“Yes, you can!”, “Dahsyat!”, dll, begitulah yel-yel para motivator
yang sering kali kita dengar di Indonesia. Banyak orang Kristen terpikat oleh
mereka, karena apa yang mereka ajarkan begitu menarik. Berpikir positif
merupakan ide terkenal sejak abad XIX hingga abad ini. Para tokohnya adalah
Napoleon Hill, Anthony Robbins, Norman Vincent Peale, Robert H. Schuller, W.
Clement Stone, Zig Ziglar, dll. Di dalam Kekristenan, konsep ini diimpor oleh
seorang pendeta dan penulis buku laris abad ini, yaitu Joel Osteen. Ada apa
dengan berpikir positif? Apa ide di balik berpikir positif? Apakah ajaran ini
sesuai dengan Alkitab? Lalu, apa kata Alkitab tentang iman? Benarkah iman
Kristen identik dengan berpikir positif?
 
Temukan
jawabannya dalam
Buku
IMAN
KRISTEN ATAU BERPIKIR POSITIF?:
Perspektif
Alkitabiah
 
oleh: Denny Teguh
Sutandio
 
Penerbit: Sola
Scriptura
 
Harga: Rp 60.000, 00/buku + ongkos kirim (tergantung
lokasi)
 
Berminat?
Segera dapatkan buku ini dengan membelinya di:
Denny Teguh
Sutandio(0878-5187-3719)
 
NB:
Buku akan dikirimkan ke alamat pemesan setelah pemesan melakukan transfer biaya
pesanannya paling lambat satu minggu setelah pemesan sms saya.
 
 
 
Apa kata mereka
tentang buku ini?
“…
Buku ini hadir pada waktu yang tepat, membuka kedok gerakanpositive
thinking dan menawarkan jalan iman yang Alkitabiah untuk menjadi orang
Kristen yang bertanggung jawab di zaman ini.”
Pdt. Timotius Fu, M.Div., M.Th.
Dosen Theologi Sistematika dan Praktika di Seminari Alkitab Asia Tenggara
(SAAT) Malang
 
“… Buku yang dipaparkan oleh Denny Teguh
Sutandio secara sistematis dan kronologis ini telah menunjukkan bahwa perbedaan
antara iman Kristen dan positive thinking sangat jelas sekali. Kaum awam dan 
penggiat theologi diencourage untuk membaca dan menjadikan referensi untuk 
melihat
dasar perbedaan. Mari kita buktikan bahwa iman Kristen terbentuk atas dasar 
trust dan belief in the Lord Jesus Christ.”
Ev. Halim Wiryadinata, M.Th. (UK), M.M. (Ind)
Dosen Perjanjian Baru di Sekolah Tinggi
Theologi Pelita Bangsa, Jakarta
 
“… buku teks yang … menjawab berbagai pertanyaan serta kerancuan
pengertian yang nampaknya Alkitabiah, tetapi yang justru lebih bersifat
subjektif dan humanis. Buku ini perlu dibaca dan disimak baik-baik oleh para
mahasiswa theologi, para Gembala Jemaat, dan kaum awam yang terlibat dalam
pelayanan gerejawi, karena akan memberi input yang tepat bagi wawasan 
bertheologi
praktis, ...”
Pdt. Henoch Soetopo, D.R.E.,
D.Min.
Ketua Sekolah Tinggi Theologi Tabernakel, Lawang
 
“… Buku ini sangat menarik dan bermutu
membawa kita supaya menempatkan firman Tuhan sebagai acuan “keberhasilan” dalam
pandangan Allah, bukan Berpikir Positif.”
Yosafat Bangun, M.Th. 
Dosen Luar Biasa bidang Agama Kristen dan Etika Kristen di
Universitas Kristen Indonesia, Jakarta
 
"Kerendahan hati yang rohani merupakan suatu kesadaran yang dimiliki seorang 
Kristen tentang betapa miskin dan menjijikkannya dirinya, yang memimpinnya 
untuk merendahkan dirinya dan meninggikan Allah semata."
(Rev. Jonathan Edwards, A.M., Pengalaman Rohani Sejati, hlm. 100)

Kirim email ke