Assalamu’alaikum wr.wb.,

Selanjutnya adalah, bagaimana kita bisa memikirkan bagaimana dakwah kepada mereka.  Dalam kerangka berfikir positif, hati yang bersih adalah salah satu modal yang cukup penting.  Tinggal memberikan pemahaman seutuhnya, sehingga saudara kita itu mau mengaktualisasikannya secara eksternal/fisik.

Jangan langsung di-judge, atau ditakut-takuti …  dekati dengan kasih sayang ...

 

Salam, Hidayat


From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com] On Behalf Of Hanan
Sent: Friday, April 28, 2006 2:36 PM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: RE: [keluarga-islam] Re: saya tidak menuduh,,

 

Orang yang seperti bisa disebut sebagai golongan substansial...

 

Golongan ini sangat-sangatlah salah kaprah....

 

Karena dalam memandang sesuatu tidak boleh sekedar dipandang substansinya...

Pandang menyeluruhnya, baru akan nampak benar atau tidaknya...

 

Kalo Kita hanya memperhatkan substansinya saja, Kita akan tersesat menapaki kehidupan ini... 

Bayangkan, kalo orang substansial membeli bakso....

Maka dia akan bilang ke abang baksonya..."Bang, beli bakso gak usah pake mangkok..."

Ataupun beli air minum/es, gak usaha pake plastik/botol....

 

Coba bayangkan...

Emang mau, abang bakso menaruh bakso, mie, saus, kecap & airnya di atas tangan Kita langsung...??

 

Jadi orang yang mengatakan, biar berpakaian tapi tidak menutup aurat, asal hatinya bersih.... Adalah suatu hal yang tidak jujur dikatakannya....

 

Karena ciri orang yang hatinya bersih adalah orang yang penuh keikhlasan, keridhoan, kesanggupan untuk mematuhi apa yang Allah perintahkan, seperti kewajiban menutup aurat....

 

Menutup aurat, bukanlah sekedar berpakaian...

Melainkan sejauh mana ketundukan & kepatuhan manusia kepada Allah, Sang Pencipta

 

Salam

 

-------Original Message-------

 

Date: 04/26/06 16:30:18

Subject: RE: [keluarga-islam] Re: saya tidak menuduh,,

 

Assalamu alaikum w.r.w.b

 

Ikutan dikitan ahhhhhhhh......

Saya punya seorang pembantu, dia sukanya baju nyetrit sehingga kelihatan kaya kue lepet, perlahan oleh istri saya di nasehati, selanjutnya dinasehati juga oleh tetangga namun jawabnya aneh "Yang penting kan hatinya" 1,2,3 kali saya biarkan baru berikutnya saya "Ajineng diri aning lathi, ajineng rogo aning busono" (jawa), hingga saya ibaratkan suatu makanan / jajanan pasar , ada yang dibungkus dan ada yang dibuka begitu saja meskipun makanan itu sama yang akan di beli, meskipun mahalan dikit tentunya kita akan memilih makanan yang bersih karena yang dibuka telah dihinggapi banyak lalat. Sangkalan saya berikutnya saya putar lagi adakah aturan dari Islam baik di Alqur'an atau Hadis yang mengatakan "Hai muminah kalian tidak perlu pakai jilbab yang penting hatinya!!!". Kalau menurut pendapat saya berilah suatu contoh  dengan yang baik ..misalnya : Siti Aisyah, Siti Fatimah mereka memakai Jilbab,......dst. .....

Bukan malah sifulan juga pakai jilbab tapi kelakuanya bejad.

 

Wassalam

 





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.




YAHOO! GROUPS LINKS




This message and any attached files may contain information that is confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the intended recipient. If you are not the intended recipient or the person responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised that you have received this message in error and that any dissemination, copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the disclosure of the information therein. If you have received this message in error please notify the sender immediately and delete the message.

Kirim email ke