Itu dia sebabnya, dalam case gw, gw selalu sebut itu Business Logic
dan bukan Process Logic atau Program Logic.
Business logic, pada level yang tinggi/general, sebaiknya dibuat
modelnya dalam Interface.

Contoh yang sederhanaaa sekali. Buat apa juga kita bikin interface
untuk sebuah utility class ? Ya, pinter-pinter laahh pilihnya.

But I can tell you one thing, "Interface makes your code more
civilized because you define behavioral standards on what your code
should do", pengalaman gw mengatakan demikian.

Apa yang penting dari suatu proses ? Jawaban gw adalah "Result". Apa
yang dibutuhkan untuk suatu proses untuk bisa berjalan ? Jawaban gw
adalah "Input". Who define the standard (what input should be given
and what output should be produced) ? Jawaban gw adalah "Interface"

2008/1/30 Joshua Jackson <[EMAIL PROTECTED]>:
>
>
> Ok lah,
>
>  Contoh kasus elu itu bagus juga. :) Dengan satu catatan, interface
>  tersebut akan banyak di-implement oleh pihak lain.
>
>  Sekarang masalahnya bagaimana kalau satu interface cuma diimplement
>  oleh satu class? Really useless indeed I must say. Apalagi kalau di
>  abuse, seluruh aplikasinya rata-rata satu interface - satu class
>  implementation.
>

-- 
Ferdinand Neman
----
Cows who loves java
http://www.jroller.com/page/newm4n
----
#152 BigFoot B6509CID
Pulsarian PANSER Kelas 1.
Pulsarian Safety Riding Team.
----
Respektieren Sie selbst,
Respect Andere

Reply via email to