From: Suzianty Herawati
Memperingati Hari
Pentakosta
MAKNA TURUNNYA ROH KUDUS BAGI
GEREJA
Pdt. Dr. Stephen Tong
Pendahuluan
Pada hari Pentakosta pertama, Roh Kudus diberikan Tuhan kepada dunia
ini untuk orang Kristen. Pentakosta berarti hari ke-50 setelah kebangkitan Tuhan
Yesus. Selama 40 hari di dunia setelah kebangkitan-Nya Yesus berada di dunia,
berulang kali menyatakan diri kepada para murid bahwa Ia adalah Tuhan yang
hidup. Ia tidak ditahan oleh maut, tidak dicengkeram o leh kuasa Iblis. Ia sudah
bangkit, melebihi segala keterbatasan dan menyatakan hidup, yang menjadi
pengharapan di tengah umat manusia. Setelah itu Ia naik ke surga dengan pesan,
"Tunggu di Yerusalem! Jangan pergi, melainkan berdoalah hingga Roh Kudus turun
atasmu." Sepuluh hari kemudian, Roh Kudus turun ke dalam dunia, pada hari
Pentakosta.
Hari itu orang-orang Israel berkumpul di Yerusalem dari semua kota,
mengikuti tulisan Musa dalam Taurat. Setiap tahun paling sedikit 3 kali mereka
ke Yerusalem. Hari itu Roh Kudus turun. Orangorang yang sebelumnya merasa takut,
tidak berani menghadapi kesulitan politik, sosial sehingga menutup diri;
sekarang berani mengabarkan Injil dan 3.000 orang menerima Tuhan Yesus pada hari
itu juga. Dalam hari Pentakosta tidak dilakukan penyembuhan atau mujizat tetapi
terjadi pemberitaan mengenai salib dan kebangkitan Kristus. Itulah hari jadinya
gereja.
Makna Turunnya Roh Kudus Dalam Tubuh
Kristus
"Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia
melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ
menantikan janji Bapa, yang--demikian kata-Nya--'telah kamu dengar dari pada-Ku.
Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis
dengan Roh Kudus.'" (Kis. 1:4-6, TBLAI)
Mengapa mereka harus menunggu di Yerusalem sampai janji Allah datang
kepada mereka? Apa maksudnya dengan "janji Allah"? Dalam Alkitab istilah janji
begitu penting sehingga Perjanjian Lama adalah buku perjanjian dan Perjanjian
Baru adalah kitab perjanjian. Allah kita adalah Allah yang berjanji berdasarkan
kesetiaan-Nya yang tidak berubah, mengatasi pegeseran waktu dan sejarah. Sejak
Adam berdosa, yang dialami manusia adalah kematian, pertama yaitu
keterpisahan manusia dari Sumber Hidup. Yang dialami oleh manusia adalah menuju
kepada kematian. Dalam makna kedua adalah kemusnahan tubuh fisik ini.
Ketiga adalah kematian yang kedua dalam api neraka. Itulah manusia yang
hidup tanpa Tuhan, menuju kepada kematian, berada di bawah murka Allah untuk
selama-lamanya.
Dunia yang berada di bawah kuasa kematian ini menunggu satu janji
Allah. Janji yang tidak ditandatangani dengan pena atau tinta. Perjanjian Lama
ditandatangani dengan darah binatang. Sedangkan Perjanjian Baru ditandatangani
dengan darah Anak Allah yang Tunggal. "Dan inilah janji yang telah
dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal." (1Yoh. 2:25). Janji
keselamatan itu sudah digenapi oleh Yesus Kristus, maka kini manusia memperoleh
hidup yang kekal. Inilah janji terbesar dari Allah kepada manusia. Kalau
filsafat menemukan yang bodoh dan bijak. Dalam etika mencari yang benar dan
salah. Dalam ilmu mencari yang sungguh dan tidak sungguh. Dalam agama mencari
yang boleh dilakukan dan tidak. Dalam Kristus, bukan tidak baik dan baik saja,
bukan benar dan tidak benar saja, bukan mengetahui dan tidak mengetahui saja,
tetapi adalah kepastian tidak binasa melainkan beroleh hidup yang
kekal.
Bagaimana Kita Menerimanya?
Allah Bapa yang sudah menyediakan keselamatan, mengirim Allah Anak
untuk menggenapinya. Setelah menggenapi, Ia kembali kepada Bapa. Lalu turunlah
Roh Kudus, Oknum ketiga dari Allah Tritunggal. Janji keselamatan Allah tidak
bisa dilepaskan dengan janji kedatangan Roh Kudus. Keduanya merupakan satu
janji, karena melalui Roh Kudus hidup kekal yang dijanjikan boleh dating kepada
manusia. Itu sebabnya setelah Yesus menyatakan diri selama 40 hari, pada hari
yang ditetapkan Ia berkata, "Sekarang saatnya Aku pergi, dan engkau akan
menerima Roh Kudus. Engkau dibaptiskan dengan air, sekarang engkau akan dibaptis
Roh Kudus." Arti dibaptiskan oleh Roh Kudus adalah manusia menerima pembersihan
total dan dikuduskan menjadi orang-orang yang suci. 1Pet. 1:2 mengatakan
bagaimana Tiga Oknum Allah Tritunggal menggarap manusia berdosa menjadi orang
suci sehingga gereja adalah gereja yang kudus dan am, merupakan kumpulan orang
yang disucikan, tempat orang kudus berkumpul berbakti, bersekutu dan bersaksi.
Pengudusan ini hanya bisa dilakukan melalui penebusan yang dilakukan Yesus
Kristus. Dengan darah-Nya menyucikan dosa kita, memberika kuasa perdamaian
antara kita dengan Tuhan Allah. Tetapi yang melakukan pengudusan ini adalah
Oknum Ketiga yaitu Roh Kudus. Itu sebab Allah Bapa memilih sebelum dunia
diciptakan, Allah Roh Kudus mengadakan pengudusan melalui gerakan hati kita
masing-masing sehingga kita taat kepada Kristus, lalu kita menerima percikan
darah bagi kita masing-masing. 1Pet. 1:2 merupakan ayat yang menyatakan siapa
orang Kristen dan siapakah gereja, "yaitu orang-orang yang dipilih,
sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya
taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan
darah-Nya."
"Orang-orang yang dipilih" demikian dituliskan Petrus. Bukan Kristus
yang dipilih, lalu orangorang masuk ke dalam Kristus, seperti yang diajarkan
Karl Barth. Alkitab dengan jelas mencatat orangorang itu dipilih sebelum dunia
diciptakan, lalu digarap oleh Tuhan di dalam proses sejarah melalui Roh Kudus
yang menguduskan mereka. Roh Kudus tidak datang kepada orang suci, tetapi datang
untuk menyucikan orang berdosa. Itu sebabnya gereja jangan menolak atau menghina
orang berdosa, yang masih najis, karena itulah sasaran keselamatan yang harus
dikerjakan gereja. Jangan senang bila ada orang suci mau datang ke gereja. Itu
bukan tujuan penginjilan. Tujuan penginjilan adalah mencintai orang berdosa,
berdoa dan mengharapkan mereka kembali kepada Tuhan. Roh Kudus menguduskan
seseorang bukan karena seseorang sudah suci, melainkan Ia menguduskan mereka,
yang berdosa.
Pengudusan terjadi melalui mendengar dan mengerti firman, sehingga
orang tertegur, mengerti, merasa perlu merendahkan diri datang kepada Tuhan,
menjadi taat, maka setelah taat, percikan darah yang menyucikan, tiba atas
mereka sehingga mereka menjadi orang suci. Sebelum naik ke surga Yesus berkata,
"Tidak lama lagi engkau akan menerima baptisan Roh Kudus." Yang membaptiskan
adalah Kristus dan melalui Roh Kudus mereka dikuduskan. Hal ini terjadi di
Yerusalem, pada waktu hari Pentakosta. Pada waktu Roh Kudus turun, mereka
mendengar firman, taat, dikuduskan dan rela dibaptis. Setelah mereka tahu
Kristus mati dan bangkit bagi mereka, hati merasa tertusuk, maka dengan
inisiatif sendiri menyadari mereka perlu Tuhan. Maka mereka bertanya, "Bagaimana
caranya kami diselamatkan?" Petrus menjawab, "Engkau harus bertobat,
meninggalkan dosamu dan dibaptiskan. Engkau akan menerima Roh yang dijanjikan."
Hari itu juga Roh Kudus bekerja begitu hebat. Sehingga pada tahap pertama,
rasul-rasul dipenuhi. Tahap kedua, kuasa penginjilan dinyatakan sehingga
orang-orang bertobat juga menerima kuasa Roh Kudus atas mereka. Mereka tidak
berencana untuk dibaptiskan pada hari itu. Mereka datang hanya untuk merayakan
hari Pentakosta. Tetapi Roh Kudus bekerja demikian rupa sehingga begitu besar
anugerah keselamatan dinyatakan kepada orang Israel. "Dialah yang telah
ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan
Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan
dosa.
Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus,
yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia.'" (Kis. 5:31-32)
Pertobatan pun merupakan suatu anugerah. Jikalau bukan anugerah Tuhan tidak ada
satu orang bias bertobat, bisa mengenal Yesus dan jika bukan karena gerakan Roh
Kudus tidak ada seorangpun menyebut Yesus sebagai Tuhan. Ini merupakan suatu
anugerah Tuhan yang memutarbalikkan kita kembali kepada Tuhan Allah. Menerima
baptisan Roh Kudus sama artinya dengan diperanakkan pula secara sejati. Ketika
kita diperanakkan kembali itu berarti juga kita dibaptiskan oleh Roh Kudus.
Setelah dikuduskan kita mendapat status sebagai anak-anak Allah. Sebelum
menerima pengudusan Roh Kudus kita adalah jiwa yang tersesat. Maka jiwa yang
tertidur memerlukan gugahan Tuhan dengan pendampingan Roh Kudus sehingga kita
berjalan sesuai dengan pimpinan-Nya. Kita diberikan kebebasan sebagai manusia
yang diciptakan menurut peta dan teladan Allah. Namun sejak jatuh dalam dosa
maka kebebasan itu sudah menjadi liar dan buas sehingga kita tidak mau diatur.
Kita sudah menjadi makhluk liar yang bebas. Bila ada seseorang mengatakan
sesuatu kepada kita, kita tidak berpikir akan kebenaran perkataan itu lebih
dulu, tetapi langsung berpikir, "Kenapa saya diganggu, mengapa dia berani
berkata demikian kepada saya?" Manusia tidak mau diatur orang lain, itu soal
kecil, tetapi manusia tidak mau diatur Tuhan, itu kurang ajar. Kita tidak suka
diatur Tuhan, mau mempunyai kebebasan mutlak. Sehingga roh kebebasan kita, tidak
kembali kepada Allah sebagai Sumber peta dan teladan. Karena peta dan teladan
Allah yang sudah rusak dan liar dalam diri manusia, roh kita menjadi jenuh,
tertidur dan mati. Pada waktu kita mati dalam dunia, Dia membangkitkan kita
kembali. Paulus mengatakan dengan tegas bahwa kita terpisah dari Allah, sehingga
roh kita berstatus mati. "oleh karena nama-Mu yang kudus Engkau membangunkan
jiwaku dan membawaku pada jalan yang benar." (Mzm.
23:2-3).
Membangun rohani berarti melalui pekerjaan Roh Kudus kita mempunyai
kesadaran dan kembali ke jalan yang benar. Ini suatu pekerjaan Roh Kudus. Maka
kita tahu Allah memberikan Roh Kudus untuk umat manusia. Pemberian terbesar
Allah kepada manusia adalah diturunkan-Nya Anak-Nya yang Tunggal kepada manusia.
Pekerjaan Allah terbesar kepada gereja adalah dengan diturunkan-Nya Oknum
Ketiga. Oknum Kedua datang ke dalam dunia untuk mengganti manusia, menebus dosa
kita. Kristus sebagai pemberian Allah kepada dunia. Oknum Ketiga diberikan
kepada gereja. Dengan turunnya Roh Kudus gereja didirikan, yaitu setiap orang
yang sudah diperanakkan pula dan didampingi oleh Roh Kudus.
Perbedaan orang Kristen dan orang belum Kristen adalah jiwa kita
sudah diberikan Roh Kudus sedangkan jiwa mereka adalah jiwa yang
melayang-layang, tidak ada arah. Maka barangsiapa dipimpin Roh Kudus adalah
anak-anak Allah karena kita diberikan Roh Allah, Roh dari Anak itu sendiri. Ada
tiga istilah mengenai Roh Kudus:
1. Roh Anak (The Spirit of the Son)
"Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus ia bukan milik
Kristus." (Rm. 8:9). Barangsiapa memiliki Roh itu, bersama-sama dengan Anak kita
disebut anak-anak Allah. Roh Kudus diturunkan supaya kita menjadi anak-anak
Allah. Kita tidak lagi menghadap Allah dengan ketakutan, melainkan memanggil-Nya
dengan "Bapa". Semua agama mengandung satu misteri yang menakutkan sehingga
setiap orang yang beribadah makin takut dan gentar, tidak berani melanggar
karena mereka adalah oknum dibawah agama. Religion controls a personality but
the Holy Spirit guides the personality. Dalam Kristus kita dipimpin Roh
Allah. Kita datang kepada Allah bukan dengan takut, melainkan dengan sebutan
Bapa, Papa. Menyatakan hubungan yang begitu erat dan intim. Ini hanya ada pada
orang-orang di dalam Yesus Kristus, karena diberikan Roh Anak. Paulus
mengatakan, "Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi
takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh
Roh itu kita berseru, 'Ya Abba, ya Bapa!'" (Rm. 8:15)
Bagaimana cara seorang anak datang kepada Bapa? Bukan dengan
ketakutan atau harus menyusun komposisi kalimat yang sangat indah untuk datang
kepada seorang ayah. Katakan dengan terus terang. Itu sebabnya bila Saudara
diminta berdoa, jangan takut. Kita berdoa kepada Bapa karena Roh Anak sudah
diberikan kepada kita. Kita menjadi anak-anak Allah yang mempunyai hak berbicara
kepada Bapa. Berdoalah kepada-Nya dengan bebas. Dengan tangisan, dengan iman,
dengan sukacita, dengan keintiman sebagai anak.
2. Roh Kebenaran
"Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang
Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh
Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan
tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan
diam di dalam kamu." (Yoh. 14:16-17)
Karena Roh Kudus adalah Roh Kebenaran, maka kita tidak boleh
memisahkan antara Roh Kudus dengan kebenaran. Ada orang mengatakan b anyak pakai
otak dan pengertian, bukan pekerjaan Roh. Pekerjaan Roh tidak memakai pikiran.
Ini merupakan dualisme yang dikerjakan manusia yang tidak mengerti Alkitab.
Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Roh Kudus adalah Roh Kebenaran sehingga di
mana Roh Kudus bekerja, Ia membuka pikiran manusia, memberi pencerahan kepada
intelek manusia membawa manusia kepada pengertian yang lebih jelas dan tepat.
Yesus berkata, " Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama
dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam
nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan
mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." (Yoh. 14:25- 26).
Artinya Roh Kudus dan pekerjaan Roh Kudus memberikan kelimpahan kepada manusia.
Kita bukan saja mengerti, melainkan terjun ke dalam, dengan sadar berbagian di
dalam, bahkan diberikan kekuatan untuk meliputi diri di dalam kebenaran. Roh
Kudus bukan membunuh otak atau rasio. Jangan kira bila beriman rasio tidak
bekerja, intelek harus dibunuh. Jangan kira dengan percaya kepada Yesus Kristus
kita menjadi orang bodoh. Menjadi orang Kristen yang percaya kepada Tuhan, makin
percaya makin bijaksana dan pandai. Karena Allah tidak membodohkan manusia,
melainkan memberikan bijaksana kepada manusia. Selama berpuluh tahun menjadi
orang Kristen sudah lebih mengertikah engkau akan kebenaran? Berapa banyak
doktrin yang engkau mengerti dan jalankan sehingga engkau mempunyai bijaksana
surgawi yang melampaui pikiran dunia?
3. Roh Penghibur
Kita hidup dalam dunia tidak mungkin tidak ada air mata dan keluhan,
kekecewaan. Orang yang paling kita cintai justru paling sering mengecewakan
kita. Orang yang kita harapkan selalu memutuskan harapan kita. Oleh sebab itu
kita memerlukan seorang Penolong yang berkuasa untuk menguatkan kita terus.
Kuasa Roh yang begitu besar mendampingi kita menempuh perjalanan hidup. Setiap
orang menapaki jalan hidup yang menakutkan, penuh ujian dan pencobaan. Tidak ada
orang yang bermata, tidak mengalirkan air mata. Tidak ada orang bernafas tidak
pernah mengeluh. Tidak ada orang yang bernafas tidak pernah mengeluh. Tidak ada
orang yang mempunyai hati, tidak pernah sakit hati.
Kekuatan kita sangat minim dibandingkan cita-cita kita yang tinggi.
Kita melihat fakta yang kej am: bahwa segala sesuatu yang indah dalam ide tidak
terwujud dalam hidup sehari-hari secara nyata. Kita mempunyai segala sesuatu
yang sangat jauh dari kesempurnaan. Dalam perjuangan hidup jangan mengira
kekayaan, kedudukan tinggi akan menyelesaikan segala persoalan. Orang miskin
merindukan jadi orang kaya. Orang kaya memiliki keluhan tersendiri yang tidak
dimengerti oleh orang lain. Setiap orang hidup dalam ide tidak terbatas tetapi
kemampuan terbatas. Manusia hidup dalam konflik. Sehingga membutuhkan suatu
kuasa paradoks untuk mengubah dan memberikan kekuatan kepada kita. Kita
memerlukan suatu Roh yang tidak terbatas untuk menjadi Penolong. Itu sebabnya
Tuhan Yesus berkata, "Aku akan pergi dan mengutus Penghibur datang kepadamu."
Dalam bahasa Yunaninya adalah Parakleitos, Roh Penolong, Roh Penghibur.
Yang diutus bukanlah manusia, oknum yang berdarah daging, melainkan Roh.
Beberapa hari kemudian, pada Hari Pentakosta merupakan penggenapan dari janji
Yesus itu. Roh Kudus turun memberikan penghiburan dan kekuatan kepada mereka.
Apakah yang mengubah situasi sehingga manusia tidak lagi takut mati? Apa yang
mengubah status sehingga orang-orang yang tadinya begitu gemetar dan takut akan
orang Yahudi, menjadi berani bersaksi bagi Kristus?
Demikian juga banyak sikap gereja sekarang. Mengurung diri di dalam
supaya aman. Memelihara diri baik-baik, supaya bisa mengadakan penginjilan di
dunia. Mereka tidak sadar, ketika mereka menutup pintu melindungi diri, mereka
menutup pintu penginjilan. Pintu penginjilan tidak pernah ditutup dari luar,
melainkan dari dalam. Injil tidak pernah ditutup dari luar, melainkan dari
dalam. Injil tidak mungkin ditutup oleh politik, diktator, komunisme, atheisme.
Pintu penginjilan hanya ditutup oleh setan-setan penakut yang sedang mengganggu
orang Kristen dengan semboyan "bijaksana". Bijaksana yang sesungguhnya adalah
berani mengabarkan Injil, tetapi juga teliti. Tidak sembarangan menimbulkan
huru-hara yang tidak perlu, tetapi dengan hikmat menyatakan Injil. Tetapi tidak
mungkin kita tidak melindungi diri, tidak mungkin kita dapat menerobos keluar.
Karena kita belum diberikan kekuatan Roh Kudus, belum melihat berapa besar
kebutuhan manusia. Maka kita mengunci diri dengan begitu hati-hati dan Injil
tertutup di dalam. Tetapi Tuhan berkata, "My children that is not the way.
That is not heavenly wisdom. I am going to give you the strength, new hope,
annointment, fulfilment and the filling of the Holy Spirit". Maka pada hari
Pentakosta Roh Kudus turun.
Inilah beda pekerjaan Roh Kudus dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru. Dalam Perjanjian Lama Roh Kudus bekerja pada beberapa orang yang
mendapatkan tugas penting dari Tuhan. Setelah selesai tugas, Roh Kudus ditarik
kembali. Pada orang yang berbuat dosa, Roh Kudus akan meninggalkannya. Sehingga
Daud ketakutan. Dalam Mzm. 51 ia berdoa, "Janganlah membuang aku dari
hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!" Tetapi
ketika Yesus Kristus berjanji di dalam Injil Yohanes, Ia akan berdiam dalam
hatimu untuk selama-lamanya. Ini merupakan kalimat yang luarbiasa. Saat hari
Pentakosta, Roh Kudus turun, dan tidak pernah ditarik
kembali.
Di mana Roh Kudus Berdiam?
Di dalam gereja-Nya, yaitu orang-orang yang diperanakkan oleh Tuhan,
dikuduskan, dibaptiskan menjadi orang suci. Orang yang menerima Kristus, beriman
dalam Kristus, diberikan Roh Kudus yang menjadi materai dalam dirinya untuk
selama-lamanya. Barangsiapa yang sudah diperanakkan pula oleh Roh Kudus,
menerima Kristus dengan sungguh-sungguh, menerima Roh Kudus sekaligus. Karena
Roh Kudus diberikan kepada orang yang beriman kepada Kristus untuk
selama-lamanya.
Kapankah Roh Kudus Bekerja?
"Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman
kebenaran yaitu Injil keselamatan -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu
percaya, dimaterikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus
itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu
penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.'" (band.
Ef. 4:30; Gal. 3:14; 1Yoh. 3:24). Roh yang dijanjikan turun, menjadi karunia dan
sumber segala berkat, menjadi Penolong dalam hati kita dan tinggal dalam diri
kita sampai selama-lamanya. Bagi orang Kristen yang sudah diselamatkan, yang
sudah menerima Roh Kudus, perlukah kita berdoa minta Roh Kudus lagi? Apa tujuan
kita mengadakan persekutuan doa sepuluh malam menjelang hari Pentakosta? Bukan
untuk minta Roh Kudus turun lagi melainkan minta supaya Roh Kudus terus bekerja
di dalam diri orang-orang lain. Kapan Roh Kudus bekerja? Bukan hanya pada hari
Pentakosta. Setelah hari Pentakosta sampai Kristus datang kembali merupakan
hari-hari di mana Roh Kudus bekerja. Setiap hari adalah hari
penginjilan.
Setiap hari adalah hari Tuhan bekerja. Setiap hari kita berdoa agar
Roh Kudus turun, padahal Roh Kudus turun untuk gereja satu kali untuk
selama-lamanya. Tetapi barangsiapa menerima Yesus karena Roh Kudus bekerja di
dalam hati mereka dan mendapatkan pembaruan berarti Roh Kudus turun atas mereka.
Sebagaimana Kristus cuma mati satu kali, tetapi waktu kita percaya, kita bersatu
dalam kematian dan kebangkitan-Nya pada hari kita percaya. Demikian Roh Kudus
hanya turun satu kali, tetapi kita dimasukkan dalam pembersihan itu pada hari
Pentakosta pertama itu. Ingat mulai hari ini engkau tidak sendirian, ada Roh
Tuhan dalam dirimu. Ia menghibur, menolong, memberi kekuatan, mencurahkan kasih
kepadamu. Pada saat engkau susah dan menderita, pada saat itu juga Roh Kudus
mencurahkan cinta kasih kepadamu. Khususnya dalam kesukaran yang berat, baru
betul-betul engkau merasakan betapa manis dan hebat pencurahan kasih yang
diberikan Roh Kudus (Rm. 5:5).
Roh Kudus memberikan kekuatan dan keberanian kepada kita untuk
mengabarkan Injil kepada orang lain. Dulu sungkan, malu, takut orang lain
tersinggung dan marah, sekarang tidak. Ketika Roh Kudus memenuhi kita, kita
penuh dengan kasih secara alamiah, dengan berani dan penuh prihatin,
memberitakan Injil kepada orang lain. Janji keselamatan Allah tidak bisa
dilepaskan dengan janji kedatangan Roh Kudus. Arti dibaptiskan oleh Roh Kudus
adalah manusia menerima pembersihan total dan dikuduskan menjadi orang-orang
suci.
Sumber: Majalah MOMENTUM No. 12 - Juni
1991 Children of Light - Serving with LOVE through FAITH Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia Kol 3:23 Karena bagiku hidup adalah Kristus & mati adalah keuntungan Fil 1:21 . __._,_.___ -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM - Daftar : [EMAIL PROTECTED] Keluar : [EMAIL PROTECTED] Posting: jesus-net@yahoogroups.com If you have any comment or suggestion about this mailing list, to : [EMAIL PROTECTED] Bagi Saudara yang berdomisili di Amerika, saudara dapat bergabung dengan mailing list Keluarga Kristen USA (KK-USA) dengan mengirimkan email kosong ke [EMAIL PROTECTED] dan ikuti instruksi yang ada. -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
SPONSORED LINKS
YAHOO! GROUPS LINKS
|