You're most welcome kang Ahmad, sebuah nama yang bagus jika dibandingkan dengan Ari...

Jika saja analisa saya salah itu murni dari kebodohan dan kekurangan saya pribadi, jikapun benar, ini jika lho... semua kebenaran hanya milik Alloh taa'la.

Bumi nusantara ini memang dari dulunya merupakan kawasan klenik yang dihuni manusia manusia dengan kepercayaan lebih magis dari suku Quraisy di Arab sana. Inilah yang menjadikan warna Islam disini menjadi sedemikian rupa.

Jika saja semua ibadah hanya menggunakan tolak ukur niat, lalu untuk apa pedoman dan tuntunan yang disampaikan oleh Rosul kepada kita?. Bukankan dalam ibadah apalagi yang berbentuk ritual ada hukum, syarat dan petunjuk pelaksanaannya. Demikian juga dalam masalah kematian ini, Rosul sudah menyampaikan seperti itu, bantullah keluarga yang terkena musibah bukan sebaliknya, lalu mengapa kita harus melaksanakan yang sebaliknya, bukankah ini sudah melanggar perintah Rosul?

Apa sulitnya bagi kita untuk mengganti ritual ini menjadi sesuatu yang sejalan dengan aturan dan hukum Alloh juga Rosul Nya;
1. Hilangkan kebiasaan menyuguhi tamu tahlilan, gantt dengan kegiatan shedekah dari tetangga2 kepada keluarga yang terkena musibah.
2. Rubah kegiatan pembacaan ayat ayat Alloh dengan kegiatan kajian dan telaah ayat ayat Alloh
3. Ritual ini bukan wajib, jadi tidak perlu diwajibkan

Mudah kan?, mudah banget...

Jadi kenapa sih bersikeras dengan sesuatu yang tidak berkesesuaian dengan aturan Rosul? Apakah susah menjadi "pendobrak"?, apakah takut menghadapi mayoritas?

Salam
Ari
(Ari=ahmadrozikimanuddin)

At 01:14 PM 7/20/2006, you wrote:
Terima kasih...... tanggapan saya ada di bawah tulisan anda

Ari <[EMAIL PROTECTED]>
menulis:
Ini analisa saya atas kondisi umat saat ini yang tidak mungkin terjadi begitu saja. Pasti ada penyebabnya, kenapa umat Islam di sini menjadi seperti ini, berbeda dengan Islam di belahan bumi lainnya. Dalam hal ini mungkin kenapa ada tahlilan di bumi nusantara sementara di Inggris orang Islamnya tidak tahlilan, atau di Afghanistan, atau di Chechnya, di Palestin, disana kok ngga ada tahlilan. Lalu kesahan besar nya ada dimana.
Analisa anda bisa salah, bisa juga tidak benar.... ups maaf sebelumnya. Kenapa ada "tahlilan" di bumi nusantara...?, tahukah anda bahwa setiap amalan seseorang sendiri atau berjamaah ditakar dari niatnya ...." innamal a'malu bin niyyatin" Dan yang tahu niat tersebut adalah yang mengamalkan dan tentu saja Allah SWT. Dari dahulu sampai sekarang adakah para 'ulama yang mewajibkan ritual tersebut ? setahuku tidak ada yang mewajibkan dan juga tidak ada yang mengharamkannya, kecuali era awal abad 20 Masehi. Sebaliknya setiap content dari acara tersebut berisi berbagai amalan kebajikan yang dianjurkan Islam melalui Al-Qur'an maupun Al-Khadits untuk menggantikan kebiasaan masyarakat pada saat itu yang susah dihapuskan sehingga content-nya diganti dengan hal-hal yang sesuai dengan ajaran Islam. Silahkan anda telaah juga posting pak Arland yang bersumber dari negeri jiran (Brunei Darussalam) yang lebih lengkap dan komprehensif.
Kalau boleh tahu berapa lama anda sempat berkunjung di Afghanistan, Chechnya, atau Palestina... untuk meneliti hal tersebut.... apa benar perbandingan anda di atas ?
Lalu kesahan besar nya ada dimana...silahkan anda gali informasi lebih banyak lagi kepada ahlinya.
 Dari sinilah saya coba menganalisa dari awal datang nya Islam ke bumi nusantara. Kita mesti mengerti dulu kondisi mansyarakat saat itu yang mayoritas adalah penganut Hindu sepeti halnya belahan hindia lainnya. Islam masuk dengan datangnya utusan utusan dari negara (kerajaan) Islam saat itu dibawah beberapa generasi sesudah Rosul.
__._,_.___

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.





YAHOO! GROUPS LINKS




__,_._,___

Kirim email ke