Perubahan pola pikir manusia dipengaruhi juga oleh lingkungan, budaya,
jalan hidup [experience] dan pendalaman [experiment]
selama mencari kebenaran dan juga melakukan perenungan tidak asal membeo 

maka biasanya orang tersebut berkembang keluar dari area pakem ke
lingkaran luar yang lebih luas, atau bahkan keluar dari lingkaran asal
sama sekali,,,ini yang dibutuhkan keberanian, keberuntungan , dan hidayah,

ada yang justru keluar dari pakem baik menuju kepada pakem jahat, ada
yang justru dari pakem jahat kembali ke pakem baik, tergantung orang
tersebut dalam mengejawantahkan kejadian-kejadian yang terjadi
disekitarnya, dan kemampuannya berbicara dengan hati dan akalnya,

kalo dulu untuk mencari jawaban atas suatu pertanyaan kita hanya bisa
bertanya kepada orang-orang disekitar kita dalam lingkup lingkaran
yang lebih kecil, tetapi sekarang kita bisa bertanya kepada seluruh dunia,

kalau dulu doktrinasi dan monolog adalah suatu hal biasa,maka dijaman
sekarang indoktrinasi dan dialog adalah hal yang menjadi kebutuhan 

lain dulu ,,,lain sekarang,kalau tidak salah imam Ali ra, pernah
berkata didiklah anakmu dengan seseuatu yang berbeda darimu,karena ia
akan mengalami jaman yang berbeda

dulu ilmu terbang dan kanuragaan adalah hal yang wajib , sambil bawa
pedang dan anak panah, lalu berburu dihuta, maka sekarang ballpoint
dan kertas menjadi hal yang wajib, dan ilmu pengetahuan menjadi
kebutuhan dasar,,,,

lain dulu,,,,lain sekarang,,tapi apapun kita saat ini adalah hasil
dari keringat orang tua kita dan curahan kasih sayang tiada tara, kita
tidaklah lebih baik dari mereka, karena hutang kita kepada mereka
selalu bertambah,setiap saat setiap waktu

wassalam
KnC





--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ari Dino <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Karena dari lahir sudah ngikut orang tua yang muslim, maka seorang 
> anak selanjutnya menjadi muslim. Dari kecil anak ini dioktrin dan 
> disuapi terus menerus tentang pengetahuan agama dan bahkan menjadi 
> sebuah rutinitas tanpa tahu hakikat dibalik kegiatan keagamaan yang 
> di laksanakannya.
> 
> Jika misalnya orang tuanya madzhab Q, maka anaknya pun akan terbiasa 
> dengan ibadah ibadah Q dan jika ternyata setelah mencapai kedewsaan 
> berpikir kemudian menemukan bahwa ternyata Islam itu bukan hanya Q, 
> maka sianak mulai berpikir manakah yang harus dilanjutkan dalam sisa 
> hidupnya, apakah mengikuti ajaran orang tuannya (dan tentu saja orang 
> tua ini juga mendapatkan ajaran dari orang tua mereka dan 
> seterusnya,/ ajaran nenek moyang).
> 
> Saat mengetatahui bahwa ternyata Rosul melaksanakan sholat malan 8 
> rakaat ditambah witir 3 rakaat yang dipikirnya adalah bagaimana orang 
> tuanya dan teman temannya melaksanakan sholat malam pada bullan 
> ramadhan sebanyak 23 rakaat. Juga saat mengetahui bahwa Rosul 
> melakukan Qunut tidak setiap sholat subuh, bagaiman teman temannya 
> melaksanaka qunut setiap hari dalam sholat subuhnya. Begitu juga saat 
> mengetahui bahwa Rosul sama sekali tidak pernah melakukan tahlilan 
> sementara di lingkungannya setiap orang meninggal pasti ada 
> tahlilannya, 7 harinya, 100 harinya dll, dari mana ritual ini berasal?.
> 
> Dalam kedewasaan berpikirnya, si anak kemudian menjelajah dunia ilmu 
> dan menemukan bahwa Islam yang diusung Rosululloh adalah lebih luas 
> dari yang dia praktekkan selama ini, beberapa ritual adalah ternyata 
> tidak dicontohkan oleh Rosul dan ternyata adalah berasal dari 
> kebiasaan nenek moyangnya yang sama sekali bukan sesuatu yang 
> dicontohkan Rosul, mulai lah dia melakukan revolusi pemikiran, yang 
> tadinya mengutamakan ajaran orang tua dan guru juga lingkunganya, 
> sekarang dalam urusan agama dia lebih banyak mengambil langsung dari 
> pusat nya langsung yaitu Al-Qur'an dan Hadits.
> 
> Sehingga jika sekarang bertemu dengan teman temannya dan diajak 
> tahlilan, dia bisa menjawab begini dan begitu tentang tahlilan, 
> begitu juga saat menjadi imam sholat subuh saat acara kemping bersama 
> teman temannya dan ditanya mengenai kenapa tidak qunut, dia bisa 
> menjelaskan begini dan begitu tentang qunut.
> 
> Perubahan pola pikir si anak sudah menggiring dia kepada Islam yang 
> diinginkan oleh Rosul sendiri, jika ada permasalahan dalam agamamu 
> maka kembalikan lah kepada Alloh dan Rosul Nya.
> 
> Kini memandang Islam menjadi lebih terbuka dan tidak terkungkung olah 
> madzhab Q yang dulu menjadi patokan dalam menjalani agamanya, kini 
> Islam di mata anak ini adalah Islam yang harus sesuai dengan 
> Al-Qur'an dan Hadits, Islam haruslah seperti yang diinginkan 
> Penciptanya dan Pembawa Risalahnya, bukan Islam nenek moyangnya dan 
> bukan pula Islam orang tuanya atau gurunya.
> 
> Salam
> Ari
>






Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke