Minggu, 12 Februari 2006 19:29:00 Permintaan Maaf Negara Barat Harus Dibarengi Komitmen tidak Mengulangi
Padang-RoL -- Ketua MPR Dr Hidayat Nurwahid, mengatakan permintaan maaf Negara Eropa atas penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW harus dilakukan dengan tulus, dan dibarengi dengan komitmen tidak akan mengulangi lagi. "Jika itu dipenuhi semua baru cukup bagi umat Islam menerima permintaan maaf itu dengan tulus," kata Hidayat Nurwahid pada acara tablik akbar "Hijrah dan Masa Depan" penutupan Muswil PKS I di Padang, Minggu. Pernyataan itu disampaikannya terkait media Eropa ramai-ramai memuat kartun Nabi Muhammad SAW pada majalah dan koran mereka, suatu tindakan yang tidak diterima masyarakat Islam dunia. Bahkan pemuatan yang sama juga dilakukan oleh media di Negara Eropa seperti Perancis, Jerman, Italy, Belanda dan Spanyol, juga di Roma yang ikut-ikutan memuat kartun Nabi Muhammad SAW. Ia juga mengecam tindakan harian beraliran konservatif Die Wild di Berlin menampilkan kartun Nabi Muhammad SAW yang mengenakan surban berbentuk dinamit yang akan meledak justru dimuat di halaman depan. "Mereka memuat karikatur itu dengan cara berlindung di balik kebebasan pers, namun justru mereka yang melanggar HAM," katanya. Lebih jauh dia mengatakan, selama ini Negara Eropa mengklaim bahwa mereka menghormati HAM, sangat toleran terhadap agama lain dan menghormati pluralisme tapi justru mereka malah menciderainya, terbukti atas penerbitan karikatur Nabi Muhammad itu. Negara Barat itu, kata dia, sudah saatnya mencontoh pers Indonesia yang mampu mengelola kebebasan pers dan tidak melanggar HAM atau menciderai keyakinan umat dan tokoh agama. "Di Indonesia kebebasan pers bisa dilakukan dengan cara-cara terhomat dan bermartabat," katanya. Ia menambahkan, masalah pemuatan kartun Nabi Muhammad SAW itu, sebagai sarana untuk memperkokoh solidaritas umat, mampu menahan diri untuk tidak terjebak provokasi hingga bertindak anarkis. "Apalagi mensweeping atau menculik bangsa asing, itu sangat tidak disetujui sebab Islam adalah agama mulia yang mengedepankan perdamaian," katanya. antara/pur Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/