Kalau disengaja memaparkan untuk perbandingan, bukan
yang dimaksud hadist yang disengaja dengan maksud
merusak, atau jelek.

Harus dibedakan antara " disengaja" untuk merusak,
dengan "disengaja untuk perbandingan".

Yang disengaja untuk merusaklah yang masuk pada
kategori ancaman dari Rasulullah, sementara disengaja
memaparkan hadist lemah untuk bahan perbandingan,
tidak masuk kategori ancaman, namun termasuk bagian
dari ilmu itu sendiri.

Sebagaimana seorang penjual buah mangga, bila ia
menyodorkan dua buah buah mangga, satu masih mangkal,
satu matang, kemudian ia menjelaskan " mangga yang ini
mangkal", mangga yang itu bagus.Mana yang dipilih oleh
pembeli, yang matang atau yang mangkal, atau bahkan
yang busuk sekalipun dengan harga yang murah.

Atau ada seorang mak comblang menawarkan pada seorang
pemuda dua gadis, satunya cantik, satunya jelek atau
satu anak bangsawan, satu anak orang biasa, atau yang
satu beragama Kristen, satunya lagi muslimah mana yang
akan dipilih oleh pemuda tersebut?

Menyodorkan dua hal yang berbeda sebagai bahan
perbandingan hal ini sah-sah saja dalam Islam, jadi
tidak ada salahnya para ulama terdahulu bila memang
dengan sengaja menyodorkan hadist lemah sebagai bahan
perbandingan.

Kalau disengaja untuk perbandingan, sampai sekarangpun
masih banyak buku-buku yang mencakup hadist shahih dan
lemah tersebut.dan itu sah-sah saja.

Wassalamu'alaikum. Rahima.

--- banganut <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Penggunaan hadits dhaif, yang dilakukan oleh para
> ulama terdahulu,
> sebenarnya di sengaja.
> Kalau tidak salah ingat, rasanya ada aturan dalam
> hal mana sebagian para
> ulama boleh menggunakan hadits dhaif.
> 
> Dalam perbandingan madzhab, para imam madzab baik
> dari kalangan sunni
> ada yang menerima hadits dhaif dan ada yang tidak,
> begitu juga tidak
> semua hadits shohih para ulama menerimanya.
> 
> Imam syafei juga banyak menggunakan hadits dhaif.
> kalau tidak salah imam
> ghazali bermadzhab syafe'i, ya ?
> 
> Mungkin ada baiknya, diungkapkan juga alasan mengapa
> hadits dhaif bisa
> didayagunakan oleh para ulama tersebut ? dan ada
> alasan mengapa hadits
> dhaif ditolak ? Mungkin ada benang merah yang bisa
> kita ambil
> kesimpulannya dari perbandingan tersebut
> 
> Wassalam
> 
> Anut
> 
> 
> --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Rahima
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > Saudara Huttqi bertanya pada saya : Salahkah Ulama
> > terdahulu memakai hadist palsu atau lemah dalam
> > bukunya?".
> >
> > Apabila jawaban saya mengatakan " Iya salah ",
> padahal
> > saya tidak mengetahui penyebab mereka menuliskan
> > hadist tersebut.
> >
> > Kesalahan itu bisa justru terbalik kepada saya.
> Saya
> > bisa berburuksangka pada mereka, hanya karena
> ketidak
> > tahuan saya saja.
> >
> > Kenapa begitu?
> >
> > Karena kalau saya katakan ia mereka salah, sampai
> > masuk kedalam kategori membuat keduataan pada
> > Rasulullah, dan masuk neraka, ternyata mereka
> memakai
> > hadist tersebut sebagai bahan perbandingan saja,
> atau
> > mereka dengan tidak sengaja memakainya, karena
> > ketidaktahuan mereka saja akan derajat hadist
> > tersebut, karena masa itu pentahqiqan belum
> sesemarak
> > sekarang. Saya katakan mereka salah.
> >
> > Bisa jadi sayalah yang berdosa, telah berburuk
> sangka
> > para auliya Allah. Prinsip saya tetap, tidak
> memakai
> > hadist palsu tersebut, dan memakai hadist shahih,
> dan
> > selalu berbaik sangka pada para ulama terdahulu.
> Itu
> > saja.
> >
> > Wassalamu'alaikum. Rahima
> >
> >
> > __________________________________________________
> > Do You Yahoo!?
> > Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam
> protection around
> > http://mail.yahoo.com
> >
> 
> 


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke