Assalamu'alaikum wr wb
Berikut rubrik Kabar dari majalan dwi mingguan Alkisah No. 17 / 15 -
28
Agustus 2005. Mohon dibuka.
Petikan artikel di bawah:
Sami
Angawi berkata:
"Mereka tidak memperbolehkan pelestarian bangunan-bangunan
kuno,
terutama
yang berkaitan dengan Nabi. Mereka khawatir,
kaum muslim akan
menganggap
bangunan-bangunan tersebut sakral
dan hal itu akan mengarah
pada
politeisme serta pemujaan berhala."
Saya
belum tahu apa makam Sayyid Muhhamad bin Abdul Wahab dan
imam-imam
kaum Wahabi itu
dilestarikan
atau tidak ya? Kalau dilestarikan
sampai
sekarang, apa tidak khawatir
akan dianggap sakral dan mengarah
pd
pemujaan berhala? Wallahu
a'lam, tapi kalau kahwatir kenapa makam
tetap
dilestarikan ya? Entahlah...walahu a'lam.
Mohon
saya dima'afkan, terima kasih banyak.
Wassalamu'alaikum
wr wb
Yusa.
--------------------------------------------------------------------------
Kabar
Mekah-Medinah
Tergusumya Situs Sejarah Islam
Pengembangan
situs
sejarah Islam. Bahkan, lokasi bekas rumah Rasulullah SAW terancam
dilenyapkan.
Selain
tuntutan perkembangan, pandangan Islam dengan tafsiran kaku,
seperti
yang dipraktikkan wahabisme, dipandang paling punya andil dalam
pemusnahan
situs-situs sejarah Islam di Arab Saudi. Kaum Wahabi
memandang,
situs-situs sejarah tersebut bisa mengarah pada pemujaan
berhala
baru.
Sami
Angawi, pakar arsitektur Islam di wilayah tersebut, mengatakan,
kini
beberapa
bangunan dari era Islam kuno terancam musnah. Pada lokasi
bangunan
berumur 1.400 tahun itu, akan dibangun jalan menuju menara
tinggi
yang menjadi tujuan ziarah jemaah haji dan umrah. "Saat ini kita
tengah
menyaksikan saat-saat terakhir sejarah Mekah. Bagian bersejarah
akan
segera diratakan untuk dibangun tempat parkir," katanya, seperti
dikutip
beberapa kantor berita.
Angawi
menyebutkan, setidaknya 300 bangunan bersejarah di Mekah dan
Medinah
dimusnahkan selama 50 tahun terakhir. Institut Saudi di
punah
sejak Arab Saudi berdiri pada 1932. Kelompok independen (LSM)
penghimpun
berita tersebut menyebutkan, hal itu berhubungan dengan
maklumat
yang dikeluarkan Dewan Keagamaan Senior Kerajaan pada
1994.
Dalam maklumat tersebut tertulis, pelestarian bangunan-bangunan
bersejarah
berpotensi menggiring muslim pada penyembahan berhala.
Angawi
menyebut, doktrin wahabisme, yang dianut kerajaan itu, memang
menyuarakan
interpretasi sempit Islam secara literal. Muslim diharuskan
hanya
memusatkan perhatian pada Masjidilharam di Mekah, yang terdapat
Ka'bah
di dalamnya. "Mereka tidak memperbolehkan pelestarian
bangunan-bangunan
kuno, terutama yang berkaitan dengan Nabi. Mereka
khawatir,
kaum muslim akan menganggap bangunan-bangunan tersebut
sakral
dan hal itu akan mengarah pada politeisme serta pemujaan berhala."
Angawi,
yang pada 1975 lalu mendirikan Pusat Penelitian Haji (Haj
Research
Center), menyatakan, studi yang dilakukan untuk melestarikan
sejarah
Mekah dan Medinah membuahkan hasil memuaskan. Dia
mengklaim,
melalui studi tersebut, dirinya telah berhasil mengidentifikasi
rumah
Nabi Muhammad. Namun, Angawi tidak bersedia memublikasikan
lokasi
yang dimaksud. Dia khawatir, rumah itu akan mengalami nasib sama
dengan
Dar al Arqam, sekolah Islam pertama tempat Nabi mengajar, yang
telah
dihancurkan.
Pernyataan
serupa muncul di sejumlah tempat lain. Dari London
dikabarkan,
Geoffrey King, spesialis arkeologi dan seni Islam pada Sekolah
Studi
Oriental dan Afrika, sangat menyayangkan hal tersebut. Dia
mengatakan,
nasib situs bersejarah Islam di Arab Saudi sangat
menyedihkan,
tergusur oleh berbagai keperluan.
Setiap
tahun, misalnya, sekitar empat juta umat muslim beribadah haji dan
umrah.
Karena itu, perusahaan real estate menyatakan perlu membangun
tempat
lagi untuk menampung para peziarah. Angawi berpendapat, proyek
tersebut
justru akan membahayakan Masjidilharam dan mengomersialkan
kawasan
tersebut. "
Tuhan
dikomersialkan dan pembangunan ini tidak layak dan di luar proporsi
yang
sebenarnya," katanya, menegaskan.
Namun,
pengembang Jabal Omar justru menyatakan sebaliknya. Mereka
mengatakan,
proyek tersebut ditujukan untuk kebaikan Mekah, tempat
banyak
warga miskin yang menjadikan kawasan itu tampak kumuh. Niat
tersebut
juga mendapatkan dukungan penduduk setempat, katanya, yang
menginginkan
agar kawasan itu terlihat lebih baik. "Fasilitas yang ada saat ini
tidak
mencukupi. Sejumlah hotel, apartemen, dan fasilitas penunjang
lainnya
harus
segera dibangun," kata direktur sebuah perusahaan real estate
terkemuka
di Saudi.
Dia
menambahkan, pihak pembangun menyediakan dana SAR 50 miliar
(sekitar
Rp 130,4 triliun) untuk proyek tujuh tahun
Perusahaan
pengembang Jabar Omar mendominasi dana itu. Pada area
seluas
210.220 meter persegi, yang berdekatan dengan Masjidilharam
tersebut,
akan dibangun beberapa gedung pencakar langit, termasuk hotel,
apartemen,
pertokoan, dan restoran.
(HM,
dari berbagai sumber)
-------------------------------------------------------------------------- Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. YAHOO! GROUPS LINKS
|
- [keluarga-islam] Tergusumya Situs Sejarah Islam Yusa
- [keluarga-islam] Tergusumya Situs Sejarah Islam Yusa