tulisan ini kiriman seorang teman yang diambil oleh beliau dari website salamullah,moga bermanfaat untuk memperjelas penyimpangan
wassalam KnC ==================================== faq of salamullah Apakah arti Salamullah? Salamullah artinya adalah: keselamatan dari Allah. Nama itu diberikan Malaikat Jibril untuk murid-murid Malaikat Jibril yang beragama Islam dan sedang membawakan takdir Allah pada akhir zaman, yaitu takdir kemahdian, kebangkitan Nabi Isa, pengadilan Allah di bumi, dan membangun surga kerajaan Allah di muka bumi. Salamullah bersaudara dengan penempuh jalan Perennial serta pemeluk agama lain yang juga menjadi murid-murid Malaikat Jibril di dalam komunitas surgawi yang diberi nama Kaum Eden Apakah Salamullah sama dengan Islam? Jamaah Salamullah berlatar belakang Islam, dan melaksanakan ibadah sesuai ajaran Nabi Muhammad. Yang membedakan Salamullah dengan pemahaman Islam mainstream (sebagaimana diajarkan para ulama saat ini) adalah keyakinan Salamullah bahwa Malaikat Jibril saat ini sedang menjadi Rasul Allah, raja kerajaan langit di bumi, serta hakim yang mengadili segala makhluk di hari pengadilan Tuhan. Melalui Salamullah, malaikat Jibril menyatakan bahwa banyak pemahaman umat Islam pada saat ini yang tak sesuai dengan kehendak Allah. Itulah sebabnya Malaikat Jibril diutus Tuhan diantaranya untuk mengingatkan umat Islam untuk menjadi Islam yang lurus lagi lapang (hanifiyatus samhah) sebagaimana Yesus diutus untuk mengingatkan umat Yahudi dan Muhammad diutus untuk mengingatkan pemahaman agama masyarakat pada waktu itu. Apa simbol persaksian Salamullah? Jamaah Salamullah diajarkan oleh Malaikat Jibril-Ruhul Kudus untuk menyatakan pengesaan Tuhan dengan bahasa apapun. Kepada jamaah yang mempunyai latar belakang agama Islam, Malaikat Jibril-Ruhul Kudus mengajarkan syahadat para malaikat, yaitu Rabbunallah (Tuhan kami Allah). Sementara itu, pemeluk agama lain diajarkan untuk menyertakan nama Tuhan yang Mahaesa dalam setiap doanya. Syahadat yang diajarkan oleh Malaikat Jibril-Ruhul Kudus kepada Jamaah Salamullah tersebut bukan berarti penolakan terhadap kerasulan Muhammad karena Malaikat Jibril mengajarkan keimanan kepada seluruh rasul, termasuk diantaranya keyakinan terhadap kerasulan Nabi Muhammad, Yesus, Musa, Ibrahim, Buddha Gautama, dan sebagainya. Apa kitab suci Salamullah? Ketika saat ini Malaikat Jibril menjadi rasul dan menyejarah melalui Salamullah, Tuhan memberikan respon dan pengajaran-Nya melalui peristiwa-peristiwa yang dialami oleh Kaum Eden. Selama peristiwa-peristiwa di Eden masih berlangsung, firman dan pengajaran Allah juga terus berlangsung, demikian pula proses pendokumentasiannya. Di Salamullah, Malaikat Jibril menyebutkan kitab yang sedang disusunnya itu dengan nama Kitab Kehidupan. Apakah sumber hukum yang digunakan Salamullah? Salamullah berpijak pada ajaran Allah dan penjelasan-penjelasan yang dibawakan oleh Malaikat Jibril. Salamullah mengimani kitab-kitab suci dan pengajaran yang telah diturunkan Allah kepada umat manusia sampai saat ini. Salamullah meyakini bahwa Malaikat Jibril adalah otoritas dan penafsir makna kitab-kitab suci Tuhan sebagaimana peran itu dulu dilakukan oleh manusia yang diutus-Nya. Pada masanya, Yesus adalah otoritas dan penafsir Perjanjian Lama dan firman Tuhan yang dibimbingkan kepadanya; Nabi Muhammad menjadi otoritas dan penafsir segala firman Allah baik yang diturunkan kepadanya maupun yang diturunkan Allah sebelumnya. Dan saat ini, otoritas itu dipegang oleh Malaikat Jibril-Ruhul Kudus. Bagaimana pandangan Salamullah terhadap hadits Nabi Muhammad? Sesungguhnya agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad telah terpecah menjadi berbagai golongan. Setiap golongan mempunyai pandangan yang berbeda mengenai berbagai hal yang menjadi landasannya. Diantara dua kelompok besar dalam Islam, terdapat kelompok Sunni dan Syiah yang mempunyai metodologi yang berbeda di dalam menilai kekuatan dan keotentikan sebuah hadits. Allah telah berjanji untuk menjaga keotentikan Al Quran, tetapi Dia tidak pernah berjanji untuk menjaga kemurnian hadits Nabi. Bahkan, semasa hidupnya Nabi Muhammad telah melarang para sahabatnya untuk mencatat apa-apa yang disampaikannya selain wahyu Allah (Al Quran). Baru setelah 200 tahun kemudian, hadits mulai didokumentasikan dan distrukturkan oleh para ulama berdasarkan penelusuran ingatan dari para narasumber. Salamullah adalah sebuah takdir dari Allah yang berlepas diri dari segenap pertikaian kelompok, termasuk pertikaian mengenai hadits. Salamullah menggunakan hadits secara selektif karena selain terdapat kebenaran di dalam hadits, di dalamnya juga terdapat tambahan-tambahan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Salamullah menyandarkan diri pada Al Quran yang terjamin dan tidak diperselisihkan kebenarannya serta kitab-kitab suci lainnya. Jika sebuah ayat telah dijelaskan dengan nyata dalam Al Quran, maka Salamullah langsung merujuk pada Al Quran yang dijamin Allah kebenarannya. Jika dalam Al Quran tidak cukup jelas atau ada makna tersirat yang ingin dijelaskan Allah, maka Malaikat Jibril menjelaskannya kepada Salamullah karena dialah yang saat ini menjadi Rasul dan otoritas yang menjelaskan makna kitab-kitab suci-Nya. Bagaimana ibadah Jamaah Salamullah? Jamaah Salamullah tetap melaksanakan ibadah sesuai dengan syariat Islam yang diajarkan Nabi Muhammad sebagaimana sholat dan puasa. Kaum Eden yang berlatar belakang Kristen tetap beribadah dengan tata cara agama Kristen. Kaun Eden yang menempuh jalan Perennial berhubungan dengan Tuhan menurut caranya masing-masing. Yang mempersatukan mereka yang berlatar belakang agama berbeda-beda adalah pengkhidmatan kepada Allah yang Maha Esa dan keyakinan akan turunnya Malaikat Jibril-Ruhul Kudus yang menjadi rasul dan membawa pesan untuk seluruh umat manusia. Siapa pemimpin Salamullah? Secara formal, Salamullah adalah kalangan Islam yang menjadi murid Malaikat Jibril dan dipimpin oleh Imam Mahdi Muhammad Abdul Rahman. (lihat: Profil yang bersangkutan dibagian bawah email ini). Walaupun begitu, penanggung jawab berkaitan dengan masalah maju-mundurnya Salamullah tidaklah dipegang oleh Imam Mahdi Muhammad Abdul Rahman ataupun Bunda Lia, melainkan menjadi tanggung jawab dan wewenang Malaikat Jibril yang sedang ditugaskan Allah menjadi Rasul-Nya. Seluruh kaum Salamullah, tak terkecuali Imam Mahdi dan Bunda Lia adalah alat (tools) yang dipakai Allah untuk menyatakan kehendak-Nya. Jabatan Imam Mahdi adalah penggenapan nubuah Allah dan kebutuhan sosial bahwa sekelompok orang yang berkumpul harus ada yang memimpinnya. Sedangkan secara spiritual dan manajerial, Malaikat Jibril-lah yang menjadi penanggung jawab di Salamullah. Bagaimana kedudukan Lia Aminuddin di Salamullah? Bunda Lia adalah pendiri Salamullah. Dia adalah murid utama sekaligus media utama Malaikat Jibril di dalam menyampaikan pesan dan ajaran Allah. Bunda Lia Aminuddin (sekarang bernama Lia Eden) pernah diperintahkan Allah untuk menyatakan bahwa dia adalah Imam Mahdi dan anaknya (Ahmad Mukti) adalah Nabi Isa yang dibangkitkan Allah. Sejalan dengan pensucian yang dialami Bunda Lia, Allah kemudian memanggilnya untuk menyatu bersama Malaikat Jibril dan hakikat Ruhul Kudus sebagai perintah Allah. Dia adalah sosok surgawi dan tugasnya adalah menyampaikan fatwa Jibril serta wahyu-wahyu Tuhan kepada seluruh manusia dan dia tidak diperkenankan berafiliasi dengan kelompok manapun, termasuk Salamullah. Cara Berpakaian Bunda Lia ... Dulu, Ibu dan rekan-rekan Salamullah memakai jilbab dan busana putih-putih. Sedangkan saat ini Ibu lebih memilih untuk menanggalkan jilbab,bisakah diterangkan makna dan maksud perubahan ini? Apa makna dari lingkaran di atas kepala yang juga menjadi bagian dari perubahan busana ini? ... ... Jilbab adalah simbol bagi umat Islam. Dahulu Bunda memang memakai jilbab karena dia adalah seorang muslimah. Namun takdir Allah-lah yang memperjalankannya sehingga dia harus mengemban amanat pengkudusan semua ajaran Allah dan mendamaikan seluruh agama. Takdir membawa dirinya menjadi incognito Ruhul Kudus, maka tidaklah dia diperkenankan untuk menganut salah satu dari syariat agama tertentu sebagaimana jilbab karena beliau bersama seluruh agama tetapi tidak menganut salah satu syariat agama tertentu demi keadilan bagi seluruh agama yang diturunkan Allah karena semua agama berasal dari Tuhan yang satu... Pembuktian Kemahdian ... Saudaraku, saat ini semua umat sedang menanti pemimpinnya. Umat Islam menanti Imam Mahdi, umat Yahudi menunggu Messiah, umat Kristen menunggu Yesus, umat Hindu menunggu Avatar, umat Budha menunggu Maitreya. Masing masing umat meyakini bahwa pemimpin mereka akan datang dan akan membawa mereka kepada kejayaan dan kemenangan... Kemahdian Mirza Ghulam Ahmad ... Mirza Ghulam Ahmad sesungguhnya adalah seorang mujtahid yang dijanjikan akan diturunkan Allah dalam seratus tahun sekali. Apakah dia Imam Mahdi yang dinubuatkan? Mirza Ghulam Ahmad adalah orang yang mendapat petunjuk dari Allah. Dia disapa malaikat karena dia adalah seorang waliullah, al-Mahdi pada zamannya. Namun dia bukanlah Imam Mahdi yang dinubuatkan kedatangannya di akhir zaman... Ibadah Menggunakan Patung Mengapa cara beribadah kok ada yang pakai patung, padahal itu dilarang? ... Sesungguhnya tiadalah Allah mengharamkan patungnya (bendanya), namun yang diharamkan adalah manakala patung itu kemudian dikultuskan apalagi dapat dianggap menjadi perantara dan media kepada Allah. Tetapi bila patung itu hanya dijadikan obyek keindahan, maka tiadalah diharamkan sebagimana kami menjadikannya ... Imam Mahdi dan Ruh Muhammad Bahwa Imam Mahdi Abdul Rahman tak lain adalah pembawa ruh Nabi Muhammad apakah ruh nabi itu bersatu dengan abdul rahman? ... Adakah ruh nabi Muhammad itu menyatu dengan diriku? Allah dan Malaikat Jibril menyatakan bahwa ruhku adalah ruhnya Nabi Muhammad bin Abdullah, sedangkan aku sendiri tak pernah mengatahui tentang ruhku dan siapa aku, bila bukan karena Allah dan malaikat-Nya yang menyatakannya kepadaku. Aku sendiri tak memiliki memori dan perasaan sebagai Nabi Muhammad. Diriku adalah Abdul Rahman sebagaimana apa adanya ... KH Abdullah Gymnastiar Apakah kamu berani adu argumen dengan Aa Gym? ... Malaikat Jibril menyatakan bahwa sesungguhnya dia adalah cucunda Nabi Muhamamad, ruhnya adalah ruh Imam Husein bin Ali. Perihal Imam Mahdi dan ruh nabi Muhamamd, aku berserah diri kepada Tuhan dan aku hanya menunggu ketetapan takdir dari-Nya Proses Pewahyuan Bagaimana proses pewahyuan dan pengajaran Malaikat Jibril ? ... Pengajaran dan pewahyuan itu datang pada waktu-waktu tertentu yang tak dapat dipastikan jadwalnya. Selain melalui bisikan kalbu Bunda Lia, ada juga wahyu-wahyu Allah yang disampaikan alam semesta melalui tulisan awan di langit, bulan, matahari, dan sebagainya ... Reserve Pengajaran Jibril Sebaiknya Jamaah Salamullah menyisakan reserve terhadap ajaran Jibril ... Bila sesungguhnya yang ditanamkan kepada kami adalah kemurnian tauhid, hidup hanya untuk dan karena Allah semata, maka adakah kami harus membuat reserve? .. Kekritisan tehadap Perintah Jibril, Bagaimana bersikap taat dan kritis terhadap Perintah Jibril ? ... Manakah yang kami dengarkan suara Jibril yang dinyatakan oleh Bunda Lia, ataukah suara malaikat yang kami yakini berbisik lewat hati nurani kami? Semua itu adalah ujian Tuhan bagi kami semua. Namun, kami semua bertakzim kepada Jibril yang diperagakan melalui Bunda Lia karena dari sanalah muaranya penghakiman Tuhan, terkecuali Bunda di dalam ujiannya sendiri ... Dari mana sumber dana untuk kegiatan-kegiatan Salamullah? Malaikat Jibril memberikan persyaratan yang sangat ketat untuk dana-dana yang dapat digunakan untuk menjalankan amanah Allah yang sedang dibawanya. Selain berasal dari sumber yang halal, dana itu juga harus berasal dari orang yang mensucikan diri. Sampai saat ini sumber pendanaan berasal dari kalangan internal, yaitu Jamaah Salamullah. Penerbitan buletin, buku, berita berkala, kaset dan pengirimannya ke sekitar 7000 alamat di seluruh Indonesia, serta kegiatan-kegiatan Salamullah sumber dananya murni berasal dari keikhlasan Jamaah Salamullah sendiri. Bagaimana perkembangan Salamullah dari segi jumlah pengikutnya? Dan adakah cabang Salamullah di lain kota di Indonesia? Salamullah bukanlah organisasi massa yang maju mundurnya ditentukan oleh jumlah pengikut. Salamullah bukan pula yayasan yang mengedepankan pengembangan dan pelebaran wilayah cakupan. Salamullah memang sebuah yayasan, namun itu hanyalah untuk memenuhi formalitas kelembagaan. Sedangkan secara esensi Salamullah adalah sebuah ajaran yang sedang ditegakkan Allah melalui peristiwa demi peristiwa yang dialami oleh Kaum Eden. Jumlah pengikut Salamullah tidak terdaftar karena tidak ada keanggotaan formal di Salamullah. Jamaah yang terlibat aktif sampai saat ini berjumlah sekitar 77 orang. Salamullah tidak mempunyai cabang di tempat lain, tapi Salamullah bersaudara dengan murid-murid Malaikat Jibril-Ruhul Kudus yang berada di belahan bumi manapun di seluruh dunia. Apakah jika orang tidak masuk ke Salamullah tidak akan selamat di mata Allah? Sesungguhnya Salamullah dihadirkan Allah untuk mengembalikan arti keselamatan yaitu: mengesakan Allah, meyakini pembalasan/hari akhir/karma, dan melakukan kebajikan. Barangsiapa memegang prinsip itu, maka dia akan mendapatkan keselamatan dari Allah. Seandainya orang mengimani kedatangan Malaikat Jibril yang sedang menjadi Rasul Allah melalui Salamullah, maka sesungguhnya itu adalah pintu keberkahan besar yang sedang diturunkan Allah. Bagaimana pandangan Salamullah terhadap kerasulan Nabi Muhammad? Malaikat Jibril tidak pernah mengajarkan bahwa datangnya suatu ajaran baru dari Allah berarti ajaran-ajaran sebelumnya menjadi batal. Pendapat semacam itu hanyalah pemahaman yang tidak berdasarkan pada ayat-ayat suci Al Quran. Allah tidak pernah menyatakan di dalam kitab suci Al Quran bahwa sebuah ajaran atau kerasulan menjadi batal/terhapus karena Allah menurunkan ajaran-Nya yang baru. Ketika Allah menurunkan ajaran-Nya kepada Nabi Muhammad, tidak berarti umat Islam tidak mengakui lagi kerasulan Nabi Isa a.s. Bahkan Nabi Muhammad menegaskan pengakuan terhadap kerasulan Nabi Isa dan rasul-rasul yang lainnya melalui rukun iman. Dalam konteks saat ini, Salamullah tetap mengakui kerasulan Nabi Muhammad, Yesus, dan rasul-rasul lainnya. Yang dibawa Salamullah adalah peringatan-peringatan Allah terhadap pemahaman umat Islam saat ini, sebagaimana Nabi Muhammad membawa peringatan-peringatan Allah atas pemahaman umat-umat sebelumnya. Salamullah menyatakan bahwa Malaikat Jibril turun ke Salamullah, Bukankah Malaikat Jibril tidak mungkin turun lagi setelah kedatangannya pada Nabi Muhammad? Pemahaman bahwa Malaikat Jibril tidak dimungkinkan turun lagi setelah kedatangannya pada Nabi Muhammad dibangun berdasarkan argumen sebagai berikut: Malaikat Jibril adalah perintah Allah. Malaikat Jibril adalah pembawa wahyu. Wahyu hanya turun kepada para Nabi. Nabi terakhir adalah Nabi Muhammad. Wahyu itu sudah sempurna. Jadi, tidak mungkin lagi Malaikat Jibril turun ke bumi dan tidak ada wahyu-Nya lagi untuk umat manusia. Ayat-ayat di dalam Al Quran menunjukkan bahwa pemahaman semacam itu mempunyai dasar argumentasi yang lemah. Siapakah Malaikat Jibril? Jibril/Gabriel itu artinya utusan Tuhan (bahasa Ibrani). Dalam tradisi Islam Malaikat Jibril dikenal sebagai malaikat yang bertugas membawa wahyu kepada para Nabi dan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Sementara itu ada banyak malaikat lain yang mempunyai tugas masing-masing yang ditentukan Tuhan kepadanya. Yang perlu dipahami secara lebih dalam adalah bahwa "Jibril" bukanlah nama personal seorang malaikat, melainkan nama yang diatributkan kepadanya berkaitan dengan tugas yang diembannya. Sebagaimana di dalam dunia manusia dikenakan atribut lawyer, accountant, businessman kepada seseorang karena profesinya. Sedangkan dalam dunia malaikat, dunia ruh, tidak dikenal adanya nama personal atau nama diri, karena malaikat adalah ruh suci yang niscaya segala atribut manusiawi adalah sesuatu yang tidak mungkin. Karenanya, tidak ada seorang seorang malaikat pun yang bernama Jibril jika tidak karena tugasnya sebagai pembawa wahyu Allah, sebagaimana tidak ada malaikat yang bernama Mikail jika tidak karena tugasnya membawa rahmat Allah. Singkatnya, Jibril adalah penisbahan yang dibuatkan bagi manusia untuk mengenali malaikat pembawa wahyu Allah, bukan nama personal malaikat. "Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya (ruh min amrih) kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu: Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku". (QS An Nahl 16:2). Mungkinkah malaikat Jibril turun kepada seorang wanita, bukankah tidak ada Nabi atau Rasul yang wanita? Bukankah Allah Maha Adil dan tidak membedakan keutamaan yang diberikan antara kaum laki-laki dan wanita? Mengapa Malaikat Jibril tidak dimungkinkan turun kepada seorang wanita, sementara Allah pernah mengutusnya menemui ibu Musa dan Siti Maryam? Dan kami wahyukan kepada ibu Musa... (QS Al Qashash 28:7) Dan ingatlah kisah Maryam di dalam Al Quran yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. Maka ia mengadakan tabir dari mereka, lalu Kami mengutus ruh Kami (malaikat Jibril) kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia sempurna (QS Maryam 19:16-17) Sesungguhnya manusia telah mensakralkan apa-apa yang bukan merupakan esensi ajaran Allah. Dalam Kemahaadilan-Nya dan Kemahakekuasaan-Nya, saat ini Dia sedang melakukan peruntuhan/dekonstruksi atas simbol-simbol yang menjadi berhala dan superioritas yang tidak berasal dari-Nya. Subhana Rabbika, Rabbil 'Izzati, 'amma yashifun. Maha Suci Allah, Tuhanmu, Tuhan Yang Tak Terhingga dari segala apa yang kamu sifatkan. (QS Ash Shaffat 37:180). Maha Suci Allah dari segala apa yang kita katakan dan sifatkan. Maha Suci Allah yang Maha Berkehendak. Maha Suci Allah yang tak dapat dipenjara dan terpenjara oleh pengetahuan manusia. Sungguh, Dialah pemilik semua rahasia, pengetahuan, dan agama. Allah Maha Adil dan sangat teliti keadilan-Nya. Adakah masalah ini terlewatkan oleh-Nya? Dengan turunnya malaikat Jibril, Berarti ada Nabi baru di Salamullah ? Konteks kedatangan Malaikat Jibril secara nyata pada saat ini adalah dalam rangka membawakan takdir Imam Mahdi dan kebangkitan Nabi Isa. Salah satu rahasia Allah terbesar yang dibukakan Malaikat Jibril pada takdir Imam Mahdi dan Nabi Isa adalah: saat inilah, di dunia, di bumi ini, terjadinya kiamat beserta rentetan peristiwa berikutnya, yaitu Hari Berbangkit (ba'ts), Hari Berkumpul, Hari Dinampakkan Kesalahan (at Taghabun), Hari Pengadilan. Peristiwa tersebut (berbangkit/ berkumpul/ dinampakkan kesalahan/pengadilan) terjadi bukannya nanti setelah dunia dan alam semesta hancur. Dan terang benderanglah bumi dengan cahaya Tuhannya dan diberikanlah kitab (penjelasan tentang segala perbuatan manusia), kemudian didatangkanlah para nabi dan saksi dan diberilah keputusan di antara mereka dengan haq dan mereka tidak dirugikan (QS Az Zumar 39:69) Di dalam takdir Imam Mahdi dan Nabi Isa, Malaikat Jibril menjelaskan juga tentang kebangkitan para Nabi dan ruh-ruh suci untuk menjadi saksi Allah dalam konteks Hari Berkumpul, Berbangkit, dan Pengadilan-Nya atas seluruh makhluk. Tentang klaim kedatangan Malaikat Jibril, bagaimana cara membuktikan bahwa makhluk gaib itu benar-benar Malaikat Jibril? Sebagai seorang yang hidup di dunia nyata, tidaklah kita dibekali oleh Allah dengan pengetahuan yang banyak tentang kegaiban. Allah pun mengajarkan di dalam Al Quran bahwa sesungguhnya hanya Dia-lah yang mengetahui tentang hakikat kegaiban. Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. (QS Al An'am 6:59) Betapa seluruh nabi dahulu pernah dianggap gila oleh kaumnya karena yang membisikinya dianggap sebagai jin dan bukannya Malaikat Jibril. Makhluk gaib tidak bisa dinilai wujudnya kecuali dari apa-apa yang diucapkannya kepada manusia. Marilah kita simak, bagaimana penyikapan orang-orang kafir terhadap para Nabi dan Utusan-Nya dan bagaimana penilaian Allah kepada mereka. Adakah mereka tidak berfikir, bahwa sahabat mereka itu tidaklah gila, melainkan dia adalah pemberi peringatan yang nyata (QS Al A'raf 7:184) (Dan orang-orang yang ingkar itu berkata): "Dia hanyalah seseorang yang gila, maka tunggulah sampai beberapa lama (niscaya dia akan sembuh dari gilanya). (QS Al Mukminun 23:25) Demikianlah, tak datang seorang rasul pun sebelum kamu kecuali mereka mengatakannya sebagai penyair atau orang gila. (QS 51:52) Dan mereka (orang-orang yang ingkar itu) berkata: Hai orang yang (menganggap dirinya) diberi Kitab Suci, sungguh kamu benar-benar gila (QS Al Hijr 15:6) Ataukah mereka berkata: dia (rasul itu) adalah gila. Padahal dia datang kepada mereka dengan membawa kebenaran. Sesungguhnya kebanyakan dari mereka itu membenci kebenaran. (QS Al Mukminun 23:70) Marilah kita berhati-hati di dalam menilai, apalagi ketika kita menilai sebuah kegaiban: jika yang datang adalah malaikat, niscaya dia membawa kebaikan. sebaliknya, jika jin yang menemuinya niscaya dia membawa kerusakan. Oleh karena itu, marilah kita nilai kebenaran Malaikat Jibril melalui output yang dihasilkannya. Jangan-jangan dia bukan Malaikat Jibril, tetapi iblis yang menyamar? Bukankah iblis pun sangat pandai? Sekarang mungkin baik, tapi jangan-jangan suatu saat dia akan menyesatkan? Sesungguhnya, Allah menuntunkan kepada kita bahwa kebenaran tidak dapat kita peroleh melalui prasangka, dugaan-dugaan atau mengira-ngira. Kebenaran haruslah didasarkan pada sesuatu yang berpijak. Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS Yunus 10:36) Untuk membedakan apakah dia malaikat atau iblis, marilah kita belajar dari kitab suci mengenali keduanya. Dari kitab suci, kita belajar bahwa iblis adalah makhluk-Nya yang dikutuk dan penyebab kutukan iblis itu adalah ketidaksediaannya memenuhi perintah Allah untuk sujud kepada Adam. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang ingkar. (QS Al Baqarah 2:34). Dari kisah kejatuhan iblis, kita dapat belajar bahwa iblis dapat melakukan apa saja (termasuk kebajikan dan bersumpah mengatasnamakan Allah), tapi dia tidak dapat menundukkan keakuannya. Keakuan, superioritas, ketakaburan adalah ciri yang melekat pada kehadiran iblis. Maka baiklah kita waspada jika ada sebuah pengajaran yang mengatasnamakan Tuhan tapi berpijak pada keakuan dan superioritas, baik diri, pemimpin, atau kelompok. Jika ajaran itu berasal dari Allah, niscaya dia mengajak manusia untuk kembali kepada-Nya, bukan kembali pada keakuannya (diri, kelompok, pemimpin, agama, dsb). Sebaliknya dengan malaikat, dialah perintah Allah yang taat di dalam membawakan perintah-perintah-Nya. Jika malaikat-Nya menyapa manusia, tentulah ia membawa kebaikan bagi manusia. Tak ada yang dibawanya melainkan kebenaran dan kebaikan semata, dan ia konsisten akan hal itu. Dan kebenaran yang dibawakannya senantiasa bermuara pada penafian diri dan pengutamaan Allah di atas segalanya. Maka silakan meneliti, adakah yang diajarkannya kepada kaum Salamullah adalah kebenaran, kebaikan, kesucian, kemurnian, keikhlasan, kekhusyu'an, kerendah-hatian, keberanian, ketaatan, pengorbanan, keadilan, ketegasan, kesejukan, kedamaian dan seluruh sifat baik yang menjadi ajaran seluruh agama dan nabi-nabinya? Dengan meyakini kebangkitan Nabi Isa, apakah Salamullah meyakini adanya reinkarnasi? Bukankah di dalam Islam tidak ada reinkarnasi? Nubuah tentang kebangkitan Nabi Isa telah dinyatakan Allah di dalam Al Quran dan oleh Nabi Muhammad. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa ibnu Maryam), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali (QS Maryam 19:33) Hadits-hadits tentang kebangkitan Nabi Isa (dan Imam Mahdi) diyakini sebagai hadits yang mutawatir secara makna. Dan sudah banyak buku yang telah ditulis mengenai hal itu. Kebangkitan Nabi Isa telah menjadi kajian para ulama sejak dahulu kala. Diyakini kehadirannya, tetapi diperselisihkan mengenai cara dan hakikat kebangkitannya. Apakah yang bangkit adalah Nabi Isa yang dahulu atau sosok yang baru? Bagaimana cara Allah memunculkannya: apakah dia lahir sebagaimana Nabi Isa yang dahulu, ataukah sebagai anak manusia biasa, atau tiba-tiba menjadi dewasa dan turun dari langit? Bagaimana mengenali tanda-tandanya sebagai Nabi Isa? Hakikat tentang keadaan kebangkitan Nabi Isa senantiasa dalam kajian dari masa ke masa sampai Allah menjelaskan sendiri kehendak-Nya ketika masanya tiba. Di Salamullah, Malaikat Jibril menyingkapkan rahasia Allah tentang kebangkitan Nabi Isa dan Imam Mahdi yang merupakan kebangkitan ruh. Dan pengetahuan tentang ruh adalah salah satu rahasia yang disingkapkan dalam takdir Imam Mahdi dan Nabi Isa yang hanya Allah yang mengetahuinya. Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: " Ruh itu termasuk urusan Tuhan-Ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." (QS Al Israa 17:85) Sebuah hal yang di luar pengetahuan dan perkiraan kita sebelumnya, Allah memberikan tambahan pengetahuan dari sisi-Nya tentang urusan ruh sebagai salah satu pengetahuan untuk takdir Imam Mahdi dan Nabi Isa yang bermanfaat untuk menjelaskan perselisihan umat manusia mengenai ajaran Allah. Di dalam penjelasan Malaikat Jibril, pengetahuan tentang ruh itu diberi nama Regulasi Ruh. Jadi Regulasi Ruh adalah nama serumpun pengetahuan yang di dalamnya ada banyak cabang ilmu lain. Reinkarnasi dalam konsep Hindu adalah salah satu cabang pengetahuan dari Regulasi Ruh. Mengapa masalah regulasi ruh itu tidak disampaikan kepada Nabi Muhammad? Sungguh semua itu adalah rahasia Allah yang hanya Dia yang mengetahuinya. Allah menyatakan pokok-pokok penjelasan-Nya di dalam Al Quran, tetapi Dia menyimpan sebagian penjelasan detilnya sampai waktu takdir Imam Mahdi dan Nabi Isa. Nabi Muhammad sendiri telah diperintahkan Allah untuk menyatakan bahwa pengetahuan/khazanah itu ada di sisi Allah dan beliau hanya menyampaikan sebatas apa-apa yang diperintahkan Allah kepadanya. Katakanlah (Muhammad): "Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan/khazanah Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)? (QS Al An'am 6:50) Namun, tidak diberikannya pengetahuan regulasi ruh kepada Nabi Muhammad tersebut, sedikit banyak juga mempunyai latar belakang sosio-kultural bangsa Arab pada 14 abad yang lalu (ketika masa kenabian Muhammad) dalam memandang kehidupan. Bagi mereka, tidak ada kehidupan selain kehidupan yang cuma sekali yaitu kehidupan yang sedang mereka jalani. Sikap seperti ini banyak ditemukan dalam ayat al Quran, antara lain: Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang bersungguh-sungguh, "bahwa Allah tidak akan membangkitkan siapapun yang telah mati". (Tidak demikian), bahkan (pasti Allah akan membangkitkannya), dan itu adalah janji yang benar dari Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS An Nahl 16:38) Dan inilah masanya, ketika pikiran manusia telah maju, Allah membuka satu pintu ilmu yang selama ini dirahasiakan-Nya. Bukankah Allah sudah menyatakan di dalam Al Quran bahwa agama Islam adalah agama yang sempurna (QS Al Maidah 5:3)? Di dalam setiap kehendak-Nya, Allah selalu menurunkan ajaran-Nya yang sempurna kepada manusia. Allah tidak pernah menurunkan agama kelas dua untuk manusia. Di samping menyatakan Islam yang dibawa Nabi Muhammad sebagai ajaran yang disempurnakan-Nya, Allah pun di dalam Al Quran menyitir kembali firman-Nya tentang kesempurnaan yang pernah ditetapkan-Nya kepada Bani Israil (Yahudi). .Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. (QS Al A'raf 7:137) Walaupun telah menyatakan kesempurnaan firman-Nya atas kaum Yahudi, pujian dan ketetapan Allah atas kesempurnaan ajaran-Nya kepada kaum Yahudi tidak berarti bahwa Allah tidak berhak mengkritik atau mencabut pujian-Nya itu ketika mereka melakukan pelanggaran terhadap batas yang telah digariskan-Nya. Allah tak segan-segan mengkritik praktek bertuhan dan pemahaman kaum Yahudi. Dan sejarah telah mencatat kritik Allah kepada kaum Yahudi yang disampaikan melalui Nabi Muhammad, yang diantaranya disebabkan sikap kaum Yahudi yang memberhalakan pemimpin dan para rahib/ulamanya serta perasaan superioritas mereka sebagai anak emas Tuhan dengan mengabaikan umat agama lain. Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS At Taubah 9:31) Sekarang, adakah kita tak melihat (sebagian) umat Islam yang menganggap diri mereka sebagai satu-satunya kelompok yang masuk surga serta bagaimana umat mempertuhankan atau mengkultuskan para orang suci, ulama, kiai atau pemimpinnya? Apakah kita tidak takut seandainya Allah marah kepada kita semua? Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya) tetapi kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan kepunyaan Alla-lah kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala urusan) (QS Al Maidah 5:18) Dan mereka berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar". (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS Al Baqarah 2:111-112) Adakah ucapan-ucapan umat Islam saat ini tidak serupa dengan apa-apa yang diucapkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani sebagaimana yang dinyatakan Allah di Al Quran itu? Bukankah ucapan seperti itu ditegur Allah, mengapa umat Islam saat ini kembali mengulanginya dengan meyakini ideologi semacam itu? Maka, takutlah kita merasa diri superior dan menyatakan diri sebagai satu-satunya kebenaran karena Allah pernah mengkritik pemahaman seperti itu yang dikembangkan umat Yahudi dan Nasrani. Di dalam ayat di atas (QS Al Baqarah 2:112), Allah telah menyatakan bahwa keselamatan itu tidak tergantung dari baju atau agama yang kita anut tetapi dari dari kemampuan kita menyerahkan diri kepada Allah dan berbuat kebajikan. Mengapa Salamullah hanya memperingatkan kaum Islam saja? Teguran Allah yang disampaikan melalui Salamullah tidak pernah dilakukan untuk mendiskreditkan sebuah kelompok. Salamullah mengingatkan semua umat manusia untuk kembali memurnikan pemujaannya kepada Allah semata. Melalui Salamullah, Allah bahkan melakukan dekonstruksi terhadap simbol-simbol yang dikultuskan sehingga manusia hanya berfokus dan menyembah Allah semata. Selain mengingatkan praktek kemusyrikan yang dilakukan melalui persekutuan dengan jin, Salamullah juga mengingatkan para dukun, pengikut Nyi loro kidul, pengikut Megawati yang melakukan cap jempol darah, konsep Trinitas kaum Nasrani, dan sebagainya. Tidak ada kepentingan apapun dari Salamullah selain menjalankan perintah Allah untuk mengajak manusia memurnikan pemujaannya kepada Allah Yang Maha Esa. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/9s3l1A/lbOLAA/a8ILAA/wDNolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/