Bismillahirrahmaanirrahiim.
Assalamua'alaikumwarahmatullahiwabarakaatuhu.

Tidak ada keta'atan pada makhluk dalam menyalahi
perintah Allah.

Sering sekali manusia didunia ini dihadapkan pada dua
hal semacam makan buah simalakama. Dimakan salah
dibuang salah. Hakikatnya Allah dan RasulNya telah
memberikan bimbingan yang jelas pada kita. Maka
kembalikanlah segala persoalan kepada AlQuran dan
Assunnah itu sendiri, pasti akan selamat.

Ketika nabi Ibrahim mengajak ayahnya untuk menyembah
Allah, apa jawab ayahnya : " Bencikah kamu kepada
tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti,
maka niscaya kamu akan kurejam, dan tinggalkanlah aku
buat waktu yang lama".

Apa jawab nabi Ibrahim selanjutnya : "Semoga
keselamatan ditimpakan atas kamu, aku akan mintakan
ampun bagimu kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak
kecewa dengan berdo'a kepada Tuhanku".

Maka Ibrahim menjauhkan diri dari mereka dan apa yang
mereka sembah selain Allah, kami amugerahkan kepadanya
Ishaq dan ya'qub. Dan masing-masingnya kami angkat
menjadi nabi. Dan Kami amugerahkan kepada mereka
sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah
tutur yang baik lagi tinggi"(Lihat ceritanya di Q.S
Maryam 41-50).

Ketika seorang Ibu menasehati anaknya agar " jangan
main-main dijalanan", lantas sang anak melihat ibunya
sendiri main-main dijalanan, apa kata sang anak kepada
ibunya : " Ibu melarang kami jangan main-main
dijalanan, sementara ibu sendiri main disana?". Apakah
salah sikap kekritisan sang anak tersebut? Tidak
bukan, mungkin katanya yang di Amerika sikap siswanya
yang kritis apalagi sudah sekolah lebih tinggi, tidak
jauh dengan apa yang terjadi pada kekritisan siswa di
Mesir, Indonesia, juga di RT kita sendiri melihat
betapa anak-anak kita kritis dalam bersikap. Apakah
kita menyalahkan dan tersinggung dengan kekritisan
anak kita tersebut.

Ketika anak dinasehati ibunya : " Matikan lampu kalau
sudah keluar dari kamar mandi, atau cuci tangan
sebelum makan, atau janganlah merokok, shalatlah tepat
waktu", sementara sang orang tua tersebut melakukan
hal yang sama, salahkan sikap anak tersebut
mengingatkan kembali orang tuanya, jangan merokok
ayah, shalat tepat waktu ibu dst..dst..? Bukankah
orang tua sebagai panutan, contoh tauladan dari
anak-anaknya. Inilah kesenggangan yang sering terjadi
dimana-mana, disadari ataupun tidak kita sadari,
begitulah yang namanya manusia.


Ketika sang anak dihadapkan pada dua hal antara
perintah/larangan Allah Subhanahu wata'ala dan
perintah orang tua yang juga harus dihormati, mana
yang lebih kita utamakan? Tentu perintah Allah
bukan.Itu saja kalau orang tua kita orang tua kandung
kita sendiri, apatah lagi "orang yang dituakan",
dimana saja dan kapan saja banyak didunia ini yang
pantas kita hormati sebagai orang tua, kakak, yang
pasti yang lebih tua  dari kita, wajib kita hormati.

Ada hal yang orang tua melarang anaknya agar "Jangan
berbicara masalah agama tentang sex dihadapan umum
dengan alasan adapt istiadat yang sudah berlangsung
sejak dahulu kala, sejak nenek moyangnya", sementara
perintah Allah kita disuruh untuk berdakwah,
menyampaikan kebenaran itu dimana saja dan kapan saja,
secara jelas, juga perintah Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam : " Sampaikanlah olehmu
dariku  walaupun satu ayat".Juga dalam hadistnya : "
Barang siapa yang ditanya akan suatu ilmu, kemudian ia
menyembunyikannya, maka kelak ia akan dirajam dengan
rajaman di neraka jahannam".

Manakah yang dituruti perintah Allahkah, atau orang
tua, atau yang dituakan tersebut?

Bila mengikuti larangan ibu tadi dengan tidak
berbicara masalah agama yang berkaitan dengan sexual
dengan alasan adat  istiadat berarti kita sendiri
telah mentaati manusia dan menyalahi Allah sendiri.
Padahal " Tidak ada ketaatan pada makhluk(siapa
sajapun makhluk itu, istri, suami, orang tua 
sekalipun)dalam menyalahi  (perintah/larangan) Allah".

Menghormati orang tua, tidaklah harus mengikuti semua
yang disarankan dan dinasehatkannya.karena bisa jadi
orang tua itu sendiri tidak mengetahui apa yang
diketahui oleh anaknya. " Bukankah nabi Ibrahim
menjawab pada ayahnya dengan perkataan : " Wahai
Bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian
daripada ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu,
maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan
kepadamu jalan yang lurus"(bukan jalan nenek moyang,
adat istiadat yang telah bertahun-tahun dijalani
bapaknya itu).

" Wahai ayahku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu
akan ditimpa azab dari Tuhan yang maha pemurah, maka
kamu menjadi kawan bagi Syetan".

Apakah kita tidak takut pada azab Allah dengan ancaman
rejaman api neraka yang menyala-nyala, karena
menyembunyikan, tidak menyampaikan ilmu yang ada pada
kita, ketika seseorang bertanya pada kita. Apakah kita
tidak takut ancaman Allah bagi yang tidak mengikuti
perintahNya amar ma'ruf nahi mungkar, juga sabda
Rasulullah untuk bertabligh " Sampaikanlah olehmu
walaupun satu ayat?". 

Ilmu agama sangat luas dan terbuka untuk siapa saja.
Islam itu rahmatan lil'aalamin, ilmu sexual, ilmu
Rumah Tangga Rasulullah dan para sahabatnya sangatlah
vulgar, jelas dan nyata.Janganlah kita sampai
beralasan dengan adat istiadat sampai menyalahi Allah
dan RasulNya, sementara adat yang kita ketahui
bukanlah semacam yang kita katakan itu. Jangan sampai
kita mengkaburkan, memutar balikkan yang benar dari 
ajaran adat kita sendiri mengetahuinya. 

Allah Ta'ala berfirman" Apakah kamu menyembunyikan
kebenaran itu sedangkan kamu mengetahuinya?"
 
Sekali lagi : " Tidak ada ketaatan dalam menyalahi
(perintah) Allah" " Laa thaa'ata fi
ma'syiatilkhaaliq".

Kedewasaan seseorang bukanlah dilihat dari umurnya,
tetapi cara berfikirnya.

Demikian , mohon maaf dan semoga bermanfaat adanya.

Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakaatuhu.

Rahima(36 tahun).




                
__________________________________________ 
Yahoo! DSL – Something to write home about. 
Just $16.99/mo. or less. 
dsl.yahoo.com 



Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke