Pak Munif, kalau saya merasa masih awam apa itu berarti saya harus tidak mengerti apa2?
Saya juga tidak pernah menuliskan kalau anda tidak mengerti apa2 bukan...?! yang pernah tertulis adalah :
 Itu dia.... anda sendiri masih belum yakin dengan apa yang anda
pahami saat ini, makanya akan lebih baik kita arif dan bijaksana
dalam menerima setiap informasi darimanapun datangnya. hakekat 'ilmu adalah milik Allah dan Allah pulalah yang tahu kebenarannya. Kita hanya bisa bermohon kepada Allah untuk diberikan 'ilmu yang benar dan bermanfaat, bila ada kebingungan mungkin contoh yang dilakukan oleh mas Dodi Indras dengan beristikhoroh meminta petunjuk-NYA akan lebih menentramkan hati kita. bUKANKAH HAL SEPERTI ITU PULA YANG DIAJARKAN aLLAH swt MELALU rOsuluLLoh SAW ...?

Seperti yg saya katakan, alhamdulillah saya pernah nyantri walaupun
hanya di pesantren kampung. Saya pikir ketika itu ilmu agama saya
sudah cukup untuk bekal saya beribadah sehari-hari. Tapi ketika saya tinggal di jkt dan mulai kenal dengan yang namanya internet, saya
baru tersadar kalau saya masih sangat awam dalam memahami agama ini.
Banyak sekali hal-hal yang saya tidak ketahui ketika saya bergabung
dengan milis2 Islam seperti assunnah, MD, DT dan termasuk KI. Saya terkesan dengan penjelasan yang disampaikan oleh saudara-saudara
kita seperti Pak Fatih, pak Wandy, dan yang lainnya mengenai suatu
masalah. Mereka menjelaskan masalah2 tersebut bukan berdasarkan
logika mereka, tetapi dengan mengemukakan dalil-dalil yang shahih
yang disertai pemahamannya berdasarkan keterangan2 dari ulama2
terdahulu. Nah, pemahaman yang seperti itulah yang selama belum saya dapatkan dan ingin saya pelajari. Kemudian saya mencoba belajar lewat buku dan internet, tetapi saya rasa saya harus mencari seorang guru agar saya tidak salah dalam memahami apa yang saya baca.
Itu dia .... makanya kemarin saya mencoba memposting ulang kiriman mas Dodi Indras dengan judul topik "....... tambahan ilmu ......." pada awal tulisanpun sudah saya sampaikan himbauan kepada para pencari 'ilmu. Dengan mengirim posting tersebut bukan berarti menafikan apa yang sudah disampaikan oleh saudara kita yang lain (mis. kiriman kang wandy atupun f4tiH). Bagi saya pribadi apa yang telah mereka sampaikan sama-sama shohih, dan saya memahminya sebagai hal yang biasa (bukan perbedaan yang prinsip). Bila ternyata anda kurang cocok dengan apa yang sudah disampaikan ya sudah diabaikan saja, itu artinya anda sudah tidak perlu dengan informasi tersebut, dan itu adalah pilihan anda sendiri.
 
Dan dalam pencarian Ilmu ini, saya memilih untuk terus bertanya dan bertanya kepada mereka yang ahlinya daripada harus beristikhoroh, karena yang namanya ilmu itu harus dicari dengan belajar, bukan dengan istikhoroh.
Bila anda sedang mencari 'lmu, bukankah informasi yang sudah disampaikan kemarin adalah 'ilmu juga, atau barangkali sumber tersebut anda anggap bukan ahlinya... terus istikhoroh itu diajarkan rosuluLLoh untuk apa yach?,
 
Mengenai penilaian suatu hadits dhoif atau shahih, alhamdulillah
saya juga memiliki beberapa kitab Hadits Shahih dan beberapa buku
yang merangkum dan menjelaskan tentang hadits2 dho'if yang disusun oleh Para Muhadditsin.
Syukurlah kalau begitu...., bila anda sudah cukup dengan buku-buku tersebut, itu adalah pilihan anda untuk memahami sesuatu.
 
Jadi Insya Allah saya tidak memegang faham "gula di tangan sendiri dikatakan madu, sementara madu ditangan orang lain dianggap racun", tetapi semua penilaian itu berdasarkan keterangan-keterangan yang ada di buku-buku tersebut.
Seperti kata Imam Syafi'i "Bila suatu Hadits itu Shahih, itulah
madzhabku", jika ada keterangan atau dalil yang lebih shahih
(menurut banyak Ulama Hadits), maka pendapat itulah yang akan saya pilih... Boleh dong saya mengikuti prinsipnya Imam Syafi'i... :)
Mudah-mudahan tidak begitu...... itu hanya pengandaian saya saja, maafin saya yach dalam hal ini. Bila anda mengikuti prinsipnya Imam Syafi'i....... mestinya anda tidak akan segan-segan meluangkan waktu anda untuk meneliti dan menelaah informasi tentang khadits yang sudah disodaqohkan oleh saudara kita mas Dodi Indras bukan...? apa lagi 'ilmu kita masih jauh dari Imam Syafi'i.

PS: Orang yang mengaku awam, belum tentu tidak tahu apa-apa. Orang yang mengaku pintar, belum tentu tahu apa-apa.
Oh ... anda mengomentari footnote saya..... anda terlalu serius kali ya, itu hanya joke saja khok dan itu nggak ada dalilnya loh... jadi tulisan tersebut tidak perlu ditanggapi serius.
Benar sekali bahwa Orang yang mengaku awam, belum tentu tidak tahu apa-apa, tapi kalau orang pintar minumnya tolak angin (ini kata iklan lho, bukan dalil) 

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Achmad Munif <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Terima kasih y4tie ...... alhamdulillah sudah saya baca dan sampai
postingan ini saya pribadi belum pernah menyalahkan apa yang sudah
disodaqohkan oleh kang wandy. Hanya saja selain postingan tersebut
ternyata ada saudara kita yang lain dalam hal ini mas Dodi Indras
mengirim HR lain yang memiliki derajat kesahihan menurut para
mukhadditsin juga. Makanya disebut dengan tambahan 'ilmu.
Pertanyaannya kenapa ada satu pihak yang seolah-olah merasa apa yang
ada di dirinya adalah yang paling benar sementara ada informasi dari
saudara yang lainnya dengan derajat kesahihan yang sama dianggap
tidak benar... ini kan namanya "gula di tangan sendiri dikatakan
madu, sementara madu ditangan orang lain dianggap racun"... mudah-
mudahan nggak begitu yach.
>
> Yang agak mengherankan saya adalah..... anda sendiri di
postingan lain menyatakan bahwa anda baru belajar lewat buku dan
bingung dalam mencari guru...... lha kok saat ini sudah berani
menganalisa dengan pemikiran sendiri bahwa yang benar hanyalah yang
disampaikan oleh kang wandy dan ari dino saja yang shohih. apa anda
sudah meneliti semua informasi HR yang sudah disampaikan oleh mas
Dodi Indras.? jangan mudah menyimpulkan selagi informasi kita masih
minim. Bisa saja apa yang kita anggap paling shohih ternyata
hanyalah penafsiran kita terhadap HR saja, sementara maksud dari HR
tersebut bisa saja tidak sama dengan penafsiran kita bukan..?!
>
> Sekali lagi terima kasih atas penjelasannya y4tie yach... dan
perlu anda camkan saya sama sekali tidak ngotot dalam hal ini. OK
> y4tie nulis :
> > Mohon maaf jika ada yang salah dari komentar saya, hal itu
mungkin
> > disebabkan kesalahan saya dalam memahami buku2 saya... :)
> Itu dia.... anda sendiri masih belum yakin dengan apa yang anda
pahami saat ini, makanya akan lebih baik kita arif dan bijaksana
dalam menerima setiap informasi darimanapun datangnya. hakekat 'ilmu
adalah milik Allah dan Allah pulalah yang tahu kebenarannya. Kita
hanya bisa bermohon kepada Allah untuk diberikan 'ilmu yang benar
dan bermanfaat, bila ada kebingungan mungkin contoh yang dilakukan
oleh mas Dodi Indras dengan beristikhoroh meminta petunjuk-NYA akan
lebih menentramkan hati kita. bUKANKAH HAL SEPERTI ITU PULA YANG
DIAJARKAN aLLAH swt MELALU rOsuluLLoh SAW ...?
>
> WaLLahu a'lam bisshowab...
> kata mas Ananto : Orang awam gak bisa njawab
--CUT--








Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED]
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/





Apakah Anda Yahoo!?
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
__._,_.___

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.





SPONSORED LINKS
Single family home Family home finance Family home mortgage
Family home business Dan

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Kirim email ke