From: "Kisah" <ki...@sabda.org> 

Edisi 192 -- Yustinus Martir

PENGANTAR

Shalom,
Umumnya, hati kita akan selalu bergetar ketika membaca kehidupan seorang 
pahlawan iman yang rela meregang nyawa demi mengikut Kristus. Perasaan seperti 
itulah yang mungkin kembali menyeruak tatkala kita membaca secuplik kisah hidup 
"Yustinus Martir" sebagaimana yang disampaikan di kolom kesaksian edisi kali 
ini. 

Kehidupan Yustinus menunjukkan bahwa terkadang dalam hidup pengiringan kita 
kepada Kristus, bisa jadi Elohim sang Pencipta memaklumkan kita untuk mati demi 
Dia. Mati demi kebenaran-Nya -- seperti yang telah dialami oleh Yustinus -- 
bisa jadi justru merupakan hal yang paling mulia yang dapat kita alami dalam 
hidup ini. Hal itu akan sesuai dengan pernyataan Yustinus bahwa "...para 
pecinta kebenaran terdorong untuk melakukan dan mengatakan apa yang benar, 
sekalipun nyawanya terancam maut karena pilihan itu." Selamat menikmati KISAH 
edisi kali ini. Tuhan memberkati.

Redaksi tamu KISAH,
Wilfrid Johansen
http://kekal.sabda.org
http://fb.sabda.org/kisah
__________________________________________________________
KESAKSIAN

YUSTINUS MARTIR
Umat Kristen abad pertama disebut sebagai "atheis" oleh pemerintah Roma. Mereka 
dieksekusi karena tidak menyembah dewa-dewa Romawi. Kekristenan merupakan 
perbuatan ilegal.

Flavius Yustinus dilahirkan pada masa itu. Sebagai seorang yang berpendidikan 
tinggi, ia mempelajari berbagai filosofi Yunani yang lazim. Tapi, hanya 
kehampaan yang diperolehnya. Pada tahun 132 M, seorang pria tua dengan sabar 
membawa Yustinus kepada Kristus, ia menjelaskan nubuatan Perjanjian Lama 
tentang Mesias.

Dengan sepenuh hati dan seluruh otaknya, Yustinus kemudian menjelaskan 
kekristenan sebagai filosofi sejati. Dengan mempertaruhkan nyawanya, secara 
terang-terangan ia mendebat orang-orang terkenal yang tidak percaya. Ia menulis 
sebuah dokumen mengesankan yang berisi lebih dari 8.000 kata kepada Kaisar. Ia 
membela dan menjelaskan hal kekristenan dan Kerajaan Elohim. Beberapa 
komentarnya yang abadi adalah:

"...para pecinta kebenaran terdorong untuk melakukan dan mengatakan apa yang 
benar, sekalipun nyawanya terancam maut karena pilihan itu."

"Kami berdoa bagi musuh-musuh kami dan berusaha mengajak mereka yang membenci 
kami dengan tidak adil untuk mengikuti ajaran Kristus. Kami berdoa agar mereka 
boleh menjadi rekan kami dalam harapan penuh sukacita akan upah dari Elohim, 
Pemimpin segala sesuatu."

"...sedangkan bagi kami, tidak ada kejahatan yang bisa dilakukan terhadap kami 
kecuali kami dihukum sebagai pelaku kejahatan atau terbukti sebagai orang-orang 
yang jahat. Kalian bisa membunuh kami. Tapi kalian tidak bisa menyakiti kami".

Yustinus dan enam muridnya dipancung pada tahun 165 M. Setelah meninggal, nama 
belakangnya diganti oleh orang-orang Kristen menjadi "Martir" yang juga berarti 
"saksi." 
Yustinus Martir bukan saja seorang saksi bagi orang-orang Romawi penyembah 
berhala. Dia juga seorang saksi bagi kita -- sekarang.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Batu-Batu Tersembunyi dalam Pondasi Kita
Judul buku asli: The Hidden Stones in Our Foundation
Penulis: Tim The Voice of the Martyrs
Penerjemah: Ivan Haryanto
Penerbit: Kasih Dalam Perbuatan, 2005
Halaman: 10 -- 11
__________________________________________________________

Sesuai dengan kasih karunia Elohim, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai 
seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain 
membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, 
bagaimana ia harus membangun di atasnya. (1 Korintus 3:10) < 
http://alkitab.sabda.org/?1Korintus+3:10 >
------------------------------------------------------------
KS-ILT
1 Kor 3:10 Sesuai dengan anugerah Elohim yang diberikan kepadaku, selaku ahli 
bangunan yang bijaksana aku telah meletakkan fondasi, dan yang lain membangun 
di atasnya. Namun biarlah masing-masing memerhatikan bagaimana dia membangun di 
atasnya.

KJV
1 Co 3:10 According to the grace of God which is given unto me, as a wise 
masterbuilder, I have laid the foundation, and another buildeth thereon. But 
let every man take heed how he buildeth thereupon. 
___________________________________________________
POKOK DOA

1. Berdoa untuk orang-orang Kristen yang memberitakan Kekristenan dan Kerajaan 
Elohim, agar tetap kuat dalam Tuhan. Sekalipun nyawa mereka harus terancam maut 
oleh karena kebenaran-Nya.

2. Kerinduan agar lebih banyak lagi Umat Kristen yang bergerak memberitakan 
Injil bagi sesama yang belum mengenal Yesus. 
============================================= 
Edisi 193 -- Kesukaan yang Baru 

PENGANTAR

Shalom,
Dalam bukunya yang mendapatkan penghargaan buku Kristen terbaik di Amerika 
Serikat tahun 1998, "What's So Amazing About Grace", Philip Yancey menuliskan 
begini: "Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk membuat Elohim lebih mengasihi 
kita. Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk membuat Elohim mengurangi 
kasih-Nya pada kita." Betapa indah dan benar pernyataan Yancey tersebut! 
Kesaksian hidup ES sebagaimana yang diceritakan dalam kolom kesaksian edisi 
kali ini menunjukkan betapa ajaib kasih karunia Elohim dalam menjangkau manusia 
fana dari keberdosaannya.

Kisah ES juga sebenarnya menyiratkan kebenaran penting lain bahwa komunitas 
Kristiani adalah salah satu penopang penting dalam pertumbuhan rohani seseorang 
di dalam Dia. Bahkan Rick Warren, penulis buku "The Purpose Driven Life", 
pernah menyatakan bahwa tidak ada orang Kristen yang dapat bertumbuh dewasa 
dalam Kristus dengan gaya hidup Kristen ala "Lone Ranger". Selamat menikmati.

Redaksi tamu KISAH,
Wilfrid Johansen
http://kekal.sabda.org
http://fb.sabda.org/kisah
_________________________________________________________
KESAKSIAN

KESUKAAN YANG BARU
Ketika saya (ES) masuk ke kamar hotel, saya melihat teman-teman saya sedang 
pesta narkoba. Tiba-tiba polisi menyerbu tempat itu, namun saya tidak 
tertangkap dalam penggerebekan karena sudah lebih dahulu keluar dari tempat 
itu. Kejadian nyaris seperti ini sering kali terjadi, namun saya selalu lolos. 
Tuhan memang sangat baik, Ia selalu menjaga saya, walaupun saat itu saya tidak 
menyadari bahwa Ia ingin menyatakan kasih-Nya dan ingin saya datang pada-Nya.

Saya sebenarnya datang dari keluarga Kristen yang taat. Orang tua saya majelis 
gereja, kakak dan adik saya sangat aktif di gereja. Tapi entah mengapa, dari 
kecil saya ini bandel. Saya ke sekolah minggu mendengar tentang Tuhan Yesus, 
namun menjelang dewasa hidup saya jauh dari Tuhan. Mungkin karena saya banyak 
bergaul dengan orang-orang yang tidak baik saat bertumbuh dewasa.

Pada tahun 1977, dalam usia yang masih sangat muda, yaitu 19 tahun, saya 
menikah. Kemudian, dari Magelang saya pindah ke Jakarta untuk bekerja. Dalam 
pikiran saya saat itu hanya cari uang, cari uang, dan cari uang. Tuhan begitu 
baik, saya diberi kesempatan untuk memiliki uang yang cukup berlimpah. Tapi 
karena saya tidak berada di dalam Tuhan dan punya pergaulan yang salah, maka 
ekonomi saya jatuh bangun. Ketika saya memiliki uang, setiap hari saya pergi ke 
diskotek dan mabuk-mabukan, walaupun saya sadar bahwa saya sudah punya keluarga.

Hidup saya jauh sekali dari Tuhan, namun saya tidak pernah takut.
Saya ingat bahwa saya terbiasa berdoa Doa Bapa Kami -- karena cuma doa itu saja 
yang saya tahu -- walaupun saya baru melakukan dosa. Pagi-pagi saya bangun dan 
berdoa Doa Bapa Kami, namun dosa-dosa itu tetap saya ulangi lagi. Doa sebelum 
makan pun sudah terbiasa saya jalani, tetapi hidup dan kelakuan saya tidak 
seperti orang Kristen.

Tahun 1989, setelah 12 tahun berumah tangga, istri saya sudah tidak tahan lagi 
akan kelakuan saya dan meminta cerai. Hal ini disebabkan kondisi ekonomi yang 
naik turun, kadang bagus sekali, kadang habis-habisan. Saya juga memang sering 
berselingkuh, sehingga dia tidak tahan dan meminta untuk berpisah. Sebenarnya 
saya tidak mau, tapi saya tidak punya pilihan lain.

Di kemudian hari saya sangat menyesali perceraian itu, namun untuk kembali 
tidak mungkin, karena ia sudah menikah dengan orang lain.
Setelah perceraian itu, saya mulai kenal dengan narkoba yang membuat hidup saya 
bertambah hancur. Semua jenis narkoba saya pakai, beberapa di antaranya bahkan 
sampai saya konsumsi setiap hari. Saya ketakutan kalau mulai kehabisan narkoba. 
Kalau hanya tinggal sedikit, harus segera beli lagi supaya perasaan saya aman.

Jika sedang dalam perjalanan ke luar kota atau ke luar negeri, saya harus 
membawanya untuk persediaan. Dengan menyelipkannya di lipatan-lipatan pakaian, 
saya selalu berhasil lolos dari pemeriksaan. Padahal banyak teman saya yang 
tertangkap karena melakukan hal yang sama, tapi saya tidak takut.

Beberapa kali saat saya sedang pesta narkoba di hotel, saya selalu lolos dari 
penggerebekan polisi. Hal itu terjadi karena penggerebekan selalu terjadi saat 
saya baru keluar dari kamar tempat pesta narkoba. Dalam pemeriksaan oleh 
polisi, saya selalu lolos, padahal saat itu saya sedang membawa narkoba tapi 
mereka tidak berhasil menemukannya.

Suatu hari saat sedang pesta narkoba menyambut tahun baru 2002 di Bali, 
mendadak saya teringat anak saya. Saya tidak tahu saat itu bahwa Tuhanlah yang 
mengingatkan saya. Anak saya yang perempuan itu sudah dewasa, bahkan sudah mau 
dilamar. Saya kemudian melihat pada diri saya sendiri. Ayah macam apa saya ini? 
Begitu kacau kehidupannya.

Tiba-tiba, ada sebuah dorongan besar untuk menghentikan semua yang sedang saya 
lakukan saat itu dan segera pulang ke rumah, walaupun rencananya masih ada 
seminggu saya berpesta di sana. Saat itu sebenarnya Tuhan sedang menjamah hidup 
saya dan mulai mengubahkannya. Saya pulang ke Jakarta dengan keinginan untuk 
berhenti mengonsumsi narkoba. Namun anehnya, saya mampu berhenti total dan 
tidak merasakan ketagihan sama sekali. Itu adalah mukjizat Tuhan. Saat itu saya 
tidak sadar bahwa itu adalah jamahan-Nya juga.

Bulan Maret 2002 saya bangkrut, utang saya di mana-mana. Tuhan mengizinkan hal 
itu terjadi agar saya benar-benar berserah hanya kepada Dia. Suatu hari 
keluarga saya mengajak untuk kebaktian keluarga. Biasanya, saya tidak mau dan 
menghindar dengan bermacam-macam alasan. Kalau semua keluarga saya berkumpul, 
saya merasa risih karena saya tahu kalau saya itu bandel. Tapi kali itu entah 
kenapa saya bersemangat untuk mengikuti ibadah itu.

Mereka masuk ke kamar saya dan mengunci pintu. Setelah itu, mereka mengajak 
saya untuk berdoa. Mereka mulai bermain gitar, bernyanyi memuji Tuhan sambil 
berdoa. Saya mengikutinya dan kemudian saya merasakan sebuah sukacita. Tanpa 
terasa saya berdoa selama 2 jam saat itu. Saya diperlihatkan kilasan-kilasan 
masa lalu dalam kehidupan saya dan menyadari betapa kebaikan Tuhan menyertai 
hidup saya. Hari itu saya merasakan sebuah sukacita yang luar biasa.

Untuk pertama kalinya, saya merasakan begitu berdosa. Kilasan masa lalu kelam 
yang saya perbuat ditampilkan di benak saya, dan saya menangis minta ampun pada 
Tuhan atas semua kesalahan saya. Dari sebuah kebaktian keluarga yang sederhana 
dan doa yang sederhana telah berubah menjadi sebuah titik balik dalam kehidupan 
saya. Sejak saat itu kehidupan saya secara perlahan dipulihkan dari utang yang 
begitu banyak. Bila ada masalah, saya tidak cari orang untuk menolong saya. 
Yang saya lakukan adalah mengunci pintu kamar, berlutut, berdoa, dan berseru, 
"Tuhan tolong saya...."

Kemudian Tuhan menyediakan komunitas bagi saya untuk bertumbuh di dalam-Nya. 
Saya pun menyadari bahwa komunitas yang benar itu sangat penting dalam 
kehidupan iman kita. Pada tahun 1986 saya pernah bertobat dan dibaptis. Namun, 
hal itu tidak bertahan lama, hanya sekitar 6 bulan, saya pun kembali pada 
kehidupan yang lama karena tidak punya komunitas yang benar.

Dulu tanpa komunitas tempat bertumbuh, keinginan saya kalah dengan ajakan 
teman-teman saya untuk melakukan kesenangan yang mendukakan hati Tuhan. Namun 
sekarang, setelah memiliki komunitas yang benar, giliran mereka yang kalah 
terhadap ajakan saya untuk mengikuti Tuhan Yesus. Dalam komunitas itu sungguh 
luar biasa. Saya melihat orang-orang berubah hidupnya, dan orang-orang melihat 
saya juga berubah hidupnya. Hal itu membuat kita sungguh bersemangat. 
Bertahun-tahun saya menjadi pecandu narkoba, dan puluhan tahun saya merokok, 
namun kini semuanya itu telah dilepaskan oleh Tuhan. Teman-teman saya yang lama 
terheran-heran melihat saya bisa berubah, sehingga mereka pun turut mau 
diubahkan.

Tuhan itu sungguh luar biasa. Sungguh menyenangkan melihat orang berubah, 
bagaimana mereka diubahkan oleh Yesus yang ajaib. Kini, saya punya sukacita dan 
hobi yang baru, yaitu mengajak orang untuk mengenal Yesus Kristus Tuhan yang 
luar biasa.

Diambil dari:
Judul majalah: SUARA, Edisi 76, Tahun 2004
Penulis: LM
Penerbit: Communication Department Full Gospel Business Men's
Fellowship International - Indonesia
Halaman: 10 -- 14
___________________________________________________

Sebab Kerajaan Elohim bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa. (1 
Korintus 4:20) < http://alkitab.sabda.org/?1Korintus+4:20 >
----------------------------------------------
KS-ILT
1 Kor 4:20 Sebab kerajaan Elohim bukan dengan perkataan, melainkan dengan kuasa.

KJV
1Co 4:20 For the kingdom of God is not in word, but in power. 
________________________________________________________
POKOK DOA

1. Mengucap syukur untuk kasih karunia Yesus yang telah memulihkan kehidupan 
ES. Kiranya, ES dapat semakin bertumbuh dalam Tuhan dan menjadi garam dan 
terang sehingga lebih banyak orang lagi boleh menerima keselamatan.

2. Doakan agar orang-orang yang saat ini masih terikat dengan narkoba dapat 
lepas dari kebiasaan buruk dan berbalik kepada Tuhan.

3. Doakan supaya pemulihan terjadi atas kehidupan keluarga-keluarga Kristen 
yang sedang mengalami permasalahan.
______________________________________________________
Pimpinan redaksi: Novita Yuniarti 
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/
Facebook KISAH: http://fb.sabda.org/kisah
Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org
Anda terdaftar dengan alamat email: pt...@indosat.net.id
____________________________________________________
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) Kisah 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

Kirim email ke