Sperti Bapa Sayang AnakNya

Bapa, besar sungguh kasih setia-Mu
nyata sungguh perlindungan-Mu
tak satu kuasa mampu pisahkan
aku dari kasih-Mu
Bapa, ajarku s'lalu hormati-Mu
ajarku turut perintah-Mu
b'rikanku hati 'tuk menyembah-Mu
dan bersyukur s'tiap waktu
S'perti bapa sayang anak-Nya
demikianlah Engkau mengasihiku
kau jadikan biji mata-Mu
kau berikan s'mua yang ada pada-Mu
S'perti bapa sayang anak-Nya
Demikianlah Kau menuntun langkahku
Hari depan indah Kau beri
Rancangan-Mu yang terbaik bagiku

+++++++++++++++++++++++++++++++++

Didalam kasihMu ya, Bapa
Kami menemukan arti kasih yang sesungguhnya
Dan hanya di dalam kasihMu ya, Bapa
Kami memiliki segalanya
Sebab
Kami tidak mempunyai satu alasan pun untuk tidak bisa bersyukur kepadaMu ya,
Bapa
+++++++++++++++++++++++++++++++++

Setiap kita pasti pernah mempunyai pengalaman masa kecil yang menyenangkan
dan menyedihkan.
Pengalaman yang begitu membekas dalam hati dan pikiran kita yang membentuk
kita saat ini.
Saya berasal dari keluarga yang boleh di katakan 'broken home'.
Terjadi banyak huru hara dalam perjalanan keluarga saya.
Mama yang superior dan papa yang inferior.
Begitu banyak kenangan masa kecil yang sampai saat ini masih membekas dalam
ingatan saya.
Kekurangan kasih dan figur seorang bapa dalam hidup saya menjadikan saya
mencari kasih sayang dari luar keluarga dan sedikit banyak mempengaruhi cara
saya memandang arti sebuah keluarga terutama pria.

Tapi Tuhan sungguh baik.
Dia membukakan mata saya tentang kasihNya yang tidak berkesudahan.
Ia menyatakan diriNya kepada saya dan mengatakan
"Meski bapa duniamu mengecewakanmu dan meninggalkanmu,
tapi Aku, Bapa yang tidak akan pernah sekalipun mengecewakan dan
meninggalkanmu.
Aku selalu ada disisimu dan memelukmu saat kau menangis
Aku menggendongmu saat kau lemah".

Didalam kasihNya
Kita menemukan arti kasih yang sesungguhnya.
Kasih yang murni dan menyejukkan.
KasihNya yang tidak terbatas dan berkesudahan
Dia menggantikan semua kasih yang tidak kita peroleh dari bapa dunia kita
Bahkan memberikan kepada kita dengan berlimpah

Apakah anda merasakan 'kering' dalam hati anda
Anda tidak pernah merasakan arti kasih sesungguhnya
Datanglah pada Tuhan Yesus
Ia yang akan menyembuhkan semua luka hatimu
Ia akan memberikan semua yang kamu butuhkan
Kasih..
Damai sejahtera..

Ijinkan Tuhan menjamah hatimu hari ini
Undang Dia masuk dalam hati dan hidupmu

Tuhan memberkati,
Vivi

Mazmur 27:10 Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN
menyambut aku.
Ratapan 3:22 Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya
rahmat-Nya,
I Tawarikh 16:34 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya.
Mazmur 63:4 Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan
memegahkan Engkau.
Mazmur 31:8 Aku akan bersorak-sorak dan bersukacita karena kasih setia-Mu,
sebab Engkau telah menilik sengsaraku, telah memperhatikan kesesakan jiwaku,
================================================
From: S. Sujud

Ketika ditembus peluru....YA BAPAKU AMPUNILAH MEREKA!

---------------------------------
Ditembus Peluru, Dominggus Teriak ''Ya Bapaku, Ampunilah Mereka''

PALU - Sungguh mengenaskan sekaligus mengharukan! Detik-detik akhir Tibo cs menjemput ajal di ujung bedil eksekusi mati pada Jumat (22/9) pukul 01:35 wita lalu, ternyata menyimpan kisah mengharukan. Uskup Manado Mgr Yoseph Suwatan MSC kepada koran ini tadi malam menuturkan sejumlah kisah terakhir ketiga terpidana mati itu, masing-masing Fabianus Tibo, Marinus Riwu dan Dominggus da Silva.

"Saya mau kisahkan ini dengan tujuan agar masyarakat mengetahui persis bahwa mereka bertiga sudah sangat siap batin," tutur Suwatan yang juga pemimpin umat Katolik hingga ke wilayah Sulteng dan Gorontalo itu. "Yang tak kalah penting," lanjut Suwatan yang menjelang eksekusi intens mendampingi Tibo cs itu, "Saya mau meluruskan banyaknya isu yang menyebutkan kalau Om Tibo dan teman-temannya itu dianiaya atau malah mati lebih dulu sebelum dieksekusi. Itu isu tidak benar," tegasnya. Sebab, berdasarkan laporan resmi yang diterima pihaknya, ketiganya sebelum diekskusi diperlakukan baik hingga ditembak mati.

"Meski yang kami sesalkan adalah prosedur pemakaman Dominggus serta menjelang eksekusi jenazah mereka tak diijinkan dimisakan sesuai tradisi gereja," tutur Uskup.

Menyinggung kisah terkait detik-detik akhir ketiganya, Suwatan dengan nada bergetar menyatakan kalau, baik Tibo, Marinus dan Dominggus, punya cerita menyentuh. Tibo misalnya. Ketika mengikuti Misa khusus yang digelar di Lapas Palu pada pukul 11:00 wita, sekalian menanti eksekusi malam, berulangkali memeluk istri dan anak-anaknya. Dengan nada bijak dan tanpa tekanan, kisah Suwatan, Tibo berpesan panjang lebar, "Jangan ada dendam setelah eksekusi papa. Biarkan papa pergi dengan tenang dan damai. Papa sudah sangat siap. Sudah begini jalan hidup papa. Mari diimani saja," tutur Suwatan mengutip kisah ketiganya.

Perayaan Misa khusus dipenjara dipimpin langsung tiga pastor dari Manado yang bertugas di Palu. Yakni, Pastor Melky Toreh MSC dan Pastor Jemmy Tumbelaka MSC. Usai misa dan ditinggal keluarga, ketiga terpidana mati, memilih berada di ruangan mereka. Ketiganya secara khusuk memilih berdoa dan terus berdoa serta bernyanyi.

Ini dilakukan hingga menjelang sore. Yang menyedihkan, kisah Suwatan, menjelang persiapan eksekusi sore, suasana Lembaga Pemasyarakatan diwarnai isak tangis dari para petugas Lapas. "Semua minta maaf kepada Om Tibo, Dominggus dan Marinus," kisahnya. Saat itu, ketiganya menolak tawaran makan malam. "Kecuali minta dibuatkan gorengan buah sukun campur gula aren." Setelah itu? Ketiganya kian khusuk berdoa hingga kemudian dijemput petugas.

"Saat itu, Marinus mendadak minta sisir dan parfum."Ketika ditanya kenapa harus berpakaian rapi. Marinus dengan tenang menjawab. "Ya, saya ini orang Katolik. Saya harus rapi dan harum karena sedikit lagi mau menghadap Tuhan saya."

Sedangkan Dominggus, sebelum naik ke kendaraan yang akan membawa mereka dieksekusi, mendadak turun dari mobil dan menemui salah seorang pegawai Lapas yang ternyata berteman baik dengannya. "Heh, kau lihat baik-baik ya kau punya anak. Kau harus rawat dia," kisah Suwatan.

Dominggus ternyata selama bertahun-tahun tinggal di Lapas dekat dengan anak-anak para pegawai Lapas.

TERIAK AMPUNI

Sementara, sumber lain koran ini di Polda Sulteng di Palu menyebutkan, menjelang dieksekusi, ketiga terpidana tidak langsung menempati posisi penembakan. Sebaliknya, mereka ditanya apakah akan ditembak dengan berdiri atau duduk.
"Mereka serempak menjawab memilih ditembak saat duduk saja," tutur sumber.

Uskup Suwatan membenarkan keterangan sumber ini."Memang benar saat sebelum ditembak, mereka memilih duduk saat ditanya petugas," kata Uskup. Lalu, saat mata ketiganya akan ditutup, mendadak Marinus menolak,
"Saya ingin mata tetap terbuka. Ijinkan saya menyaksikan langsung."

Permintaan Marinus dikabulkan.
Sedangkan Tibo dan Dominggus tetap ditutup matanya.
Tepat pukul 01:50 wita, bunyi bedil dari tim eksekutor terdengar. Hanya dalam hitungan detik, begitu prosesi maut selesai, tiga anggota tim dokter yang sudah berada di lokasi, salah satunya adalah dokter asal Langowan, Minahasa yang bertugas di Palu, langsung diminta untuk memeriksa mereka.
"Menurut dokter perempuan itu yang asal Langowan kepada saya, eksekusi ketiganya memang sesuai. Ketiganya langsung diproses dan otopsi," tambah Uskup.

Sementara, sumber lain di lokasi kejadian mengisahkan bahwa saat peluru maut itu menancap di tubuh ketiganya, tubuh ketiganya tersentak dan kepala mereka sempat terangkat lalu lunglai, ambruk, tewas.

Berbeda dengan Tibo dan Marinus yang tampak tenang dan diam. Tapi, suara yang diperkirakan dari Dominggus sempat berkata setengah berteriak,
"Ya Bapa Ampunilah mereka!"(dino gobel's) ------------ --------- --------- -----

Sumber: www.manado- news.com

Mohon maaf, nama saya Sembah Sujud, karena saya memang suka menyembah dan bersujud.
Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Tuhan akan mengampuni dosamu" Markus 1:4
============================================

MENAHAN DIRI

Bacaan: Roma 12:3
“Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi, dari pada yang patut kamu pikirkan,tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu meguasai diri menurut ukuran iman….”

Siapa yang tidak ingin menjadi besar dan berpengaruh? Siapa yang tidak menginginkan posisi strategis? Tentu tidak ada. Namun yang mengejar perkara-perkara di atas, akan banyak menemui sandungan dan keputus asaan. Sebab, untuk meraihnya pasti banyak tekanan dan tantangan dari pelbagai pihak. Tetapi, tidak sedikit orang pula yang rela melakukan tipu daya untuk mendapatkannya.
Sebagai manusia, Daud mengadapi gejolak jiwa yang dahsyat. Keinginan manusiawi untuk mencapai puncak, merupakan tuntutan jiwanya. Namun ia segera menyadari dan mengatakan di hadapan Tuhan: “Tuhan, …aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku….aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku..(Maz.131:1-2). Walaupun ia seorang raja terbesar di antara segala raja di bumi pada waktu itu, tetapi keinginan untuk lebih besar dan ajaib terus mengganggu jiwanya. Ia lelah dan akhirnya menyadarinya. Ia menikmati apa yang harus menjadi jatahnya.

Kita pun seharusnya bisa bertindak seperti Daud bertindak. Meski secara manusia (kedagingan) seringkali tantangan untuk melakukan segala sesuatu demi tujuan tertentu terus menggoda, tetapi iman kita harus tetap teguh. Jangan pernah berharap dan melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak mampu kita jangkau. Walaupun firman Tuhan menegaskan “tiada yang mustahil bagi Dia”, tetapi hikmat Tuhan hendaknya selalu digunakan. Bukankah tak mungkin manusia bisa terbang? Apakah kita akan mencobanya dengan menjatuhkan diri melalui gedung tinggi?
Sebagai hamba Tuhan, kita hendaknya selalu bersyukur dengan karunia yang Tuhan berikan dalam pelayanan. Jangan kita mengingini hal-hal yang besar yang di luar batas-batas kemampuan kita. Tetapi lakukan pelayan itu sesuai dengan kadar karunia yang Tuhan berikan. Jangan kita meminjam atau mengambil karunia orang lain, demi ambisi untuk besar. Bukankah Alkitab menegaskan agar kita selalu setia dengan perkara kecil, sehingga pada waktunya kelak Tuhan mempercayakan perkara besar dalam pelayanan kita. (AS)

Doa: Tuhan, aku menerima denga syukur apapun karunia yang Tuhan berikan. Betapun kecilnya itu, amin.!
MENERIMA SESUATU YANG MENJADI BAGIAN KITA ADALAH YANG PALING MENYENGKAN
__._,_.___

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
     Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM -
Daftar : [EMAIL PROTECTED]
Keluar : [EMAIL PROTECTED]
Posting: jesus-net@yahoogroups.com

If you have any comment or suggestion about this mailing list,
to : [EMAIL PROTECTED]

Bagi Saudara yang berdomisili di Amerika, saudara dapat bergabung
dengan mailing list Keluarga Kristen USA (KK-USA) dengan mengirimkan
email kosong ke [EMAIL PROTECTED] dan ikuti instruksi
yang ada.
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-





SPONSORED LINKS
Arizona regional mls Regional truck driving jobs Anda networks

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Kirim email ke