WHITNEY HOUSTON (2)

Renungan tentang Whitney Houston ternyata mendapat banyak apresiasi bahkan
banyak yang bersaksi mendapat berkat dari renungan yang dinilai mereka
sebagai inspiratif yang didasarkan Surat Roma fasal 12 ayat kedua itu.
Memang ada juga yang mempertanyakan apakah ayat itu tidak mensiratkan agar
umat kristen jangan menjadi serupa dengan dunia mengingat bahayanya?

Bila kita menghayati ayat itu dalam konteksnya secara utuh kita menyadari
bahwa bukan maksud rasul Paulus untuk menganjurkan kita keluar dari dunia
karena dalam pelayanannya ia sendiri masuk ke dalam dunia dan renungan itu
sendiri juga tidak mensiratkan bahwa kita harus 'meninggalkan dunia' sebab
contoh yang diberikan oleh ibu Whitney yaitu Cissy Houston jelas dimana
'sekalipun ia terjun ke dunia musik sekuler,' ia tidak menjadi serupa dengan
dunia tetapi 'tidak pernah meninggalkan akar pelayanan di gerejanya.' 

Bandingkan hal ini dengan doa Tuhan Yesus tentang para murid mengenai 'masih
ada dalam dunia' (Yoh.17:11) dan 'Yesus tidak meminta agar mereka keluar
dari dunia' (ay.15) tapi karena murid-murid 'bukan dari dunia' (ay.14) maka
'Yesus meminta agar Bapa di sorga memelihara' (ay.1,12) dan 'melindungi
mereka dari yang jahat' (ay.15) serta 'menguduskan dalam kebenaran' (ay.18),
agar mereka layak 'diutus ke dalam dunia' - (ay.18). Pemeliharaan dan
Perlindungan Allah menyebabkannya Cissy 'mengalami pembaharuan budi'
sehingga ia dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Kita juga patut mendoakan Bobby Christina Brown, anak semata wayang Whitney
yang kurang beruntung karena tidak tinggal dekat akar kerohanian melainkan
dilahirkan dalam lingkungan selebritis orang tua yang kecanduan minuman
keras sehingga dalam umur belasan tahun ia sudah ketagihan juga, agar
Christina mendapat bimbingan neneknya Cissy agar kembali kepada akar
kerohanian yang memelihara dan melindungi manusia beriman dari lingkungan
dunia selebriti yang kejam ditengah bergelimangnya harta warisan yang
diterimanya, dan akhirnya kita patut bersyukur kepada Tuhan yang berkenan
menggunakan artikel YABINA sebagai saluran firman sehingga mendatangkan
berkat bagi banyak pembaca. Haleluya ! 

Kirim email ke