artikel menarik nih :

MEMBONGKAR "KEDOK" WAHABI SALAFI


Mereka mengatakan ajaran para wali itu masih
kecampuran kemusyrikan
Hindu dan Budha, padahal para Wali itu telah
meng-Islam-kan 90 %
penduduk negeri ini. Mampukah wahabi-wahabi itu
meng-Islam-kan yang 10 %
sisanya? Mempertahankan yang 90 % dari terkaman orang
kafir saja tak
bakal mampu, apalagi mau menambah 10 % sisanya. Justru
mereka dengan
mudahnya mengkafirkan orang-orang yang dengan nyata
bertauhid kepada
Allah SWT.
Jika
bukan karena Rahmat Allah yang mentakdirkan para Wali
Songo untuk
berdakwah
ke negeri kita ini, tentu orang-orang yang menjadi
corong kaum wahabi
itu masih berada dalam kepercayaan animisme, penyembah
berhala atau
masih kafir. (Naudzu Billah min Dzalik).



Menanggapi banyaknya permintaan pembaca tentang
sejarah berdirinya
Wahabi maka kami berusaha memenuhi permintaan itu
sesuai dengan asal
usul dan sejarah perkembangannya semaksimal mungkin
berdasarkan berbagai
sumber dan rujukan kitab-kitab yang dapat
dipertanggung-jawabkan,
diantaranya, Fitnatul Wahabiyah karya Sayyid Ahmad
Zaini Dahlan
I'tirofatul Jasus AI-Injizy pengakuan Mr. Hempher,
Daulah Utsmaniyah dan
Khulashatul Kalam karya
Sayyid
Ahmad Zaini Dahlan, dan lain-lain.



Nama Aliran Wahabi ini diambil dari nama pendirinya,
Muhammad bin Abdul
Wahab (lahir di Najed tahun 1111 H / 1699 M). Asal
mulanya dia adalah
seorang pedagang yang sering berpindah dari satu
negara ke negara lain
dan diantara negara yang pernah disinggahi adalah
Baghdad, Iran, India
dan Syam. Kemudian pada tahun 1125 H / 1713 M, dia
terpengaruh oleh
seorang orientalis Inggris bernama Mr. Hempher yang
bekerja sebagai
mata-mata Inggris di
Timur
Tengah. Sejak itulah dia menjadi alat bagi Inggris
untuk menyebarkan
ajaran
barunya. Inggris memang telah berhasil mendirikan
sekte-sekte bahkan
agama baru di tengah umat Islam seperti Ahmadiyah dan
Baha'i. Bahkan
Muhammad
bin
Abdul Wahab ini juga termasuk dalam target program
kerja kaum kolonial
dengan alirannya Wahabi.



Mulanya Muhammad bin Abdul Wahab hidup di lingkungan
sunni pengikut
madzhab
Hanbali, bah­kan ayahnya Syaikh Abdul Wahab adalah
seorang sunni
yang baik, begitu pula guru-gurunya. Namun sejak
semula ayah dan
guru-gurunya mempunyai firasat yang kurang baik
tentang dia bahwa dia
akan sesat dan menyebarkan kesesatan. Bahkan mereka
menyuruh orang-orang
untuk berhati-hati terhadapnya. Ternyata tidak
berselang lama firasat
itu benar. Setelah hal itu terbukti ayahnya pun
menentang dan memberi
peringatan khusus padanya. Bahkan kakak kandungnya,
Sulaiman bin Abdul
Wahab, ulama' besar dari madzhab Hanbali, menulis buku
bantahan
kepadanya dengan judul As-Sawa'iqul
Ilahiyah
Fir Raddi Alal Wahabiyah. Tidak ketinggalan pula salah
satu gurunya di
Madinah, Syekh Muhammad bin Su­laiman AI-Kurdi
as-Syafi'i, menulis
surat berisi nasehat:



"Wahai Ibn Abdil Wahab, aku menasehatimu karena Allah,
tahanlah lisanmu
dari mengkafirkan kaum muslimin, jika kau dengar
seseorang meyakini
bahwa orang yang ditawassuli bisa memberi manfaat
tanpa kehendak Allah,
maka ajarilah dia kebenaran dan terangkan dalilnya
bahwa selain Allah
tidak bisa memberi manfaat maupun madharrat, kalau dia
menentang
bolehlah dia kau anggap kafir, tapi tidak mungkin kau
mengkafirkan
As-Sawadul A'dham (ketompok mayoritas) diantara kaum
muslimin, karena
engkau menjauh dari kelompok terbesar,
orang
yang menjauh dari kelompok terbesar lebih dekat dengan
kekafiran, sebab
dia
tidak mengikuti jalan muslimin".



Sebagaimana diketahui bahwa madzhab Ahlus Sunah sampai
hari ini adalah
kelompok terbesar. Allah berfirman : "Dan barang siapa
yang
menen­tang Rasul sesudah jelas ke­benaran
baginya, dan mengikuti
jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, kami
biarkan ia

leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu
(Allah biarkan
mereka
bergelimang dalam kesesatan) dan kami masukkan ia ke
dalam jahannam, dan
jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali (QS: An-Nisa
115)



Salah satu dari ajaran yang (diyakini oleh Muhammad
bin Abdul Wahab,
adalah
mengkufurkan kaum muslim sunni yang mengamalkan
tawassul, ziarah ,kubur,
maulid nabi, dan lain-lain. Berbagai dalil akurat yang
disampaikan
ahlussunnah wal jama'ah berkaitan dengan tawassul,
ziarah, kubur serta
maulid, ditolak tanpa alasan yang dapat diterima.
Bahkan lebih dari itu,
justru berbalik mengkafirkan kaum muslimin sejak 600
tahun sebelumnya,
termasuk guru-gurunya sendiri.



Pada satu kesempatan seseorang bertanya pada Muhammad
bin Abdul Wahab,
"Berapa banyak Allah membebaskan orang dari neraka
pada bulan Ramadhan?"
Dengan segera dia menjawab, "Setiap malam Allah
membebaskan 100 ribu
orang,
dan di akhir malam Ramadhan Allah membebaskan sebanyak
hitungan orang
yang telah dibebaskan dari awal sampai akhir Ramadhan"
Lelaki itu
bertanya lagi "Kalau begitu pengikutmu tidak mencapai
satu person pun
dari jumlah tersebut, lalu siapakah kaum muslimin yang
dibebaskan Allah
tersebut? Dari manakah jumlah sebanyak itu? Sedangkan
engkau membatasi
bahwa hanya pengikutmu saja yang muslim." Mendengar
jawaban itu Ibn
Abdil Wahab pun terdiam seribu bahasa.



Sekalipun demikian Muhammad bin Abdul Wahab tidak
menggubris nasehat
ayahnya dan guru-gurunya itu. Dengan berdalihkan
pemurnian ajaran Islam,
dia terus menyebarkan ajarannya di sekitar wilayah
Najed. Orang-orang
yang pengetahuan agamanya minim banyak yang
terpengaruh. Termasuk
diantara pengikutnya adalah penguasa Dar'iyah,
Muhammad bin Saud
(meninggal tahun 1178 H / 1765 M) pendiri dinasti
Saudi, yang dikemudian
hari menjadi mertuanya. Dia mendukung secara penuh dan
memanfaatkannya
untuk memperluas wilayah kekuasaannya.
Ibn
Saud sendiri sangat patuh pada perintah Muhammad bin
Abdul Wahab. Jika
dia menyuruh untuk membunuh atau merampas harta
seseorang dia segera
melaksanakannya dengan keyakinan bahwa kaum muslimin
telah kafir dan
syirik
selama 600 tahun lebih, dan membunuh orang musyrik
dijamin surga.



Sejak semula Muhammad bin Abdul Wahab sangat gemar
mempelajari sejarah
nabi-nabi palsu, seperti Musailamah Al-Kadzdzab, Aswad
Al-Ansiy,
Tulaihah Al-Asadiy dll. Agaknya dia punya keinginan
mengaku nabi, ini
tampak sekali ketika ia menyebut para pengikut dari
daerahnya idengan
julukan Al-Anshar, sedangkan pengikutnya dari luar
daerah dijuluki
Al-Muhajirin. Kalau seseorang ingin menjadi
pengikutnya, dia harus
mengucapkan dua syahadat di hadapannya kemudian harus
mengakui bahwa
sebelum masuk Wahabi dirinya adalah musyrik, begitu
pula kedua orang
tuanya. Dia juga diharuskan mengakui
bahwa
para ulama' besar sebe­lumnya telah mati kafir.
Kalau mau mengakui
hal tersebut dia diterima menjadi pengikutnya, kalau
tidak dia pun
langsung dibunuh. Muhammad bin Abdul Wahab juga sering
merendahkan Nabi
SAW dengan dalih pemurnian akidah, dia juga membiarkan
para pengikutnya
melecehkan Nabi di hadapannya, sampai-sampai seorang
pengikutnya berkata
:



"Tongkatku ini masih lebih baik dari Muhammad, karena
tongkat-ku masih
bisa
digunakan membu­nuh ular, sedangkan Muhammad telah
mati dan tidak
tersisa manfaatnya sama sekali. Muhammad bin Abdul
Wahab di hadapan
pengikutnya tak ubahnya seperti Nabi di hadapan
umatnya. Pengikutnya
semakin banyak dan wilayah kekuasaan semakin luas.
Keduanya bekerja sama
untuk memberantas tradisi yang dianggapnya keliru
dalam masyarakat Arab,
seperti tawas­sul, ziarah kubur, peringatan
Mau­lid dan
sebagainya. Tak mengherankan bila para pengikut
Muhammad bin Abdul Wahab
lantas menyerang makam-makam yang mulia. Bahkan, pada
1802, mereka
menyerang Karbala-Irak, tempat dikebumikan jasad cucu
Nabi Muhammad SAW,
Husein bin Ali bin Abi Thalib. Karena makam tersebut
dianggap tempat
munkar yang berpotensi
syirik
kepada Allah. Dua tahun kemudian, me­reka
menyerang Madinah,
menghancurkan kubah yang ada di atas kuburan, menjarah
hiasan-hiasan
yang ada di Hujrah Nabi Muhammad. Keberhasilan
menaklukkan  Madinah
berlanjut.



Mereka masuk ke Mekkah pada 1806, dan merusak kiswah,
kain penutup
Ka'bah yang terbuat dari sutra. Kemudian merobohkan
puluhan kubah di
Ma'la, termasuk kubah tempat kelahiran Nabi SAW,
tempat kelahiran
Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Ali, juga kubah
Sayyidatuna Khadijah,
masjid Abdullah bin Abbas. Mere­ka terus
menghancurkan masjid-masjid
dan tempat-tempat kaum solihin sambil bersorak-sorai,
menyanyi dan
diiringi tabuhan kendang. Mereka juga mencaci-maki
ahli kubur bahkan
sebagian mereka kencing di
kubur
kaum solihin tersebut.



Gerakan kaum Wahabi ini membuat Sultan Mahmud II,
penguasa Kerajaan
Usmani,
Istanbul-Turki, murka. Dikirimlah prajuritnya yang
bermarkas di Mesir,
di bawah pimpinan Muham­mad Ali, untuk
melumpuhkannya. Pada 1813,
Madinah dan Mekkah bisa direbut kembali. Gerakan
Wahabi surut. Tapi,
pada awal
abad
ke-20, Abdul Aziz bin Sa'ud bangkit  kembali mengusung
paham Wahabi.
Tahun 1924, ia berhasil menduduki Mekkah, lalu ke
Madinah dan Jeddah,
memanfaatkan kelemahan Turki akibat kekalahannya dalam
Perang Dunia I.
Sejak itu,
hingga
kini, paham Wahabi mengendalikan pemerintahan di Arab
Saudi. Dewasa ini
pengaruh gerakan Wahabi bersifat global. Riyadh
mengeluarkan jutaan
dolar AS setiap tahun untuk menyebarkan ideologi
Wahabi. Sejak hadirnya
Wahabi, dunia Islam tidak pernah tenang penuh dengan
pergolakan
pemikiran, sebab
kelompok
ekstrem itu selalu menghalau pemikiran dan pemahaman
agama Sunni-Syafi'i
yang sudah mapan.



Kekejaman dan kejahilan Wahabi lainnya adalah
meruntuhkan kubah-kubah di
atas makam sahabat-sahabat Nabi SAW yang berada di
Ma'la (Mekkah), di
Baqi'
dan Uhud (Madinah) semuanya diruntuhkan dan diratakan
dengan tanah
dengan
mengunakan dinamit penghancur. Demikian juga kubah di
atas tanah   Nabi
SAW
dilahirkan, yaitu di Suq al Leil diratakan dengan
tanah dengan
menggunakan dinamit dan dijadikan tempat parkir onta,
namun karena
gencarnya desakan kaum Muslimin International maka
dibangun
perpustakaan. Kaum Wahabi benar-benar tidak pernah
menghargai
peninggalan sejarah dan menghormati nilai-nilai luhur
Islam. Semula
AI-Qubbatul Khadra (kubah hijau) tempat Nabi Muhammad
SAW dimakamkan
juga akan dihancurkan dan dira­takan dengan tanah
tapi karena
ancaman International  maka orang-orang biadab itu
menjadi takut dan
mengurungkan niatnya. Begitu pula seluruh rangkaian
yang menjadi manasik
haji akan dimodifikasi termasuk maqom Ibrahim akan
digeser tapi karena
banyak yang menentangnya maka  diurungkan.



Pengembangan kota suci Makkah dan Madinah akhir-akhir
ini tidak
mempedulikan situs-situs sejarah Islam. Makin habis
saja bangunan yang
menjadi saksi se­jarah Rasulullah SAW dan
sahabatnya. Bangunan itu
dibongkar karena khawatir dijadikan tempat keramat.
Bahkan sekarang,
tempat kela­hiran Nabi SAW terancam akan
di­bongkar untuk
perluasan tempat parkir. Sebelumnya, rumah
Ra­sulullah pun sudah
lebih dulu digusur. Padahal, disitulah Ra­sulullah
berulang-ulang
menerima wahyu. Di tempat itu
juga
putra-putrinya dilahirkan serta Khadijah meninggal.



Islam dengan tafsiran kaku yang dipraktikkan wahabisme
paling punya
andil dalam pemusnahan ini. Kaum Wahabi memandang
situs-situs sejarah
itu bisa mengarah kepada pemujaan berhala baru. Pada
bulan Juli yang
lalu, Sami Angawi, pakar arsitektur Islam di wilayah
terse­but
mengatakan bahwa beberapa bangunan dari era Islam kuno
terancam musnah.
Pada lokasi
bangunan
berumur 1.400 tahun Itu akan dibangun jalan menuju
menara tinggi yang
menjadi tujuan ziarah jamaah haji dan umrah.



"Saat ini kita tengah menyaksikan saat-saat terakhir
sejarah
Mak­kah. Bagian bersejarahnya akan segera
diratakan untuk dibangun
tempat parkir," katanya kepada Reuters. Angawi
menyebut setidaknya 300
bangunan bersejarah di Makkah dan Madinah dimusnahkan
selama 50 tahun
terakhir. Bahkan
sebagian
besar bangunan bersejarah Islam telah punah semenjak
Arab Saudi berdiri
pada 1932. Hal tersebut berhubungan dengan maklumat
yang dikeluarkan
Dewan Keagamaan Senior Kerajaan pada tahun 1994. Dalam
maklumat tersebut
tertulis, "Pelestarian bangunan bangunan bersejarah
berpotensi
menggiring umat
Muslim
pada penyembahan berhala."



Nasib situs bersejarah Islam di Arab Saudi memang
sangat menyedihkan.
Mereka banyak menghancurkan peninggalan-peninggalan
Islam sejak masa
Ar-Rasul
SAW.
Semua jejak jerih payah Rasulullah itu habis oleh
modernisasi ala
Wahabi. Sebaliknya mereka malah mendatangkan para
arkeolog (ahli
purbakala) dari seluruh dunia dengan biaya ratusan
juta dollar untuk
menggali peninggalan-peninggalan sebelum Islam baik
yang dari kaum
jahiliyah maupun sebelumnya dengan dalih obyek wisata.
Kemudian dengan
bangga mereka menunjukkan  bahwa zaman pra Islam telah
menun­jukkan
kemajuan yang luar biasa, tidak diragukan lagi ini
merupakan pelenyapan
bukti sejarah yang akan menimbulkan suatu keraguan di
kemudian hari.



Gerakan wahabi dimotori oleh para juru dakwah yang
radikal dan ekstrim,
mereka menebarkan kebencian permusuhan dan didukung
oleh keuangan yang
cukup besar. Mereka gemar menuduh golongan Islam yang
tak sejalan dengan
mereka dengan tuduhan kafir, syirik dan ahli bid'ah.
Itulah ucapan yang
selalu didengungkan di setiap kesempatan, mereka tak
pernah mengakui
jasa para ulama Islam manapun kecuali kelompok mereka
sendiri. Di negeri
kita ini mereka menaruh dendam dan kebencian mendalam
kepada para Wali
Songo yang menyebarkan dan meng-Islam-kan penduduk
negeri ini.



Oleh karena itu janganlah dipercaya kalau mereka
mengaku-aku sebagai
faham yang hanya berpegang teguh pada Al-Qur'an dan
As-Sunnah. Mereka
berdalih mengikuti keteladanan kaum salaf apalagi
mengaku sebagai
golongan yang selamat dan sebagainya, itu semua omong
kosong belaka.
Mereka telah menorehkan catatan hitam dalam sejarah
dengan membantai
ribuan orang di Makkah dan Madinah serta daerah lain
di wilayah Hijaz
(yang sekarang dinamakan Saudi). Tidakkah anda ketahui
bahwa yang
terbantai waktu itu terdiri dari para ulama yang
sholeh dan alim, bahkan
anak-anak serta
balita
pun mereka bantai di hadapan ibunya. Tragedi berdarah
ini terjadi
sekitar
tahun 1805. Semua itu mereka lakukan dengan dalih  
memberantas bid'ah,
padahal bukankah nama Saudi sendiri adalah suatu nama
bid'ah? Karena
nama negeri Rasulullah SAW diganti dengan nama satu
keluarga kerajaan
pendukung faham wahabi yaitu As-Sa'ud.



Sungguh Nabi SAW telah memberitakan akan datangnya
Faham Wahabi ini
dalam beberapa hadits, ini merupakan tanda kenabian
beliau SAW dalam
memberitakan
sesuatu  yang belum terjadi. Seluruh hadits-hadits ini
adalah shahih,
sebagaimana terdapat dalam kitab shahih BUKHARI &
MUSLIM dan lainnya.
Diantaranya: "Fitnah itu datangnya dari sana, fitnah
itu datangnya dari
arah sana," sambil menunjuk ke arah timur (Najed).

(HR. Muslim dalam Kitabul Fitan)



"Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang
membaca Al-Qur'an
namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka (tidak
sampai ke hati),
mereka ke­luar dari agama seperti anak panah
keluar dari busurnya,
mereka tidak akan bisa kembali seperti anak panah yang
tak akan kembali
ketempatnya, tanda-tanda mereka ialah bercukur
(Gundul)."

(HR Bukho-ri no 7123, Juz 6 hal 20748). Hadis ini juga
diriwayatkan oleh
Ahmad, Ibnu Majah, Abu Daud, dan Ibnu Hibban



Nabi SAW pernah berdo'a: "Ya Allah, berikan kami
berkah dalam negara
Syam dan Yaman," Para sahabat berkata: Dan dari Najed,
wahai Rasulullah,
beliau
berdo'a: Ya Allah, berikan kami berkah dalam negara
Syam dan Yaman, dan
pada yang ketiga kalinya beliau SAW bersabda: "Di sana
(Najed) akan ada
keguncangan fitnah serta di sana pula akan muncul
tanduk syaitan.",
Dalam riwayat lain dua tanduk syaitan.



Dalam hadits-hadits tersebut dijelaskan, bahwa
tanda-tanda mereka adalah
bercukur (gundul). Dan ini adalah merupakan nash yang
jelas ditujukan
kepada para penganut Muhammad bin Abdul Wahab, karena
dia telah
memerintahkan setiap pengikutnya mencukur rambut
kepalanya hingga mereka
yang mengikuti tidak diperbolehkan  berpaling  dari
majlisnya sebelum
bercukur gun­dul. Hal seperti ini tidak pernah
terjadi pada
aliran-aliran sesat lain sebelumnya. Seperti yang
telah dikatakan oleh
Sayyid Abdurrahman Al-Ahdal:



"Tidak perlu kita menulis buku untuk menolak Muhammad
bin Abdul
Wa­hab,
karena sudah cukup ditolak oleh hadits-hadits
Rasulullah SAW itu sendiri
yang telah menegaskan bahwa tanda-tanda mereka adalah
bercukur (gundul),
karena ahli bid'ah sebelumnya tidak pernah berbuat
demikian". Al-Allamah
Sayyid AIwi bin Ahmad bin Hasan bin Al-Quthub Abdullah
AI-Haddad
menyebutkan dalam kitabnya Jala'udz Dzolam sebuah
hadits yang
diriwayatkan oleh Abbas bin Abdul Muthalib dari Nabi
SAW: "Akan keluar
di abad kedua belas nanti
di
lembah BANY HANIFAH seorang lelaki, yang tingkahnya
bagaikan sapi jantan
(sombong), lidahnya selalu menjilat bibirnya yang
besar, pada zaman itu
banyak terjadi kekacauan, mereka menghalalkan harta
kaum muslimin,
diambil untuk berdagang dan menghalalkan darah kaum
muslimin..."
AI-Hadits.



BANY HANIFAH adalah kaum nabi palsu Musailamah
Al-Kadzdzab dan Muhammad
bin
Saud. Kemudian dalam kitab tersebut Sayyid AIwi
menyebutkan bahwa orang
yang tertipu ini tiada lain ialah Muhammad bin Abdul
Wahab. Adapun
mengenai sabda Nabi SAW yang mengisyaratkan bahwa akan
ada keguncangan
dari arah timur
(Najed) dan dua tanduk setan, sebagian, ulama
mengatakan bahwa yang
dimaksud dengan dua tanduk setan itu tiada lain adalah
Musailamah
Al-Kadzdzab dan Muhammad Ibn Abdil Wahab.



Pendiri ajaran wahabiyah ini meninggal tahun 1206 H /
1792 M, seorang
ulama' mencatat tahunnya dengan hitungan Abjad: "Ba
daa halaakul
khobiits" (Telah nyata kebinasaan Orang yang Keji)



(Masun Said Alwy)

Diambil dari rubrik Bayan, majalah bulanan Cahaya
Nabawiy No. 33 Th. III
Sya'ban 1426 H / September 2005 


        

        
                
_________________________________________________________ 
Yahoo! Mail - now with AutoComplete that helps fill email addresses. 
http://mail.yahoo.com.sg


Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke