tulisan ini kiriman seorang teman yang diambil oleh beliau dari
website salamullah,moga bermanfaat untuk memperjelas penyimpangan 


wassalam
KnC
====================================


faq of salamullah



Apakah arti Salamullah?



Salamullah artinya adalah: keselamatan dari Allah.

Nama itu diberikan Malaikat Jibril untuk murid-murid Malaikat Jibril yang
beragama Islam dan sedang membawakan takdir Allah pada akhir zaman,
yaitu takdir
kemahdian, kebangkitan Nabi Isa, pengadilan Allah di bumi, dan
membangun surga
kerajaan Allah di muka bumi. Salamullah bersaudara dengan penempuh jalan
Perennial serta pemeluk agama lain yang juga menjadi murid-murid
Malaikat Jibril
di dalam komunitas surgawi yang diberi nama Kaum Eden



Apakah Salamullah sama dengan Islam?



Jamaah Salamullah berlatar belakang Islam, dan melaksanakan ibadah
sesuai ajaran
Nabi Muhammad. Yang membedakan Salamullah dengan pemahaman Islam
mainstream
(sebagaimana diajarkan para ulama saat ini) adalah keyakinan
Salamullah bahwa
Malaikat Jibril saat ini sedang menjadi Rasul Allah, raja kerajaan
langit di
bumi, serta hakim yang mengadili segala makhluk di hari pengadilan Tuhan.



Melalui Salamullah, malaikat Jibril menyatakan bahwa banyak pemahaman
umat Islam
pada saat ini yang tak sesuai dengan kehendak Allah. Itulah sebabnya
Malaikat
Jibril diutus Tuhan diantaranya untuk mengingatkan umat Islam untuk
menjadi
Islam yang lurus lagi lapang (hanifiyatus samhah) sebagaimana Yesus
diutus untuk
mengingatkan umat Yahudi dan Muhammad diutus untuk mengingatkan
pemahaman agama
masyarakat pada waktu itu.



Apa simbol persaksian Salamullah?



Jamaah Salamullah diajarkan oleh Malaikat Jibril-Ruhul Kudus untuk
menyatakan
pengesaan Tuhan dengan bahasa apapun. Kepada jamaah yang mempunyai latar
belakang agama Islam, Malaikat Jibril-Ruhul Kudus mengajarkan syahadat
para
malaikat, yaitu Rabbunallah (Tuhan kami Allah). Sementara itu, pemeluk
agama
lain diajarkan untuk menyertakan nama Tuhan yang Mahaesa dalam setiap
doanya.



Syahadat yang diajarkan oleh Malaikat Jibril-Ruhul Kudus kepada Jamaah
Salamullah tersebut bukan berarti penolakan terhadap kerasulan
Muhammad karena
Malaikat Jibril mengajarkan keimanan kepada seluruh rasul, termasuk
diantaranya
keyakinan terhadap kerasulan Nabi Muhammad, Yesus, Musa, Ibrahim, Buddha
Gautama, dan sebagainya.



Apa kitab suci Salamullah?



Ketika saat ini Malaikat Jibril menjadi rasul dan menyejarah melalui
Salamullah,
Tuhan memberikan respon dan pengajaran-Nya melalui peristiwa-peristiwa
yang
dialami oleh Kaum Eden. Selama peristiwa-peristiwa di Eden masih
berlangsung,
firman dan pengajaran Allah juga terus berlangsung, demikian pula proses
pendokumentasiannya. Di Salamullah, Malaikat Jibril menyebutkan kitab yang
sedang disusunnya itu dengan nama Kitab Kehidupan.



Apakah sumber hukum yang digunakan Salamullah?



Salamullah berpijak pada ajaran Allah dan penjelasan-penjelasan yang
dibawakan
oleh Malaikat Jibril. Salamullah mengimani kitab-kitab suci dan
pengajaran yang
telah diturunkan Allah kepada umat manusia sampai saat ini. Salamullah
meyakini
bahwa Malaikat Jibril adalah otoritas dan penafsir makna kitab-kitab
suci Tuhan
sebagaimana peran itu dulu dilakukan oleh manusia yang diutus-Nya.
Pada masanya,
Yesus adalah otoritas dan penafsir Perjanjian Lama dan firman Tuhan yang
dibimbingkan kepadanya; Nabi Muhammad menjadi otoritas dan penafsir segala
firman Allah baik yang diturunkan kepadanya maupun yang diturunkan Allah
sebelumnya. Dan saat ini, otoritas itu dipegang oleh Malaikat Jibril-Ruhul
Kudus.



Bagaimana pandangan Salamullah terhadap hadits Nabi Muhammad?



Sesungguhnya agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad telah terpecah
menjadi
berbagai golongan. Setiap golongan mempunyai pandangan yang berbeda
mengenai
berbagai hal yang menjadi landasannya. Diantara dua kelompok besar
dalam Islam,
terdapat kelompok Sunni dan Syiah yang mempunyai metodologi yang
berbeda di
dalam menilai kekuatan dan keotentikan sebuah hadits.




Allah telah berjanji untuk menjaga keotentikan Al Quran, tetapi Dia
tidak pernah
berjanji untuk menjaga kemurnian hadits Nabi. Bahkan, semasa hidupnya Nabi
Muhammad telah melarang para sahabatnya untuk mencatat apa-apa yang
disampaikannya selain wahyu Allah (Al Quran). Baru setelah 200 tahun
kemudian,
hadits mulai didokumentasikan dan distrukturkan oleh para ulama
berdasarkan
penelusuran ingatan dari para narasumber.



Salamullah adalah sebuah takdir dari Allah yang berlepas diri dari segenap
pertikaian kelompok, termasuk pertikaian mengenai hadits. Salamullah
menggunakan
hadits secara selektif karena selain terdapat kebenaran di dalam
hadits, di
dalamnya juga terdapat tambahan-tambahan yang tidak sesuai dengan kehendak
Allah. Salamullah menyandarkan diri pada Al Quran yang terjamin dan tidak
diperselisihkan kebenarannya serta kitab-kitab suci lainnya. Jika
sebuah ayat
telah dijelaskan dengan nyata dalam Al Quran, maka Salamullah langsung
merujuk
pada Al Quran yang dijamin Allah kebenarannya. Jika dalam Al Quran
tidak cukup


jelas atau ada makna tersirat yang ingin dijelaskan Allah, maka
Malaikat Jibril
menjelaskannya kepada Salamullah karena dialah yang saat ini menjadi
Rasul dan
otoritas yang menjelaskan makna kitab-kitab suci-Nya.



Bagaimana ibadah Jamaah Salamullah?



Jamaah Salamullah tetap melaksanakan ibadah sesuai dengan syariat
Islam yang
diajarkan Nabi Muhammad sebagaimana sholat dan puasa. Kaum Eden yang
berlatar
belakang Kristen tetap beribadah dengan tata cara agama Kristen. Kaun
Eden yang
menempuh jalan Perennial berhubungan dengan Tuhan menurut caranya
masing-masing.
Yang mempersatukan mereka yang berlatar belakang agama berbeda-beda adalah
pengkhidmatan kepada Allah yang Maha Esa dan


keyakinan akan turunnya Malaikat Jibril-Ruhul Kudus yang menjadi rasul dan
membawa pesan untuk seluruh umat manusia.



Siapa pemimpin Salamullah?



Secara formal, Salamullah adalah kalangan Islam yang menjadi murid
Malaikat
Jibril dan dipimpin oleh Imam Mahdi Muhammad Abdul Rahman. (lihat:
Profil yang
bersangkutan dibagian bawah email ini).



Walaupun begitu, penanggung jawab berkaitan dengan masalah maju-mundurnya
Salamullah tidaklah dipegang oleh Imam Mahdi Muhammad Abdul Rahman
ataupun Bunda
Lia, melainkan menjadi tanggung jawab dan wewenang Malaikat Jibril
yang sedang
ditugaskan Allah menjadi Rasul-Nya.



Seluruh kaum Salamullah, tak terkecuali Imam Mahdi dan Bunda Lia
adalah alat
(tools) yang dipakai Allah untuk menyatakan kehendak-Nya. Jabatan Imam
Mahdi
adalah penggenapan nubuah Allah dan kebutuhan sosial bahwa sekelompok
orang yang
berkumpul harus ada yang memimpinnya. Sedangkan secara spiritual dan
manajerial,
Malaikat Jibril-lah yang menjadi penanggung jawab di Salamullah.



Bagaimana kedudukan Lia Aminuddin di Salamullah?



Bunda Lia adalah pendiri Salamullah. Dia adalah murid utama sekaligus
media
utama Malaikat Jibril di dalam menyampaikan pesan dan ajaran Allah.
Bunda Lia
Aminuddin (sekarang bernama Lia Eden) pernah diperintahkan Allah untuk
menyatakan bahwa dia adalah Imam Mahdi dan anaknya (Ahmad Mukti)
adalah Nabi Isa
yang dibangkitkan Allah. Sejalan dengan pensucian yang dialami Bunda
Lia, Allah
kemudian memanggilnya untuk menyatu bersama Malaikat Jibril dan
hakikat Ruhul
Kudus sebagai perintah Allah. Dia adalah sosok surgawi dan tugasnya adalah
menyampaikan fatwa Jibril serta wahyu-wahyu Tuhan kepada seluruh
manusia dan dia
tidak diperkenankan berafiliasi dengan kelompok manapun, termasuk
Salamullah.



Cara Berpakaian Bunda Lia



... Dulu, Ibu dan rekan-rekan Salamullah memakai jilbab dan busana
putih-putih.
Sedangkan saat ini Ibu lebih memilih untuk menanggalkan jilbab,bisakah
diterangkan makna dan maksud perubahan ini?
Apa makna dari lingkaran di atas kepala yang juga menjadi bagian dari
perubahan
busana ini? ...


... Jilbab adalah simbol bagi umat Islam. Dahulu Bunda memang memakai
jilbab
karena dia adalah seorang muslimah. Namun takdir Allah-lah yang
memperjalankannya sehingga dia harus mengemban amanat pengkudusan
semua ajaran
Allah dan mendamaikan seluruh agama. Takdir membawa dirinya menjadi
incognito
Ruhul Kudus, maka tidaklah dia diperkenankan untuk menganut salah satu
dari
syariat agama tertentu sebagaimana jilbab karena beliau bersama
seluruh agama
tetapi tidak menganut salah satu syariat agama tertentu demi keadilan bagi
seluruh agama yang diturunkan Allah karena semua agama berasal dari
Tuhan yang
satu...



Pembuktian Kemahdian



... Saudaraku, saat ini semua umat sedang menanti pemimpinnya. Umat Islam
menanti Imam Mahdi, umat Yahudi menunggu Messiah, umat Kristen
menunggu Yesus,
umat Hindu menunggu Avatar, umat Budha menunggu Maitreya. Masing
masing umat
meyakini bahwa pemimpin mereka akan datang dan akan membawa mereka kepada
kejayaan dan kemenangan...



Kemahdian Mirza Ghulam Ahmad



... Mirza Ghulam Ahmad sesungguhnya adalah seorang mujtahid yang
dijanjikan akan
diturunkan Allah dalam seratus tahun sekali. Apakah dia Imam Mahdi yang
dinubuatkan? Mirza Ghulam Ahmad adalah orang yang mendapat petunjuk
dari Allah.
Dia disapa malaikat karena dia adalah seorang waliullah, al-Mahdi pada
zamannya.
Namun dia bukanlah Imam Mahdi yang dinubuatkan kedatangannya di akhir
zaman...



Ibadah Menggunakan Patung



Mengapa cara beribadah kok ada yang pakai patung, padahal itu dilarang?

... Sesungguhnya tiadalah Allah mengharamkan patungnya (bendanya),
namun yang
diharamkan adalah manakala patung itu kemudian dikultuskan apalagi dapat
dianggap menjadi perantara dan media kepada Allah. Tetapi bila patung
itu hanya
dijadikan obyek keindahan, maka tiadalah diharamkan sebagimana kami
menjadikannya ...



Imam Mahdi dan Ruh Muhammad



Bahwa Imam Mahdi Abdul Rahman tak lain adalah pembawa ruh Nabi
Muhammad apakah
ruh nabi itu bersatu dengan abdul rahman?

... Adakah ruh nabi Muhammad itu menyatu dengan diriku? Allah dan Malaikat
Jibril menyatakan bahwa ruhku adalah ruhnya Nabi Muhammad bin Abdullah,
sedangkan aku sendiri tak pernah mengatahui tentang ruhku dan siapa
aku, bila
bukan karena Allah dan malaikat-Nya yang menyatakannya kepadaku. Aku
sendiri tak
memiliki memori dan perasaan sebagai Nabi Muhammad. Diriku adalah
Abdul Rahman
sebagaimana apa adanya ...





KH Abdullah Gymnastiar



Apakah kamu berani adu argumen dengan Aa Gym?

... Malaikat Jibril menyatakan bahwa sesungguhnya dia adalah cucunda Nabi
Muhamamad, ruhnya adalah ruh Imam Husein bin Ali.

Perihal Imam Mahdi dan ruh nabi Muhamamd, aku berserah diri kepada
Tuhan dan
aku hanya menunggu ketetapan takdir dari-Nya


Proses Pewahyuan



Bagaimana proses pewahyuan dan pengajaran Malaikat Jibril ?

... Pengajaran dan pewahyuan itu datang pada waktu-waktu tertentu yang
tak dapat
dipastikan jadwalnya. Selain melalui bisikan kalbu Bunda Lia, ada juga
wahyu-wahyu Allah yang disampaikan alam semesta melalui tulisan awan
di langit,
bulan, matahari, dan sebagainya ...



Reserve Pengajaran Jibril



Sebaiknya Jamaah Salamullah menyisakan reserve terhadap ajaran Jibril

... Bila sesungguhnya yang ditanamkan kepada kami adalah kemurnian
tauhid, hidup
hanya untuk dan karena Allah semata, maka adakah kami harus membuat
reserve? ..



Kekritisan tehadap Perintah Jibril, Bagaimana bersikap taat dan kritis
terhadap
Perintah Jibril ?



... Manakah yang kami dengarkan suara Jibril yang dinyatakan oleh
Bunda Lia,
ataukah suara malaikat yang kami yakini berbisik lewat hati nurani
kami? Semua
itu adalah ujian Tuhan bagi kami semua. Namun, kami semua bertakzim kepada
Jibril yang diperagakan melalui Bunda Lia karena dari sanalah muaranya
penghakiman Tuhan, terkecuali Bunda di dalam ujiannya sendiri ...



Dari mana sumber dana untuk kegiatan-kegiatan Salamullah?



Malaikat Jibril memberikan persyaratan yang sangat ketat untuk
dana-dana yang
dapat digunakan untuk menjalankan amanah Allah yang sedang dibawanya.
Selain
berasal dari sumber yang halal, dana itu juga harus berasal dari orang
yang
mensucikan diri. Sampai saat ini sumber pendanaan berasal dari kalangan
internal, yaitu Jamaah Salamullah. Penerbitan buletin, buku, berita
berkala,
kaset dan pengirimannya ke sekitar 7000 alamat di seluruh Indonesia, serta
kegiatan-kegiatan Salamullah sumber dananya murni berasal dari
keikhlasan Jamaah
Salamullah sendiri.



Bagaimana perkembangan Salamullah dari segi jumlah pengikutnya?
Dan adakah cabang Salamullah di lain kota di Indonesia?



Salamullah bukanlah organisasi massa yang maju mundurnya ditentukan
oleh jumlah
pengikut. Salamullah bukan pula yayasan yang mengedepankan
pengembangan dan
pelebaran wilayah cakupan. Salamullah memang sebuah yayasan, namun itu
hanyalah
untuk memenuhi formalitas kelembagaan. Sedangkan secara esensi
Salamullah adalah
sebuah ajaran yang sedang ditegakkan Allah melalui peristiwa demi
peristiwa yang
dialami oleh Kaum Eden.



Jumlah pengikut Salamullah tidak terdaftar karena tidak ada
keanggotaan formal
di Salamullah. Jamaah yang terlibat aktif sampai saat ini berjumlah
sekitar 77
orang. Salamullah tidak mempunyai cabang di tempat lain, tapi Salamullah
bersaudara dengan murid-murid Malaikat Jibril-Ruhul Kudus yang berada
di belahan
bumi manapun di seluruh dunia.



Apakah jika orang tidak masuk ke Salamullah tidak akan selamat di mata
Allah?



Sesungguhnya Salamullah dihadirkan Allah untuk mengembalikan arti
keselamatan
yaitu: mengesakan Allah, meyakini pembalasan/hari akhir/karma, dan
melakukan
kebajikan. Barangsiapa memegang prinsip itu, maka dia akan mendapatkan
keselamatan dari Allah. Seandainya orang mengimani kedatangan Malaikat
Jibril
yang sedang menjadi Rasul Allah melalui Salamullah, maka sesungguhnya
itu adalah
pintu keberkahan besar yang sedang diturunkan Allah.



Bagaimana pandangan Salamullah terhadap kerasulan Nabi Muhammad?



Malaikat Jibril tidak pernah mengajarkan bahwa datangnya suatu ajaran
baru dari
Allah berarti ajaran-ajaran sebelumnya menjadi batal. Pendapat semacam itu
hanyalah pemahaman yang tidak berdasarkan pada ayat-ayat suci Al
Quran. Allah
tidak pernah menyatakan di dalam kitab suci Al Quran bahwa sebuah
ajaran atau
kerasulan menjadi batal/terhapus karena Allah menurunkan ajaran-Nya
yang baru.



Ketika Allah menurunkan ajaran-Nya kepada Nabi Muhammad, tidak berarti
umat
Islam tidak mengakui lagi kerasulan Nabi Isa a.s. Bahkan Nabi Muhammad
menegaskan pengakuan terhadap kerasulan Nabi Isa dan rasul-rasul yang
lainnya
melalui rukun iman. Dalam konteks saat ini, Salamullah tetap mengakui
kerasulan
Nabi Muhammad, Yesus, dan rasul-rasul lainnya. Yang dibawa Salamullah
adalah
peringatan-peringatan Allah terhadap pemahaman umat Islam saat ini,
sebagaimana
Nabi Muhammad membawa peringatan-peringatan Allah atas pemahaman umat-umat
sebelumnya.



Salamullah menyatakan bahwa Malaikat Jibril turun ke Salamullah,

Bukankah Malaikat Jibril tidak mungkin turun lagi setelah
kedatangannya pada
Nabi Muhammad?



Pemahaman bahwa Malaikat Jibril tidak dimungkinkan turun lagi setelah
kedatangannya pada Nabi Muhammad dibangun berdasarkan


argumen sebagai berikut: Malaikat Jibril adalah perintah Allah.
Malaikat Jibril
adalah pembawa wahyu. Wahyu hanya turun


kepada para Nabi. Nabi terakhir adalah Nabi Muhammad. Wahyu itu sudah
sempurna.
Jadi, tidak mungkin lagi Malaikat Jibril


turun ke bumi dan tidak ada wahyu-Nya lagi untuk umat manusia.
Ayat-ayat di
dalam Al Quran menunjukkan bahwa pemahaman


semacam itu mempunyai dasar argumentasi yang lemah.



Siapakah Malaikat Jibril?



Jibril/Gabriel itu artinya utusan Tuhan (bahasa Ibrani). Dalam tradisi
Islam
Malaikat Jibril dikenal sebagai malaikat yang bertugas membawa wahyu
kepada para
Nabi dan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Sementara itu ada banyak
malaikat lain
yang mempunyai tugas masing-masing yang ditentukan Tuhan kepadanya.
Yang perlu
dipahami secara lebih dalam adalah bahwa "Jibril" bukanlah nama
personal seorang
malaikat, melainkan nama yang diatributkan kepadanya berkaitan dengan
tugas yang
diembannya.



Sebagaimana di dalam dunia manusia dikenakan atribut lawyer, accountant,
businessman kepada seseorang karena profesinya. Sedangkan dalam dunia
malaikat,
dunia ruh, tidak dikenal adanya nama personal atau nama diri, karena
malaikat
adalah ruh suci yang niscaya segala atribut manusiawi adalah sesuatu
yang tidak
mungkin. Karenanya, tidak ada seorang seorang malaikat pun yang
bernama Jibril
jika tidak karena tugasnya sebagai pembawa wahyu Allah, sebagaimana
tidak ada
malaikat yang bernama Mikail jika tidak karena tugasnya membawa rahmat
Allah.
Singkatnya, Jibril adalah penisbahan yang dibuatkan bagi manusia untuk
mengenali
malaikat pembawa wahyu Allah, bukan nama personal malaikat.



"Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan
perintah-Nya (ruh
min amrih) kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya,
yaitu:
Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak)
melainkan
Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku". (QS An Nahl 16:2).



Mungkinkah malaikat Jibril turun kepada seorang wanita, bukankah tidak
ada Nabi
atau Rasul yang wanita?



Bukankah Allah Maha Adil dan tidak membedakan keutamaan yang diberikan
antara
kaum laki-laki dan wanita? Mengapa Malaikat Jibril tidak dimungkinkan
turun
kepada seorang wanita, sementara Allah pernah mengutusnya menemui ibu
Musa dan
Siti Maryam?



Dan kami wahyukan kepada ibu Musa... (QS Al Qashash 28:7)



Dan ingatlah kisah Maryam di dalam Al Quran yaitu ketika ia menjauhkan
diri dari
keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. Maka ia mengadakan tabir
dari
mereka, lalu Kami mengutus ruh Kami (malaikat Jibril) kepadanya, maka ia
menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia sempurna (QS Maryam
19:16-17)



Sesungguhnya manusia telah mensakralkan apa-apa yang bukan merupakan
esensi
ajaran Allah. Dalam Kemahaadilan-Nya dan Kemahakekuasaan-Nya, saat ini Dia
sedang melakukan peruntuhan/dekonstruksi atas simbol-simbol yang
menjadi berhala
dan superioritas yang tidak berasal dari-Nya.



Subhana Rabbika, Rabbil 'Izzati, 'amma yashifun. Maha Suci Allah,
Tuhanmu, Tuhan
Yang Tak Terhingga dari segala apa yang kamu sifatkan. (QS Ash Shaffat
37:180).



Maha Suci Allah dari segala apa yang kita katakan dan sifatkan. Maha
Suci Allah
yang Maha Berkehendak. Maha Suci Allah yang tak dapat dipenjara dan
terpenjara
oleh pengetahuan manusia. Sungguh, Dialah pemilik semua rahasia,
pengetahuan,
dan agama. Allah Maha Adil dan sangat teliti keadilan-Nya. Adakah
masalah ini
terlewatkan oleh-Nya?



Dengan turunnya malaikat Jibril, Berarti ada Nabi baru di Salamullah ?



Konteks kedatangan Malaikat Jibril secara nyata pada saat ini adalah dalam
rangka membawakan takdir Imam Mahdi dan kebangkitan Nabi Isa.



Salah satu rahasia Allah terbesar yang dibukakan Malaikat Jibril pada
takdir
Imam Mahdi dan Nabi Isa adalah: saat inilah, di dunia, di bumi ini,
terjadinya
kiamat beserta rentetan peristiwa berikutnya, yaitu Hari Berbangkit
(ba'ts),
Hari Berkumpul, Hari Dinampakkan Kesalahan (at Taghabun), Hari Pengadilan.
Peristiwa tersebut (berbangkit/ berkumpul/ dinampakkan
kesalahan/pengadilan)
terjadi bukannya nanti setelah dunia dan alam semesta hancur.



Dan terang benderanglah bumi dengan cahaya Tuhannya dan diberikanlah kitab
(penjelasan tentang segala perbuatan manusia), kemudian didatangkanlah
para nabi
dan saksi dan diberilah keputusan di antara mereka dengan haq dan
mereka tidak
dirugikan (QS Az Zumar 39:69)



Di dalam takdir Imam Mahdi dan Nabi Isa, Malaikat Jibril menjelaskan juga
tentang kebangkitan para Nabi dan ruh-ruh suci untuk menjadi saksi
Allah dalam
konteks Hari Berkumpul, Berbangkit, dan Pengadilan-Nya atas seluruh
makhluk.



Tentang klaim kedatangan Malaikat Jibril, bagaimana cara membuktikan bahwa
makhluk gaib itu benar-benar Malaikat Jibril?



Sebagai seorang yang hidup di dunia nyata, tidaklah kita dibekali oleh
Allah
dengan pengetahuan yang banyak tentang kegaiban. Allah pun mengajarkan
di dalam
Al Quran bahwa sesungguhnya hanya Dia-lah yang mengetahui tentang hakikat
kegaiban.



Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang
mengetahuinya
kecuali Dia sendiri. (QS Al An'am 6:59)



Betapa seluruh nabi dahulu pernah dianggap gila oleh kaumnya karena yang
membisikinya dianggap sebagai jin dan bukannya Malaikat Jibril.
Makhluk gaib
tidak bisa dinilai wujudnya kecuali dari apa-apa yang diucapkannya kepada
manusia. Marilah kita simak, bagaimana penyikapan orang-orang kafir
terhadap
para Nabi dan Utusan-Nya dan bagaimana penilaian Allah kepada mereka.



Adakah mereka tidak berfikir, bahwa sahabat mereka itu tidaklah gila,
melainkan
dia adalah pemberi peringatan yang nyata (QS Al A'raf 7:184)



(Dan orang-orang yang ingkar itu berkata): "Dia hanyalah seseorang
yang gila,
maka tunggulah sampai beberapa lama (niscaya dia akan sembuh dari
gilanya).

(QS Al Mukminun 23:25)



Demikianlah, tak datang seorang rasul pun sebelum kamu kecuali mereka
mengatakannya sebagai penyair atau orang gila. (QS 51:52)



Dan mereka (orang-orang yang ingkar itu) berkata: Hai orang yang
(menganggap
dirinya) diberi Kitab Suci, sungguh kamu benar-benar gila (QS Al Hijr
15:6)



Ataukah mereka berkata: dia (rasul itu) adalah gila. Padahal dia
datang kepada
mereka dengan membawa kebenaran. Sesungguhnya kebanyakan dari mereka itu
membenci kebenaran. (QS Al Mukminun 23:70)



Marilah kita berhati-hati di dalam menilai, apalagi ketika kita
menilai sebuah
kegaiban: jika yang datang adalah malaikat, niscaya dia membawa kebaikan.
sebaliknya, jika jin yang menemuinya niscaya dia membawa kerusakan.
Oleh karena
itu, marilah kita nilai kebenaran Malaikat Jibril melalui output yang
dihasilkannya.



Jangan-jangan dia bukan Malaikat Jibril, tetapi iblis yang menyamar?
Bukankah
iblis pun sangat pandai?

Sekarang mungkin baik, tapi jangan-jangan suatu saat dia akan menyesatkan?



Sesungguhnya, Allah menuntunkan kepada kita bahwa kebenaran tidak
dapat kita
peroleh melalui prasangka, dugaan-dugaan atau mengira-ngira. Kebenaran
haruslah
didasarkan pada sesuatu yang berpijak.



Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja.
Sesungguhnya
persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran.
Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS Yunus 10:36)



Untuk membedakan apakah dia malaikat atau iblis, marilah kita belajar
dari kitab
suci mengenali keduanya. Dari kitab suci, kita belajar bahwa iblis adalah
makhluk-Nya yang dikutuk dan penyebab kutukan iblis itu adalah
ketidaksediaannya
memenuhi perintah Allah untuk sujud kepada Adam.



Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "sujudlah
kamu kepada
Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan
adalah ia
termasuk golongan orang-orang yang ingkar. (QS Al Baqarah 2:34).



Dari kisah kejatuhan iblis, kita dapat belajar bahwa iblis dapat
melakukan apa
saja (termasuk kebajikan dan bersumpah mengatasnamakan Allah), tapi
dia tidak
dapat menundukkan keakuannya. Keakuan, superioritas, ketakaburan
adalah ciri
yang melekat pada kehadiran iblis. Maka baiklah kita waspada jika ada
sebuah
pengajaran yang mengatasnamakan Tuhan tapi berpijak pada keakuan dan
superioritas, baik diri, pemimpin, atau kelompok. Jika ajaran itu
berasal dari
Allah, niscaya dia mengajak manusia untuk kembali kepada-Nya, bukan
kembali pada
keakuannya (diri, kelompok, pemimpin, agama, dsb).



Sebaliknya dengan malaikat, dialah perintah Allah yang taat di dalam
membawakan
perintah-perintah-Nya. Jika malaikat-Nya menyapa manusia, tentulah ia
membawa
kebaikan bagi manusia. Tak ada yang dibawanya melainkan kebenaran dan
kebaikan
semata, dan ia konsisten akan hal itu. Dan kebenaran yang dibawakannya
senantiasa bermuara pada penafian diri dan pengutamaan Allah di atas
segalanya.



Maka silakan meneliti, adakah yang diajarkannya kepada kaum Salamullah
adalah
kebenaran, kebaikan, kesucian, kemurnian, keikhlasan, kekhusyu'an,
kerendah-hatian, keberanian, ketaatan, pengorbanan, keadilan, ketegasan,
kesejukan, kedamaian dan seluruh sifat baik yang menjadi ajaran
seluruh agama
dan nabi-nabinya?



Dengan meyakini kebangkitan Nabi Isa, apakah Salamullah meyakini adanya
reinkarnasi?

Bukankah di dalam Islam tidak ada reinkarnasi?



Nubuah tentang kebangkitan Nabi Isa telah dinyatakan Allah di dalam Al
Quran dan
oleh Nabi Muhammad.



Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa ibnu Maryam), pada
hari aku
dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan
hidup kembali
(QS Maryam 19:33)



Hadits-hadits tentang kebangkitan Nabi Isa (dan Imam Mahdi) diyakini
sebagai
hadits yang mutawatir secara makna. Dan sudah banyak buku yang telah
ditulis
mengenai hal itu. Kebangkitan Nabi Isa telah menjadi kajian para ulama
sejak
dahulu kala. Diyakini kehadirannya, tetapi diperselisihkan mengenai
cara dan
hakikat kebangkitannya.



Apakah yang bangkit adalah Nabi Isa yang dahulu atau sosok yang baru?
Bagaimana
cara Allah memunculkannya: apakah dia lahir sebagaimana Nabi Isa yang
dahulu,
ataukah sebagai anak manusia biasa, atau tiba-tiba menjadi dewasa dan
turun dari
langit? Bagaimana mengenali tanda-tandanya sebagai Nabi Isa? Hakikat
tentang
keadaan kebangkitan Nabi Isa senantiasa dalam kajian dari masa ke masa
sampai
Allah menjelaskan sendiri kehendak-Nya ketika masanya tiba.



Di Salamullah, Malaikat Jibril menyingkapkan rahasia Allah tentang
kebangkitan
Nabi Isa dan Imam Mahdi yang merupakan kebangkitan ruh. Dan
pengetahuan tentang
ruh adalah salah satu rahasia yang disingkapkan dalam takdir Imam
Mahdi dan Nabi
Isa yang hanya Allah yang mengetahuinya.



Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: " Ruh itu
termasuk urusan
Tuhan-Ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit."

(QS Al Israa 17:85)



Sebuah hal yang di luar pengetahuan dan perkiraan kita sebelumnya, Allah
memberikan tambahan pengetahuan dari sisi-Nya tentang urusan ruh
sebagai salah
satu pengetahuan untuk takdir Imam Mahdi dan Nabi Isa yang bermanfaat
untuk
menjelaskan perselisihan umat manusia mengenai ajaran Allah. Di dalam
penjelasan
Malaikat Jibril, pengetahuan tentang ruh itu diberi nama Regulasi Ruh.
Jadi
Regulasi Ruh adalah nama serumpun pengetahuan yang di dalamnya ada
banyak cabang
ilmu lain. Reinkarnasi dalam konsep Hindu adalah salah satu cabang
pengetahuan
dari Regulasi Ruh.



Mengapa masalah regulasi ruh itu tidak disampaikan kepada Nabi Muhammad?



Sungguh semua itu adalah rahasia Allah yang hanya Dia yang
mengetahuinya. Allah
menyatakan pokok-pokok penjelasan-Nya di dalam Al Quran, tetapi Dia
menyimpan
sebagian penjelasan detilnya sampai waktu takdir Imam Mahdi dan Nabi
Isa. Nabi
Muhammad sendiri telah diperintahkan Allah untuk menyatakan bahwa
pengetahuan/khazanah itu ada di sisi Allah dan beliau hanya
menyampaikan sebatas
apa-apa yang diperintahkan Allah kepadanya.



Katakanlah (Muhammad): "Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa
perbendaharaan/khazanah Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku
mengetahui yang
ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang
malaikat. Aku
tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah:
"Apakah sama
orang yang buta dengan orang yang melihat?" Maka apakah kamu tidak
memikirkan(nya)? (QS Al An'am 6:50)



Namun, tidak diberikannya pengetahuan regulasi ruh kepada Nabi Muhammad
tersebut, sedikit banyak juga mempunyai latar belakang sosio-kultural
bangsa
Arab pada 14 abad yang lalu (ketika masa kenabian Muhammad) dalam
memandang
kehidupan. Bagi mereka, tidak ada kehidupan selain kehidupan yang cuma
sekali
yaitu kehidupan yang sedang mereka jalani. Sikap seperti ini banyak
ditemukan
dalam ayat al Quran, antara lain:



Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang
bersungguh-sungguh,
"bahwa Allah tidak akan membangkitkan siapapun yang telah mati". (Tidak
demikian), bahkan (pasti Allah akan membangkitkannya), dan itu adalah
janji yang
benar dari Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

(QS An Nahl 16:38)



Dan inilah masanya, ketika pikiran manusia telah maju, Allah membuka
satu pintu
ilmu yang selama ini dirahasiakan-Nya.



Bukankah Allah sudah menyatakan di dalam Al Quran bahwa agama Islam
adalah agama
yang sempurna (QS Al Maidah 5:3)?



Di dalam setiap kehendak-Nya, Allah selalu menurunkan ajaran-Nya yang
sempurna
kepada manusia. Allah tidak pernah menurunkan agama kelas dua untuk
manusia. Di
samping menyatakan Islam yang dibawa Nabi Muhammad sebagai ajaran yang
disempurnakan-Nya, Allah pun di dalam Al Quran menyitir kembali firman-Nya
tentang kesempurnaan yang pernah ditetapkan-Nya kepada Bani Israil
(Yahudi).



.Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik untuk Bani Israil
disebabkan
kesabaran mereka. (QS Al A'raf 7:137)



Walaupun telah menyatakan kesempurnaan firman-Nya atas kaum Yahudi,
pujian dan
ketetapan Allah atas kesempurnaan ajaran-Nya kepada kaum Yahudi tidak
berarti
bahwa Allah tidak berhak mengkritik atau mencabut pujian-Nya itu
ketika mereka
melakukan pelanggaran terhadap batas yang telah digariskan-Nya. Allah tak
segan-segan mengkritik praktek bertuhan dan pemahaman kaum Yahudi. Dan
sejarah
telah mencatat kritik Allah kepada kaum Yahudi yang disampaikan
melalui Nabi
Muhammad, yang diantaranya disebabkan sikap kaum Yahudi yang memberhalakan
pemimpin dan para rahib/ulamanya serta perasaan superioritas mereka
sebagai anak
emas Tuhan dengan mengabaikan umat agama lain.



Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan
selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam,
padahal
mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang
berhak
disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan. (QS At
Taubah 9:31)




Sekarang, adakah kita tak melihat (sebagian) umat Islam yang
menganggap diri
mereka sebagai satu-satunya kelompok yang masuk surga serta bagaimana umat
mempertuhankan atau mengkultuskan para orang suci, ulama, kiai atau
pemimpinnya?
Apakah kita tidak takut seandainya Allah marah kepada kita semua?



Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak
Allah dan
kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena
dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya)
tetapi
kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia
mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan kepunyaan Alla-lah kerajaan langit dan bumi serta
apa yang
ada di antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala urusan)
(QS Al
Maidah 5:18)



Dan mereka berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali
orang-orang
(yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan
mereka
yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika
kamu adalah
orang yang benar". (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang
menyerahkan diri
kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi
Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka
bersedih hati. (QS Al Baqarah 2:111-112)



Adakah ucapan-ucapan umat Islam saat ini tidak serupa dengan apa-apa yang
diucapkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani sebagaimana yang dinyatakan
Allah di Al
Quran itu? Bukankah ucapan seperti itu ditegur Allah, mengapa umat
Islam saat
ini kembali mengulanginya dengan meyakini ideologi semacam itu?



Maka, takutlah kita merasa diri superior dan menyatakan diri sebagai
satu-satunya kebenaran karena Allah pernah mengkritik pemahaman
seperti itu yang
dikembangkan umat Yahudi dan Nasrani. Di dalam ayat di atas (QS Al Baqarah
2:112), Allah telah menyatakan bahwa keselamatan itu tidak tergantung
dari baju
atau agama yang kita anut tetapi dari dari kemampuan kita menyerahkan diri
kepada Allah dan berbuat kebajikan.



Mengapa Salamullah hanya memperingatkan kaum Islam saja?



Teguran Allah yang disampaikan melalui Salamullah tidak pernah
dilakukan untuk
mendiskreditkan sebuah kelompok. Salamullah mengingatkan semua umat
manusia
untuk kembali memurnikan pemujaannya kepada Allah semata. Melalui
Salamullah,
Allah bahkan melakukan dekonstruksi terhadap simbol-simbol yang
dikultuskan
sehingga manusia hanya berfokus dan menyembah Allah semata. Selain
mengingatkan
praktek kemusyrikan yang dilakukan melalui persekutuan dengan jin,
Salamullah
juga mengingatkan para dukun, pengikut Nyi loro kidul, pengikut
Megawati yang
melakukan cap jempol darah, konsep Trinitas kaum Nasrani, dan


sebagainya. Tidak ada kepentingan apapun dari Salamullah selain
menjalankan
perintah Allah untuk mengajak manusia memurnikan pemujaannya kepada
Allah Yang
Maha Esa.





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/9s3l1A/lbOLAA/a8ILAA/wDNolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke