Assalamu'alaikum wr. wb.

Bismillah, Walhamdulillah Wassholatu Wassalamu `Ala Rasulillah, 
Wa'ala Aalihie Washohbihie Waman Walaah amma ba'du...

Mas Wandy yang diRahmati Alloh,
Kalau diskusi dengan saya, hendaknya anda tidak perlu emosian begitu 
dengan langsung mengutip ayat Surah Al-Hujurat 49 : 6, dimana seakan-
akan anda sedang berdiskusi dengan golongan orang-orang yang fasik. 
Kita sama-sama ber-Syahadat, Nabi kita sama, alangkah kurang tepat 
bilamana dalam berdiskusi sekonyong-konyong langsung mengutip ayat 
tersebut.
Terjemahan Ayat itu benar semuanya, namun penempatan pada forum 
diskusi sekaranglah yang kurang tepat, karena yang kita bahasa kali 
ini bukan masalah fasik atau bukan fasik. Tapi masalah dakwah dan 
faham wahabi.

Kalau anda mau faham, begitulah salah satu ciri faham wahabisme.
Mengutip ayatnya memang benar-benar ayat, tapi nawaytunya ditujukan 
kepada lawan diskusinya yang seakan-akan dari golongan fasikun.
Mengutip hadits benar-benar hadits shahih, tapi nawaytunya adalah 
untuk memperselisihkan/mendaifkan/memaudhu'kan/membid'ahkan bahkan 
menyesatkan dan mengkafirkan pendapat-pendapat dan pemahaman yang 
diluar dari lingkaran faham mereka

Ente faham ga maksud ane...??
Maksudnya yang penting kontroversi/beda dari yang lain gitu loh...

Saya percaya, walaupun anda masih malu-malu dibilang wahabi, tapi 
sejak awal anda bergabung di KI saya sudah faham bahwa pemikiran anda 
tanpa anda sadari sendiri sebetulnya memang berfaham wahabi.
Pertama kali anda bergabung ke milist ini, posting pertama anda 
tentang tidak ada kewajiban bermazhab, Pendapat dalam tulisan itu 
memang benar, tidak ada dalil nash yang memerintahkan kita untuk 
bermazhab, tapi itu akan sangat membahayakan banyak orang yang awam 
karena masing-masing harus berijtihad sendiri-sendiri.

Berbeda dengan mas Budi Ari, dia sebetulnya kurang begitu faham akan 
setiap postingannya, setiap kali dikomentari begini dan begitu, dia 
selalu menjawab bahwa dirinya kurang menguasai hal tersebut.
Itulah sebabnya sejauh kita berdiskusi tentang khutbah jum'at ini, 
beliau tidak komentar apapun, karena beliau memang belum begitu faham 
arahnya kemana.
Karena itu sebaiknya anda tidak perlu melibatkan namanya lagi dalam 
diskusi ini.

Sampai disini silahkan anda komentari dulu pendapat saya di atas.

wassalam,

 

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "wandysulastra" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ok pak Arland, kalau anda berkata "buat apa saya memecah belah", 
apa 
> pertanyaan itu tidak berhak dilontarkan oleh pak Budi Ari? Apa 
> untungnya buat dia memecah belah umat?
> 
> Saya yakin, anda, begitu juga pak Budi Ari, pasti memiliki niat 
yang 
> baik di milis ini. Jadi tolong hargai setiap postingan beliau dan 
> postingan siapa saja walaupun berbeda dengan pendapat anda. Jangan 
> langsung anda kaitkan dengan WAHABI jika ada pendapat yang berbeda 
> dengan anda.
> 
> Selama kita yakin apa yang kita lakukan memiliki dasar hukum yang 
> kuat di dalam nash, kenapa harus takut di bid'ah-kan oleh WAHABI? 
> Saya pikir, masalah furu' bukanlah suatu masalah yang tabu untuk 
> didiskusikan. Justru dari situ kita bisa banyak belajar dan bisa 
> mengetahui dalil-dalil yang dijadikan landasan oleh mereka yang 
> berbeda dengan kita. Kita bisa tanyakan dan diskusikan lagi lebih 
> lanjut mengenai masalah itu kepada guru2 kita atau kepada orang2 
> yang lebih ahli, hingga pada akhirnya kita bisa mendapatkan 
> kesimpulan, mana sebenarnya dalil yang paling mendekati kebenaran 
> diantara yang ada tersebut.
> 
> Perlu saya jelaskan di sini bahwa saya bukan berusaha 
mempertahankan 
> wahabi atau ingin membela orang wahabi. Jika Wahabi itu ditujukan 
> kepada aliran Saudi oriented, atau yang suka membid'ahkan 
> masyarakat, atau yang menuduh setiap pembangkang adalah neo-
> Khawarij, atau yang suka menyesatkan pejuang seperti Sayyid Qutb, 
> Hasan al-Bana, Imam Al-Ghazali, dll, maka saya bukanlah bagian dari 
> mereka. Tapi jika wahabi itu ditujukan kepada mereka yang ingin 
> memurnikan tauhid dan menegakkan Sunnah, maka mudah-mudahan saya 
> termasuk di dalamnya.
> 
> Apa yang saya coba pertahankan di sini adalah soal hak kebenaran 
> yang mesti ditunaikan. Jika ada kritikan yang ditujukan kepada 
> Wahabi, Khalaf, Salaf atau siapa saja, saya pikir hal itu adalah 
hal 
> yang wajar dan baik selama kritikan itu dibuat berasaskan bukti 
yang 
> sahih lagi teruji. Jangan membabi buta dalam menilai sesuatu yang 
> sesungguhnya hanya sedikit yang kita ketahui. Firman Allah 
> SWT: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila datang seorang fasiq 
> kepada kamu membawa berita, periksalah ia terlebih dahulu. Agar 
> nanti jangan kamu menghukum sesuatu kaum dalam keadaan jahil 
> (terhadap apa yang benar), lantas kamu kemudiannya menyesal atas 
apa 
> yang telah kamu lakukan" (Surah Al-Hujurat 49 : 6)
> Firman-Nya lagi: "Dan janganlah kamu berpendirian di dalam sesuatu 
> perkara yang kamu tidak ada pengetahuan mengenainya. Sesungguhnya 
> pendengaran, penglihatan dan hati itu akan dipersoalkan (di 
> akhirat)." (Surah Al-Isra' 18 : 36)
> 
> Semoga Allah membuka mata hati kita untuk dapat melihat kebenaran 
di 
> akhir zaman ini.
> 
> Wassalam
> 
> --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "arland_hmd098" 
> <arland_hmd098@> wrote:
> >
> > Assalamu 'alaikum wr. wb.
> > 
> > Mas Wandy,
> > Jadi diskusi soal WAHABI lagi nih????
> > Anda jangan bingung, di Internet memang banyak kok situs2 wahabi 
> > bahkan lebih dari 100 situs, dan kecenderungan mereka sekarang 
> memang 
> > da'wahnya lewat internet, setelah dakwah lewat buku-buku gratisan 
> > tahun 1985-an gagal total di indonesia.
> > Saya masih menyimpan buku-buku gratisan tersebut hingga sekarang, 
> dan 
> > isinya persis sama dengan apa yang ditulis di situs-situs wahabi, 
> > intinya : membesar-besarkan furu'iyyah dalam agama, dengan 
> > menggunakan tombak "menegakkan sunnah", tapi target akhirnya 
> adalah 
> > ummat islam sekarang menjadi terkotak-kotak, satu dengan yang 
lain 
> > saling membid'ahkan pemahaman orang lain, bahkan sekarang sudah 
> > berani mengkafirkan fihak-fihak yang berbeda pemahaman dengan 
> wahabi.
> > 
> > Jadi saya sangat tidak heran kalau wahabi banyak yang memuji2 di 
> > dunia internet, lha karena yang memuji dari golongan mereka 
> sendiri 
> > kok. antara situs satu dengan lainnya sebetulnya satu project 
yang 
> > dibiayai KSA dan saling kait-mengkait. Mereka sekarang memang 
> banyak 
> > menyalurkan dana di dunia internet, salah satu target dakwahnya 
> > adalah kelompok yang dulu kita kenal sebagai "Islam Abangan".
> > 
> > Kalau dulu tahun 1980-an dana itu digunakan untuk membantu 
> > pembangunan sarana-sarana ibadah sambil mencekoki buku-buku 
> gratis, 
> > kini sudah tidak lagi, dan setelah ditekuninya selama lebih dari 
> 10 
> > tahun di indonesia ternyata tidak efektif dan ga jalan, karena 
> > sebagian besar ummat islam Indonesia lebih percaya kata-kata 
> > kiyai/guru-guru mereka daripada kata-kata yang tertulis di dalam 
> > buku, sekarang ini proyeksi dakwahnya berubah adalah dengan 
> membiayai 
> > situs-situs di internet. Hasilnya bisa anda lihat sendiri, ummat 
> > islam di dunia maya kini sudah terkotak-kotak antara faham wahabi 
> dan 
> > non wahabi.
> > 
> > Anda terbalik, bila menuduh saya sebagai pemecah belah, Itu kan 
> hanya 
> > asumsi anda, asumsi pribadi tak bisa dijadikan pandangan yang 
> > objektif. Untuk apa saya memecah belah??? ada project apa pada 
> diri 
> > saya? saya tidak membawa misi apapun di dunia maya kecuali dakwah 
> > secara pribadi, yang saya lakukan sendiri atas biaya sendiri pula.
> > Saya hanya merasa prihatin dengan mereka yang berfaham wahabi, 
> masuk 
> > ke milis cuma mau mengusung-usung perbedaan dalam furu' setelah 
> itu 
> > mereka pergi begitu saja.
> > Sedikit perlu anda ketahui, beberapa waktu YL ada beberapa member 
> > milist ini yang menyarankan heder web KI diganti dengan kata "no 
> way 
> > to wahabi"
> > Tapi nampaknya moderator merasa gak sampai hati menulis itu demi 
> > ukuwah bersama.
> > 
> > Kesimpulannya : Andaikan orang-orang yang berfaham wahabi 
memahami 
> > hadits tentang "segala amal perbuatan tergantung niatnya" mereka 
> > tidak akan membesar-besarkan masalah furu' di dalam agama, dan 
> ummat 
> > islam di indonesia benar-benar sangat bersatu.
> > Tapi sayang.... yahudi dan kafirun barat tak menginginkan itu, 
> oleh 
> > karena itu digunakanlah aktor-aktor intelektual dari dalam tubuh 
> umat 
> > islam itu sendiri untuk mengusung dan membesar-besarkan perbedaan-
> > perbedaan, satu fihak dari kubu Liberal satu lagi kubu 
> fundamentalis, 
> > mereka saling tarik menarik memperebutkan kue ummat islam 
> indonesia 
> > yang sudah dibuat dan dibina oleh para wali songo, yang tadinya 
> akur-
> > akur aje, sekarang jadi gontok-gontokan.
> > Selanjutnya... silahkan anda amati dan telaah sendiri deh....
> > 
> > wassalam,
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 






Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke