Pak Munif, saya juga membaca penjelasan lain di milis ini, tolong 
dibaca juga oleh anda dengan membuka hati dan pikiran anda. Didalam 
postingan Pak wandy saya membaca penjelasan dari IMAM IBNU HAJAR 
dengan sangat jelas, juga IMAM NAWAWI yang menyebutkan bahwa 
penggunaan SHOLAWAT yang benar  adalah tanpa menggunakan sayyidina. 
Kemudian juga ditambahkan di dalam muqaddimah kitab al-Umm IMAM 
SYAFI'I menyebutkan lafaz sholawat kepada Nabi saw TANPA Sayyidina.

Pak Ari Dino juga kemudian mengulas bahwa pengucapan kata sayyidina 
juga bertentangan dengan Hadits Shahih yang melarang pengucapan 
tersebut, dan tidak dalil Shahih yang menunjukkan bolehnya 
penambahan kata sayyidina di dalam sholawat.

Jika didalam Hadits2 Shahih sudah disebutkan dengan JELAS bunyi 
sholawat yang benar, ditambah lagi penjelasan para ulama terdahulu 
di dalam kitab-kitab mereka, mengapa anda masih saja ngotot memilih 
pendapat ulama sekarang yang bertentangan dengan apa yang tertera di 
Hadits Shahih dan kitab ulama terkemuka terdahulu?

Bukankah kita diperintahkan untuk berpegang teguh kepada Al-Quran 
dan Hadits sesuai dengan pemahaman ulama terdahulu, yaitu para 
sahabat, tabi'in dan para imam mujtahid? 

Jika kita menyandarkan pemahaman agama kita hanya pada ulama-ulama 
jaman sekarang saja tanpa memperhatikan Ulama2 terdahulu, maka 
hasilnya akan ada banyak pemahaman dalam agama kita ini, seperti 
yang terjadi sekarang...

Mohon maaf jika ada yang salah dari komentar saya, hal itu mungkin  
disebabkan kesalahan saya dalam memahami buku2 saya... :)

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Achmad Munif <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Assalaamu'alaikum WarohmatuLlohi Wabarokaatuh
>    
>   Yup.... daripada bingung dengan permasalahan Bu y4tie, lebih 
baik kita kembali membuka hati dan pikiran kita untuk mendiskusikan 
sesuatu sesuai dengan tema di atas. Kalaupun Bu y4tie mau konsultasi 
khusus, ada baiknya membuat tema yang baru.... jadi nggak bikin 
bingung member yang baru membaca tread ini. Berikut copy paste dari 
permasalahan yang telah diposting oleh saudara kita mas Dodi Indras 
beberapa waktu yang lalu mestinya bisa diambil isi dan manfaatnya. 
>    
>   Buat para pencari 'ilmu.........  Janganlah melihat bungkus 
maupun siapa pembawanya, karena hakekat semua 'ilmu adalah milik 
Allah SWT yang telah dikaruniakan kepada manusia siapapun dia sesuai 
kehendak-Nya. 
>   Bila ternyata kurang cocok dengan pemahaman kita silahkan 
diabaikan tidak perlu dipertentangkan dengan yang sudah lebih dahulu 
melekat dalam pikiran dan keyakinan kita sebelumnya. Kalaupun 
ternyata ada keraguan, mestinya yang kita klarifikasi adalah isi 
dari informasi tersebut bukan membahas siapa penyampainya. Untuk itu 
saya copy paste kembali sebagai tambahan informasi, mudah-mudahan 
ada manfaatnya. 
>    
>   Mohon maaf bila ada yang kurang berkenan, selamat menunaikan 
Ibadah Romadhon.
>    
>   Wassalamu'alaikum WarohmatuLlohi Wabarokaatuh
>  









Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke