IMAN YANG KOSONG? oleh: Pdt. Kaleb Kiantoro, M.Div. Nats: Yakobus 2:14-26 Martin Luther-bapak reformasi, salah ketika menganggap kitab Yakobus sebagai surat jerami atau sampah yang tidak punya nilai dan tidak injii aslinya. Meski kontroversial, nas kita hari ini sangat esensial. Ada sarjana yang mengatakan nas ini sebagai inti atau klimaks Kekristenan. Ajaran Yakobus sering kali dipertentangkan dengan ajaran Paulus. Padahal yang benar keduanya saling melengkapi. Paulus mengatakan kita dibenarkan oleh iman, sedang Yakobus mengatakan kita dibenarkan oleh perbuatan. Yang satu di hadapan Allah, yang satu di hadapan manusia. Paulus bicara dasar pembenaran, sedang Yakobus bicara buah pembenaran. John Calvin benar ketika berkomentar faith alone saves, but the faith that saves is not alone. Workless faith is worthless faith. Lalu apakah iman yang kosong itu? Iman yang kosong adalah iman yang hampa, nihil, mandul, percuma, sia-sia dan mati. Ide ini diulang sampai tiga kali (ay. 17, 20, dan 26): 1. Iman Model Setan Iman yang kosong itu adalah iman yang banyak tanya, kata, wacana, retorika, bahkan debat kusir tapi tanpa aksi nyata untuk menolong orang yang benar-benar membutuhkan pertolongan dan uluran tangan. Misalnya, ada orang miskin yang butuh jubah dan lapar tapi kita tanggapi hanya dengan salam selamat jalan tanpa memberi pakaian atau makanan. Ia kalah sama setan yang minimal masih tergerak gemetaran. 2. Iman Model Bebal Kata bebal berasal dari bahasa Yunani yaitu Kenos. Artinya dangkal, rendah moral, bodoh dan tolol sekali seperti Nabal namanya dan bebal orangnya (1Sam. 25:25) meski kaya raya tidak peka dengan orang sekitar, tentara Daud yang berkemah dan melindunginya. 3. Iman yang Tidak Sempurna Iman yang tidak sempurna adalah iman yang tidak dewasa, tidak matang, tidak utuh, tidak penuh, tidak genap, tidak komplit dan tidak sampai pada akhirnya. Masalahnya bukan pilih iman atau perbuatan, tetapi antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Sama seperti tubuh tanpa roh adalah mati, maka iman jika dipisahkan dengan perbuatan akan mati pula. Sumber: Ringkasan Khotbah Kebaktiandi Gereja Kristus Indonesia (GKI) Pregolan Bunder, Surabaya hari Minggu, 17 Juni 2012 http://www.gki-pregolan.org/front/index.php/ringkasan-kotbah/300-kotbah-17-juni-2012 "Kerendahan hati yang rohani merupakan suatu kesadaran yang dimiliki seorang Kristen tentang betapa miskin dan menjijikkannya dirinya, yang memimpinnya untuk merendahkan dirinya dan meninggikan Allah semata." (Rev. Jonathan Edwards, A.M., Pengalaman Rohani Sejati, hlm. 100)