Hai 'Ito... pa kabar? :)
Apa nih cerita terbaru?

Best Regards,
Endang Mei Ninta Sembiring
Product Development Officer - Palm Oil Business
PermataBank Tower I, 12th Floor - Sudirman, Jkt
Ph. 62-21- 5237899/5237999 ext. 1256
HP. 081319637869


                                                                                
                                                       
                      BOBBY FORMULA                                             
                                                       
                      <[EMAIL PROTECTED]        To:       
kbmsb@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED]                                 
                      oo.co.id>                cc:                              
                                                       
                      Sent by:                 Subject:  [KBMSB] *-Pengusaha 
Idealis-*                                                 
                      [EMAIL PROTECTED]                                         
                                                       
                      .com                                                      
                                                       
                                                                                
                                                       
                                                                                
                                                       
                      02/20/2006 10:05                                          
                                                       
                      AM                                                        
                                                       
                      Please respond to                                         
                                                       
                      KBMSB                                                     
                                                       
                                                                                
                                                       
                                                                                
                                                       




asyik,seru, dan mendebarkan....

bobby formula

                                                                                
                                     
                                                                                
                                     
   Pengusaha Idealis                                                            
                                     
                                                                                
                                     
   Oleh: Putu Wijaya                                                            
                                     
                                                                                
                                     
                                                                                
                                     
                                                                                
                                     
                                                                                
                                     
   Seorang pengusaha muda Indonesia (mestinya dia menjadi anggota HIPMI) 
mencoba merebut peluang dengan gayanya      
   yang sangat khas. Ia menemui seorang pengusaha asing yang konon ingin 
menanam modal besar-besaran di Indonesia.   
                                                                                
                                     
   "Saya tahu saya ini nekad," kata pengusaha muda itu. "Saya tahu Anda akan 
mengatakan tak punya referensi tentang  
   diri saya. Saya tahu Anda akan melemparkan proposal yang saya bawa ini ke 
keranjang sampah, sebelum Anda          
   memeriksanya.                                                                
                                     
   Saya tahu ini semuanya akan sia-sia. Sebab Anda sebelum datang ke Indonesia 
pasti sudah punya banyak pilihan.     
   Ini semuanya, seperti biasanya, hanya sebuah sandiwara. Tapi tak apa. Tak 
ada salahnya untuk mencoba."            
                                                                                
                                     
   Taipan dari mancanegara itu tersenyum. Ia menjabat tangan sang pengusaha 
muda dengan hangat. "Anda terlalu        
   curiga," jawabnya dengan ramah.                                              
                                     
                                                                                
                                     
   "Kecurigaan yang sangat tipikal seorang anak muda dinamis yang memiliki 
energi yang besar. Tapi apakah juga itu   
   berarti potensi yang besar?"                                                 
                                     
   Sang pengusaha muda tersenyum kecut karena merasa kena job. Tapi ia tidak 
kalah gesit. Ia langsung putar otak     
   dan menjawab dengan kalimat-kaliamat yang tersusun baik.                     
                                     
                                                                                
                                     
   "Soal potensi, itu tergantung siapa dan bagaimana melihatnya. Seorang yang 
luar biasa seperti Anda -- saya yakin  
   referensi yang saya baca tentang Anda seratus persen akurat -- tak akan 
menghabis-habiskan waktu Anda yang        
   sedikit, untuk menerima seorang yang tidak potensial. Kesempatan yang Anda 
berikan untuk bertemu ini, buat saya,  
   sudah merupakan satu kehormatan besar.                                       
                                     
   Karena itu berarti bahwa potensi saya diperhitungkan. Tapi silakan koreksi 
saya kalau salah."                     
                                                                                
                                     
   Taipan itu tertawa.                                                          
                                     
   "Jangan terlalu yakin pada asumsi Anda, sebelum ada bukti-bukti konkrit. 
Saya selalu mencoba untuk realistik,     
   menomorsatukan fakta dan data, karena pekerjaan saya adalah angka-angka.     
                                     
   Dunia yang kering di mana keterlibatan emosional sangat tidak diperlukan, 
sebab dapat menghancurkan semuanya.     
   Itu motto saya.                                                              
                                     
   Tapi jawaban Anda amat imfresif. Setidak-tidaknya saya bertambah yakin saya 
berhadapan dengan seseorang yang      
   bisa saya ajak bicara. Itu sudah merupakan awal yang baik."                  
                                     
                                                                                
                                     
   Mereka masih berdiri berhadapan.                                             
                                     
   "Sekarang yang pertama sekali yang akan saya tanyakan," lanjut Taipan 
mancanegara itu, "berikan saya satu alasan  
   yang bagus, mengapa saya harus mengorbankan waktu saya untuk Anda, sementara 
banyak sekali orang lain yang        
   sekarang antre ingin menjadi partner saya."                                  
                                     
   Pengusaha muda itu mengangguk.                                               
                                     
   "Oke. Pertama sekali, tentu saja karena saya punya sebuah proposal yang 
bagus. Tapi itu memerlukan waktu untuk    
   menjelaskannya.                                                              
                                     
   Lagipula Anda pasti sudah punya sikap skeptik, karena sebuah proposal memang 
selalu penuh dengan bullshit.        
   Walhasil, proposal yang saya bawa ini, betapa pun kerennya, pasti tidak ada 
gunanya. Tapi ada satu hal lain,      
   yang saya miliki, yang harus menjadi pertimbangan Anda.                      
                                     
   Yang harus membuat Anda memilih saya menjadi partner Anda dan bukannya orang 
lain, meskipun secara finansial      
   mereka lebih kuat. Anda lihat saja saya langsung. Terus terang, saya memang 
tidak memiliki sumber dana yang       
   kuat, meskipun tidak berarti sama sekali tidak memiliki.                     
                                     
   Tapi apa yang lebih potensial dari kejujuran? Saya kira Anda mengerti apa 
yang saya maksudkan. Dan saya tidak     
   usah menjanjikannya, karena saya biasa melaksanakannya."                     
                                     
                                                                                
                                     
   Taipan itu tersenyum mengerti.                                               
                                     
   "Excellence," pujinya.                                                       
                                     
   Sang pengusaha muda melanjutkan kenuturannya.                                
                                     
   "Kedua. Saya masih muda, berjiwa progresif. Saya juga agrewsif dalam merebut 
peluang-peluang usaha. Dan saya      
   memiliki idealisme yang tidak dimiliki pengusaha-pengusaha besar lain yang 
sudah mapan.                           
   Mereka bekerja untuk menumpuk uang, untuk menjadi lebih kaya. Saya bekerja, 
dengan cita-cita untuk ikut           
   membangun negeri saya agar makmur seperti negeri Anda, setidak-tidaknya 
memiliki GNP yang layak dalam satu        
   dasawarsa berikut ini.                                                       
                                     
   Saya kira itulah tipikal partner yang Anda butuhkan untuk investasi Anda 
yang amat berbahaya itu. Kenapa saya     
   bilang berbahaya?                                                            
                                     
   Karena terlalu besar dan bagus. Terlalu banyak musuh-musuh Anda, justru 
karena rencana investasi itu begitu       
   menggairahkan. Siapa yang tak ingin merampok atau menggagalkan rencana Anda, 
karena ingin menggantikan posisi     
   Anda?"                                                                       
                                     
                                                                                
                                     
   Taipan itu tertawa.                                                          
                                     
   Tentu saja tertawa seorang taipan yang sulit ditebak. Lalu ia mengulurkan 
tangan.                                 
                                                                                
                                     
   "Veri good," ulangnya sekali lagi. "Performance Anda amat impresif. Saya 
punya kesan khusus untuk Anda.           
   Saya yakin Anda akan menjadi pengusaha hebat di masa yang akan datang. Saya 
merasa beruntung kalau masih sempat   
   menyaksikannya."                                                             
                                     
                                                                                
                                     
   Taipan itu mengulurkan tangannya. Sang pengusaha muda jadi grogi, belum 
sempat duduk, dia sudah diusir. Tetapi    
   apa boleh buat, dia terpaksa menyambut.                                      
                                     
                                                                                
                                     
   "Anda seorang idealis sejati," kata sang Taipan sambil mengguncang tangan 
anak muda itu.                          
   "Tapi kalau boleh saya beri nasehat sebagai orang yang lebih tua, lebih baik 
kaya dulu, baru menjadi idealis.     
   Bukan idealis dulu.                                                          
                                     
   Karena idealis tidak akan pernah membuat Anda menjadi orang kaya. Selamat 
siang."                                 
   Pertemuan pun berakhir.                                                      
                                     
   Sang pengusaha muda, suka atau tidak suka, keki atau tidak keki, terpaksa 
ngacir.                                 
   Calon-calon partner lain yang lebih mapan dengan penampilan yang lebih 
profesional dan backing finansial yang     
   lebih solid, satu persatu masuk, menjajakan proposalnya dengan kiat 
masing-masing.                                
   Sang pengusaha muda pulang kandang. Ia merasa sudah gagal total. Tapi secara 
tak disengaja, ia bertemu kembali    
   dengan Taipan itu di sebuah pesta (mestinya pesta yang diselenggarakan oleh 
HIPMI).                               
                                                                                
                                     
   "Hallo idealis," tegur Taipan itu terlebih dulu.                             
                                     
   Sang pengusaha muda sempat grogi, tapi cepat ambil posisi.                   
                                     
                                                                                
                                     
   "Saya sudah berhenti jadi idealis, setelah bertemu dengan Anda beberapa hari 
lalu," jawabnya kemudian tanpa       
   ditanya.                                                                     
                                     
   Taipan itu tetawa.                                                           
                                     
   "O ya? How come?"                                                            
                                     
   Pengusaha muda utu tersenyum.                                                
                                     
   "Karena saya ingin menjadi idealis."                                         
                                     
   Taipan itu mengernyitkan alisnya.                                            
                                     
   "O ya?"                                                                      
                                     
   "Sure!"                                                                      
                                     
   Taipan itu mengangguk-angguk. Ia nampak sangat terkesan.                     
                                     
                                                                                
                                     
   "Oke fine. Saya belum mendapatkan seorang partner yang cocok. Bagaimana 
kalau Anda besok datang ke office saya?   
   Bisa?"                                                                       
                                     
   Mestinya pengusaha muda itu menjawab ya. Karena pucuk dicinta ulam tiba.     
                                     
                                                                                
                                     
   Tapi ternyata dia menjawab lain."Maaf," kata pengusaha muda itu sambil 
tersenyum ramah.                           
                                                                                
                                     
   "Saya kira tidak ada gunanya menjadi partner kalau kita sudah tidak sepaham 
dalam filosofi dasar kita."           
                                                                                
                                     
   Taipan mencanegara itu tercengang. Ia -- sekedar mengingatkan: diantre 
seabrek pengusaha kakap yang melamar jadi  
   partnernya -- membelalakkan mata. Semua juga tahu, kalau seorang taipan 
berekspresi seperti itu, artinya fatal.   
   Tapi apa yang terjadi? Taipan itu kemudian memilih anak muda itu menjadi 
partnernya.                              
   Kenapa?                                                                      
                                     
   Kalau seorang anggota HIPMI seperti Anda tidak tahu jawabnya, kebangetan 
sekali. ***                              
                                                                                
                                     
                                                                                
                                     



__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap
spam
http://id.mail.yahoo.com

_____________________________________________________________

Keluarga Besar Mahasiswa Siantar-Bandung (KBMSB)
kbmsb@yahoogroups.com
http://groups.yahoo.com/group/KBMSB
http://www.mail-archive.com/kbmsb@yahoogroups.com

Disclaimer : Isi tanggung jawab pembaca !



                            YAHOO! GROUPS LINKS



       Visit your group "KBMSB" on the web.

       To unsubscribe from this group, send an email to:
       [EMAIL PROTECTED]

       Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.








_____________________________________________________________

Keluarga Besar Mahasiswa Siantar-Bandung (KBMSB)
kbmsb@yahoogroups.com
http://groups.yahoo.com/group/KBMSB
http://www.mail-archive.com/kbmsb@yahoogroups.com

Disclaimer : Isi tanggung jawab pembaca !
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/KBMSB/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke