kesimpulan saya bahwa berdiri yang dilarang adalah berdiri yang dilandasi dengan kesombongan agar manusia mau menghormatinya, dan ini berkaitan dengan hati seseorang yang mana orang lain tidak akan tahu niat dalam hati setiap orang.
 
Sedangkan didalam majlis taklim, bila ada yang datang seorang ulama maka bila jamaah yang berdiri bukan karena kesombongan tetapi lebih didasarkan pada penghormatan untuk memberi salam kepada ulama tsb, atau bisa saja rasa penasarannya ingin melihat wajah ulama tsb. Dan biasanya yang berdiri adalah yang dilewati oleh ulama tsb, karena bisa saja mereka ingin bersalaman.
 
Saya jadi teringat tulisan pak arland, bahwa ada muslim yang suka mempermasalahkan hal-2 yang furu' bahkan hal-2 kecil (semisal berdiri dalam penyambutan ulama di majlis taklim) yang dianggap menentang larangan Rosul saw.
 
salam
iwan

wandysulastra <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Kedua Hadits tersebut saya kutipkan dari buku Minhaj al-Firqah di
dalam Bab "Berdiri Yang DIlarang", yang kemudian dijelaskan bahwa
kedua hadits tersebut memiliki pengertian bahwa seorang muslim yang
suka dihormati dengan berdiri ketika ia masuk majlis, maka ia
menghadap ancaman masuk neraka. Para sahabat saja, bila mereka
melihat Rasulullah masuk ke dalam suatu majlis, mereka tidak berdiri
untuk beliau, karena mereka mengetahui bahwa Rasulullah tidak suka
yang demikian.

Di dalam Bab "Berdiri Yang Dianjurkan" di buku tersebut dijelaskan
pula boleh berdiri untuk menyambut orang yang datang dengan tidak
bermaksud untuk mengagungkan atau memberi penghormatan. Hal itu
seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah berdiri
menyambut puterinya Fathimah, jika ia datang menghadap kepada
beliau. Sebaliknya Fatimah juga berdiri menyambut ayahandanya,
Rasulullah jika beliau datang.

Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa berdiri yang dilarang adalah
berdiri untuk memberikan penghormatan atau pengagungan kepada
seseorang. Sedang berdiri untuk menyambut tamu yang datang adalah
diperbolehkan.

Secara sepintas antara hadits yang melarang berdiri dengan yang
memperbolehkan berdiri seperti bertentangan. Tapi dijelaskan pula,
cara mudah untuk membedakan berdiri yang diperbolehkan dan yang
dilarang adalah bahwa berdiri yang diperbolehkan untuk menyambut
tamu biasanya tidak sekedar berdiri di tempat, tetapi segera
beranjak menyambut orang yang datang tersebut. Sedang berdiri yang
dilarang adalah hanya berdiri tegak dan tidak beranjak dari tempat,
yang dilakukan sekedar untuk memberi penghormatan kepada orang yang
datang. Hal seperti ini biasanya banyak kita lihat di dalam suatu
gedung yang kemudian para hadirin berdiri dari tempat duduknya untuk
memberi penghormatan kepada pejabat atau orang penting yang datang
ke dalam gedung tersebut.

Wassalam

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Muhammad Ridhwan Iwan
<[EMAIL PROTECTED]>wrote:
>
> wa alaikum salam
> Rasulullah bersabda:
> "Barangsiapa suka dihormati manusia dengan berdiri untuknya, maka
> hendaknya ia mendiami tempat duduknya di Neraka" (HR Ahmad)
>
> saya memahami hadits ini adalah ditujukan kepada manusia
yang "gila hormat" dan merasa sombong dengan dirinya sehingga merasa
pantas untuk dihormati sambil berdiri, dan saya memahami bahwa
hadits tsb bukan ditujukan kepada ustadz/kyai/habaib/ulama,
menghormati mereka dengan berdiri ketika mereka lewat didepan kita,
bahkan bersalaman maupun berangkulan adalah lebih baik daripada
duduk apalagi mengacuhkannya.
>
> Anas bin Malik berkata, "tak seorang pun yang lebih dicintai
oleh
> para sahabat daripada Rasulullah saw. Tetapi, bila mereka melihat
> Rasulullah saw (hadir), mereka tidak berdiri untuk beliau. Sebab
> mereka mengetahui bahwa beliau membenci hal tersebut."(HR. at-
> Tirmidzi)
>
> Saya memahami hadits tsb adalah bukan sebagai larangan berdiri
ketika kita duduk lalu ada guru kita lewat/datang ke rumah kita maka
kita dilarang berdiri menyambutnya. Dalam hadits tsb tidak
dijelaskan acara/keadaan yang terjadi saat itu dan berdiri seperti
apa yang dibenci oleh Rosul saw ?.
>
> Saya mau bertanya, saat ada ulama/guru kita/orang tua kita
datang ke tempat kita, dan saat itu kita sedang duduk bersama teman-
2, manakah yang lebih baik duduk dan diam saja ataukah berdiri
menyambutnya ?
>
> salam
> iwan
>
>
> wandysulastra <[EMAIL PROTECTED]>menulis:
> Assalamu 'alaikum wr wb
>
> Allah berfirman:
>
> "Katakanlah,' Jika kamu benar2 mencintai Allah, ikutilah aku,
> niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa2mu'. Allah Maha
> pengampun lagi Maha Penyayang" (Ali Imran 31)
>
> Rasulullah bersabda:
> "Tidaklah beriman secara sempurna salah seorang dari kamu sehingga
> aku lebih ia cintai daripada orangtuanya, anaknya, dan segenap
> manusia" (HR Bukhari)
>
> Kecintaan kepada Allah, adalah diwujudkan dengan mengikuti apa
yang
> dibawa oleh RAsulullah saw, mentaati apa yang beliau perintahkan,
> dan meninggalkan apa yang beliau larang, menurut hadits2 shahih
yang
> beliau jelaskan kepada kita. Bukanlah kecintaan itu ditunjukan
> dengan banyak bicara dengan tidak disertai dengan mengamalkan
> petunjuk, perintah, dan sunnah2 beliau.
>
> Banyak perilaku kita sehari-hari yang justru jauh dari apa yang
> dicontohkan oleh Rasulullah saw, padahal kita mengaku-ngaku
> mencintai beliau. Contoh kecil yang sangat sederhana, betapa
banyak
> diantara kita yang mengabaikan perintah rasul mengenai memelihara
> jenggot, hanya karena takut tampil beda. Ya, memang kelihatannya
> sepele, tapi jika kita memang benar2 mencintai Rasulullah, dari
hal
> yang sepele itulah kita coba meneladani beliau.
>
> Contoh kecil lainnya, di dalam majelis2 taklim jika ustadz atau
guru
> yang hendak mengajar atau memberikan ceramah datang, biasanya
> sebagian dari kita berdiri untuk menyambutnya. Padahal Rasulullah
> tidak pernah mengajarkan dan bahkan melarang hal yang demikian.
>
> Rasulullah bersabda:
> "Barangsiapa suka dihormati manusia dengan berdiri untuknya, maka
> hendaknya ia mendiami tempat duduknya di Neraka" (HR Ahmad)
>
> Anas bin Malik berkata, "tak seorang pun yang lebih dicintai oleh
> para sahabat daripada Rasulullah saw. Tetapi, bila mereka melihat
> Rasulullah saw (hadir), mereka tidak berdiri untuk beliau. Sebab
> mereka mengetahui bahwa beliau membenci hal tersebut."(HR. at-
> Tirmidzi)
>
> Betapa banyak diantara kita yang mengabaikan hadits Rasulullah
ini.
> Banyak orang yang mengatakan bahwa mereka berdiri kepada seorang
> ulama hanyalah sekedar menghormati ilmunya. Apakah Rasulullah
tidak
> lebih berilmu dari ulama tersebut?
>
> Rasulullah tidak pernah mengajarkan kepada para sahabat penunjukan
> rasa hormat dan kecintaan kepada beliau dengan cara yang
berlebihan,
> melainkan dengan ketaatan, meneladani, dan mematuhi sunnah beliau.
>
> Banyak sekali perilaku Rasulullah yang seharusnya kita teladani
baik
> yang berkaitan dalam perilaku sehari-hari, maupun dalam hal
> beribadah. Mari kita sama-sama belajar dan mengikuti apa yang di
> contohkan oleh Rasulullah saw, jika kita benar-benar
mencintainya...
>
> wassalam
>
>
>
>
>
>
>
> Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala
kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan,
salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu
kepada yang membutuhkan.
> Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah
Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap,
beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta
petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
> __________________________________________________
> Apakah Anda Yahoo!?
> Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik
terhadap spam
> http://id.mail.yahoo.com
>







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/






Apakah Anda Yahoo!?
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!


Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke