Pak Ridwan, sekali lagi saya tanya.. Jika para ulama telah sepakat melarang mengerjakan suatu amalan yang dianggap menyalahi syariat, apakah kita boleh tetap ngotot menyatakan bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang baik dan masih boleh terus diamalkan? Mmmh.. apakah kita merasa lebih tahu dan lebih pintar dari ulama-ulama itu..? :)
Ya, untuk masalah kirim pahala memang ada terjadi ikhtilaf di kalangan ulama (terdahulu), tapi TIDAK untuk masalah berkumpul dan pemberian hidangan di tempat dan oleh keluarga si mayyit. Banyak Hadits dan perkataan ulama dari berbagai Madzhab tentang hal ini, terlebih dari madzhab Syafi'i. Silakan anda teliti dan pelajari lebih lanjut tentang hal ini. Kalau anda mengatakan boleh saja melakukan tahlilan asal jangan dianggap sebagai bagian dari syariat, sepertinya kok ada yang janggal dari kalimat ini ya... :) Jikapun tahlilan kematian kemudian anda yakini bukan bagian dari syariat dan dimasukan dalam kegiatan muamalah biasa, tapi kalau ternyata bertentangan dengan hadits nabi/ fatwa ulama apakah masih boleh kita lakukan? :) Mmmh... Contoh sederhananya begini saja deh, acara kebudayaan/adat adalah hal mubah yang merupakan bagian dari muamalah. Tapi jika kemudian di dalamnya ada unsur yang melanggar syariah seperti misalnya pemberian sesajen untuk leluhur, apakah budaya yang seperti ini masih diperbolehkan oleh Islam dan boleh terus kita pertahankan dengan alasan ini bukanlah bagian dari pokok agama/syariat? :) Jadi, tahlilan kematian yang biasa dilakukan di masyarakat difatwakan terlarang oleh ulama karena alasan adanya hal-hal yang jelas2 melanggar syariat. Ada pendapat ulama yang lebih lunak yang membolehkan tetap melakukan tahlilan, ASALKAN tidak berkumpul di tempat kediaman keluarga Mayit, dan keluarga si mayit tidak pula menyediakan konsumsi untuk orang2 yang bertahlil... Wassalam --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Ridwan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: ---cut--- > tambahan pemahaman, apakah semua umat Islam harus sepakat tentang tahlil ? > apakah amalan tahlil masuk kepada pokok agama ? > > wassalam > > > ----- Original Message ----- > From: "wandysulastra" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <keluarga-islam@yahoogroups.com> > Sent: Monday, July 17, 2006 3:08 PM > Subject: [keluarga-islam] Re: tahlil > > > > Mmmhh... :) Pak Ridwan, apa yang saya kemukakan dan para asatidz > > dalam artikel yang saya postingkan mengenai tahlilan, bukanlah > > didasari atas suka atau tidak suka, anti atau pro. Demi Allah, > > seandainya tahlilan kematian itu merupakan bagian dari syariat yang > > harus kita lakukan, maka saya pun akan menjadi orang yang membelanya > > sampai mati.. > > > > Jika para ulama telah berkata, dan menunjukan dalil2 yang shahih, > > apakah kita harus terus berkeras mempertahankan tradisi yang > > sesungguhnya bertentangan dengan syariat? > > > > Artikel dari syariah online tersebut sengaja saya ambil karena saya > > pikir situs tersebut tidaklah memihak ke golongan manapun. Masalah > > ini juga sering dikaji di dalam pengajian yang saya ikuti dengan > > niat lillahi ta'ala untuk mencari kebenaran dan kejelasan. Jelas > > disebutkan bahwa berkumpul di rumah yang mati dan makan-minum yang > > disediakan oleh mereka adalah suatu kemungkaran berdasarkan dalil- > > dalil yang ada, dikuatkan pula dengan fatwa dari mufti 4 Madzhab > > yang salah satunya kita anut, lalu apakah kita harus terus > > mempertahankan tradisi tersebut dengan terus mencari alasan2 > > pembenarannnya? > > > > Sebaiknya bagi kita yang telah mengetahui hal tersebut adalah > > berusaha merubah kebiasaan yang salah dari masyarakat secara > > perlahan dengan cara-cara yang baik. Melestarikan budaya boleh saja, > > selama hal tersebut tidak bertentangan dengan syariat... :) > > > > Wassalam > > > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Ridwan" <ridwan@> wrote: > > > > > > kepada yang ingin melakukan tahlil atas kematian dari salah satu > > anggota > > > keluarganya, maka lakukanlah dengan niat lillahi ta'ala dan jangan > > dianggap > > > sebagai syariat agama tetapi hanya sebuah budaya yang bersifat > > mubah, dan > > > pula tahlilan dengan niat seperti itu tidak mengantarkan kepada > > perbuatan > > > syirik, namun begitu bagi keluarga yang terkena musibah terasa > > sekali > > > ketenangan bathin dengan diadakannya tahlil, dan bagi kerabatnya > > maka bisa > > > membantu untuk membuatkan makanan, sebagaimana hadits Rosul SAW, > > > ..Ketika datang khabar bahwa Ja'far telah terbunuh, Rasulullah SAW > > bersabda: > > > "Bikinkanlah makanan untuk keluarga Ja'far karena telah datang > > kepada mereka > > > hal yang menyibukkan mereka" (HR Asy-Syafi'i dan > > > Ahmad). > > > > > > atas fatwa-2 yang disebutkan maka perlu diteliti kembali keutuhan > > fatwa tsb > > > karena biasanya yang anti tahlil akan mengambil tulisan fatwa yang > > mendukung > > > pendapatnya, padahal kalau fatwa tsb dilihat secara keseluruhan > > maka bisa > > > diketahui maksud yang sebenarnya. > > > > > > wassalam > > > > > > ----deleted---- ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Check out the new improvements in Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/wDNolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/