya kota besar [Yerusalem], yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan." Setelah dua saksi yang memberitakan Injil yang sejati sepanjang masa Perjanjian Baru mati dibunuh (dibungkam), Yerusalem secara rohani berubah menjadi Sodom dan Mesir! Ingatlah bahwa Sodom adalah kiasan rohani yang menunjuk kepada "perzinahan" dan Mesir adalah kiasan rohani yang menunjuk kepada "perbudakan". Dan Tuhan berkata kepada umat-Nya dalam Yesaya 1:8-11: "Puteri Sion tertinggal sendirian seperti pondok di kebun anggur, seperti gubuk di kebun mentimun dan seperti kota yang terkepung. Seandainya TUHAN semesta alam tidak meninggalkan pada kita sedikit orang yang terlepas [suatu sisa menurut pilihan kasih karunia], kita sudah menjadi seperti Sodom, dan sama seperti Gomora. Dengarlah firman TUHAN, hai pemimpin-pemimpin, manusia Sodom! Perhatikanlah pengajaran Allah kita, hai rakyat, manusia Gomora! "Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak?" firman TUHAN; "Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai." Sedang Tuhan Yesus sendiri bernubuat tentang apa yang akan terjadi dengan Bait Allah di akhir zaman, di Matius 24:1-2 kita baca: "Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah [gereja], lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun [rohani] di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." Itulah sebabnya Tuhan berkata di Matius 24:15-18: "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji [Iblis] berdiri di tempat kudus [gereja], menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel [Daniel 8:23-25, Daniel 9:27, Daniel 11:31-32, Daniel 12:9-11] --para pembaca hendaklah memperhatikannya-- maka orang-orang yang di Yudea [orang-orang percaya yang sejati] haruslah melarikan diri ke pegunungan [Tuhan atau firman Tuhan]. Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya, dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya." So faith comes by hearing, and hearing by the word of God (Roma 10:17). May Christ's strength be with you, Setiawan [Non-text portions of this message have been removed] -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM - Daftar : [EMAIL PROTECTED] Keluar : [EMAIL PROTECTED] Posting: jesus-net@yahoogroups.com Bantuan Moderator : [EMAIL PROTECTED] -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/jesus-net/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/