Berkendara Saat Hujan atau Banjir

 

 

 

Pada musim penghujan seperti saat ini, di jalan raya banyak terdapat banjir 
lokal atau setidak banyak genangan air di jalan-jalan. Genangan air ini terjadi 
karena hujan yang memang turun deras dan lama juga karena sistem peresapan air 
dan drainase kota yang kurang baik.

 

Bagi pengendara sepeda motor, kondisi ini memang tidak nyaman. Terlebih jika 
wilayah tersebut harus dilewati setiap hari, seperti bekerja atau beraktivitas 
lain yang tak bisa ditunda atau dibatalkan. Mau tak mau, sepeda motor kitapun 
terpaksa harus melewati genangan air tersebut. Melintas jalanan yang tergenang 
air diperlukan kiat- kiat tersendiri agar selama perjalanan kita tetap merasa 
aman.

 

Tenang dalam mengendarai

Jangan terlalu takut dan cemas melihat kondisi jalan yang tergenang air. Jika 
perasaan mulai cemas, pengemudi bisa serba salah disaat mengemudi. Tetap 
tenang, yang penting dari awal kita sudah memperhitungkan bahwa motor kita akan 
mampu melewati genangan air tersebut . Jika memang sejak awal sudah 
diperhitungkan, bahwa genangan tak mungkin mampu dilewati karena tinggi 
permukaan air yang diatas batas kemampuan motor kita, jangan memaksakan untuk 
terus.

 

Hitung ketinggian air

Genangan air di jalan perlu yang kita lewati kita perkiraan secara tepat. 
Apakah tinggi genangan ai tersebut mencapai batas ketinggian maksimum air yang 
dapat membuat air masuk ke dalam kenalpot atau ke dalam ruang pembakaran mesin 
melalui saringan udara. Jika genangan air kurang lebih 25cm, sepeda motor masih 
bisa melaju. Bila ketinggiannya lebih dari itu, sebaiknya berbalik arah dan 
mengambil jalan lain.

 

Hindari Aqua Planning

Aqua Planning adalah suatu keadaan dimana terdapatnya air di antara ban dan 
permukaan jalan, sehingga traksi antara ban dengan permukaan jalan hampir tak 
ada atau nol. Hal ini disebabkan telapak ban atau kembangan ban tak mampu 
membuang air ke samping dengan cepat, sehingga kendaraan seolah-olah "melayang" 
dan susah dikendalikan. Sewaktu akan memasuki genangan air di depan, kurangi 
kecepatan dengan melakukan pengereman dan segera pindah ke gigi yang lebih 
rendah, sampai akhirnya ke gigi 1. Selama memasuki genangan, jaga rpm mesin 
jangan terlalu rendah. Usahakan rpm selalu diatas 1500. Sebab kita perlu 
menjaga traksi kendaraan. Dengan rpm yang lebih tinggi, akan membuat traksi 
roda kendaraan semakin besar dan maksimal.

 

Imbangan pengereman dengan engine brake

Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari hilangnya traksi (slidding), hingga 
pengendalian kendaraan menjadi kurang terjaga. Dengan pengereman yang dibantu 
engine brake, traksi ban akan selalu terjaga. Pengereman jadi lebih aman dan 
optimal.

 

Hindari pengereman mendadak (emergency brake)

Jika sampai harus melakukan pengereman, usahakan kaki bergerak seolah-olah 
seperti sifat Antilock Brake System, yaitu tekan-angkat. Jadi lakukan 
pengereman dengan cara menginjak pedal rem, lepaskan kemudian injak lagi. 
Lakukan beberapa kali. Hal ini memang memerlukan jam terbang dan pengalaman 
khusus mengenai karakter rem kendaraan kita sendiri. Amati sesuatu yang terjadi 
dengan kendaraan di depan Perhatikan segala sesuatu yang terjadi dengan 
kendaraan didepan kita, pada saat kendaraan harus melalui genangan air yang 
dianggap cukup dalam kurang lebih 50cm, sehingga permukaan jalan tak tampak. 
Kemudian ada sesuatu yang terjadi dengan kendaraan di depan kita, misalnya 
terperosok lubang yang dalam. Kita tak perlu  melakukan kesalahan yang sama. 
Saat melintas di tempat sama pilih di sebelah kiri atau kanan tempat lubang 
tadi.

 

Amati dan cari genangan air yang terendah

Jika diamati, kendaraan yang melewati daerah banjir tentu menyebabkan 
terjadinya gerakan atau gelombang air dibelakangnya. Nah, antisipasi kita saat 
berada dibelakang kendaraan lain adalah memilih atau menyesuaikan jarak motor 
dengan kendaraan di depan. Dimana terjadi gelombang air paling rendah.

 

Toleran dengan pemakai jalan yang lain

Sewaktu berkendara di jalan tentu saja banyak pemakai jalan yang lain. Seperti 
pejalan kaki, sepeda, motor atau kendaraan yang lain. Yang perlu diingat adalah 
mereka juga punya hak yang sama seperti kita, untuk mendapatkan kenyamanan saat 
berkendara. Misalkan sewaktu ada pejalan kaki ditrotoar, sebaiknya kurangi 
kecepatan sampai tak menimbulkan percikan air yang bisa mengenai pejalan kaki 
tersebut.

 

Kurangi tekanan ban

Untuk menambah kemampuan traksi, bila perlu kurangi tekanan ban 1 atau 2 spek. 
Misalnya pada keadaan normal tekanan ban kita 30 psi, untuk menghadapi musim 
penghujan ini sebaiknya dikurangi menjadi 28psi. Tapi jangan lupa pada saat 
keadaan normal tambahkan tekanan seperti sebelumya. Kendarai motor sedikit ke 
tengah Karena kondisi permukaan jalan tak tampak tertutup air, maka batas 
antara aspal dan bahu jalan tak kelihatan. Biasanya ada beda ketinggian di 
situ. Untuk menghindari terperosok ke bahu jalan, kendarai sedikit ke tengah.

 

Normalkan/keringkan kembali rem kita

Setelah berhasil melewati suatu genangan banjir, perhatikan situasi jalan dan 
cari tempat yang aman dan tidak mengganggu pengendara lain untuk mengeringkan 
rem, terutama sistem tromol. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menginjak  
pedal rem dengan kaki kiri dan gas dengan kaki kanan secara bersamaan. Atur 
supaya motor tetap dapat berjalan dengan pelan. Tak usah sampai terlalu jauh, 
kira-kira 10m sudah cukup. Dengan begitu akan timbul panas yang akan 
mempercepat keringnya tromol rem.

 

Hindari Water Hammer

Water Hammer adalah kerusakan yang ditimbulkan karena masuknya air ke dalam 
mesin (ruang pembakaran), sehingga menyebabkan beberapa kerusakan atau 
kerugian. Jika air sampai masuk ke dalam ruang pembakaran, akan dapat 
menyebabkan banyak kerusakan seperti piston pecah, bengkoknya stang piston. 
Pasalnya kerja kompresi oleh piston menjadi berat karena air tak mampu di 
kompresi.

( sumber : www.motorkanzen.com )

Kirim email ke