Hello Mas Hidayat
 
Assalamualaikum.
 
Saya dapat informasi mengenai keluarga-islam gara-gara dini pagi dimana grup Pekeda Malaysia saya menerima kiriman milist bersamaan file attachment yang mengandungi virus W32. Pengirimnya ialah Keluarga-islam@yahoogroups.com. Maka itu saya disini karena ingin tahu dan lihat sendiri mengenai grup ini. Niat saya bukan untuk mempromosikan grup saya tetapi ingin tahu siapa kah si pengirim itu. Dan dengan ikhlas dan terbuka saya ikuti diskusi ini dengan jujur tanpa niat jelek terhadap grup ini. Alamatnya di http://asia.group.yahoo.com/group/pekeda_malaysia/
 
Oh! Kelihatannya Mas Hidayat belum berikan jawaban definasi najis dalam kontex Agama Islam. Ngak mengapa. Saya teruskan diskusi kita yang mesra ini.
 
Hidayat tulis:
 
"ya ...  maksud saya, Bang Arland dulu sudah sampaikan bahwa segala sesuatu itu belum keluar dari tubuh kita. Seperti air kencing atau tinja;"
 
Oke, saya mengerti maksud anda itu mengenai segala sesuatu itu belum keluar dari tubuh kita bukan najis. Itu adalah kontex ajaran Isa Al Maseh yang di tulis di dalam Bible Kristen mengenai makanan atau minuman. Masuk dari mulut keluarnya dari belakang iaitu melalui anal kita dan organ genital kita.
 
Hidayat tulis:
 
"bukankah kita ini setiap saat dan waktu selalu mengandunginya?"
 
Memang diri kita ini ada banyak bahan2 makanan dan toxin yang harus di hapuskan dari tubuh badan kita. Selepas makan harus dihancurkan untuk mendapat zat2 untuk tubuh badan kita supaya kita boleh hidup dan bina diri kita. Tetapi sisa makanan harus dihapuskan dari dalam kandungan tubuh badan itu karena ia mengandungi toxin yang beracun. Maaf pendek kata kasar, "Kalau kita makan dan tidak berak (buang air besar), kita akan mati." Tuhan sudah menciptakan kita dengan organ yang tertentu. Itu lah kebesaran Tuhan Semesta Alam. Kolono (ia itu ascending colon, transverse colon dan descending colon) adalah tempat sisa makanan yang bertoxin dan beracun. Sisa makanan itu dinamakan dalam bahasa Inggeris feaces atau najis. Dan urinary bladder itu adalah tempat reservoir air kencing yang bertoxin.   
 
Hidayat tulis:
 
"Apakah kita terus menjadi najis?"
 
Kita bukan najis tetapi yang nyata, kandungan kita yang ada didalam kolono dan urinary bladder itu tempat najis dan toxin.
 
Hidayat tulis:
 
"Lha kandung kemih dan usus besar itu ada dalam perut: kena daging - tulang - kulit, apa berarti kita ini najis?  Tentu tidak, kan?"
 
Perut itu atau stomach adalah tempat menghacurkan makanan dimana proses mengeluarkan zat2 yang mengadungi didalam makanan itu disalurkan ketempat tertentu melalui darah. Kolono itu terletak dibelakang perut kita. Akhirnya, tempat najis dan toxin adalah di kolono dan urinary bladder.
 
Hidayat tulis:
 
"Tentang operasi yang Anda lakukan, ya kalau tangan udah terkena bahan dari dalam kolono, bisa jadi najis, karena itu berarti udah keluar dari badan ...  kalau belum alias kondisi normal, kan bukan najis ...:)"
 
Kolono itu panjang, kalau anda tanyai 10 doktor, mereka akan mengatakan itu najis.
 
Hidayat tulis:
 
"Keringat najis?  mana dalilnya, Pak? Dari sisi kedokteran mungkin seperti yang Bapak sampaikan, tetapi apakah benar itu najis?"
 
Dalam kontex kedokteran, keringat itu adalah bertoxin karena udah disalurkan melalui darah kepada kulit kita yang mengandungi bahan2 fat dan cecairan minyak supaya dinding kulit kita itu senantiasa berwajah segar dan ngak kering. Tetapi apabila cecairan itu keluar melalui 'skin spores' kita, ia mengandungi banyak kotoran dan 'skin spores' itu biasa nya ditutupi dengan kotoran dari luar tubuh badan kita. Diatas kulit kita juga ada banyak cell kulit yang selalu gugur setiap masa dan hari dan juga banyak kuman dan fungi. Maka itu mengeluarkan keringat itu adalah sihat dan ia adalah sejenis air yang bertoxin yang di katakan adik kepada feaces yang berada didalam kolono kita itu.
 
Hidayat tulis:
 
"Tiap kali sholat di situ, sering saya keringatan, apalagi pas jumat ...  apakah berarti najis dan batal sholatnya?"
 
*Ketawa* Keringat itu adalah kotoran dari tubuh badan kita yang kontaminasi. Hukum agama tidak mengatakan bahwa itu najis. Maka itu, kalau kita ingin merepotkan diri kita mengenai najis dan apa hukum nya, itu membuat kita lebih susah untuk mempelakukan sholat kita. Well, agama Islam tidak menyusahkan Muslims, hanya ada banyak orang Islam yang menyusahkan diri mereka karena terlalu memperhatinkan jurusan hukum sampai mereka binggung sendiri. Saya percaya anda sudah melihat nya dan saya juga sudah melihat nya.
 
Kentuk itu akan membatalkan sholat kita. Itu angin gas dari peruh dan kolono kita *ketawa*.
 
Hidayat tulis:
 
"Kalau Anda menghukumi najis karena mengandungi bakteri atau kuman, maka hujjah Anda sesungguhnya adalah lemah ... sampai ada dalil bnaqlinya."
 
Kalaulah karabat umat Islam yang dahulu tahu mengenai isi kandungan mereka itu bertoxin dan beracun, mereka akan menghukuman najis seperti apa yang di lihatin oleh para doktor dan para scienctists. Kalau anda mahu tahu apa dalil nya, ada satu ayat yang mengatakan jangan makan daging yang berdarah. Apa ertinya? Karena melalui darah juga kita bisa dijankiti oleh kuman bacteria yang beracun. Satu contoh nya, AIDS dan HIV. Malah kalau kita ingin derma darah kita, kita akan diperiksa duluan oleh para perawat2 kesihatan. Penyakit boleh di datangi oleh binatang melalui kotoran mereka.
 
Hidayat tulis:
 
"Saya tidak mengatakan haram, bisa jadi halal ... bukankah itu termasuk daging sapi menurut pengertian umum, karena sudah dibersihkan dari kotoran2 sebelum dimasak?"
 
*Ketawa* Waktu saya tinggal di Indonesia, saya gemar makan mie bakwan dan mie bakso. Ada satu ketika, waktu karyawan saya memberitahu bahwa beliau terlihat tong sop bakso terjatuh dan tukang jual bakso itu terus lari, karena didalam tong itu ada celena dalam *ketawa*. Ya, yang bagus si ia lah masak sendiri karena kita tahu kita ada bersihkan kotoran itu. 
 
Hidayat tulis:
 
"Pak Zulkifli yang baik, tolong dibaca dengan hati2, ya ...  saya tidak menyatakan anak terlahir dari zina itu najis alias haram, tetapi perbuatan zina itu sendiri yang bermasalah.  Wah, jangan mengada-ada dong, Pak ... :)"
 
Saya minta maaf di sini karena saya salah tangkapi maksud anda itu.
 
Oke lah Mas Hidayat. Disini dulu saya istirehat dan semoga diskusi kita ini dapat satu pandangan buat semua.
 
Sekian Terima Kasih, Mas.
 
Semalam malam.
 
Monggo.
 
Wassalam
 
Joe.
 
p.s. Pendapat saya, kita ambil jalan moderate saja, jangan mempersulitkan mengenai hukum.  
 

zulkifli mahmood <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
 
Hello Mas Hidayat
 
Panggil saja saya Joe atau Robi (Mochamad Robi Hussein). "Robi" itu nama Indonesia saya waktu saya tinggal di Indonesia. Dulu saya pernah tinggal di Bali, dari tahun 1992 hingga 1995.
 
Hidayat tulis:
 
"Pak Zulkifli,
Oo ... rupanya Anda di bidang kesehatan, ya ...
Saya lupa kalau Anda baru masuk ke milis ini beberapa saat yang lalu,"
 
Saya dulu bekerja dalam bidang kesihatan. Sekarang ngak.Ya, saya rasa gembira dapat diterima sebagai member milist ini. Terima Kasih kepada Pak Moderator.
 
Oke Mas Hidayat, saya akan sambung lagi nanti, karena ingin turun ke warung (Kedai kopi) dibawah untuk makan. Tapi sebelum itu, saya ingin tahu dari Mas Hidayat, apa definasi najis dalam Agama Islam. Terima Kasih.
 
Saya tunggu ya jawaban Mas Hidayat.
 
Wassalam.
Joe
 
cinta saja <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
 
Pak Zulkifli,

Silakan baca tanggapan di bawah ...

On 11/22/05, zulkifli mahmood <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Hello Mas Pranika

Wah, jangan panggil Pranika, Pak ...  Hidayat saja, ya ...  :)

Assalamualaikum.Wa'alaikumsalam.

Pranika tulis:

"kolono = usus?  Tidak najis, sebagaimana Bang Arland sampaikan ..."
 
zulkifli tulis:

"Yang di sampaikan oleh Chak Arland itu mengenai air mani. Mas, saya dulu bekerja sebagai Operating Theatre Technical Assistant cum Hospital Assistant di rumah sakit besar di Singapura. Endoscopy centre ada tempat saya bekerja dan itu ada lah mengenai operasi menjalin mulut atau hidung atau Zakar atau Anal. Kolono itu tempat bahan sisa makanan yang berkuman dan kotor sekali. Adakah anda tahu bahwa najis itu yang ada di dalam usus kolono ada lah bahan makanan yang tubuh badan kita memproseskan supaya tidak jadi sebagian daripada darah daging kita. Bau nya dan kondisi nya sama seperti kalau najis itu ada di luar badan kita. Apakah itu bukan najis dan kotor? Kami semua harus gunakan dan pakai sarung tangan apabila ingin memegang bahan najis yang ada di dalam usus kolono itu supaya kuman dan bacteria tidak mengular ke tempat lain dan menjangkiti pesakit2, tamu2 dan para perawat2 di rumah sakit itu. Jadi ini sungguh mengejutkan apabila anda mengatakan itu bukan najis. Itu tetap najis mas walaupun masih di dalam usus kolono."
 
Pranika tulis:

"Pak Zulkifli,
Oo ... rupanya Anda di bidang kesehatan, ya ...Saya lupa kalau Anda baru masuk ke milis ini beberapa saat yang lalu, ya ...  maksud saya, Bang Arland dulu sudah sampaikan bahwa segala sesuatu itu belum masuk najis kalau belum keluar dari tubuh kita.
Seperti air kencing atau tinja; bukankah kita ini setiap saat dan waktu selalu mengandunginya? Apakah kita terus menjadi najis?  Lha kandung kemih dan usus besar itu ada dalam perut: kena daging - tulang - kulit, apa berarti kita ini najis?  Tentu tidak, kan?
Tentang operasi yang Anda lakukan, ya kalau tangan udah terkena bahan dari dalam kolono, bisa jadi najis, karena itu berarti udah keluar dari badan ...  kalau belum alias kondisi normal, kan bukan najis ...:)"

Pranika tulis:

"Air keringat najis?  Apakah karena kandungan kimia yang ada di dalamnya?
Apakah juga ada landasan hukumnya secara naqli?"
 
zulkifli tulis:

"Sama juga najis karena mengandungi ammonia, bacteria dan kotoran yang lainnya yang tidak diperlukan oleh tubuh badan kita itu. Keringat itu najis atau tidak? Najis karena mengandungi kuman-kuman dan bacteria yang kita ngak lihat dengan mata kita kecuali melalui teleskope. Malah kuman2 dan bacteria yang ada di dalam bisa mengular dan menjangkiti manusia juga. Ia seperti air kencing juga hanya proses pembuangan nya lewat kulit kita. Kami pakai sarung tangan apabila merawat pesakit2."
 
Pranika tulis:

"Keringat najis?  mana dalilnya, Pak? Dari sisi kedokteran mungkin seperti yang Bapak sampaikan, tetapi apakah benar itu najis?  Air mentah juga mengandungi bakteri2 yang bisa bikin sakit perut.  Apakah semua air mentah itu najis?  Di banyak mesjid, ada yang tanpa kipas angin atau AC.  Tiap kali sholat di situ, sering saya keringatan, apalagi pas jumat ...  apakah berarti najis dan batal sholatnya?  Kalau Anda menghukumi najis karena mengandungi bakteri atau kuman, maka hujjah Anda sesungguhnya adalah lemah ... sampai ada dalil bnaqlinya."

Pranika tulis:

"Kalau saya tangkap, mani adalah tidak najis secara hukum agama (sebagaimana dalam hadits).  Melihat kondisinya, pendapat di atas bisa menjadi pendukung  'alasan aqli' untuk mengharamkan mani bila dimakan..."
 
zulkifli tulis:

"Adakah bahan-bahan sapi yang kita makan itu seperti penis dan scrotum sapi itu haram dan najis apabila kita makan? Buat sop dan bakso?"
 
Pranika tulis:

"Saya tidak mengatakan haram, bisa jadi halal ... bukankah itu termasuk daging sapi menurut pengertian umum, karena sudah dibersihkan dari kotoran2 sebelum dimasak?"

Pranika tulis:

"Zinanya yang terkutuk ... maninya, mestinya tidak perlu dibahas lagi,Pak.  Itu menurut saya ..."
 
zulkifli tulis:

"Adakah anak itu yang harus dipersalahkan dan di anggap 'najis' oleh insan manusia dan masyarakat. Najis apa itu kalau kita anak yang di kurniakan oleh Allah karena ILLAHI. Tadir Allah itu. Adakah itu anak 'najis'. Mas, najis mani! Tidak."
 
Pranika tulis:

"Pak Zulkifli yang baik, tolong dibaca dengan hati2, ya ...  saya tidak menyatakan anak terlahir dari zina itu najis alias haram, tetapi perbuatan zina itu sendiri yang bermasalah.  Wah, jangan mengada-ada dong, Pak ... :)"
 
zulkifli tulis:

"Terima Kasih Mas Pranika.
Wassalam.
Joe"
 
Pranika tulis:

"Terima kasih juga.  Mohon dimaafkan, yah ...
Salam sayang,
Hidayat"


Anda ber-Yahoo!?
Kini dengan simpanan sebanyak 1GB
http://my.mail.yahoo.com/


Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke