Alkitab
adalah firman Allah yang menjadi satu-satunya sumber kebenaran bagi orang
Kristen. Namun, faktanya adalah Alkitab meskipun ditulis dengan bahasa manusia
tetap susah dimengerti dan ditafsirkan, mengapa? Bagaimana kita menafsirkan
Alkitab dengan tepat?
 
Temukan jawabannya dalam:
Buku
HERMENEUTIK:
Bagaimana Menafsirkan Firman Tuhan dengan Tepat?
 
oleh:
Prof. Gordon D. Fee, Ph.D., D.D.dan
Prof. Douglas K. Stuart, Ph.D.
 
Penerbit: Gandum Mas, Malang, 2009 (cetakan
kesepuluh)
 
 
 
Di dalam
buku ini, 2 pakar Alkitab baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru
mengajar orang Kristen untuk menafsirkan Alkitab dengan tepat. Di 2 bab awal,
mereka menjelaskan pentingnya kita menafsirkan Alkitab karena meskipun Alkitab
ditulis bagi kita, Alkitab juga memiliki konteks budaya di mana para penulis
Alkitab menuliskan bagiannya. Kemudian, mereka juga menjelaskan pentingnya
orang Kristen memilih terjemahan Alkitab yang baik sesuai dengan teks asli
Alkitab dan pentingnya kritik teks untuk menentukan teks asli Alkitab yang
tepat. Mulai bab 3 s/d 13, mereka menjabarkan metode-metode menafsirkan Alkitab
secara eksegesis (teori) dan hermeneutik (praktis) tentang berbagai jenis
literatur Alkitab, baik: surat-surat kiriman, hikayat-hikayat Perjanjian Lama,
Kisah Para Rasul, kitab-kitab Injil, Perumpamaan, Taurat, Kitab Nabi-nabi,
Mazmur, Kebijaksaan (Pengkhotbah, Amsal, dan Ayub), dan terakhir Kitab Wahyu.
Masing-masing metode disertai dengan contoh praktis dari satu bagian Alkitab
yang dibahasnya. Biarlah buku ini dapat menolong kita agar berhati-hati dalam
menafsirkan Alkitab sesuai dengan maksud asli penulis, khususnya maksud asli
Allah ketika mewahyukan firman-Nya.
 
 
 
Profil Penulis:
Rev.
Prof. Gordon Donald Fee, B.A., M.A., Ph.D., D.D.  yang
lahir pada tahun 1934 di Ashland, Oregon, dari ayah, Donald Horace Fee
(1907–1999) dan ibu, Gracy Irene Jacobson (1906–1973) adalah theolog Kristen
Amerika-Kanada dan pendeta yang ditahbiskan di Gereja Sidang Jemaat Allah,
Amerika Serikat. Sekarang, beliau menjabat sebagai Profesor Emeritus bidang
Studi Perjanjian Baru di Regent College, Vancouver, Kanada.
Beliau menyelesaikan studi Bachelor of
Arts (B.A.) dan Master
of Arts (M.A.) di Seattle Pacific University dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) 
di the University of Southern California.
Pada tanggal 21 April 2010, beliau dianugerahi gelar Doctor of Divinity (D.D.) 
dari Northwest University, Kirkland,
Washington, di mana Fee pernah mengajar di sana. Beliau disebut sebagai ahli
terkemuka di bidang pneumatologi (doktrin Roh Kudus) dan kritik teks Perjanjian
Baru. Beliau adalah anggota dari CBT (Committee
on Bible Translation) yang menerjemahkan the New International Version (NIV) dan
revisinya the Today's New International Version (TNIV). Beliau juga melayani 
sebagai dewan penasihat di the International Institute for Christian Studies.
 
Rev.
Prof. Douglas K. Stuart, B.A., Ph.D.adalah Profesor Perjanjian Lama (khususnya 
bahasa dan literatur Assyria dan
Babilonia) di Gordon-Conwell Theological Seminary, South Hamilton,
Massachusetts sekaligus pendeta senior di Linebrook Church in Ipswich,
Massachusetts. Beliau menyelesaikan studi B.A. di Harvard University; graduate 
studies di Yale Divinity
School; dan Ph.D. di Harvard University. Beliau mahir berbahasa: Arab, Aram,
Assyria, Babilonia, Mesir, Inggris, Prancis, Jerman, Yunani, Ibrani, Italia,
Latin, Romania, Siria, Targumic Aramaic, dan Ugaritic. Beliau juga aktif di
berbagai organisasi, seperti: The
Evangelical Theological Society, the
International Organization for Septuagint and Cognate Studies, dan the Society 
of Biblical Literature. Beliau
menulis buku-buku: Old Testament
Exegesis: A Primer for Students and Pastors, Studies in Early Hebrew Meter, dan
berbagai tafsiran Alkitab termasuk tafsiran kitab Hosea, Yehezkiel, Maleakhi, 
dan
Ayub.
 
 
"Kerendahan hati yang rohani merupakan suatu kesadaran yang dimiliki seorang 
Kristen tentang betapa miskin dan menjijikkannya dirinya, yang memimpinnya 
untuk merendahkan dirinya dan meninggikan Allah semata."
(Rev. Jonathan Edwards, A.M., Pengalaman Rohani Sejati, hlm. 100)

Kirim email ke