Korban Meninggal di Cilacap Bertambah Jadi 77 Orang

Cilacap (ANTARA News) - Korban meninggal di Kabupaten Cilacap, akibat gelombang tsunami Senin (17/7) sore di Pantai Selatan Jawa, bertambah menjadi 77 orang.

ANTARA News di Cilacap, Selasa siang, melaporkan bahwa korban gelombang besar di Cilacap terus bertambah, sementara yang hilang sedikitnya 41 orang.

Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Doddy Sumantiawan saat meninjau lokasi bencana di Pantai Karangbenda mengatakan, hingga saat ini proses pencarian korban tsunami terus dilanjutkan.

"Kami sudah menurunkan 150 personel dari Polres Kedu, Banyumas dan Brimob Polda Jateng untuk melakukan penyisiran sepajang pantai di Cilacap, terutama di sekitar Pantai Karangbenda, Kecamatan Ajipala," katanya.

Ia mengatakan, sejak Senin (17/7) malam proses penyisiran sudah dilakukan, namun karena kondisi kurang mendukung pencarian sementara dihentikan dan dilanjutkan pada Selasa (18/7) pagi.

Sementara itu Kepala Desa Karangbenda Kartin Sumardi mengatakan, di Desa Karangbenda ditemukan 11 orang meninggal dan lima lainnya masih dalam pencarian.

Kemudian di Desa Widarapayung Wetan, Kecamatan Binangun korban meninggal sebanyak 48 orang dan 21 orang hilang.

Kartin mengatakan, sekitar 2.800 warga warga Karangbenda hingga sekarang masih mengungsi di bukit Gunung Selok. Selain itu warga dari desa sekitar seperti Srandil, Karanganyar, dan Adiraja juga mengungsi ke tempat yang dianggap lebih aman dari tsunami.

Berdasarkan pantauan, lokasi wisata Widarapayung Wetan kondisinya relatif cukup parah. Tanah tergerus berjarak sekitar 500 meter dari laut sampai jembatan Sungai Sawangan.

Sejumlah bangunan di komplek wisata Widarapayung Wetan dengan tiga kolam renang di tepi pantai itu terlihat rusak.

Hingga saat ini tim SAR masih menelusuri Sungai Sawangan yang penuh lumpur dengan menggunakan perahu motor.

Diperkirakan masih ada korban terbenam dalam lumpur sungai tersebut.(*)

COPYRIGHT © 2006 ANTARA


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "banganut" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sebanyak 41 Warga Cilacap Tewas Diterjang Tsunami
> 18 Juli 2006 9:9 *Semarang (ANTARA News)*
>
> Sedikitnya 41 penduduk Kecamatan Binangun, Adipala, Nusawungu, dan
> Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, tewas diterjang
> tsunami dan diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah, karena
> hingga Selasa pagi pukul 08.35 WIB masih dilakukan pencarian korban.
> ANTARA News dari Gunung Selok, lokasi pengungsian penduduk, Selasa pagi
> melaporkan sampai saat ini warga setempat terus melakukan pencarian
> korban meninggal dan korban hilang, karena Tim SAR belum terjun ke
> lokasi bencana. Ribuan warga dari empat kecamatan tersebut sejak Senin
> malam hingga Selasa pagi eksodus, mencari lokasi aman, seperti di
> perbukitan Gunung Selok. Lokasi ini dijadikan tempat pengungsian ribuan
> warga yang khawatir terjadi tsunami susulan. Korban tewas terbanyak
> adalah warga Kecamatan Adipala, yaitu 20 penduduk, sedangkan di
> Kecamatan Binangun tercatat 14 orang tewas, empat orang meninggal
> teridentifikasi warga Kecamatan Nusawungu, dan tiga orang meninggal
> warga Cilacap Selatan. Korban tewas di Kecamatan Adipala sebanyak itu
> disebabkan pada saat terjadi gelombang tsunami mereka sedang melakukan
> penambangan pasir dan sebagian lagi adalah peziarah Gua Nagaraja.
> Sejumlah warga di lokasi pengungsian Gunung Selok Selasa pagi kembali
> ke rumah untuk menyelamatkan harta bendanya, namun mereka mengatakan,
> setelah mengambil barang berharga, akan kembali ke lokasi pengungsian,
> karena khawatir terjadi tsunami susulan. Winaroh, warga Desa Srandil,
> Kecamatan Adipala ketika ditemui mengatakan, kemungkinan ia akan berada
> di lokasi pengungsian selama sepekan sambil menunggu situasi
> benar-benar aman. "Saya khawatir terjadi gelombang pasang air laut
> seperti kemarin," katanya. "Pada tahap tanggap darurat sekarang, Pemkab
> Cilacap memberikan bantuan makanan berupa mi instan dan nasi," kata
> Setda Pemkab Cilacap Sumaryo. Ia mengatakan, sampai sekarang belum bisa
> menghitung jumlah kerugian material, namun diperkirakan cukup besar,
> karena Dermaga Jetis mengalami rusak parah dan beberapa perahu rusak
> berat, dan gudang di dekat pantai juga dilaporkan rusak, belum kerugian
> material lainnya. Jaringan listrik sepanjang Jetis, Kecamatan Nusawungu
> hingga Selasa pagi juga masih rusak. (*) *COPYRIGHT © 2006 ANTARA*
>
__._,_.___

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.





YAHOO! GROUPS LINKS




__,_._,___

Kirim email ke