From: Dewi Kriswanti TUHAN DIMULIAKAN Bacaan: Markus 9:2-9
"... Inilah anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia (Markus 9:7b) Jika kita melihat petualangan para pendaki gunung, biasanya mereka ingin cepat sampai di puncaknya. Memang sesaat semua sampai di atas gunung semua kelak terlepas dan sangat sukacita dan bahagia, menikmati keindahan alam. Sepi sangat sepi, tidak ada suara-suara kecuali bunyi jangkrik memuji Tuhan. Tuhan Yesus mengajak murid-murid untuk berdoa di atas gunung. Ternyata murid-murid mengalami sukacita besar sesaat melihat Tuhan bercakap-cakap dengan dua orang, Musa dan Elia. Tuhan Yesus ditengah-tengah Musa dan Elia, sedang pakaian mereka begitu indah, putih berkilau yang tidak ada tandingannya. Timbul suatu pertanyaan dari Petrus, bagaimana Tuhan jika kami mendirikan tiga pondok diatas gunung ini, satu buat Tuhan, satu buat Musa dan satu lagi buat elia. Inilah menurut pandangan Petrus untuk bersenang-senang, tidak perlu melayani lagi biarlah Tuhan beristirahat saja. Pandangan Petrus berbeda dengan pandangan Tuhan. Pelayanan Tuhan dalam dunia ini yang sangat singkat hanya 3,5 tahun. Jadi perlu bekerja keras untuk menolong orang-orang yang terikat dengan dosa, menyembuhkan orang sakit dan memulihkan hati yang terluka. Yesus membutuhkan waktu yang panjang untuk memberitakan kabar kesukaan. Dia rela menyerahkan kehidupannya demi keselamatan umat manusia. PengorbananNya di kayu salib untuk menebus semua orang berdosa. Bagaiman dengan saudara? Bersediakah saudara melayani Tuhan sesuai dengan panggilannya bagi kemuliaan Tuhan. Selama hari siang bekerjalah semampu mungkin bersama-sama denga Tuhan. Jangan seperti pandangan Petrus di atas, ingin menyenangkan hati Tuhan, tetapi Tuhan mempunyai rencana keselamatan bagi umat Tuhan yang hidup dalam dosa kegelapan. Keselamatan anggota keluarga, sahabat, tetangga dan kenalan kita menjadi tanggung jawab kita. Kita harus selalu mendoakan dan bersaksi kepada mereka, sehingga Roh Kudus bekerja untuk menyelamatkan mereka. Akhirnya nama Tuhan dimuliakan dan para malaikat di sorga bersorak-sorak karena satu jiwa telah diselamatkan.(RP) Doa: Tuhan Yesus, ajarlah kami untuk selalu berjaga dan berdoa. Amin BERDOA DAN BEKERJA KERASLAH DALAM MELAYANI PEKERJAAN TUHAN ============================================ From: Dewi Kriswanti KELUARGA KRISTEN Bacaan: Mazmur 127:1-5 " Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya." (Mazmur 127:1a) Keluarga merupakan lembaga yang dibentuk oleh Tuhan sendiri. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang terutama dan secara terus-menerus membentuk manusia. Keluarga menjadi penentu apakah seseorang menjadi baik atau buruk dan berkelakuan terpuji atau tercela. Banyak sudah anak-anak muda yang tergoncang hidupnya karena keluarga yang berantakan. Ada yang berkembang menjadi pemuda dan remaja yang introvert (tertutup), rendah diri dan pendendam. Tetapi yang lebih menyedihkan lagi, banyak yang lari dari masalah, akhirnya mereka menjadikan rumah sekedar warung, pulang ke rumah kalau lapar. Rumahnya adalah gang-gang di kampung, pos ronda dan terminal atau stasiun. Keluarganya adalah orang-orang yang senasib, maka dimana-mana tempat terbentuklah keluarga orang-orang kecewa, keluarga orang kesepian, keluarga orang frustasi. Mereka hidup di dalam impian dan kebahagian semu, melalui minuman keras dan obat penenang serta gaya hidup yang semau gue. Dalam hal ini siapa yang salah? Seorang anak akan menuduh orang tuanya yang tidak bisa memahaminya. Sebaliknya, orang tua akan menyalahkan anaknya yang tidak bisa diatur dan tidak wajar. Kalau kita saling menyalahkan, ini tidak akan dapat menyelesaikan persoalan. Akibatnya keluarga yang tidak bahagia semakin merajalela di mana-mana. Sobat muda, kebahagian keluargamu tidak hanya tanggung jawab orang tuamu, tapi juga dari dirimu. Undanglah Yesus masuk ke dalam keluargamu, beri Dia tempat untuk memimpin keluargamu, sebab kebahagian keluargamu tergantung seberapa jauh kamu, saudaramu dan orang tuamu berserah kepada Tuhan. Jalinan yang hangat dan terbuka antara orang tua dengan anak akan menciptakan keluarga yang kompak, dan harmonis. Komunikasi yang hangat antar anggota keluarga akan memberikan keterbukaan. Suami mengasihi istri, istri menghormati suami dan orang tua menyayangi anak-anaknya sebaliknya anak-anak mentaati didikan orang tua. Itulah keluarga Kristen yang harmonis dan berbahagia. (NL-i) Doa: Tuhan Yesus, ajarlah kami hidup rukun satu dengan lainnya di dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Amin KELUARGA YANG BERPUSAT PADA KRISTUS CERMINAN KELUARGA KRISTEN SEJATI ========================================== From: Andre Widodo Beruntung Shalom, Banyak orang ingin beruntung, tetapi mereka tidak mengetahui bagaimana caranya. Bagaimana kunci agar kita selalu beruntung? Firman Tuhan mengatakan : Ulangan 29:9 "Sebab itu lakukanlah perkataan perjanjian ini dengan setia, supaya kamu beruntung dalam segala yang kamu lakukan." Yosua 1:7 "Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi." Yosua 1:8 "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." 1 Raja 2:3 "Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Tuhanmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju," Tuhan yang kita sembah di dalam Nama Yesus adalah Tuhan yang hidup. Tuhan kita adalah Jehovah Hoshe'ah, yang berarti Tuhan Yang Menyelamatkan. Kalau kita melihat ke bangsa Israel, mereka diperintahkan untuk jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri, mereka diperintahkan untuk memperkatakan Firman Tuhan siang dan malam, lalu bagaimana dengan kita? Sudahkah kita memperkatakan Firman Tuhan siang dan malam? Sudahkah kita mengajarkan Firman Tuhan kepada anak cucu kita? Seperti ada tertulis di Ulangan 6:7. Ulangan 6:7 "haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun." Jika kita mempraktekkannya, maka Firman Tuhan mengatakan kepada kita bahwa perjalanan kita akan berhasil dan beruntung. Ini sebenarnya kunci kemenangan itu, yaitu jangan menyimpang dan praktekkan Firman Tuhan dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati. Shalom Andre =================================== From: Helena Renungan Sentuhan Hati Kegairahan Untuk Melayani | II Korintus 11 :22-28 Pesan Paulus kepada jemaat di Korintus tentang penderitaannya mengandung dua hal penting. Pertama, Paulus benar-benar telah mengalami aniaya berat karena imannya. Kedua, ia tidak mau merengek mencari belas kasihan sebab sadar ini adalah harga yang harus dibayar untuk melayani Kristus. Dalam perjalanan iman kita, kita dapat belajar dari komitmen sang rasul ini. Kita melayani berdasarkan panggilan Tuhan, bukan keinginan diri sendiri. Dalam Kisah Para Rasul 9:6 Tuhan memberitahu Paulus di jalan menuju Damsyik, "Di sana akan dikatakan kepadamu apa yang harus kauperbuat." Kita harus tekun mencari kehendak Tuhan, bukan memilih pelayanan yang kita rasa paling cocok untuk kita. Komitmen melakukan kehendak-Nya butuh keberanian yang akan sulit muncul bila kita membuat batasan-batasan untuk taat. Kita melayani berdasarkan karunia, bukan talenta. Karunia adalah pemberian istimewa Tuhan kepada kita untuk melayani sesuai panggilan-Nya. Talenta memang berguna bagi pekerjaan Tuhan namun karunia akan membuat kita berhasil dalam pelayanan. Bukan keterampilan atau keahlian yang membuat Paulus menjadi pengkhotbah yang luar biasa. Bahkan ia mengakui tidak fasih berbicara dan riwayat hidupnya sia-sia belaka bila dibandingkan dengan pengenalan akan Kristus dan pelayanan bagi-Nya (Filipi 3:4-9). Biarlah kita melayani dengan fokus pada Tuhan, bukan pada pelayanan itu sendiri. Namun sedihnya, di lubang inilah banyak orang Kristen jatuh. Mereka terperangkap dalam jadwal, tanggung jawab dan penghargaan yang membuat mereka kehilangan tujuan yang benar, yakni untuk menjangkau yang hilang dan terbuang. Luruskanlah kembali gairah pelayanan Anda, sehingga namanya dipermuliakan bukan Anda.