aku suka baca puisi karya taufik ismail, apalagi kalo sambil minum es campur seperti sekarang ini...amboi,sedap nian lah yang hidup ini....
 
ada yang mau, ga?
 
-bobby formula
                                               SUARA
 
Deretkan awan, pelangi, dengan rambutmu merah-ungu
Taburkan pelan, pelangi, sepanjang lengkung lenganmu
Panorama yang kemarau teramat kering
Daunan berjuta. Angin menjadi hening
 
Tiada terasa lagi dimana suara memanggil-manggil
Tiada suara lagi betapa cahaya makin mengecil
Pohon-pohon redup dan berbunga di bukit dan pesisir
Kemarauku siang,dinginku malam yang menggigil
 
Di sanalah dia bersimpuh,bulan yang tua dan setia
Ketika langit seolah menutup dan kau amat pucat
Di hutan selatan cahayamu pelan berlinangan
Melintas jua ke amblang pasar, pada bayang-bayang jembatan
 
Tiada terasa lagi dimana cahaya berhenti mengalir
Tiada bintik lagi ketika bintang dalam fajar
Dan pada pilar-pilar langit
Awan pun bersandar
 
Di sanalah kau bersimpuh, bulan yang tua dan setia
Setiap terasa lagi suara memanggil-manggil
Pada pilar-pilar langit. Di puncak-puncaknya
Suara Engkau yang merdu
Suara sepi yang biru.
 
Taufik Ismail
(Tirani dan Benteng) 


Start your day with Yahoo! - make it your home page

_____________________________________________________________

Keluarga Besar Mahasiswa Siantar-Bandung (KBMSB)
kbmsb@yahoogroups.com
http://groups.yahoo.com/group/KBMSB
http://www.mail-archive.com/kbmsb@yahoogroups.com

Disclaimer : Isi tanggung jawab pembaca !




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke