Assalamualaikum Wacana mempertanyakan kepahlawanan Tuanku Imam Bonjol sudah cukup lama. Bahkan boeh dibilang ibarat "cubadak ba angek'an". Sewaktu Buya Hamka masih hidup, beluai juga sudah melakukan diskusi dengan penulis buku ini, Onggang Parlindungan dan sudah menerbitkan buku yang membantah beberapa tulisan dan statemen Onggang yang rancu tentang minangkabau dan Imam Bonjol. Beberapa kesalahan berawal dari ketidak pahaman Onggang sendiri akan struktur pranata sosial orang minang, bagaimana kedudukan kerajaan Pagaruyung di dalam komuniats budaya Minangkabau dan banyak sekali tulisan-tulisin Onggang yang tertutup kabut stereoipe terhadap orang minang. Dari Diskusi yang saya ikuti di Rantau net, dan setelah saya baca bebrapa bagian dari buku Tuanku Rao, ternyata asal muasal buku ini adalah konflik internal dari masayrakat Batak sendiri, terutama antar masayrakat Batak Toba di aambarita dan di Tapanuli Selatan. Saya sendiri tidak terlalu paham mengapa tivba-tiba Imam Baonjol disangktukan dengan konfilk internal masayrakat batak dan membawa-bawa nama Minangkabau dalam konflik tersebut. Memang, sebagai gerakan wahabi, grakan permurnian Islam yang dibaw aoleh Imam Bonjol dari 3 hari tersebut (haji Piobang dkk) adalah gerakan garis keras. PAda awalnya Imam Bonjol melakukan gerakan sangat ekstrem, mencoba menjauhkan bid'ah dari masyarakat Minang. Bagi saya, apabila ternyata dalam hal ini, peperangan antar paham internal dan antar suku dianggap sebagai cacat dalam perang patriotisme, bagaimana dengan Sultan Agung yang menyerang Jayakarta, atau Aceh yang emneyrang Malaka, atau Makasar yang emnneyrang Bone, dan lain-lain. karena konteks dari perlawan dahulu adalah kedaerahan. Mungkin di Sumatera Baratlah pertama kali peperangan itu berdasarkan atas pemahaman politik. Mungkin usul saja, sebaiknya sanggahan Hamka atas buku Onggang ini dapat di terbitkan ulang juga. Paling tidak, kita mendapat referensi yang sama terhadap Imam Bonjol.
Salam Bot SP Robby Permata <[EMAIL PROTECTED]> wrote: sy bbrp hari yg lalu dapat email ini dari sebuah milis yg sy ikuti.. sebagai urang yg dulu indak serius pas pelajaran sejarah d Smansa, ambo agak takajuik mancaliak judul diskusi tu. mgkn ado info tambahan dari kawan2? butuh saketek pencerahan neh... warm regards -Rp- irwan pranajaya <[EMAIL PROTECTED]> wrote: To: [EMAIL PROTECTED] From: irwan pranajaya <[EMAIL PROTECTED]> Date: Sun, 4 Nov 2007 07:51:10 -0800 (PST) Subject: [milis kuyasipil euy] Yang Suka Sejarah [ Nasional ] yang suka sejarah dan berminat atas acara tsb . Selingan nih ... kelanjutan dari pelajarannya Rupisi dan Jumio .... buku ini harganya cuma goban ada di Gramedia .... gua dah beli, menarik ... menurut penulisnya, Imam Bonjol itu penjahat kemanusiaan, bunuh banyak orang .... FIB UI, Studi Klub Sejarah dan Komunitas Bambu mengundang Anda untuk menghadiri: MENGUJI KEPAHLAWANAN TUANKU IMAM BONJOL & TUANKU TAMBUSAI Diskusi Buku Greget Tuanku Rao karya Basyral Hamidy Harahap *** Tuanku Imam Bonjol dan Tuanku Tambusai, benarkah mereka ini seorang pahlawan? Pantaskah mereka menjadi tokoh besar dan ikon nasional sebagaimana yang tergambar dalam kisah-kisah sejarah yang dibuat tentang mereka? Apakah keduanya benar-benar pembawa Islam di Tanah Batak dan semenanjung Melayu? Benarkah telah terjadi pembantaian besar-besaran yang kejam dan biadab oleh Kaum Paderi dalam menyebarkan Islam? Lantas siapakah sebenarnya Tuanku Imam Bonjol yang menjadi tokoh sentral gerakan Paderi dan Tuanku Tambusai sebagai para panglima perang pendukung ajaran Paderi? Dimana pula posisi Tuanku Imam Bonjol dan Tuanku Tambusai dalam kejahatan kemanusiaan itu, sikap apa yang diambilnya? Adalah Basyaral Hamidy Harahap seorang yang disebut sebagai ensiklopedi berjalan Tapanuli Bagian Selatan telah menulis buku Greget Tuanku Rao yang mengajukan pertanyaan-pertanya an itu dan pertanyaan itu menjadi penting di Hari Pahlawan untuk direnungkan dan dijadikan ujian bagi apa yang disebut kepahlawanan dan nilai-nilai yang terkadung di dalamnya. *** Waktu: Kamis, 8 November 2007 Tempat: Gedung IV Ruang 4101 FIB UI Kampus UI Depok Pembicara: - Basyral Hamidy Harahap (Penulis buku Greget Tuanku Rao) - Indra Jaya Piliang (Peneliti di CSIS) - Kasijanto Sastrodinomo( Pengajar di Dept. Sejarah FIB UI) *** Buku Greget Tuanku Rao sudah bisa didapatkan di toko-toko buku atau langsung pesan ke Penerbit Komunitas Bambu dengan rabat 15% dan fasilitas antar di seluruh wilayah Jabotabek dan paket untuk luar Jabotabek. Untuk diskon yang lebih besar yaitu 25% bisa didapatkan dalam acara diskusi tersebut. KOMUNITAS BAMBU Jl. Mesjid At-Taqwa No. 11 Beji Timur Depok 16422 Telp/Fax: 021-7755462 email: komunitasbambu@ yahoo.com atau [EMAIL PROTECTED] com __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com