Kang Ahmad,

Postingan dibawah adalah postingan saya, jadi kewajiban sayalah untuk menjelaskannya (bukan kang arry putra);

berikut copy paste sebagian posting anda :
... Analisa saya adalah bahwa memang para wali songo ataupun para penyebar Islam di nusantara ini belum bisa menanamkan Islam secara kaffah namun mencampur adukkan dengan ajaran nenek moyang. Masyarakat saat itu dengan keterbatasan pengetahuan dan akses informasi, menerima begitu saja tanpa penelaahan lebih jauh bagaimana Islam kaffah itu sesungguhnya dianut.
tolong dong dijelaskan maksudnya seperti apa ?

Masyarakat hindu saat itu memiliki keterbatasan dalam mendapatkan informasi seputar Islam langsung kepada sumbernya karena memang masih terbatas dalam akses. Jadi apa yang mereka terima langsung mereka serap tanpa ada kros cek dengan sumber langsung nya.

Berbeda dengan kita, saat mendapatkan sebuah informasi, kita bisa memeriksakan informasi ini ke sumbernya langsung. Jadi dengan mudah kita bisa memilah dan memilih segala sesuatu informasi apakah sudah sesuai aslinya atau bertentangan dengannya.

Sehingga saat (dalam hal ini saya ambil contoh yang sedang kita diskusikan) ritual kematian hindu digabungkan dengan bacaan bacaan tahlil dll yang kemudian disebut ritual tahlilan, masyarakat saat itu tidak bisa mengecek apakah ritual ini dibenarkan dalam hukum Islam atau tidak, mereka menerimanya bulat bulat dan mentah mentah. Ini adalah ijtihad para wali Alloh dalam menghadapi kondisi umat saat itu, dan ini adalah konsekuensi dalam dakwah. Disatu sisi para wali memiliki kewajiban dalam menyiarkan Islam disisi lain kondisi masyarakanya adalah seperti itu, maka dibuatlah pencampuran antara ajaran nenek moyang dan ajaran Islam seperti yang terjadi dalam tahlilan.

Perlu digarisbawahi, disini bukan para wali yang kita diskusikan, tapi hasil ijtihad mereka.

Begitu kurang lebihnya...

Untuk lebih jauh coba dilihat postingan saya sebelumnya...

Salam
Ari
__._,_.___

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.





YAHOO! GROUPS LINKS




__,_._,___

Kirim email ke