Pria dan wanita diciptakan Tuhan
secara berbeda. Perbedaan itu bisa mencakup segala hal, di antaranya
komunikasi. Karena adanya perbedaan ini, maka tidak jarang komunikasi antara
pria dan wanita tidak nyambung. Lalu,
bagaimana membina komunikasi yang tepat antara pria dan wanita? 
 
Temukan jawabannya dalam:
Buku
LAKI-LAKI SEPERTI KERANG, WANITA SEPERTI LINGGIS:
Kiat Memahami Lawan Jenis untuk Mencapai Hubungan yang
Berkualitas
 
oleh:David Clarke, Ph.D.
 
Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 2009
 
Penerjemah: Diana Angelica
 
 
 
Di dalam Kata Pengantar,
David Clarke, Ph.D. menjabarkan salah satu ciri komunikasi pria dan wanita yang
berbeda di mana wanita suka berbicara tentang hal-hal detail, sedangkan pria
suka berbicara tentang gambaran yang luas. Perbedaan ini justru mengajar kita
untuk bergantung pada Allah, saling melengkapi antar pria dan wanita, dan
membawa kita kepada keintiman yang lebih mendalam. Perbedaan ini mengakibatkan
Dr. Clarke menyebut pria seperti kerang yang tertutup yang jarang mengeluarkan
keluh kesahnya, sedangkan wanita seperti linggis yang suka mengajukan
pertanyaan dan berusaha agar si pria menjadi terbuka padanya. Kemudian di
bab-bab selanjutnya, Dr. Clarke menjelaskan beberapa alasan mengapa pria
seperti kerang dan wanita seperti linggis? Setelah itu, Dr. Clarke menjabarkan
solusi praktis bagi masing-masing pasangan: baik pria maupun wanita agar
tercipta komunikasi yang sehat dan intim. Selain komunikasi, Dr. Clarke juga
membahas mengenai keintiman seksual di dalam pernikahan. Di bab terakhir, Dr.
Clarke menjelaskan keintiman yang sesungguhnya adalah keintiman spiritual di
mana masing-masing pasangan adalah seorang pengikut Kristus dan bertumbuh di
dalam pengenalan akan Kristus.
 
 
 
Profil Dr. David Clarke:
David E. Clarke, B.A.,
M.A., Ph.D.adalah seorang psikolog Kristen yang melayani Tuhan di bidang terapi 
keluarga,
pasangan, dan individual sejak tahun 1986. Beliau menyelesaikan studi Bachelor 
of Arts (B.A.) di bidang Psikologi di Point Loma College,
San Diego, California; Master of Arts (M.A.)
dalam bidang Studi Biblika di Dallas Theological Seminary, Dallas, Texas; dan 
Doctor of Philosophy (Ph.D.) dalam
bidang Psikologi Klinis di Western Conservative Baptist Seminary, Portland,
Oregon.
 
"Kerendahan hati yang rohani merupakan suatu kesadaran yang dimiliki seorang 
Kristen tentang betapa miskin dan menjijikkannya dirinya, yang memimpinnya 
untuk merendahkan dirinya dan meninggikan Allah semata."
(Rev. Jonathan Edwards, A.M., Pengalaman Rohani Sejati, hlm. 100)

Kirim email ke