Wa'alaikum salam wr. wb.
Salam kenal juga.
Semoga Allah selalu menyatukan hati orang-orang mukmin dibawah naungan 
hidayah-Nya.

Saran saya coba cari  orang yang hidup di lingkungan kita yang lebih
memahami Islam secara Kaffah bukan beriman sebagian ingkar sebagian.
Bisa saling mengontrol stamina iman, hijrah dan jihad satu sama yang
lain. Bahkan bisa saling jaga dan saling melindungi satu sama yang lain.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

anut

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, suharmono st <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> assalamualaikum wr.wb.
>   salam kenal,
> kurang lebih 1 tahun saya coba belajar dan memahami islam, ternyata
masih banyak yang saya tidak ketahui tentang islam. dan terus terang
saya merinding membaca "10 prinsip islam", mungkin saja saya belum
islam.
> kepada bapak/mas yang mem-posting (bang anut ?) ini, kiranya bisa
memberikan arahan selanjutnya. saya jadi bingung...harus melangkah
kemana!!
>   sebelumnya terima kasih.
>   wassalamualaikum wr.wb.
>   mono-bandung
>   ===================
> banganut [EMAIL PROTECTED] wrote:
>             Prinsip Pertama
> Islam adalah satu-satunya sistem hidup yang dibebankan pada seluruh
ummat manusia, di barat atau di timur, di utara atau di selatan,
berkulit kuning, merah, putih atau hitam. Allah swt telah mengumumkan
bahwa Dia tidak akan menerima sistem hidup (ad-Dien) selain Islam dengan
firman-Nya: Sesungguhnya dien (sistem hidup) yang diridhai di sisi Allah
ialah Islam. (Qs.Ali Imran:19)
>
> "Barangsiapa yang mencari dien (sistem hidup) selain Islam, maka
sekali-kali tidak akan diterima (dien itu) darinya." (Qs.Ali Imran:85)
>
> Yang dimaksud dengan Islam adalah risalah yang diturunkan Allah swt
melalui Nabi Muhammad saw. Risalah ini merupakan penutup seluruh risalah
Allah swt, dan demikian risalah atau agama yang diturunkan Allah
sebelumnya melalui para Nabi-Nya yang terdahulu tidak berlaku lagi.
Karena itu seluruh manusia diwajibkan untuk memeluk Islam sampai Hari
Kiamat. Barangsiapa yang tidak mengimani Islam, sedangkan seruan Islam
telah sampai kepadanya, maka ia dianggap sebagai ahli neraka.
> Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak mendengar seseorang
tentangku dari ummat ini, apakah ia Yahudi atau Nasrani, kemudian ia
tidak beriman dengan apa yang diutus kepadaku melainkan ia akan
tergolong dari ahli neraka. (HR.Muslim)
>
> Prinsip Kedua
> Islam adalah satu-satunya jawaban yang benar dan bersih terhadap semua
persoalan manusia. Ia mencakup seluruh aspek kehidupan manusia yang
meliputi keyakinan, ibadat, syari'at dan syi'ar-syi'ar. Islam merupakan
neraca dan satu-satunya tolok ukur untuk semua sisi kehidupan manusia.
Dari Islamlah terefleksinya petunjuk yang benar dan lurus serta selamat
dalam segala hal.
> Dan Kami turunkan kepadamu (Muhammad) Kitab (al-Qur'an) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira
bagi orang-orang yang berserah diri. (Qs.an-Nahl:89)
>
> Al-Qur'an menerangkan segala persoalan, apakah melalui nash-nashnya
atau melalui kesimpulan-kesimpulan yang tepat tentang nash-nash tersebut
berdasarkan hadits, qiyas, ijma' ulama, istihsan, istishab, istislah,
'urf, hukum-hukum yang diakui oleh akal, syara' atau hukum adat menurut
batas-batas yang dibenarkan oleh nash tersebut.
>
> Prinsip Ketiga
> Bila seseorang masuk Islam, berarti ia telah menyerah secara mutlak
kepada Allah swt dalam semua persoalan yang mencakup semua aspek
kehidupan, termasuk yang berhubungan dengan jiwa, akal, hati, ruh,
perasaan, emosi, perbuatan, pemikiran, kepercayaan dan peribadatan.
Termasuk dalam hal konstitusi dan undang-undang kehakiman. Di samping
itu Islam berarti penolakan total terhadap seluruh bentuk penyekutuan
dengan selain Allah. Allah swt berfirman:
> ....Barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah,
maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat
yang tidak akan putus.... (Qs.al-Baqarah:256)
>   Prinsip Keempat
> Dalam Islam pemikiran eksperimental merupakan salah satu fenomena
proses pembentukan pribadi Muslim atau karakteristik Islam. Oleh karena
itu segala sesuatu yang telah dicapai oleh akal yang sehat dan melalui
proses percobaan adalah sesuatu yang dapat diterima dari sudut pandangan
Islam dan diberi jaminan kepercayaan terhadap kesahannya. Rasulullah
pernah bersabda: Hikmah (ilmu pengetahuan) itu merupakan hak orang
Mu'min. Maka di mana saja ia jumpai, ia lebih berhak terhadapnya.
>
> Namun jika pemikiran-pemikiran eksperimental itu sudah tidak murni
lagi, telah diwarnai oleh sistem hidup yang tidak Islami, maka kita
berkewajiban untuk membersihkannya terlebih dahulu, dan mewarnainya
dengan nilai-nilai Islam yang bersih, sebelum kita menggunakannya.
>
> Prinsip Kelima
> Islam adalah satu sistem yang sempurna dan lengkap, karena ia mencakup
seluruh sistem politik, sosial, ekonomi dan moral. Oleh karena itu
mengabaikan atau melupakan sebagian dari sistem Islam berarti
menghalangi perjalanan seluruh sistem itu sendiri. Begitu juga
menegakkan politik yang tidak berdasarkan pada pilar-pilar Islam
merupakan satu kendala dan sekaligus tantangan terhadap Islam.
>
> Seluruh sektor kehidupan kaum Muslimin harus selalu berlandaskan pada
nilai-nilai dan syari'at Islam, ekonominya, politiknya, sosialnya,
pendidikannya, militernya dan sektor-sektor lainnya. Tidak dibenarkan
melaksanakan Islam secara parsial (tentunya selama kondisi dan kemampuan
memungkinkannya).
>
> Apakah patut kamu beriman kepada sebagian al-Kitab (Taurat) dan ingkar
terhadap sebagian yang lain? Maka tidak ada balasan bagi yang berbuat
demikian dari kamu, kecuali kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada
Hari Kiamat mereka akan dikembalikan kepada siksa yang amat berat. Allah
tidak lengah terhadap apa yang kamu perbuat. (Qs.al-Baqarah:85)
> Barangsiapa yang tidak menghukum menurut apa yang diturunkan Allah,
maka mereka itu adalah orang-orang kafir. (Qs.al-Maidah:44)
>
> Prinsip Keenam
> Seluruh kaum Muslimin dibebani kewajiban menegakkan kalimatullah agar
Islam menjadi satu-satunya Dien yang tegak di bumi ini. Allah berfirman:
> Dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah dan
kalimatullah itulah yang tinggi. (Qs.at-Taubah:40)
>
> Barangsiapa yang berperang untuk menjadikan kalimatullah yang
tertinggi sekali, maka ia berjuang di jalan Allah. (al-Hadits)
>
> Salah satu tujuan Allah mengutus Rasul-Nya adalah agar Islam sebagai
dienullah menang terhadap dien-dien (sistem hidup) lainnya. Karena itu
semua pengikut Muhammad berkewajiban untuk mewujudkan kemenangan Islam
dengan berjihad di jalan-Nya.
> Dia-lah Allah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan dien
yang haq, agar dimenangkan-Nya terhadap semua dien. Dan cukuplah Allah
menjadi saksi. (Qs.al-Fath:28)*
> Orang-orang yang beriman dan berjihad di jalan Allah dengan harta
benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah, dan
itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan. (Qs.at-Taubah:20)*
>
> Prinsip Ketujuh
> Kaum Muslimin dalam satu negara, bahkan di seluruh dunia harus
merupakan satu sekutu, satu blok dan satu jama'ah. Sekutu ini adalah
sekutu iman dan politik. Apa pun bentuknya yang memisahkan dan
mengesampingkan hal ini adalah satu kekufuran dan kesesatan yang amat
besar. Sekutu dan blok tersebut harus mempunyai imam tersendiri.
>
> Kepemimpinan dan persatuan bagi ummat Islam sangat penting sekali.
Para sahabat Rasulullah saw telah mendahulukan pemilihan khalifah
ketimbang mengubur jenazah Rasulullah saw. Dalam satu kesempatan
Rasulullah saw bersabda:
> Tidak boleh bagi tiga orang berada di manapun di bumi ini, kecuali
memilih salah satu seorang di antara mereka itu sebagai pemimpin.
(Musnad Imam Ahmad, jilid II, hal.177)*
>
> Mu'min dengan mu'min lainnya itu ibarat satu tubuh, jika salah satu
anggota tubuhnya ada yang sakit, maka anggota tubuh lainnya ikut merasa
sakit. Demikian Rasulullah pernah mengingatkan ummatnya.
>
> Umar bin Khattab pernah berkata, "Tidak ada Islam tanpa jama'ah, tidak
ada jama'ah tanpa imamah tidak ada imamah tanpa ketaatan, dan tidak ada
ketaatan tanpa bai'at. Barangsiapa yang keluar dari jama'ah maka ia
telah keluar dari Islam."*
>
> Prinsip Kedelapan
> Dalam kondisi kekuasaan politik Islam dan kaum Muslimin di seluruh
penjuru dunia sedang mengalami kehancuran dan kelumpuhan seperti
sekarang, maka merupakan kewajiban bagi setiap Muslim untuk cepat-cepat
melantik seorang imam yang akan memimpin perjuangan, atau untuk
mempersiapkan diri menghadapi peperangan, atau melakukan persiapan yang
matang untuk memilih seorang yang akan memimpin mereka. Hal ini
merupakan salah satu masalah yang sangat mendesak untuk segera
dilaksanakan.
> Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu
sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan
persiapan itu) kamu menggentarkan musuh-musuh Allah, musuhmu dan
orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya.
(Qs.al-Anfaal:60)
>
> Dalam memperjuangkan kebenaran (al-Islam) diperlukan kesungguhan,
sumber daya manusia dengan kuantitas dan kualitas yang memadai, sarana
dan prasarana serta pengorganisasian yang rapi. Sayyidina Ali ra pernah
mengatakan, "Kejahatan yang terorganisir dapat megalahkan kebenaran yang
tidak terorganisir." Agar perjuangan dapat terorganisir maka diperlukan
kepemimpinan, yang manhaj kepemimpinannya berpegang kepada al-Qur'an dan
as-Sunnah.
> Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya
dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan
yang tersusun kokoh. (Qs.ash-Shaff:4)
>
> Prinsip Kesembilan
> Menyertai dan bergabung dengan jama'ah Islam dan imamnya adalah suatu
kewajiban besar di dalam Islam. Kewajiban ini secara langsung tidak
memberikan peluang untuk mengelakkan diri dari keterlibatannya dengan
jama'ah dan imamnya, kecuali dalam kondisi dimana orang-orang Islam
tidak mempunyai jama'ah dan imamnya. Maka dalam keadaan seperti itu,
seorang Muslim harus memisahkan diri dari perkumpulan sesat dan tetap
berpegang kepada yang haq.
>
> Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim serta
Abu Daud, dari Hudzaifah al-Yamani, diriwayatkan sebagai berikut:
> Orang-orang yang bertanya pada Rasulullah saw tentang kebaikan, tetapi
saya bertanya tentang kejahatan, sebab saya takut akan terlibat
dengannya. Saya bertanya: "Wahai Rasulullah, dahulu kita berada dalam
masa Jahiliyah dan diliputi oleh suasana kejahatan, lalu Allah
mendatangkan pada kita kebaikan ini, maka apakah sesudah kebaikan itu
akan ada kejahatan?"
> "Ada," jawab Rasulullah.
> "Apakah sesudah kejahatan itu akan ada kebaikan?" Saya bertanya lagi.
> Rasulullah menjawab, "Yaitu segolongan ummat yang mengikuti sunnah
bukan sunnahku, dan mengikuti petunjuk bukan petunjukku. Kenalilah
mereka olehmu, dan cegahlah."
> Saya bertanya lagi, "Kemudian setelah kebaikan tersebut masih adakah
kejahatan lagi?"
> Rasulullah menjawab, "Masih, yaitu para penda'wah yang menyeru manusia
ke pintu neraka. Barangsiapa menyambut seruan mereka, niscaya mereka
akan dilemparkan ke dalam neraka."
> Lalu saya bertanya kepada Rasulullah, "Apa yang harus saya lakukan
jika saya menghadapi keadaan yang demikian itu?"
> Jawab Rasulullah, "Hendaklah kamu teguh pendirian dengan jama'ah
islamiah dan imamahnya."
> "Bagaimana kalau sudah tidak ada lagi jama'ah Islamiah dan imamahnya?"
Saya terus bertanya.
> Rasulullah menjawab, "Tinggalkan golongan-golongan itu semua, walaupun
kamu akan menggigit sebatang pohon kayu, sampai kamu mati dalam keadaan
demikian."
>
> Persoalannya sekarang, apakah bumi yang kita diami ini telah
kehilangan jama'ah dan imamnya, sedang Rasulullah saw bersabda:
> Akan selalu ada di kalangan ummatku, satu golongan yang mendukung
kebenaran, golongan yang selalu menentang dan membelakangi mereka tidak
akan memberikan kemudharatan apa-apa kepada mereka sehingga Hari Kiamat.
>
> Imam Ali ra mengatakan, "Tidak akan sunyi bumi ini dari seorang
pemimpin yang berdiri untuk Allah dengan hujjah-hujjahnya."
>
> Prinsip Kesepuluh
> Ummat Islam, sebenarnya merupakan satu jama'ah atau satu partai, dan
maju mundurnya jama'ah ni tergantung pada pencapaian ilmu,
karakteristik, dan komitmen ummat terhadap Islam. Oleh karena itu
segenap kaum Muslimin harus terikat pada rencana atau program yang telah
disusun. Dan rencana atau program yang disusun secara spontanitas pun
harus tunduk kepada kaidah-kaidah yang ketat, dan tidak boleh
membelakangi ke arah tercapainya tujuan.
>
> Karakteristik ummat Islam dan jama'ahnya adalah sesuai dengan ayat
36-43 surat asy-Syura. Karakteristik ummat Islam ialah beriman,
bertawakkal, menjauhkan diri dari dosa-dosa kecil maupun besar dan
perbuatan keji, mengontrol diri dari marah, menyambut seruan Allah dalam
semua hal, mendirikan shalat, berinfaq di jalan Allah dan berlaku adil
sesama manusia. Sedangkan ciri-ciri khusus dari jama'ah Islamiah ialah
adanya syura dan selalu menentang kezaliman.
>
> Kekalahan, keterbelakangan, penindasan dan yang dialami ummat Islam
sekarang ini disebabkan adanya perselisihan dan perpecahan yang menimpa
ummat Islam dewasa ini. Perpecahan dan perselisihan ummat Islam sekarang
ini persoalannya bukanlah terletak pada perlunya pembersihan jiwa dan
hati, luwes dan sikap berhati-hati di dalam gerakan, tentang perlunya
sikap berlindung, atau perlunya semangat jihad. Ia juga bukan karena
perbedaan tentang perlunya penguasaan terhadap seluruh medan perjuangan,
juga bukan karena perbedaan perlunya suasana terbuka yang menjamin
keamanan da'wah Islamiah. Dan bukan pula karena perbedaan tentang
persoalan-persoalan yang dapat memberikan pelayanan kepada orang Islam.
Tetapi sumber segala perselisihan dan perpecahan di antara kita ialah
karena adanya perbedaan pandangan terhadap persoalan-persoalan dalam
Islam yang bersifat prinsipil (badihi). Sehingga banyak dari kalangan
ummat Islam sendiri yang melupakan dan mengabaikan prinsip (pokok) dalam
Islam.
>
>   Said Hawwa
> terjemahan dari buku Min Ajli Khuthwatin ila al-Amam 'ala Thariqi
al-Jihad al-Mubarak.
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great
rates starting at 1ยข/min.
>







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke