Inti dari postingan saya tentunya bukan furu'iyah, dalam postingan saya tersebut, si anak dalam pencarian jati dirinya dalam Islam ternyata menemukan ini dan itu. Ini dan itu yang ditemukan anak ini ternyata ada yang memang bersumber dari Alloh dan Rosul Nya dan ada juga yang dari adat istiadat nenek moyangnya atau dari kebiasaan orang tuanya/ gurunya.

Perubahan Pola Pikir dari mengagungkan ajaran ortu, guru dan kebiasaan masyarakat menjadi mengagungkan tuntunan dari Alloh dan Rosul Nya inilah yang menjadi inti dalam postingan ini.

Tentu saja masih banyak diantara anak anak lainnya yang memang masih mengagungkan ajaran ortu, guru dan kebiasaan masyarakatnya tanpa peduli dengan kebenaran yang hakiki. Masih banyak anak anak yang akhirnya menemukan jati diri nya dalam Islam yang sempit dan bukannya Islam yang sesungguhnya.

Mohon maaf jika dalam postingan ini sedikit dibahas furu'iyah, bagaimanapun perbedaan adalah juga sunnatulloh, sampai kapanpun akan terus begitu. Sekali lagi, bukan masalah furu'iyah yang menjadi inti postingan saya tersebut.

Salam
Ari



At 12:39 PM 2/28/2006, you wrote:
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Apanya yang SETUJU...?
Memangnya lagi voting ya...? :)

Justru pemahaman saya menilai, seorang muslim yang masih
mempermasalahkan hal-hal furu'iyyah seperti ini, sudah memperlihatkan
bahwa wawasan keislaman yang dimilikinya masih jauh dari pemahaman
islam yang sebenar.
Bukankah Inti dari segala amal ibadah didalam agama islam itu diawali
oleh niat, niatlah yang mengawali segala macam perbuatan.
Innamal a'malu bin-niyyat.
Kalau saja setiap muslim memahami kaidah ini, sudah barang tentu satu
dan yang lain tidak saling mengatakan saya benar anda salah, saya
lebih afdhol anda kurang afdhol, anda bid'ah saya nyuunnah... dsb
dsb. Apalagi yang dipertentangkan adalah amalan-amalan sunnah yang
bersifat furu'

Taraweh 8 raka'at itu benar dan baik, taraweh 20 raka'at juga benar
dan baik, kedua-duanya memiliki dalil yang kuat.
Yang tidak benar dan tidak baik adalah, mempertentangkan masalah
sholat sunnah tapi dirinya sendiri tidak sholat sunnah,
mempertentangkan sholat taraweh, tapi dirinya sendiri tidak pernah
sholat taraweh.
Itulah yang tidak benar dan tidak baik.

Membicarakan masalah sholat sunnah yang dilandasi niat untuk
beribadah kepada Alloh swt. , apalagi dimalam bulan ramadhan,
jangankan 8 atau 20 raka'at, 1000 raka'atpun bilamana memang dirinya
mampu, tidak masalah.
Tak ada batasan melakukan sholat sunnah, kecuali diwaktu-waktu yang
sudah jelas-jelas dilarang.
Begitu juga soal zikir-zikir tahlil maupun tahmid, jangankan 7 hari
atau 100 hari, 1000 hari berturut-turutpun kalau memang mau dan mampu
tak ada larangan di dalam islam, bukankah Alloh swt sudah mengatakan :
"Yaa ayyuhal-ladzina aa-manudzkurulloha dzikron katsiro".
Ini sudah merupakan perintah yang jelas bahwa setiap muslim
diperintahkan berzikir sebanyak-banyaknya tanpa ada batasan.

Lalu buat apa lagi dipertentangkan???

Sekali lagi saya katakan, bahwa seorang muslim yang masih
mempertentangkan masalah furu', itu memperlihatkan bahwa mereka belum
begitu memahami dengan benar tentang islam khususnya hadits yang
mengatakan bahwa segala amal perbuatan itu bergantung kepada niatnya.

Wallohu a'lam bish-shawab,-

wassalam,



Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.




YAHOO! GROUPS LINKS





Kirim email ke