Pertemuan Ruang dan Waktu


Kemarin ternyata sudah dilaksanakan wuquf di Arafah (: 'aku sudah
mengetahui'), yang menandakan puncak acara perjalanan haji. Seorang senior
dan guru saya (semoga Allah swt melimpahkan rahmat kepada beliau)
menyampaikan satu wejangan sebelum saya berangkat haji, bila saya nantinya
akan menyaksikan ‘pertemuan ruang dan waktu’ di Arafah, yaitu bertemunya
tempat yang ditentukan dan waktu yang ditentukan, sebagai fenomena
pembelajaran terpenting bagi setiap perencana kehidupan. Tempatnya adalah di
Arafah, dan waktunya adalah 10 Zulhijjah antara waktu Zuhur dan Ashar.
Pertemuan juga dimaksudkan sebagai pertemuan antara manusia dengan Tuhannya,
yang secara jarak fisik adalah begitu dekat. Sebuah hadits qudsi menyebutkan
bahwa pada waktu dan tempat tersebut Allah swt akan turun langsung ke muka
bumi dan menyaksikan segenap makhluknya berkhalwat dan berzikir kepadaNya
serta memohonkan keampunan. Ya Allah, ampunilah kami.



Momen waktu dan ruang tersebut juga menandakan puncak perjalanan haji,
sebagaimana kita teladani dari Rasulullah saw (shalawat dan salam kepadamu),
dan telah ditunjukkan sebelumnya oleh Ibrahim as (kesejahteraan bagi engkau
wahai bapak bangsa). (2:128). Kesempatan yang sangat besar tersedia pada
siapa pun yang berada di tempat tersebut dan waktu tersebut, untuk meminta
ampun, berzikir, bermunajat, introspeksi, retropeksi, dan mempersiapkan masa
depan; serta menyempurnakan rukun Islam.



Telah kupenuhi panggilanMu Allahu Maha Besar, tidak ada sekutu bagiMu.
Segala puji dan kebesaran hanya milikMu semata. Tidak ada sekutu bagiMu.
(22:27-28).

Kirim email ke