Terima kasih, Mas Wandy atas kronologis-nya.

Saya hanya 'miris' bila kita belum benar2 mengkaji sebuah kitab,
kemudian begitu saja 'berani menyetujui' sebuah pendapat yang bernada
kontra atau menuduh.

Posisi pihak yang menuduh 'biasanya' adalah lebih mengetahui -atau
setidaknya sama mengetahui- dengan yang dituduh.  Jadi di sini ada
pertanggungjawabannya ...

Bagaimana yang kita tuduhkan itu tidak benar?  Jika ini terjadi, hanya
pengampunan Gusti Allah yang kita harapkan ...

Untuk tidak mempersulit masalah ini, saya setuju dengan Pak Wandy -
let's stop it!

Al'afwu minkum.

Salam sayang,
Hidayat

-----Original Message-----
From: keluarga-islam@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of wandysulastra
Sent: Thursday, February 16, 2006 6:23 PM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: Balasan: Re: Balasan: [keluarga-islam] Re: Salafy ?

Mohon bapak-bapak sekalian perhatikan kembali "cerita" ini dari
awal..

Pak Iwan menanyakan mengenai kebenaran berita tentang kitab Ihya'
yang beliau baca. Kemudian bang anut menyarankan untuk tidak
meributkan hal seperti itu, cukup kembalikan saja kebenarannya
berdasarkan al-Quran dan al-Hadits, dan saya meng-amini..

Kemudian saya berkomentar "JIKA saya membaca kitab Ihya', maka saya
akan mengambil yang baik menurut saya, dan meninggalkan yang menurut
saya tidak baik berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah". TOLONG di
renungi kalimat saya tersebut, saya berkata JIKA yang artinya
SEANDAINYA, dan saya katakan juga itu berlaku untuk semua kitab,
bukan hanya Ihya'. Apakah itu salah?

Tapi kemudian saya ditanya oleh pak iwan (atau ridwan?) untuk
menunjukan bukti kesesatan kitab ihya' dikarenakan komentar saya
tersebut. Oleh karenanya saya memberikan komentar dari pendapat para
ulama(?) karena kebetulan saya pernah memembacanya baik lewat buku
ataupun dari situs internet yang kemudian saya postingkan, dengan
harapan ada pendapat dari ulama lainnya yang ditemukan oleh bapak2
sekalian di milis ini. Saya pikir tidak tepat kalau kita pribadi
yang memberikan penilaian mengenai kitab tersebut, dikarenakan
tingkat keilmuan kita yang sangat2 jauh dari ulama yang kita
ributkan itu.

Sebaiknya kita kembali saja kepada saran saya semula, untuk tidak
usah mempersulit masalah ini dengan mengembalikannya kepada al-Quran
dan as-Sunnah melalui bimbingan guru-guru kita jika kita membaca
kitab tersebut, silahkan... Atau masih ingin mempersulit masalah ini?

Wassalam



This message and any attached files may contain information that is 
confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the 
intended recipient. If you are not the intended recipient or the person 
responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised 
that you have received this message in error and that any dissemination, 
copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the 
disclosure of the information therein. If you have received this message in 
error please notify the sender immediately and delete the message.


Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke